Anda di halaman 1dari 9

Skenario

Anak A mengunjungi pelayanan kesehatan guna memeriksakan kesehatannya. Hasil pemeriksaan


didapatkan berat badannya melebihi batas normal Body Mass Index. Anak A mengaku susah
mengontrol makanan, padahal aktifitasnya tidak terlalu banyak, sehingga tidak adanya
keseimbangan energy dari nutrisi yang diperolehnya. Anak A mengeluh sering sakit, dan ketika
mendapat pengobatan dari pelayanan kesehatan, anak A mengaku tidak memperoleh
kesembuhan diakibatkan obat yang diminumnya telah resisten terhadap dirinya. Akibatnya
dokter harus merespkan obat immunokompresan yang baru. Pernah anak A menderita penyakit
menular, sehingga dia harus di isolasi beberapa hari. Data tambahan ternyata riwayat immunisasi
anak A tidak lengkap dan aktifitas spriritual juga jarang dilakukan seperti ibadah seperti shalat.

Step 1 : Identifikasi Masalah

1.Isolasi adalah suatu proses untuk mengurangi penularan suatu penyakit dengan upaya
memisahkan orang yang sakit / memiliki gejala dengan orang yang sehat (Rokhman, 2020)

2. Penyakit menular umumnya disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasit,
atau jamur. Ada dua cara bagaimana penyakit menular bisa menyebar, yaitu dengan penularan
secara langsung dan tidak langsung (agustin,2021).

3. Pelayanan kesehatan adalah suatu upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat
yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalah
suatu sistem. Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik dari segi promotif, preventif, kuratif serta
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat (Permenkes RI
No.75, 2014)

4. penyakit menular adalah infeksi yang disebabkan mikroorganisme virus, bakteri, jamur, dan
parasit. Ciri penyakit menular adalah dapat berpindah ke orang lain yang sehat sehingga
menyebabkan orang yang tadinya sehat menjadi sakit.( Agus Supinganto · 2020 )

5. Imunosupresan adalah obat kelompok obat yang digunakan untuk menekan respons imun,
indikasinya untuk transplantasi organ, penyakit autoimun, dan pencegahan hemolysis rhesus
pada neonatal (Kamus Keperawatan Edisi 17).
6. Keseimbangan energi dan nutrisi merupakan suatu kondisi antara energi dan nutrisi yang
masuk kedalam tubuh sesuai dengan kebutuhan tubuh. Energi yang masuk kedalam tubuh dapat
melalui makanan yang dikonsumsi.nutrisi harian dengan asupan bergizi seimbang sangatlah
penting dilakukan agar tubuh tetap fit dan terhindar dari beragam penyakit (Eko Hartini 2018).

7. Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan bayi dan anak terhadap penyakit.
Imunisasi suatu tindakan dengan sengaja memasukan vaksin berupa mikroba hidup yang sudah
dilemahkan. Dimana imunisasi dapat menimbulkan kekebalan terhadap tubuh (Proverawati,
2010).

8. Resisten resistensi dalam Kamus Kesehatan adalah Terjadinya proses kekebalan dari kuman
karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat, baik jenis, kombinasi maupun dosisnya
(amin,2020)

Step 2: Menetapkan Masalah

1. Mengapa anak Anak A mengunjungi pelayanan kesehatan?

2. Apa yang terjadi jika Anak A memiliki berat badan melebihi batas normal Body mass index?

3. Kenapa dokter harus meresepkan obat immunokompresan yang baru ?

4. Apa imunisasi yang tepat untuk diberikan kepada anak A?

5. Bagaimana menghitung body mass index?

6.Mengapa anak A harus melakukan isolasi berapa hari?

7. Kenapa anak A resisten?


Step 3

1. karena Anak A mengunjungi pelayanan kesehatan guna memeriksakan kesehatannya, yaitu


suatu upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu sistem.

2. Akan terjadinya obesitas dan dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya

3. Dokter harus meresepkan obat immunokompresan yang baru dikarenakan anak A mengeluh
sering sakit dan ketika mendapat pengobatan dari pelayanan kesehatan, anak A mengaku tidak
memperoleh kesembuhan akibat obat yang diminumnya karena telah resistensi, yaitu obatnya
tidak lagi memberikan efek terhadap dirinya.

4. Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi
berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0),

usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1),

usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2),

usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3),

usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan

usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR)

Untuk imunisasi lanjutan, bayi bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan imunisasi
(DPT-HB-Hib dan Campak/MR), kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan
Campak/MR), kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan (Td).

5.

6. Karena anak A pernah menderita penyakit menular yang mengharuskan anak A untuk diisolasi
dirumah , dan Penyakit menular dapat menyebar secara langsung maupun tidak langsung.
Penularan secara langsung terjadi melalui kontak fisik contohnya bersentuhan dengan penderita,
udara pada saat penderita batuk atau bersin, atau kontak cairan tubuh jika terkena urine atau
darah penderita

7. Dikarenakan bakteri yang resisten terhadap antibiotik tidak akan dapat disembuhkan.
Pengidap kondisi ini cenderung harus menjalani perawatan di rumah sakit dalam waktu yang
lama, dengan perawatan dan pengobatan yang berkelanjutan.
1.Konsumsi Antibiotik Secara Berlebihan

Penyebab resistensi antibiotik yang pertama adalah mengonsumsi antibiotik secara berlebihan
dalam upaya pemberantasan penyakit. Penting untuk diketahui jika konsumsi antibiotik
sebaiknya dilakukan saat kamu benar-benar membutuhkannya. Semakin sering dikonsumsi,
semakin besar kemungkinan bakteri menjadi resisten. Hal tersebut mengakibatkan antibiotik
tidak mampu mengatasi bakteri tertentu di kemudian hari.

2.Tidak Menjaga Kebersihan

Menjaga kebersihan tubuh penting dilakukan guna mencegah terjadinya berbagai penyakit.
Bukan itu saja, menjaga kebersihan menjadi salah satu upaya untuk mencegah bakteri resisten
berkembang.

3.Mutasi Bakteri Resisten Secara Alami

Penyebab resistensi antibiotik yang terakhir adalah mutasi bakteri resisten secara alami. Jika
kondisi tersebut terjadi, mengonsumsi antibiotik dapat membuat bakteri resisten semakin kebal.
Kebalnya bakteri resisten bukan hanya terjadi karena mengonsumsi antbiotik saja, tetapi juga
dikarenakan menerima gen resistensi dari bakteri lain.

8. Ketika salah satu fungsi komponen tubuh terganggu, maka tejadilah stresor, menuntut setiap
orang mampu beradaptasi, pulih kembali dengan berbagai upaya, sehingga kehidupan dapat
berlanjut dengan baik. Ketika gangguan itu sampai menghentikan salah satu fungsi dan upaya
mencari pemulihan tidak membuahkan hasil, disitulah seseorang akan mencari kekuatan lain
diluar dirinya, yaitu kekuatan spiritual.

LO

1) mahasiswa mampu menjelaskan tentang keseimbangan energy dan nutrisi

2) mahasiswa mampu memahami konsep immunokompresan

3) mahasiswa mampu menjelaskan tentang resistensi dan isolasi

4) mahasiswa mampu menjelaskan tentang imunisasi

5) mahasiswa mampu menjelaskan tentang aktifitas spiritual


5. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Aktifitas Spiritual

A. Pengertian kebutuhan spiritual

Kebutuhan adalah suatu yang berguna & diperlukan sekali untuk menjaga homeostatis
dalam hidup dan menjadi dorongan, tingkah laku dan sikap. Pada dasarnya manusia mempunyai
kebutuhan yang sama tapi ada kalanya satu kebutuhan lebih penting bagi sseseorang dari pada
kebutuhan lainnya.

Spiritual merupakan kompleks yang unik pada tiap individu dan tergantung pada budaya,
perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan seseorang (Mauk
dan Schmidt, 2004 cit Potter Perry, 2009)

Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha
Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada Allah sebagai Pencipta atau sebagai
Maha Kuasa. Spiritualitas mengandung pengertian hubungan manusia dengan Tuhannya dengan
menggunakan instrumen(medium) sholat, puasa, zakat, haji, doa dan sebagainya (Hawari, 2002).

Kebutuhan spiritual adalah harmonisasi dimensi kehidupan. Dimensi ini termasuk


menemukan arti, tujuan, menderita, dan kematian; kebutuhan akan harapan dan keyakinan hidup,
dan kebutuhan akan keyakinan pada diri sendiri, dan Tuhan. Ada 5 dasar kebutuhan spiritual
manusia yaitu: arti dan tujuan hidup, perasaan misteri, pengabdian, rasa percaya dan harapan di
waktu kesusahan (Hawari, 2002).

Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan


keyakinan dan rnemenuhi kewajiban agamas serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau
pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan. Kebutuhan
spiritual adalah kebutuhan mencari arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan
dicintai, serta kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf (Kozier, 2004).
Menginventarisasi 10 butir kebutuhan dasar spiritual manusia (Clinebell dalam Hawari, 2002),
yaitu :

a.Kebutuhan akan kepercayaan dasar(basic trust), kebutuhan ini secara terus-menerus diulang
guna membangkitkan kesadaran bahwa hidup ini adalah ibadah.

b.Kebutuhan akan makna dan tujuan hidup, kebutuhan untuk menemukan makna hidup dalam
membangun hubungan yang selaras dengan Tuhannya (vertikal) dan sesama manusia (horisontat)
serta alam sekitaraya

c.Kebutuhan akan komitmen peribadatan dan hubungannya dengan keseharian, pengalaman


agama integratif antara ritual peribadatan dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

d.Kebutuhan akan pengisian keimanan dengan secara teratur mengadakan hubungan dengan
Tuhan, tujuannya agar keimanan seseorang tidak melemah.

e. Kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan dosa. rasa bersaiah dan berdosa ini merupakan
beban mental bagi seseorang dan tidak baik bagi kesehatan jiwa seseorang. Kebutuhan ini
mencakup dua hal yaitu pertama secara vertikal adalah kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah,
dan berdosa kepada Tuhan. Kedua secara horisontal yaitu bebas dari rasa bersalah kepada orang
lain

f.Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga dir(self acceptance dan self esteem), setiap orang
ingin dihargai, diterima, dan diakui oleh lingkungannya.

g. Kebutuhan akan rasa aman, terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa depan. Bagi
orang beriman hidup ini ada dua tahap yaitu jangka pendek (hidup di dunia) dan jangka panjang
(hidup di akhirat). Hidup di dunia sifatnya sementara yang merupakan persiapan bagi kehidupan
yang kekal di akhirat nanti.

h. Kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang makin tinggi sebagai pribadi yang
utuh. Di hadapan Tuhan, derajat atau kedudukan manusia didasarkan pada tingkat keimanan
seseorang. Apabila seseorang ingin agar derajatnya lebih tinggi dihadapan Tuhan maka dia
senantiasa menjaga dan meningkatkan keimanannya.
i. Kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam dan sesame manusia. Manusia hidup
saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu, hubungan dengan orang disekitarnya
senantiasa dijaga. Manusia juga tidak dapat dipisahkan dari lingkungan alamnya sebagai tempat
hidupnya. Oleh karena itu manusia mempunyai kewajiban untuk menjaga dan melestarikan alam
ini.

j. Kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan nilainilai religius. Komunitas
keagamaan diperlukan oleh seseorang dengan sering berkumpul dengan orang yang beriman
akan mampu meningkatkan iman orang tersebut.

B.Factor- factor yang mempengaruhi kebutuhan spiritual

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan spiritual :

a.Perkembangan Usia perkembangan dapat menetukan proses pemenuhan kebutuhan spiritual,


karena setiap tahap perkembangan memiliki cara mmeakini kepercayan terhadap tuhan.

b.Keluarga Seluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam memnuhi kebutuhan spiritual,
karena keluarga memiliki ikatan emosional dan selalu berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
c. Ras/Suku Memiliki keyakinan atau kepercayaan yang berbeda, sehingga proses kebutuhan
spiritual berbeda sesuai dengan keyakinan yang dimiliki

d. Agama yang dianut Keyakinan pada agama tertentu yang dimilki oleh seseorang dapat
menetukan arti pentingnya kebutuhan spiritual

e. Kegiatan Keagamaan Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan


dirinya dengan Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada penciptanya.

C. Perkembangan Spiritual

Perawat yang bekerja di garis terdepan harus mampu memenuhi semua kebutuhan manusia
termasuk juga kebutuhan spiritual klien. Berbagai cara dilakukan perawat untuk memenuhi
kebutuhan klien mulai dari pemenuhan makna dan tujuan spiritual sampai dengan memfasilitasi
klien untuk mengekspresikan agama dan keyakinannya. Pemenuhan aspek spiritual pada klien
tidak terlepas dari pandangan terhadap lima dimensi manusia yang harus dintegrasikan dalam
kehidupan. Lima dimensi tersebut yaitu dimensi fisik, emosional, intelektual, sosial, dan
spiritual. Dimensi-dimensi tersebut berada dalam suatu sistem yang saling berinterksi,
interrelasi, dan interdepensi, sehingga adanya gangguan pada suatu dimensi dapat mengganggu
dimensi lainnya (Carson, 2002) Perawat harus mengetahui tahap perkembangan spiritual dari
manusia, sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan dengan tepat dalam rangka
memenuhi kebutuhan spiritual klien. Tahap perkembangan klien dimulai dari lahir sampai klien
meninggal dunia. Perkembangan spiritual manusia dapat dilihat dari tahap perkembangan mulai
dari bayi, anak-anak, pra sekolah, usia sekolah, remaja, dewasa muda, dewasa pertengahan,
dewasa akhir, dan lanjut usia. Secara umum tanpa memandang aspek tumbuh-kembang manusia
proses perkembangan aspek spiritual dilhat dari kemampuan kognitifnya dimulai dari
pengenalan, internalisasi, peniruan, aplikasi dan dilanjutkan dengan instropeksi. Namun, berikut
akan dibahas pula perkembangan aspek spiritual berdasarkan tumbuh-kembang manusia (Carson,
2002) Perkembangan spiritual pada anak sangatlah penting untuk diperhatikan. Manusia sebagai
klien dalam keperawatan anak adalah individu yang berusia antara 0-18 bulan, yang sedang
dalam proses tumbuh kembang, yang mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis,
sosial, dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Anak individu yang masih bergantung
pada orang dewasa dan lingkungan, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri (Larson, 2009).

Perkembangan spiritual seseorang menurut Westerhoff’s dibagi dalam 4 tingkatan berdasarkan


kategori umur :

a. Usia anak-anak Tahap perkembangan kepercayaan berdasarkan pengalaman. Perilaku yang


didapat antara lain : adanya pengalaman dari interaksi dengan orang lain, belum mempunyai
pemahaman salah atau benar kepercayaan ata keyakinan mungkin hanya mengikuti ritual atau
meniru orang lain.

b. Usia remaja akhir Merupakan tahap perkumpulan kepercayaan yang ditandai dengan adanya
patisipasi aktif pada aktivitas keagamaan. Pada perkembangan ini sudah mulai pada keinginan
untuk pencapaian kebutuhan spiritual seperti mulai meminta atau berdoa kepada penciptanya.

c. Usia awal dewasa Merupakan masa pencarian kepercayaan dini diawali dengan proses
pertanyaan akan keyakinan. Pada masa ini pemikiran sudah bersifat rasional dan keyakinan
sudah dikaitkan dengan hal yang rasional.

d. Usia pertengahan dewasa Pada masa ini kepercayaan dari diri sendiri diawali dengan semakin
kuat percyaan diri yang dipertahankan walaupun menghadapi perbedaan keyakinan.

D.Aspek- aspek spiritual

Menurut Burkhardt (dalam Hamid, 2000) spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:

a. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan
b.Menemukan arti dan tujuan hidup

c.Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri

d. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi.

E. Hubungan antara Spiritual dengan sehat- sakit


Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan
dan prilaku klien. Beberapa pengaruh yang perlu dipahami: a. menuntun kebiasaan sehari-hari
praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin
mempunyai makna keagamaan bagi klien, sebagai contoh: ada agama yang menetapkan diet
makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan. b. sumber dukungan pada saat stress, individu
akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. sumber kekuatan sangat diperlukan untuk
dapat menerima keadaan sakitnya khususnya jika penyakit tersebut membutuhkan waktu
penyembuhan yang lama. c. sumber konflik Pada suatu situasi bisa terjasi konflik antara
keyakinan agama dengan praktik kesehatan. Misalnya: ada yang menganggap penyakitnya
adalah cobaan dari Tuhan Kepercayaan agama tentang kesehatan

Agama/ Budaya Kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan Respon terhadap penyakit


Penerapan pada kesehatan dan perawatan Hindu Menerima ilmu medis terkini Dosa masa lalu
menyebabkan Waktu untuk doa, jimat, ritual, simbol

F. Peran perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual

Menurut Undang-undang Kesehatan No.23 tahun 1992 bahwa Perawat adalah mereka yang
memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Aktifitas keperawatan meliputi
peran dan fungsi pemberian asuhan atau pelayanan keperawatan, praktek keperawatan,
pengelolaan institusi keperawatan, pendidikan klien (individu, keluarga dan masyarakat) serta
kegiatan penelitian dibidang keperawatan (Gaffar, 1999). Dalam hal ini klien dianggap sebagai
tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah
membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak
menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien
tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat
adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang
biasanya dia lakukan tanpa bantuan. Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat
membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya : Menciptakan rasa
kekeluargaan dengan klien, berusaha mengerti maksud klien, berusaha untuk selalu peka
terhadap ekspresi non verbal, berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya,
berusaha mengenal dan menghargai klien. Mengingat perawat merupakan orang pertama dan
secara konsisten.

Anda mungkin juga menyukai