Anda di halaman 1dari 3

AKUTANSI PERSEDIAAN

Persediaan ( Inventori ) adalah merupakan aktiva perusahaan yang menempati posis yang cukup
penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang mauppun perusahaan industri
( manufaktir)

Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliko oleh perusahaan untuk dijual dalam proses bisnis
normal, atau barang yang akan digunakan aau dikomsumsidalam membuat barang yang akan dijual.

Bedasarkan defenisi diatas tersebut persediaan adalah unsur yang paling aktif dalam proses
perusahaan yang dilakukan secara terus menerus di produksi,

Dalam perhitungan Rugi /Laba nilai persediaan ( barang awal dan barang akhir\0mempengaruhi
besarnya harga pokok penjualan

HPP = Harga Pokok Penjualan

HPP = Persediaan awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir

Persdiaan berdasarkan jenis perusahaan dibagi enjadi 2 jenis yaitu:

1. Persediaan perusahaan dagang


Persediaan merupakan barang-barang yang dbeli oleh perusahaandengan tujuan untuk
dijual kembali tanpa mengubah bentuk dan kwalitas barang, atau dapat dikatakan tidak ada
proses produksi sejak barang dibeli smpai barang dijual kembali oleh perusahaan
2. Persediaan perusahaan industri
Persedian perusahaanindustri adalah barang-barang atau bahan yang dibeli oleh perusahaan
dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi atau setengan jadi atau
mungkin menjadi ahan bakubagi perusahaan lain, hal ini tergantung jebis dan proses usaha
utama perusahaan.
Misalnyaperusahaan indistri perkapasan
Dengan gambaran diatas maka persediaan untuk perusahaan-perusahaan manufaktur pD
umumnya mempunyai 3 jenis persediaan yaitu:
a. Bahan baku ( direct material )
b. Bahan dalam proses ( work in proses )
c. Bahan jadi (finished goods )

Jenis –jenis persediaan

1. Bahan baku
Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melallui proses produksi, aehingga
manjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai denga kegiatan perusahaan. Besarnya
persediaan bahan baku dipengaruhioleh perkiraan priduksi, sifat musiman produksi, dapat
diandalkan pihak pemasuk serta tingkat efesien penjatwalan pembelian dan kegiata
produksi.
2. Bahan dalam proses
Adalah barang yang memerlukan proses produksi untuk menjadi barang jadi, sehingga
persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi oleh lmanya produksi, yaitu waktu yang
dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk keproses produksi sampai denga proses barang
jadi.
3. Barang jadi
Adalah barang hasil pross produksi dalam bentuk final sehingga dapat segera dijual, pada
persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi sebenarnya merupakan masalah
koordinasi produksi dan penualan.

Tujuan ketiga pengukukan inventory adalah membantu invenstor untuk memprediksi arus kas di
kemudian hai, yaitu dipandang ari inventory sebagai resources yang akan mendukungarus kas dan
jumlah inventory yng akan dijual di kemudian haridan akan mempengaruhi arus keluar kas.

Penentuan kuantitas persediaan

Untuk menentukan jumlah barang yang masih dikuasia oleh perusahaaan pada suatu dapat
ditentukan melalui beberapa cara yaitu:

1. Stock opname : perhitungan barang dari aal sampai akhir periode yang dihitung, cara
merupakan ketentuan yang akan dilakukan leh menejemna untuk menentukan jumlah
persediaan akhir, sebagai salah satu persyaratan memperoleh unqualifiedopinion.
2. Menggunakan menote pencataaan perpetual
3. Menggunakan metode penggabungan antara metode pencataan perpetual dengan stock
opname
4. Menggunakan metode penilaian berdasrkan hubungan agregatif, yaitu gross profit method
dan realized inventory method

Penyediaan laporan laba rugi dapat dibuat dalam 2 bentuk yaitu

1. All inclusive concept of income ( AICI ) ( banyak mengandung kelemahan )


2. Current operating concept of income (COCI )

Kelemahan –kelemahan tersebut dapat kita lihata sebagaiberikut:

1. Metode stock opname atau periodic method yaitu persediaan merupkan komponen cost
goods sold ( CGS ) maka perhitungan kwalitas bahan persediaan yang dilakukan dengancara
ini tergantung dari kelengkapan data / catatan dan perhitungan barang. Karna hanya
embandingkan dan menghitungnjumlah barang yang dimilikidikurangi dengan persdiaan
akhir. Sehingga kalau terjadi adanya barang yang hilang, rusak, menguap , turun kwalitasnya
maka hal ini tidak terungkap dan menyebabkan laporan laba-rugitidak atau kurang
informative.
2. Metode perpetualyaitu terdapat kelemahan pada saat menentukan nilai dan jumlah barang,
karena dalam metode pencatatan yang dikontinui ini berarti saldo perseidaan ini setiap saat
dapat diketahui, namun perlu diperhatikan bahwa dengan menghitung jumlah barang
berdasarkan catatan akan mengakibatkan nilai persediaan overstatement, karna danya
persediaan yang rusak dan sebagainya.
3. Metode agregatif , dalam metode ini kesulitannya samadengan kwalitas yang dialami metide
perpektual, kalau dalam hal ini pembahasannya adalahmasalah menentukan harga
persdiaan.dalam hal ini juga lebih tepat kalau menentukn jumlah dan nilai perrsediaan
dikombinasikan dengan stock opname.
Dasar penilaian persediaan

Anda mungkin juga menyukai