PETERNAKAN
Disusun oleh :
Kelompok 1
Kelas B
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2021
I
PENDAHULUAN
bukan berarti tidak terdapat peternakan ungags lainnya seperti itik, entok, dan jenis
ungags lainnya, hanya saja pada makalah kali ini penulis berfokus pada
sendiri dibagi lagi dalaam beberapa jenis peternakan, seperti ayam penghasil daging
Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 samapi dengan sekarnag telah membawa
banyak dampak dari berbagai sektor, tidak terlupakan sektor peternakan. Sektor
dijelaskan pada berita CNN Indonesia, 2020 “Peternak ayam menghadapi empat
persoalan besar di tengah wabah virus corona. Hal itu berdasarkan pemantauan
LSM yang bergerak di bidang hukum dan HAM Lokataru di enam provinsi
sepanjang April 2020”.
Dampak yang diberikan apda sektor peternakan tentu dapat menjadi sorot
pandang pemerintah dalam meninjau regulasi atau peraturan pemerintah yang ada
terhadap kondisi saat ini. Peninjauan ulang perlu diberlakukan untuk menghadapi
masa pandemi yang tidak terduga yang memiliki kemungkinan dapat terulang
1.2.1 Peraturan dan Perundangan apa saja, yang ada pada perunggasan ?
1.2.2 Apa saja dampak yang ditimbulkan dari pandemi covid-19 ?
perunggasan
PEMBAHASAN
lingkup peraturan, jenis budidaya dimana sapi perah termasuk kedalamnya, jenis
dan skala usaha ternak, izin usaha, izin perluasan, pengasan dan pelaporan,
penjelasan sanksi, ketentuan peralihan, tabel skala usaha mikro, menengah, dan
makro.
Pedoman dalam pembibitan sapi perah yang baik telah di tetapkan oleh
yang baik, pakan, obat hewan, proses produksi bibit, pelestarian lingkungan,
pada Penjaminan kebersihan produk, higine dan sanitasi, serta pengendalian dan
lingkungan yang memadai, serta mengikuti prinsip kesejahteraan hewan itu sendiri.
Konsumsi
Judul yang ditetapkan pada makalah sendiri berfokus pada kondisi peternak
pada masa pandemi covid-19 saat ini. Kendala yang dihadapi ole peternak ayam
pada masa pandemi covid-19 saat ini bervariasi, namu faktor terbesar yang
kerugian pada pihak peternak, karena harga yang memiliki kemungkinan anjlok.
Harga acuan itu diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Nomor 07 Tahun 2020 Tentang “Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan
“Penyediaan Ayam Ras dan Telur Konsumsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dilakukan berdasarkan rencana Produksi nasional.”, dan ketentuan Pasal 5 ayat (1)
“Keseimbangan suplai dan demand sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dihitung
dan dianalisa oleh Tim Analisa Penyediaan dan Kebutuhan Ayam Ras dan Telur
Konsumsi”, serta Pasal 7 ayat (1) “Dalam hal terjadi ketidakseimbangan suplai dan demand
yang disebabkan wabah penyakit hewan dan/atau keadaan kahar (force majeur), penetapan
perubahan”.
Ketetapan pada pasal 4,5, dan 7 menyatakan bahwa target produksi skala
diubah, dalam hal ini tentu perlu perubahan drastis pada masa pandemi, karena
pandemi tidak terdapat pada pembahasan pasal penyediaan, serta terjadi perubahan
Kenaikan hagra pakan dan terlambatnya distribusi pakan ternak akibat dari
kurangnya deman, meningkatkan faktor kerugian yang dialami oleh peternak, tidak
keringanan pembayaran kredit bagi para peternak, dimana tidak ada regulasi yang
mendukung, serta tidak ada keringanan pembayaran kredit merupakan dua aspek
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
unggas
pandemi.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2021. Peternak ayam hadapi empat persoalan di tengah pandemic corona.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200504183853-92
499975/peternak-ayam-hadapi-empat-persoalan-di-tengah-pandemi
corona.