DISUSUN OLEH :
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senatiasa melimpahkan rahmat dan Hidayahnya,
sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan keridoan nya Makalah
dengan judul “Eksreksi & eliminasi obat melalui ” ini dapat terselesaikan
Penyusun menyadari betul sepenuhnya bhawa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati kami berharap kritik dan saran demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya kami berharap. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................
BAB II PENUTUP
3.1 Simpulan…………………………………………………………………….…...,.11
3.2 Saran…………………………………………………………………………….…11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...,12
DAFTAR ISI
Contents
BAB I............................................................................................................................................................5
1. LATAR BELAKANG............................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN...................................................................................................................................6
2. JALUR ELIMINASI MELALUI GINJAL..................................................................................................6
2.4 EKSRESI MELALUI EMPEDU..........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sebelum obat yang diberikan pada pasien tiba pada tujuannya didalam tubuh, yaitu tempat
kerjanya atau targetsite, obat harus mengalami banyak proses. Dalam garis besarnya, proses-
proses ini dapat dibagi dalam tiga tingkatan yaitu fase farmasetik, fase farmakokinetik dan fase
farmakodinamik
Efek obat tidak bergantung dari factor farmakologi saja, tetapi juga dari bentuk pemberian dan
terutama dari formulasinya, dimana factor formulasi yang dapat mengubah efek obat dalam
tubuh yaitu, bentuk fisis zat aktif, keadaan kimiawi, zat pembantu dan proses teknik yang
digunakan untuk membuat sediaan
Penyerapan dan difusi didalam tubuh memungkinkan zat aktif mencapai titik ikatan, secara
simultan hal ini berperan dalam proses eliminasi yang merupakan proses akhir nasib obat dalam
tubuh. Seperti apa fase penyerapan dan penyebaran, fase eliminasi berperan pada aktivitas
toksitifitas obat.
Aturan umum perlintasan membrane juga berlaku pada eliminasi, namun perlintasan eliminasi
terjadi dengan arah berbeda dengan arah penyerapan dan penyebaran, yaitu dari jaringan menuju
darah, kemudian dari darah menuju ke luar tubuh. Molekul-molekul obat dikeluarkan dari tubuh
tanpa atau setelah mengalami perubahan hayati.
Pada umumnya molekul-molekul yang lebih larut air lebih mudah dieliminasi, sebaliknya
senyawa larut lemak diubah menjadi bentuk yang kurang larut lemak. Metabolit yang larut lemak
ini lebih mudah dikeluarkan melalui ginjal yang merupakan proses penting dalam eliminasi obat,
tergantung jalur pengeluaran dan gradient konsentrasi. Proses eliminasi tergantung pada
penyebaran senyawa, yang di pengaruhi oleh cara pemberian dan fenomena penyerapan.
Misalnya bentuk bebas yang berdifusi, peran gradient konsentrasi serta ikatan pada protein
plasma. Adanya fiksasi pada tempat penimbunan ( jaringan lemak ) akan memperlambat
eliminasi obat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Pada organisme bersel
satu, produk buangan dikeluarkan secara langsung melalui permukaan sel. Organisme
multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks misalnya keringat dan urin.
Eliminasi juga merupakan proses pengeluaran zat / metabolit dengan tujuan menurunkan
kadar zat / metabolit dalam tubuh agar tidak menyebabkan akumulasi
Obat obat yang berada dalam tubuh akan di keluarkan melalui 3 jalan utama, yaitu ginjal,
paru-paru dan system empedu. Eksresi obat melalui paru hanya terjadi pada obat-obat yang
berupa gas atau cairan yang mudah menguap. Sebagian obat keluar dari tubuh melalui urine.
Beberapa obat dikeluarkan tubuh melalui usus. Hanya beberapa macam obat saja yang
dikeluarkan melalui hepar atau empedu dalam jumlah yang berarti, yaitu rimfampisin dan
kromoglikat. Sebagian obat juga disekresikan kedalam kelenjar sekresi, seperti air susu ibu
atau kelenjar keringat, tetapi secara kuantitatif tidak begitu bila dibandingkan dengan eksresi
obat melalui ginjal, kecuali obat-obat yang memengaruhi bayi yang sedang menyusui.
Keterangan:
U = konsentrasi dalam urin
V = volume urin /menit
P = konsentrasi dalm plasma
F = volume filtrat glomerulus
Klirens dari suatu molekul obat atau jumlah plasma yang terinci /menit sama dengan volume
ultrafiltrat glomerulus :
Klirens = U xP V
Bila klirens molekul di atas 120-130 m/menit, maka selama melalui tubulus, mekanisme
aktif sekresi telah membantu proses eliminasi. Sebaliknya, bila klirens lebih rendah dari volum
ultrafiltrat , maka fenomena reabsorpsi memperlambat eliminasi.
Dari perhitungan yang mengabaikan pengaruh-pengaruh luar, ternyata waktu paruh
biologik (waktu yang diperlukan agar konsentrasi zat aktif dalam darah menurun separuhnya)
adalah :
· 70 menit jika hanya terjadi proses filtrasi
· 7 menit jika terjadi sekresi melalui tubulus renalis
· 7 hari jika terjadi penyerapan kembali tubulus, dalam hal ini konsentrasi dalam urin tidak
melampaui konsentrasi plasma.Perhitungan ini menggambarkan secara nyata bahwa peran
eliminasi obat melalui ginjal berkaitan erat dengan aktivitas obat.
Eksresi melalui ginjal akan berkurang jika terdapat gangguan fungsi ginjal lain halnya dengan
pengurangan fungsi hati yang tidak dapat dihitung. Pengaturan fungsi ginjal dapat dihitung
berdasarkan pengurangan klirenskreatinin. Dengan demikian pengurangan dosis obat pada
gangguan fungsi ginjal dapat di hitung
2.2
2.3
2.4 EKSRESI MELALUI EMPEDU : pengaliran darah hati menuju canaliculi biliaris serta zat
aktif dan metabolitnya yang terbentuk di dalam hati mengikuti hukum umum perlintasan
membran. Difusi pasif molekul-molekul tergantung pada ukurannya, sifat fisiko-kimia serta
perbedaan konsentrasi. Mekanisme transpor aktif berperan penting pada eliminasi obat
khususnya pada metabolit yang lebih polar dibandingkan senyawa induknya seperti trurunan
glokoronat. Seperti pada ginjal, pada empedu juga terdapat 2 sistem transpor aktif
transmembran. Mekanisme transpor aktif ini penting untuk beberapa molekul antibiotika
terutama tetrasiklin.hal ini karena obat dapat menembus saluran empedu sampai konsentrasi
yang cukup untuk pengobatan infeksi.
Dengan adanya cairan empedu di dalam duodenum maka zat aktif dan metabolitnya dapat
dikeluarkan melalui pembentukan garam, atau zat aktif diserap kembali di usus, jika sifat-
sifat fisiko-kimianya dapat melewati sawar usus dan masuk kembali dalm sirkulasi (siklus
entero-hepatik). Fenomena ini menyebabkan obat lebih lama berada di dalam tubuh dan
pengeluaran secara definitif baru terjadi melalui ginjal.
Senyawa yang di eksresi adalah
1. Senyawa BM > 500
2. Senyawa dengan gugus polar yang kuat
3. Metabolit ( konjugat glukoronida )
Eksresi melalui difusi ataupun transport aktif ada 3 sistem transpot : untuk asam organik,
basa organik, zat netral
Contoh obat yang di eksresikan ke empedu adalah: 1. Glikosida digitalis, kolesterol steroid,
indometasin, penisilin, eritromisin, rimfampisin.