Anda di halaman 1dari 2

1.

Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan
3. Nilai Ambang Kuantitas yang selanjutnya disebut NAK adalah standar
kuantitas bahan kimia berbahaya untuk menetapkan potensi bahaya bahan
kimia di tempat kerja
5. Lethal Dose 50 (LD 50) adalah dosis yang menyebabkan kematian pada 50%
binatang percobaan. Lethal Concentration 50 (LC 50) adalah konsentrasi yang
menyebabkan 3 kematian pada 50% binatang percobaan
7. Sifat kimia, fisika dan toksik, bahan kimia sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ditetapkan sebagai berikut : a. bahan beracun dalam hal pemajanan
melalui Mulut : LD 50 > 25 atau < 200 mg/kg berat badan atau Kulit : LD 50
> 25 atau < 400 mg/kg berat badan atau Pernafasan : LC 50 > 0,5 mg/1 dan <
2 mg/l. b. bahan sangat beracun dalam hal pemajanan melalui Mulut : LD 50 
25 mg/kg berat badan atau Kulit : LD 50  50 mg/kg berat badan, atau
pernafasan : LC 50  0,5 mg/1.
9. Permenaker RI No: PER-03/MEN/1986
Tenaga kerja yang dipekerjakan mengelola pestisida harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
a.       Telah berumur 18 (delapan belas) tahun ke atas;
b.      Telah  menjalani  pemeriksaan  kesehatan  oleh  dokter  pemeriksa  sesuai
dengan  Peraturan   Menteri   Tenaga   Kerja   dan  Transmigrasi   
No.02/MEN/1980;
c.       Telah  mendapat  penjelasan  serta  latihan  mengenai  cara  pengelolaan
pestisida serta pengetahuan tentang bahaya-bahaya, pencegahannya, dan cara
pemberian pertolongan pertama apabila terjadi keracunan.

11. PerMen 02-1980 Ttg Pemeriksaan Kesehatan TK Semua perusahaan


sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (2) tersebut di atas harus melakukan
pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun
sekali kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja.
Kewajiban Tenaga Kerja
13.
Pasal 8:
(1) Selama melakukan tugas pekerjaannya tenaga kerja wajib memakai alat pelindung
diri yang diperlukan.

(2) Tenaga kerja wajib memakai atau melepas dan menyimpan alat pelindung diri dan
pakaian kerja di tempat yang telah ditentukan.

(3) Tenaga kerja wajib melapor kepada pengurus apabila ada:

a. kerusakan alat kerja;

b. kerusakan alat pelindung diri;

c. kerusakan alat ventilasi di ruang kerja atau alat pengaman lainnya.

Anda mungkin juga menyukai