Dalam menentukan Formulasi Pernyataan H0 dan H1, kita perlu mengetahui Jenis Pengujian
berdasarkan sisinya. Terdapat 2 Jenis Pengujian Formulasi Ho dan H1, antara lain :
Pengujian 1 (Satu) Sisi (one tail test)
Sisi Kiri
H0 : μ = μ1
H1 : μ < μ1
Tolak H0 bila t hitung < -t tabel
Sisi Kanan
H0 : μ = μ1
H1 : μ > μ1
Tolak H0 bila t hitung > t tabel
Pengujian 2 (Dua) Sisi (two tail test)
H0 : μ = μ1
H1 : μ ≠ μ1
Tolak H0 bila t hitung > t tabel
Jenis-Jenis Statistik Uji Hipotesis yang sering digunakan
1 sample z test (Pengujian z satu sample)
1 sample z test digunakan jika data sample melebihi 30 (n > 30) dan Simpangan Baku (Standar
Deviasi) diketahui.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 1 sample z test
1 sample t test (Pengujian t satu sampel)
1 sample t test digunakan apabila data sample kurang dari 30 (n < 30) dan Simpangan Baku tidak
diketahui.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 1 sample t test.
2 sample t test (Pengujian t dua sampel)
2 sample t test digunakan apabila ingin membandingkan 2 sampel data.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 2 sampel t test.
Pair t test (Pengujian pasangan t)
Pair t test digunakan apabila ingin membanding 2 pasang data.
Silakan lihat Tabel untuk Rumus Pair t test
1 Proportion test (PengujianProporsi 1 (satu) sampel)
1 Propostion test digunakan untuk menguji Proporsi pada 1 populasi
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 1 Proportion test
2 Proportion test (PengujianProporsi 2 (dua) sampel)
2 Proportion test digunakan untuk menguji Perbanding Proporsi 2 populasi
Silakan lihat Tabel untuk Rumus 1 Proportion test
Langkah-langkah dalam membuat Uji Hipotesis
1. Tentukan Formulasi Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
2. Tentukan Taraf Nyata (α) atau disebut juga Level of Significant
3. Tentukan Nilai Kritis (nilai Tabel) dan Statistik Uji Hipotesis-nya.
4. Hitung Nilai Statistik Uji Hipotesis
5. Pengambilan keputusan
Contoh Kasus (Uji Hipotesis 2 sample t test) :
Seorang Engineer ingin melakukan pengujian Hipotesis terhadap Mesin yang ditawarkan oleh
Vendor Mesin. Engineer tersebut kemudian mengumpulkan data sebagai berikut :
Mesin baru berhasil memproduksi rata-rata 550 unit perjam dalam waktu percobaan adalah 8
Jam produksi dengan simpangan bakunya adalah 25 unit, sedangkanMesin lama berhasil
memproduksi rata-rata 500 unit dalam waktu percobaannya adalah 8 Jam dengan simpangan
bakunya adalah 20 unit. Apakah Mesin baru lebih baik dari Mesin Lama?
Penyelesaian :
Langkah1 : Formulasi H0 dan H1
H0 = μ1 = μ2
H1 : μ1 > μ2
Langkah 2 : Tentukan Taraf Nyata (α) / Level of Significant
α = 0.05 atau 5%
Langkah 3 : Tentukan Nilai Kritis (Lihat Tabel t)
df = n1 + n2 -2
df = 8 + 8 -2
df = 14
ttabel = 2.145
Karena Uji Hipotesis ini adalah membandingkan 2 sampel, maka Uji Hipotesis yang digunakan
adalah 2 sample t test.
Langkah 4 : Hitung Nilai Statistik Uji Hipotesis
Diketahui :
Mesin Baru n1 = 8
X1 = 550
s 1 = 25
Mesin Lama n2 = 8
X2 = 500
s 2 = 20
Rumus Uji Hipotesis 2 sample t test (silakan lihat tabel diatas)
Sp2 = ((8 – 1) (25)2 + (8 -1)(20)2 ) / (8 + 8 -2)
Sp2 = (4375 + 2800) /(14)
Sp2 = 512.5
Sp= √512.5
Sp = 22.63
t = (550 – 500 – 0) / (22.63 √(1/8) + (1/8))
t = 4.418
Langkah 5 : Pengambilan Keputusan
4.438 > 2.145
thitung >ttabel , → Tolak H0
Kesimpulan :
Berdasarkan Pengujian Hipotesis, Mesin Baru Lebih baik daripada Mesin Lama.