Anda di halaman 1dari 2

ANISA FELISIANA SALSABILA

XIII.I KIMIA ANALISIS

HARUMI, OHT DENGAN BAHAN AKTIF FENOL


Komposisi Harumi :
 Piperis folium (daun sirih)
 Curcuma domestica rhizom (akar kunyit)
 Ocimum canum folium (daun kemangi)
 Pluchea folium (daun beluntas)

Senyawa kimia dalam bahan

 Daun Sirih (Piperis Folium) mengandung zat aktif fenol


 Akar Kunyit (Curcuma Domestica Rhizom), ekstrak bagian rimpang kunyit memiliki
zat aktif kurkumin
 Daun Kemangi (Ocimum Canum Folium) mengandung minyak atsiri yang berfungsi
sebagai antiseptik.
 Daun Bluntas (Pluchea Folium), ekstrak daun bluntas memiliki potensi sebagai
antioksidan alami yang dapat menggantikan kedudukan TBHQ (Tertiary
Butylhydroquinone), yaitu senyawa antioksidan sintetis. Daun Beluntas juga
mengandung beta karoten (pra vitamin A).

Analisis kualitatif dan kuantitatif fenol pada daun sirih

a. Analisis kualitatif
 Ekstraksi senyawa golongan fenol dari daun sirih hijau dilakukan
menggunakan pelarut etanol 96% dengan metode refluks pada suhu 60°C
selama 2 jam. Fase gerak yang digunakan untuk memisahkan senyawa
golongan fenol dari daun sirih hijau adalah campuran toluen: etil asetat = 93:
7 v/v (fase gerak I) dan campuran toluen: etil asetat: asam formiat (3:3:0,2)
v/v (fase gerak II). Masing-masing bercak diidentifikasi dengan pereaksi
warna FeCl3 dan FolinCiocalteau. Evaluasi pemisahan yang baik dilihat dari
nilai Rs (Resolusi) dan Tf (Tailing Factor) dari masing-masing fase gerak.
Fase gerak terbaik digunakan untuk tahap selanjutnya untuk menentukan
profil fingerprint sampel. Sampel dielusi dengan fase gerak terpilih, yaitu fase
gerak yang memenuhi persyaratan nilai Rs dan Tf. Identifikasi senyawa
golongan fenol dilakukan dengan penampak bercak menggunakan pereaksi
warna, yaitu FeCl3 dan FolinCiocalteau. Kromatogram dan hasil reaksi yang
diperoleh diamati dan tentukan bercak yang positif senyawa golongan fenol
ekstrak etanol daun sirih. Puncak kromatogram yang positif senyawa
golongan fenol dipindai untuk melihat bentuk spektrum senyawa
fenol(http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/12517/1/4abbdeaf2497eb0edbb45c52f7
a38fa0.pdf)

 Sebanyak 5 mL ekstrak dimasukan ke dalam tabung reaksi ditambahkan 3


tetes FeCl3 1% kemudian didiamkan selama beberapa saat. Terjadinya
perubahan warna menjadi hijau kehitaman, menandakan adanya senyawa
fenol dan tanin yang terkandung dalam sampel tersebut.(
https://journal.uii.ac.id/JIF/article/download/8802/7456)

b. Analisis kuantitatif
Sebanyak 10 mg ekstrak etanol daun sirih dilarutkan sampai volume 10 mL dengan
etanol. Larutan ekstrak yang diperoleh dipipet sebanyak 250 μL selanjutnya
ditambah reagen Folin Ciocalteau 1,25 mL kemudian didiamkan selama 4 menit.
Campuran tersebut kemudian ditambah 1 mL larutan Na2CO3 7,5%, digojog
homogen dan didiamkan selama 20 menit (operating time) dan diukur absorbansinya
pada panjang gelombang maksimum 742 nm dengan spekrofotometer UV-VIS.
Penentuan kadar total fenolik ditentukan dengan menggunakan persamaan kurva
kalibrasi asam galat

( https://journal.uii.ac.id/JIF/article/download/8802/7456)

Anda mungkin juga menyukai