Anda di halaman 1dari 9

Trichomona vaginalis

Rangkuman ini dibuat untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah
parasitology II

Dosen Pengampu :
Nurhalina, SKM., M.Epid

Nama : Ahmad Fatkhur Rozi


Nim : 20.72.022379
Kelas : A (Analis Kesehatan)

Program Studi Analis Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
Tahun Ajaran 2021/2022
Trichomona vaginalis
Pada manusia hidup tiga spesies Trichomona, yaitu Tricohomona vaginalis yang hidup disaluran
urogenital, Trichomona hominis yang hidup di usus dan Trichomona tenax yang hidup di dalam
rongga mulut. Hanya Trichomona vaginalis yang pantogen bagi manusia. Trichomona hanya
mempunyai satu bentuk, yaitu trofozoit. Bentuk kista tidak pernah dijumpai. Parasite ini berbentuk
seperti buah pir,dengan Panjang badan antara 10-12 mikron inti yang di jumlahnya hanya satu
berbentuk lonjong terletak dibagian tubuh anterior yang membulat, berada didekat mulut parasite.
Daerah anterior tumbuh terdapat 3-5 flagel bebas. Salah satu flagel yang paling tebal berjalan kea
rah belakang sepanjang tepi tubuh membentuk udulanting membrane, lalu keluar dengan bebas
dibagian posterior tubuh. Aksotil berjalan dengan tubuh parasite dan berakhir di ujung tubuh
bagian posterior berbentuk seperti ekor. Secara miskrokopis spesies-spesies Trichomonas sulit
dibedakan satu dengan yang lainnya. Habitat parasite ini dapat digunakan untuk menetapkan
masing-masing spesies parasite ini.

Referensi (Buku Parasitologi Klinik Prof. Soedarto, dr., DTM&H., Ph.D. SpParK.)

• Klasifikasi
Trichomonas vaginalis adalah protozoa parasit anaerobik berflagela dan agen
penyebab trikomoniasis. Hal itu adalah infeksi protozoa patogenik paling umum pada manusia di
negara industri. Tingkat infeksi antara pria dan wanita mirip dengan infeksi pada wanita bergejala,
sementara infeksi pada pria umumnya tidak bergejala. Penyebaran umumnya terjadi melalui
kontak langsung kulit-ke-kulit dengan individu yang terinfeksi, sering kali melalui hubungan
vagina. WHO telah memperkirakan bahwa 160 juta kasus infeksi terjadi setiap tahun di seluruh
dunia. Perkiraan untuk Amerika Utara sendiri di antara 5 dan 8 juta infeksi baru setiap tahun,
dengan perkiraan tingkat kasus tidak bergejala 50%.Biasanya pengobatan terdiri
atas metronidazole dan tinidazole.
Domain : Eukarya
Filum : Metamonda
Kelas : Parabasalia
Ordo : Trichomonadida
Family : Trichomonadidae
Genus : Trichomonas
Spesies : T.vaginalis
Nama binomial : Trichomonas vaginalis

Referensi (https://id.wikipedia.org/wiki/Trichomonas_vaginalis)

• Hospes dan Nama Penyakit


Manusia merupakan hospes parasit ini dan menyebabkan Trichomoniasis pada vagina dan pada
pria prostatis.

Referensi (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fitrihanda-5936-3-babii.pdf)
• Morfologi
Trichomonas vaginalis tidak memiliki stadium kista tetapi hanya ditemui dalam stadium Tropozoit
dan ciri-cirinya adalah : Bentuknya oval atau piriformis, memiliki 4 buah flagel anterior, flagel ke
5 menjadi axonema dari membran bergelombang (membrana undulant) , pada ujung pasterior
terdapat axonema yang keluar dari badan yang diduga untuk melekatkan diri pada jaringan
sehingga menimbulkan 7 iritasi, memiliki 1 buah inti, memiliki sitostoma pada bagian anterior
untuk mengambil makanan, perkembangbiakan dengan cara belah pasang.

Referensi (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fitrihanda-5936-3-babii.pdf)

• Gejala Klinis
Trichomonas vaginalis merupakan penyakit menular lewat hubungan seksual (PMS), seseorang
beresiko terkena PMS apabila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik
melalui vagina, oral maupun anal, bila tidak diobati dengan benar penyakit ini dapat berakibat
serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru
lahir bahkan kematian.
a. Pada Wanita Trichomoniasis menyebabkan vaginitis(radang vagina) dengan fluor albus
yang berwarna putih seperti cream dan berbuih, bagian Vulva dan cervik bisa mengalami
peradangan. Banyaknya fluor tergantung dari beratnya infeksi dan stadium penyakit, selain
gejala 10 fluor albus yang merupakan keluhan utama penderita pruritus vagina atau vulva
dan rasa pedih saat kencing merupakan keluhan tambahan perasaan gatal pada vulva dan
kadang-kadang sampai ke paha. Sering kali penderita mengeluh keluar darah setelah
berhubungan seks infeksi dapat menjalar dan menyebabkan uretriris kadang infeksi terjadi
tanpa gejala, jika ada gejala biasanya berupa antara lain:
Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau hubungan seksual, rasa nyeri pada perut bagian
bawah, pengeluaran lendir pada vagina atau alat kelamin, keputihan berwarna putih susu
bergumpal disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin dan sekitarnya, keputihan
yang berbusa, kehijauan, berbau busuk dan gatal, timbul bercak-bercak darah setelah
berhubungan seksual, bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin.

b. Pada Pria Karena bentuk dan letak alat kelamin pria berada diluar tubuh, maka gejala PMS
lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan tetapi dapat pula terjadi uretritis dan prostatitis
. Tanda – tanda PMS pada pria antara lain adalah:
Berupa bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis atau alat kelamin, luka tidak
sakit, keras dan berwarna merah pada alat kelamin, rasa gatal yang hebat sepanjang alat
kelamin, rasa sakit yang hebat pada saat kencing, bengkak, panas dan nyeri pada pangkal
paha yang kemudian berubah menjadi borok.

Referensi (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fitrihanda-5936-3-babii.pdf)

• Diagnosis Laboratorium
Diagnosis laboratorium dapat ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan pada sample sekret
vagina (fluor albus) pada wanita dan sekret uretra pada pria, secara mikroskopis apabila ditemukan
parasit Trichomonas vaginalis maka diagnosa laboratorium dapat ditegakkan Secara klinis
diagnosis Trichomoniasis ditegakkan berdasarkan adanya keluhan keputihan atau flour albus dan
rasa panas serta gatal pada vulva atau vagina dan adanya sekret encer, berbusa, bau tidak sedap
dan berwarna kekuningan serta adanya lesi bakas garukan karena gatal dan hiperemia pada vagina.
Untuk menentukan diagnosis perlu dilakukan diagnosa laboratorium dengan menemukan parasit
Trichomonas vaginalis dibahan sekret vagina, sekret uretra, sekret prostat dan sedimentasi urine
dengan melihat adanya gerakkan aktif dari temuan tropozoit Trichomonas vaginalis didalam
pemeriksaan mikroskopis, jika pergerakkan dari tropozoit berkurang mungkin dapat dilihat
pergerakkan membran bergelombang pada perbesaran tinggi. Tes diagnostik selain dengan sediaan
basah dapat juga digunakan pulasan permanen,organisme sulit dikenal pada pulasan permanen,
apabila sediaan hapus kering dikirim ke laboratorium dapat digunakan dengan pulasan atau
pengecatan giemsa atau papanicelau pada pulasan gram biasanya organisme tidak ditemukan.
Referensi (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fitrihanda-5936-3-babii.pdf)

• Penyebab Trichomoniasis
Penyebab keputihan ada dua yaitu fisiologis dan patologis. Keputihan/fluor albus fisiologis
muncul saat mau datang haid, terangsang dan biasanya tidak berbau dan tidak menyebabkan gatal.
Keputihan patologis muncul dengan adanya kelainan patologis atau faktor infeksi, berbau,
berwarna keruh, hijau atau kuning, rasa gatal dan obatnya adalah segera periksa ke dokter.
Referensi (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fitrihanda-5936-3-babii.pdf)

• Siklus Hidup
Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina dan pada pria di uretra dan prostat.Parasit ini hidup
di mukosa vagina dengan makan bakteri dan lekosit Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat
berputarputar diantara sel-sel epitel dan lekosit dengan menggerakkan flagel anterior dan membran
bergelombang. Tropozoit Trichomonas vaginalis Tropozoit Trichomonas vaginalis di prostat dan
uretra laki-laki Tropozoit Trichomonas vaginalis Masuk melalui hubungan kelamin Infeksi
Trichomonas vaginalis melalui hubungan Trichomonas vaginalis berkembang biak secara belah
pasang longitudinal, diluar habitatnya parasit mati pada suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5
hari pada suhu 00 C. Dalam perkembangbiakannya parasit ini mati pada PH kurang dari 4,9 inilah
sebabnya parasit ini tidak dapat hidup disekret vagina yang asam (PH : 3,8-4,4), parasit ini tidak
tahan pula terhadap desinfektan zat pulasan dan antibiotik. Meskipun organisme ini dapat
ditemukan dalam urine sekret uretra/setelah masase prostat, PH yang disukai pada pria belum
diketahu. Pada sebagian besar kasus Trichomonas vaginalis ditransmisikan saat terjadi hubungan
kelamin,pria sering berperan sebagai pembawa parasit. Parasit ini berada pada saluran uretra pada
pria, seorang pria yang membawa parasit akan menularkan pada pasangannya saat terjadi 9
hubungan seksual, selanjutnya wanita pasangannya tersebut akan terinfeksi oleh parasit dan
berkembang biak didaerah genital. Apabila wanita tersebut kemudian berhubungan seksual dengan
pria yang sehat maka akan terjadi penularan kembali,mengamati proses penularan parasit ini maka
kelompok resiko tinggi untuk mengidap Trichomoniasis adalah para wanita pekerja seks komersial
dan pria yang suka berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seks serta semua orang yang
memiliki kebiasaan seks bebas.

Referensi (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fitrihanda-5936-3-babii.pdf)

• Pencegahan
Kebiasaan melakukan seks bebas ternyata dapat memicu timbulnya Trichomoniasis sehingga
upaya pencegahan infeksi lebih dititik beratkan pada perilaku manusia, hanya berhubungan seks
dengan suami atau istri yang sah merupakan salah satu alternatif pencegahan infeksi ini. Dengan
hanya berhubungan seks terhadap pasangan sah diharapkan dapat menekan penyebaran penularan
infeksi parasit ini.Pada ibu rumah tangga sebaiknya selalu memeriksakan diri secara periodik guna
mengetahui infeksi secara dini dan segera melakukan pengobatan apabila ada gejala dan tanda
infeksi. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi penyebaran parasit pada pria yang
berhubungan dengannya, pada pria yang suka berhubungan dengan wanita pekerja seks komersial
hendaknya selalu menggunakan pelindung (kondom) saat berhubungan. Namun demikian secara
arif kita akan dapat mencegah penularan penyakit ini pada diri kita masing-masing apabila kita
memegang teguh ajaran agama karena tidak ada satu agamapun yang mengajarkan umatnya untuk
melakukan seks bebas.
Referensi (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fitrihanda-5936-3-babii.pdf)

• Pengobatan
Dasar pengobatan yaitu memperbaiki keadaan vagina dengan membersihkan mukosa vagina dan
memakai obat kimia peros dan lokal, pada saat ini metronidazol (merupakan obat yang efektif
untuk pengobatan baik untuk wanita ataupun pria)4 . Berbagai obat baru juga telah banyak dan
sangat efektif dalam mengobati Trichomoniasis yaitu Tinidazol, Seknidazol, Nimorazol dan
Ornidazol. Cara pemberian takaran obat-obat tersebut adalah:
a. Metronidazol
Wanita : diberikan 3 kali 250 mg selama 10 hari atau 2 gr dosis tunggal tanpa Diberikan
malam hari peroral, untuk pengobatan lokal diberikan tablet Vagina sebanyak 500 mg
sehari selama 10 hari.
Pria : pemberian peroral 2 kali 250 mg sehari selama 10 hari atau 2 gr dosis Tunggal
diberikan malam hari.
b. Tinidazol
Baik pada wanita maupun pria diberikan dengan takaran 2 gr dosis tunggal peroral. 12
c. Seknidazol
Diberikan untuk Trichomoniasis pada wanita maupun pria dengan takaran 2 gr dosis
tunggal peroral.
d. Nimorazol
Diberikan pada wanita maupun pria dengan takaran 2 kali 250 mg selama 6 hari atau
diberikan 2 gr dosis tunggal.
e. Ornidazol
Diberikan dalam dosis tunggal 1500 mg atau 2 kali lipat 750 mg pengobatan lokal dengan
tablet vagina persarin ataupun krim vagina yang digunakan pada waktu malam hari.
Referensi (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fitrihanda-5936-3-babii.pdf)

• Epidemiologi
Trichomonas vaginalis biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Dan ternyata organisme ini
dapat bertahan hidup selama 45 menit di tempat dudukan toilet, baju mandi, pakaian dan air hangat.
Penularan perinatal ditemukan sekitar 5% dari ibu yang terinfeksi trichomoniasis, tetapi biasanya
‘self-limited’ oleh karena metabolisme dari hormon ibu. Tetapi pernah dilaporkan suatu kasus
‘respiratory distress’ bayi laki-laki cukup bulan, dimana pada sediaan basah sputum kentalnya
dijumpai sedikit leukosit dan organisme Trichomonas vaginalis. Trichomoniasis menyebar luas di
seluruh dunia, baik itu di pedesaan maupun perkotaan. Pada tahun 1970-an, WHO memperkirakan
angka kejadian trichomoniasis mencapai 180 juta. Di Amerika Serikat trichomoniasis menginfeksi
sekitar 2-3 juta wanita, dan organisme ini dijumpai pada 30-40% pria yang merupakan pasangan
seksual penderita trichomoniasis ini. Tiga penelitian di Nigeria pada tahun 1993 menyebutkan
angka prevalensi di Afrika Barat 24,7% (505) dari 2048 spesimen urine yang diambil dari siswa
yang memiliki pendidikan yang tinggi dimana 74% (375) pada wanita dan 26% (131) pada pria.
Pada populasi dengan resiko rendah umumnya angka kejadian trichomoniasis rendah, lebih kurang
1%. Tetapi pada mereka yang beresiko tinggi seperti pekerja seks, gaya hidup seks bebas, angka
kejadiannya menjadi cukup tinggi yaitu sekitar 10-50% pada wanita. Suatu studi di California
menyebutkan 12% dari 204 pria positif trichomoniasis setelah dilakukan kultur dari urinenya.
Suatu penelitian di Dares-Salaam, Tanzania, dari 359 pasien ginekologik yang diperiksa, ternyata
mereka yang terinfeksi Trichomonas vaginalis memiliki resiko 3 kali lipat lebih tinggi terinfeksi
HIV.Akhir-akhir ini telah dilakukan studi di New Orlens tentang hubungan antara HIV dan
Trichomonas vaginalis, ternyata setelah dikumpulkan data dari tahun 1990 sampai 1998 ditemukan
sekitar 16,1% wanita per tahun adalah penderita co-infected HIV dan Trichomonas vaginalis.

Referensi
(https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3501/06001195.pdf;jsessionid=93DD7
1EABA69062CD75BD572ABBA28E9?sequence=1)

Anda mungkin juga menyukai