Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH UNDANG-UNDANG & KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

PETERNAKAN

Peternakan Ayam pada Masa Pandemi Covid-19


(PP Perunggasan)

Disusun oleh :

Kelompok 1

Kelas B

Ariel Turman Pakpahan 200110180164

Muhammad Farrel Budiman 200110170205

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2021
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan unggas di Indonesia didominasi oleh peternakan ayam, namun

bukan berarti tidak terdapat peternakan ungags lainnya seperti itik, entok, dan jenis

ungags lainnya, hanya saja pada makalah kali ini penulis berfokus pada

pembahasan peternakan ayam pada masa pandemi covid-19. Peternakan ayam

sendiri dibagi lagi dalaam beberapa jenis peternakan, seperti ayam penghasil daging

dan penghasil telur.

Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 samapi dengan sekarnag telah membawa

banyak dampak dari berbagai sektor, tidak terlupakan sektor peternakan. Sektor

peternakan dapat mengalami dampak yang merugikan, sebagaimana yang

dijelaskan pada berita CNN Indonesia, 2020 “Peternak ayam menghadapi empat

persoalan besar di tengah wabah virus corona. Hal itu berdasarkan pemantauan

LSM yang bergerak di bidang hukum dan HAM Lokataru di enam provinsi
sepanjang April 2020”.

Dampak yang diberikan apda sektor peternakan tentu dapat menjadi sorot

pandang pemerintah dalam meninjau regulasi atau peraturan pemerintah yang ada

terhadap kondisi saat ini. Peninjauan ulang perlu diberlakukan untuk menghadapi

masa pandemi yang tidak terduga yang memiliki kemungkinan dapat terulang

dimasa yang akan dating.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Peraturan dan Perundangan apa saja, yang ada pada perunggasan ?
1.2.2 Apa saja dampak yang ditimbulkan dari pandemi covid-19 ?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Dapat memahami peraturan dan perundangan di bidang

perunggasan

1.3.2 Dapat memahami mengenai dampak yang didapat oleh peternak

ayam pada masa pandemi covid-19


II

PEMBAHASAN

2.1 Peraturan dan Perundangan Di Bidang Perunggasan

2.1.1 Pendaftaran dan Perizinan Usaha Perunggasan

Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan Peraturan Mentri

Pertanian Repbulik Indonesia Nomor 14 Tahun 2020 tentang “Pendaftaran dan

Perizinan Usaha Ternak” , didalamnya dibahas tentang ketentuan umum, ruang

lingkup peraturan, jenis budidaya dimana sapi perah termasuk kedalamnya, jenis

dan skala usaha ternak, izin usaha, izin perluasan, pengasan dan pelaporan,

penjelasan sanksi, ketentuan peralihan, tabel skala usaha mikro, menengah, dan

makro.

2.1.2 Pedoman Pembibitan

Pedoman dalam pembibitan sapi perah yang baik telah di tetapkan oleh

pemerintah dalam Lampiran Peraturan Mentri Pertanian (Permentan) No.

40/Permentan/OT.140/7/2011. Peraturan tersebut pada dasarnya berisikan teknis


dasar untuk pembibitan yang baik seusai ketentuan pemerintah, dimana

didalamanya terdapat pembahasan sarana dan prasarana, pemilihan lokasi, bibit

yang baik, pakan, obat hewan, proses produksi bibit, pelestarian lingkungan,

monitoring, evaluasi, dan pelaporan.

2.1.3 Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan

Kesehatan dan Kesejahteraan hewan dibahas pada Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No.95 Tahun 2012. Pembahasan peraturan tersebut mengacu

pada Penjaminan kebersihan produk, higine dan sanitasi, serta pengendalian dan

penanggulangan zoonosis, pengantisipasian dan langkah langkah yang perlu


diambil apabila terdapat produk tercemar ataupun hewan sakit, serta pembahasan

kesejahteraan hewan yang termasuk seperti pemenuhan kebutuhan pakan,

lingkungan yang memadai, serta mengikuti prinsip kesejahteraan hewan itu sendiri.

2.2 Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur

Konsumsi

Judul yang ditetapkan pada makalah sendiri berfokus pada kondisi peternak

pada masa pandemi covid-19 saat ini. Kendala yang dihadapi ole peternak ayam

pada masa pandemi covid-19 saat ini bervariasi, namu faktor terbesar yang

mempengaruhi adalah supply demand yang tidak seimbang, sehingga menimbulkan

kerugian pada pihak peternak, karena harga yang memiliki kemungkinan anjlok.

Harga acuan itu diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Nomor 07 Tahun 2020 Tentang “Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan

Harga Acuan Penjualanan di Tingkat Konsumen”.

Ketentuan Pasal 4 ayat (1) Permendag 7/2020 menyatakan bahwa

“Penyediaan Ayam Ras dan Telur Konsumsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dilakukan berdasarkan rencana Produksi nasional.”, dan ketentuan Pasal 5 ayat (1)

“Keseimbangan suplai dan demand sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dihitung

dan dianalisa oleh Tim Analisa Penyediaan dan Kebutuhan Ayam Ras dan Telur

Konsumsi”, serta Pasal 7 ayat (1) “Dalam hal terjadi ketidakseimbangan suplai dan demand

yang disebabkan wabah penyakit hewan dan/atau keadaan kahar (force majeur), penetapan

rencana Produksi nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat dilakukan

perubahan”.

Ketetapan pada pasal 4,5, dan 7 menyatakan bahwa target produksi skala

nasional ditetapkan oleh pemerintah, serta apabila terjadi ketidak seimbangan


suplai demand oleh wabah penyakit hewan maka penetapan rencana produksi dapat

diubah, dalam hal ini tentu perlu perubahan drastis pada masa pandemi, karena

pandemi tidak terdapat pada pembahasan pasal penyediaan, serta terjadi perubahan

permintaan dan pemenuhan yang sangat drastis sehingga menyebabkan kerugian

besar pada para peternak.

Kenaikan hagra pakan dan terlambatnya distribusi pakan ternak akibat dari

kurangnya deman, meningkatkan faktor kerugian yang dialami oleh peternak, tidak

terlupakan akan pembatasan akomodasi pada awal pandemi yang tentunya

menghambat proses distribusi hewan ternak.

Permasalahan lain yang mempersulit peternak adalah tidak adanya

keringanan pembayaran kredit bagi para peternak, dimana tidak ada regulasi yang

mendukung, serta tidak ada keringanan pembayaran kredit merupakan dua aspek

yang sangat merugikan bagi para peternak.


III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

3.1.1 Terdapat beberapa peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah

sebagai pendaftaran usaha, pembibitan, serta kesejahteraan ternak

unggas

3.1.2 Terdapat beebrapa faktor yang merugikan peternak pada masa

pandemi, seperti tidak seimbangnya supali dan demand, serta

kurangnya regulasi yang medukung peternak dan tidak adanya

keringanan pembayaran kredit untuk peternak ayam pada masa

pandemi.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2021. Peternak ayam hadapi empat persoalan di tengah pandemic corona.

CNN Indonesia. Diakses pada 1 Oktober 2021.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200504183853-92

499975/peternak-ayam-hadapi-empat-persoalan-di-tengah-pandemi

corona.

Permentan No.32/Permentan/PK.230/9/2017. Tentang PENYEDIAAN,

PEREDARAN, DAN PENGAWASAN AYAM RAS DAN TELUR KONSUMSI

Permentan No.40/Permentan/PK.140/7/2011. PEDOMAN PEMBIBITAN AYAM

RAS YANG BAIK.

Permentan No.61/Permentan/PK.230/12/2016. Tentang PENYEDIAAN,

PEREDARAN, DAN PENGAWASAN AYAM RAS.

Permentan No.95 tahun 2012. Tentang KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

DAN KESEJAHTERAAN HEWAN.


LAMPIRAN

NAMA NPM TUGAS

Ariel Turman Pakpahan 200110180164 Makalah dan Power


Point
Muhammad Farrel Budiman 200110170205 Makalah dan Power
Point

Anda mungkin juga menyukai