Bakteriologi II
Oleh:
FIKA ZUWANTIKA
PO714203191047
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar
luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies
yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.Bakteri ada
yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang
membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme
uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik
atau mikroskopik
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Klebsiella
Kerajaan : Bakteri
Filum : Proteobacteria
Ordo : Enterobakteriales
Family : Enterobakteriaceae
Genus : Klebsiella
Kleibsiella Oxytoca
Klebsiella ozaenae
Klebsiella rhinoscheleromatis
Merupakan bakteri gram (-) , berbentuk batang pendek, memiliki ukuran 0,5-
1,5 x 1,2µ. Bakteri ini memiliki kapsul, tetapi tidak membentuk spora. Klebsiella
tidak mampu bergerak karena tidak memiliki flagel tetapi mampu memfermentasikan
karbohidrat membentuk asam dan gas.
Spesies klebsiella menunjukan pertumbuhan mucoid, kapsul polisakarida yang
besar dan tidak motil. Mereka biasanya memberikan hasil tes yang positif untuk lisin
dekarboksilase dan sitrat. Klebsiella memberikan reaksi Voges-Proskauer yang positif
Sifat Biakan atau Kultur dari Klebsiella sp tersebut pada media EMB dan Mac
Conkey koloni menjadi merah. Kemudian pada media padat tumbuh koloni mucoid
(24 jam). Mudah dibiakan di media sederhana (bouillon agar) dengan koloni putih
keabuan dan permukaan mengkilap.
C. Tipe Antigen
Klebsiella memiliki struktur antigen. Anggota dari genus Klebsiella biasanya
mengungkapkan 2 jenis antigen pada permukaan sel mereka, yaitu:
Antigen O merupakan bagian terluar dinding sel lipopolisakarida dan terdiri
dari unit berulang polisakarida. Beberapa polisakarida spesifik O mengandung
gula unik. Antigen O tahan terhadap panas dan alcohol dan biasanya dideteksi
dengan cara aglutinasi bakteri. Antibody terhadap antigen O adalah IgM.
Antigen K merupakan bagian terluar dari antigen O pada beberapa, tetapi tidak
pada enterobacteriaceae. Beberapa antigen K adalah polisakarida dan yang
lainnya protein
D. Media Perbenihan
Specimen ditanam pada media Brain Hearth Infusion Broth (BHIB), replikasi
bakteri saluran dari usus normal dan meningkatkan bakteri Klebsiella. Sesudah
inkubasi 18-24 jam, ditanam pada media differensial dan selektif.
1) Kultur media universal dan differensial
a. Media Umum
b. Media Differensial
2) Identifikasi akhir
Koloni dari media padat diidentifikasi oleh bentuk reaksi biokimia. Media
yang digunakan untuk reaksi biokimia adalah :
Media SIM adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk
mengetahui pembentukan H2S, indol dan motility dari bakteri. Hampir semua
bakteri Klebsiella membentuk indol kecuali tipe pneumonia dan ozaenae.
Motility negatif sesuai dengan morfologi Klebsiella yang tidak memiliki
flagella. sedangkan pembentukan H2S juga tak terlihat pada semua jenis
Klebsiella.
c. Citrate
d. Urea
e. Methyl red
f. Voges Proskauer
g. Fermentasi Karbohidrat
Media ini berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri
memfermentasikan jenis karbohidrat, jika terjadi fermentasi maka media
terlihat berwarna kuning karena perubahan pH menjadi asam. Klebsiella
spmemfermentasi glukosa, maltose sedangkan sukrosa tidak difermentasikan
pada jenis rhinos atau bisa juga ozaenae.
D. Patogenitas
Melalui saluran pernafasan bagian atas bakteri masuk ke jaringan paru, terjadi
penghancuran jaringan, terbentuk daerah purulen dan nekrosis parenkim paru, terjadi
abses paru, bronkiektasis, bakteri masuk aliran darah, septicemia, abses liver.
Kapsul memiliki kemampuan untuk mempertahankan organisme terhadap
fagositosis dan pembunuhan oleh serum normal
Galur yang berkapsul lebih virulen daripada galur yang berkapsul ( pada
hewan percobaan)
Tidak ada toksin selain endotoksin yang berperan pada infeksi oportunistik
Galur Klebsiella pneumoniae ada yang memproduksi enterotoksin (pernah
diisolasi dari penderita tropical sprue) toksin ini mirip dengan ST (tahan panas) dan
LT (heat-labile enterotoksin) dari E.coli, kemampuan memproduksi toksin ini
diperantarai oleh plasmid Klebsiella pneumoniae. Menyebabkan pneumonia dapat
menginfeksi tempat lain disamping saluran pernafasan.
Bakteri ini sering menimbulkan pada traktus urinarius karena nosocomial
infection, meningitis, dan pneumonia pada penderita diabetes mellitus atau pecandu
alcohol. Gejala pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ini berupa gejala demam
akut, malaise (lesu), dan batuk kering, kemudian batuknya menjadi produktif dan
menghasilkan sputum berdarah dan purulent (nanah). Bila penyakitnya berlanjut akan
terjadi abses nekrosis jaringan paru, bronchiectasi dan vibrosis paru-paru.
E. Gejala Klinis
METODE KERJA
B. Metode Kerja
Hari Pertama (I)
Penanaman sampel pada media pemupuk BHIB (Brain Heart Infussion Broth) sampel
feses :
1. Diambil sampel feces dengan menggunakan ose dan tanam pada media BHIB
(Brain Heart Infussion Broth).
2. Di incubator selama 18-24 jam pada suhu 37˚C.
1) Penanaman pada media Lysin Iron Agar, Simon Citrat Agar dan Urea di
inokulasi dengan cara digores pada daerah miring , Sulfit Indol Motility
dengan cara ditusuk menggunakan nahl, Methyl Red dan Voges Proskauer
menggunakan ose bulat pada saat di inokulasikan, serta dilakukan inokulasi
pada media gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, maltosa)
2) Media yang sudah ditanami dimasukkan dalam incubator selama 18-24 jam
dengan suhu 37˚C.
Hari Kelima (V)
1. Mengamati perubahan yang terjadi pada media Sulfit Indol Motility, Simmon
Citrate Agar, urea, dan Methyl Red/Voges Proskauer, glukosa, sukrosa, maltose,
manitol, dan laktosa.
Untuk media Sulfit Indol Motility ditambahkan dengan reagen covac’s 2-3
tetes.
Untuk media Methyl Red ditetesi dengan indicator Methyl Red 3 tetes.
Untuk media Voges Proskauer ditetesi dengan KOH 10% 4 tetes dan α-
naftol 12 tetes.
2. Pembacaan hasil uji karbohidrat dan uji imvic
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HasilPengamatan
Hari II
1. Pengamatan pada media pemupuk :
Media Brain Heart Infussion Broth
Keterangan :
Bentuk :Basil gram negatif
Warna :Merah
Susunan :Berderet
Hari Ketiga (III)
Pengamatan pada media pembenihan
1. Media Mac Conkey Agar sampel feses
Media Mac Conkey Agar sampel feses : koloni kecil-sedang, cembung, smooth,
merah muda-merah tua.
2. Media Mac Conckey Agar sampel Biakan
Gambar Keterangan
Metlhy Red : Tejadi perubahan dari warna kuning jernih menjadi warna
kuning keruh dan setelah penambahan reagen Methyl red 2-3 terbentuk
cincin merah.
Voges Proskauer : Terjadi perubahan warna dari kuning jernih menjadi
kuning keruh, tetapi setelah penambahan reagen KOH 40% 0,2 ml dan α-
naphtol 5% 0,6 ml dan didiamkan kurang lebih 15 menit, tidak terjadi reaksi
atau perubahan apapun.
c. Uji IMVIC
Lia (Lysine Iron Agar) : Terjadi perubahan warna pada media tetapi tidak
menyeluruh.
Hasil penanaman pada media karbohidrat dari media Mac Conckey
Agar sampel feses
Gambar Keterangan
Simon Citrate : Terjadi perubahan warna pada media dari warna hijau
menjadi biru.
Urea Broth : Tidak terjadi perubahan warna pada media
Lia (Lysine Iron Agar) : Terjadi perubahan warna pada media tetapi tidak
menyeluruh.
B. PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan bakteri klebsiella digunakan sampel feces, digunakan
sampel bakteri biakan yang dibuat suspensi. Bakteri biakan tersebut kemudian
ditanamkan pada Blood Agar Plate, Mac Conkey Agar dan Endo Agar, kemudian
diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam pada media Blood Agar Plate dan Mac
Conkey Agar Agar tumbuh bakteri dengan ciri – ciri :
a. Mac Conkey Agar biakan : Bentuk koloni kecil-besar, berwarna merah muda,
cembung.
b. Mac Conkey Agar sampel :Bentuk koloni besar, berwarna merah muda-merah
bata, cembung.
Dari hasil pemeriksaan tes biokimia bakteri, ditemukan sifat – sifat bakteri
sebagai berikut :
Gas : Positif
H2S :Positif
Pada dasar dan lereng media menghasilkan warna kuning. Hal ini
menunjukkan bahwa bakteri tersebut mampu memfermentasikan 3 gula
(glukosa, laktosa, sukrosa) sehingga menghasilkan acid-acid dan pada media
terdapat sulfur karena bakteri tersebut mampu menguraikan sulfur
membentuk asam sulfide (H2S) bereaksi dengan besi (Fe) menjadi endapan
ferri sulfide (FeS), serta terdapat gas pada media yang menunjukkan bahwa
bakteri tersebut mampu menghasilkan gas.
A. Kesimpulan
B. Saran
https://oktriaviani.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html