PENDAPATAN NASIONAL
1. Mahyuddin (90200121044)
2. Aswinda (90200121039)
KELAS B
JURUSAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
1
Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh…
Puji syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
rahmat-Nyalah, kita dapat bertemu lagi guna untuk melakukan diskusi mengenai makalah
kami yang berjudul “Pendapatan Nasional” yang insyaallah akan dilaksanakan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pengantar ekonomi.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kita semua tentang pendapatan
nasional itu sendiri baik itu bagi teman-teman pembaca dan kami sebagai penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Andi Mulia selaku dosen pengantar
ekonomi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
2
JUDUL………………………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………3
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………….33
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kurangnya pengetahuan masyarakat luas tentang pendapatan negaranya sendiri
akan membuat mereka menjadi warga negara yang tidak bertanggung jawab hingga
mudah terjebak pada sistem politik di negaranya yang mungkin saja melakukan
penggelapan uang yang tentunya dari pendapatan nasional. Mengapa? Pertama mereka
akan tidak bertanggung jawab karena tidak paham bahwa pajak merupakan salah satu
sumber terbesar pendapatan nasional sehingga sebagian masyarakat tidak patuh
membayar pajak dan yang ke dua mereka akan tidak mengetahui bahwa sedang terjadi
permasalahan ekonomi di negaranya seperti korupsi dan lain-lain. Sehingga begitu
pentingnya mengetahui apa itu pendapatan nasional, dari manakah sumbernya hingga
cara menghitungnya.
B. Rumusan masalah
● apakah yang di maksud dengan pendapatan nasional?
● penggunaan GNP?
C. Tujuan penelitian
Memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai pentingnya pendapatan nasional
dalam menentukan kondisi perekonomian negara mulai dari perhitungan yang
dilakukan dalam satu tahun sekali, cara menghitung, hingga manfaat hasil dari
perhitungan pendapatan nasional itu bagi masa yang akan datang.
D. Manfaat penelitian
1. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi sumber untuk menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai pendapatan nasional.
2. Bagi penulis penelitian ini di harapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam
mengimplementasikan pengetahuan tentang dalam menulis karya ilmiah.
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat
suatu negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun. Konsep
pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari inggris yang
berusahan menaksir pendapatan nasional negaranya pada tahun 1665. Pendapatan
Nasional juga merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya
tingkat kehidupan atau kemakmuran dalam suatu bangsa atau negara. Karena secara
kuantitatif, tingkat kehidupan dan kemajuan suatu negara itu ditentukan oleh
perbandingan pendapatan nasional antara satu negara dengan negara dengan negara
lain.
Dengan adanya data pendapatan nasional, negara bisa tau apakah ada
peningkatan dari laju pertumbuhan ekonomi negara dari tahun ke tahun, mengalami
kemajuan atau kemunduran. Sehingga, bisa dilakukan evaluasi ke depannya.
Nah, dari sini bisa dilihat mana saja negara yang masuk kategori negara maju
dan berkembang. Semakin tinggi pendapatan nasionalnya, berarti negara tersebut
semakin maju.
5
3. Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara
Kita bisa lihat suatu negara mendapatkan pendapatan paling tinggi dari sektor
mana, apakah pertanian atau industri.
Kalau ingin tahu seperti apa tingkat kemakmuran masyarakat suatu negara,
pemerintah suatu negara lazimnya akan melakukan perhitungan pendapatan nasional.
Mengetahui tingkat kemakmuran dapat membuat pemerintah negara tersebut
mendapat informasi-informasi lain yang mempengaruhi tingkat ekonomi tersebut,
seperti: kualitas hidup masyarakat, serta standar hidup yang berlaku di lingkungan
masyarakat tersebut.
6
Adapun evaluasi yang dilakukan biasanya menyangkut kebijakan ekonomi yang
sudah mereka lakukan selama ini.
Negara dengan kualitas SDM yang tinggi tentu memiliki kecenderungan untuk
memiliki pendapatan nasional yang tinggi pula. Contohnya seperti negara Jepang,
Jepang merupakan negara maju yang dikenal memiliki kualitas SDM tinggi, hal
tersebut dinilai dari kecilnya potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh
Jepang, namun mampu menghasilkan pendapatan nasional yang lebih tinggi dari
Indonesia, walaupun Indonesia memiliki SDM yang banyak serta kaya, faktor kualitas
SDM menjadi faktor terpenting yang dapat menentukan peningkatan atau kurangnya
pendapatan nasional dari suatu negara. Berikut beberapa ciri-ciri SDM dengan
kualitas rendah.
Masyarakat atau SDM negara tersebut memiliki etos kerja yang baik, seperti
disiplin, rajin, jujur, tepat waktu dan lain sebagainya.Masyarakat negara tersebut
memiliki tingkat keterampilan yang baik. SDM dari negara tersebut menguasai bidang
teknologi serta informasi, contohnya seperti internet, komputer serta bioteknologi.
Negara dengan potensi SDA yang melimpah, apabila dikelola dengan baik maka
akan menghasilkan pendapatan nasional yang tinggi. Seperti Indonesia, memiliki
sumber daya alam yang melimpah dan dikenal kaya dengan SDA nya, namun belum
berhasil mengelola SDA tersebut dengan baik, maka sumber pendapatan nasional
Indonesia dengan Jepang kalah jauh, karena ketidakberhasilan Indonesia mengelola
SDA dengan baik, walaupun dibandingkan dengan Jepang yang tidak memiliki SDA
banyak tersebut.
Apabila suatu negara memiliki modal yang cukup untuk mengelola sumber daya
alam atau SDA yang tersedia tadi, tentu pendapatan nasional negara tersebut akan
meningkat. Serta sebaliknya, apabila suatu negara tidak memiliki cukup modal atau
kekurangan modal, maka pendapatan nasional negara tersebut akan tidak optimal.
7
Umumnya, apabila negara mengalami kekurangan modal, maka negara tersebut akan
mengundang investor untuk menanamkan modalnya, biasanya investor asing
menanamkan modal dalam bentuk mendirikan perusahaan. Negara dengan tujuan
penanaman modal oleh investor asing pada umumnya memiliki beberapa syarat
sebagai berikut.
Negara yang menjadi tujuan penanaman modal tersebut lebih disukai apabila
memiliki tenaga kerja dengan upah murah.
Negara tersebut memiliki pemerintahan yang kuat serta baik atau stabil.
Negara tersebut memiliki birokrasi yang tidak bertele-tele dalam penanaman modal
asing.
6. Stabilitas Keamanan
7. Kebijakan Pemerintah
8
8. Keadaan Geografis serta Geologis
Negara dengan letak geografis serta geologis tertentu akan memiliki resiko
untuk mengalami bencana alam yang kemungkinan besar akan berulang setiap
tahunnya. Bencana-bencana alam seperti banjir, gempa bumi, topan atau tsunami
yang terjadi berulang kali akan merusak saran serta prasarana yang ada pada negara
tersebut. kerusakan-kerusakan tersebut akan berdampak pada berkurangnya
pencapaian pendapatan nasional.
Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara berada pada letak geografis serta
geologis yang baik dan jarang tertimpa bencana alam, maka hal tersebut tentu akan
sangat menguntungkan. Karena tidak akan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh
bencana alam tersebut, serta masyarakatnya dapat hidup dengan tenang tanpa merasa
was-was. Hal tersebut akan mengakibatkan pada meningkatkan pendapatan nasional
dan mengurangi pengeluaran melalui dana pendapatan nasional tersebut.
11. Investasi
Investasi adalah semua pengeluaran yang diguakan untuk menciptakan modal
baru. Tujuan dari investasi adalah untuk mengganti bagian modal yang sudah rusak
dan menambah penyediaan modal yang ada.
9
D. Sumber-sumber pendapatan nasional
Pendapatan Pajak Pendapatan
pajak menjadi sumber dana negara dan pendukung persedian kas negara. Tugas
atau kewenangan pemungutan pajak ini dilimpahkan langsung oleh Kementerian
Keuangan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Indonesia. Terdapat dua jenis
pajak, yaitu pajak pusat dan daerah. Untuk pajak pusat, pengelolaannya dilakukan
oleh pemerintah pusat melalui DJP. Sementara untuk pajak daerah, wewenang
pemungutannya diberikan kepada Dinas Pendapatan Daerah atau instansi terkait.
Adapun jenis-jenis pajak yang dikategorikan sebagai pajak pusat, yaitu:
Pajak Penghasilan (PPh) PPh merupakan pajak yang ditanggung orang pribadi atau
badan atas penghasilan yang diperoleh dalam suatu tahun pajak.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak jenis ini berlaku pada konsumsi barang kena
pajak atau jasa di dalam lingkup pabean.
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Pajak PPnBM berlaku pada barang
yang bukan merupakan kebutuhan pokok atau tersier, dikonsumsi masyarakat
tertentu atau masyarakat berpenghasilan tinggi, barang yang menunjukan status
seseorang, atau dapat merusak kesehatan serta moral masyarkat.
Bea Materai Penarikan pajak ini berlaku atas pemanfaatan dokumen, seperti akta
notaris, surat perjanjian, surat berharga, kwitansi pembayaran, dan efek yang
menerbitkan nominal dengan jumlah tertentu.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak yang diberlakukan untuk kepemilikan atau
pemanfaatan suatu tanah atau bangunan. Walau di pusat, hampir semua realisasi
penerimaan PBB ini diserahkan ke daerah. Selain itu, penerimaan perpajakan
masih ditambah oleh kepabean dan cukai yang pemungutannya diamanatkan
kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menarik bea masuk dari barang-
barang impor.
Adapun aturan penarikan bea impor, yakni apabila nilai barang yang diangkut
kurang dari FOB US$ 500 untuk setiap orang atau FOB US$ 1.000 untuk setiap
keluarga. Penumpang tidak diwajibkan untuk membayar bea masuk. Berbeda
dengan cukai, pemungutan pajaknya berlaku untuk barang-barang tertentu yang
kena cukai, seperti etil alkohol, minuman mengandung etil alkohol, dan produk
tembakau.
10
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Berdasarkan beleid ini, PNBP ialah pungutan yang dibayar individu atau badan
tertentu dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan
atau pemanfaatan sumber daya. Hak yang diperoleh negara menjadi penerimaan
pemerintah pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah serta dikelola lewat
mekanisme APBN.
Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pendapatan jenis ini diperoleh dari hasil
penyediaan layanan berupa penyediaan barang dan jasa, hingga pelayanan
administratif.
PNBP Lainnya PNBP lainnya juga diperoleh dengan cara memanfaatkan Barang
Milik negara (BMN), seperti sewa tanah dan bangunan.
Pendapatan Hibah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hibah berarti pemberian (dengan
sukarela) dengan mengalihkan hak atas sesuatu kepada orang lain. Mengacu pada
undang-undang, hibah disebut sebagai penerimaan negara baik devisa atau devisa yang
11
dirupiahkan, jasa atausurat berharga yang diterima dari pemberi hibah, yang tidak perlu
dibayarkan kembali dan tidak pula mengikat, baik dari dalam maupun luar negeri.
Hibah Terencana Hibah jenis ini dijalankan melalui mekanisme perencanan dan
dicatat dalam Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH).
Hibah Langsung Hibah jenis ini juga disebut sebagai hibah non-DRKH, yaitu
hibah yang dilaksanakan tanpa melalui mekanisme perencanaan.
Hibah tanpa melalui KPPN Sesuai namanya, proses penarikan dana hibah jenis ini
tidak dilaksanakan di BUN maupun KPPN.
Hibah Dalam Negeri Hibah ini berasal dari lembaga keuangan dan non-keuangan
dalam negeri, pemerintah daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan
beroperasi di Indonesia, serta lembaga lain maupun perorangan.
Hibah Luar Negeri Hibah yang diberikan oleh negara asing, lembaga
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga keuangan asing, lembaga multilateral,
lembaga non keuangan asing, lembaga keuangan berdomisili dan beroperasi di luar
negeri, dan perorangan.
12
Dari manakah masyarakat mendapatkan uang untuk memenuhi keutuhanya ?
masyarakat menerima uang dari bisnis dan perusahaan sebagai imbalan jasa-jasa
produktif yang di berikan kepada perusahaan di mana dia bekerja. Lalu bagaimanakah
produsen menciptakan pendapatanya ? yaitu melalui pembuatan barang dan jasa.
Berjalanya proses pemproduksian (bisnis) tentu memerlukan jasa-jasa produktif seperti
pekerja dan begitupun sebaliknya masyarakat yang sudah siap bekerja akan mencari
pekerjaan yang nantinya akan diserap oleh perusahaan yang membutuhkan jasanya,
inilah yang di sebut balas jasa yang akan menghasilkan faktor produksi (upah dan gaji,
sewa, bunga, dan laba).
Semua hal yang mencakup hasil produk harus dijumlahkan bersama-sama untuk
mendapatkan GNP. Adapun cara menghitung GNP yaitu terletak pada kata “nilai” yang
terdapat didalam definisi GNP itu sendiri.Jelasnya semua barang dan jasa itu haruslah
dinilai dahulu dengan cara penilaian yang seragam, kemudian dijumlahlan untuk
mendapatkan GNP.Ukuran untuk menetapkan nilai itu adalah harga pasar (market
price).Sama dengan halnya berapakah jumlah apel yang dihasilkan setahun? Dan
berapakah harganya? Serta berapakah nilainya menurut harga pasar? Dan seterusnya.
Semus produk baik barang atau jasa, dinilai dengan cara seperti itu, kemudian
dijumlahkan untuk mendapatkan GNP.
Contoh kecil perhitungan GNP yaitu ketika kita membeli beberapa potong
bambu, paku kecil, lem, kertas, cat, dan sebagainya, lalu dengan itu kita membuat
sebuah kurungan untuk seekor burung kita sendiri,tentu saja kita tidak memiliki
maksud ekonomis ketika membuatnya. Tetapi jika kita menjual kurungan tersebut, hasil
penjualan itulah yang dimasukkan kedalam GNP. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa
sekalipun kurungan itu saya pakai sendiri sehingga jerih payah saya tidak dimasukkan
kedalam GNP, namun pembelian untuk paku, bamboo, lem,dan sebagainya harus
dimasukkan kedalam perhitungan GNP sebab semua itu dijual.
Semua barang dan jasa harus dinila dahulu dengan cara penilaian yang seragam
kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan GNP. Cara yang paling mudah untuk
membedakan output yang dimasukkan kedalam GNP dan yang tidak adalah dengan (1)
Menanyakan apakah dikandung maksud ekonomis didalam output itu.(2) Produk yang
dapat dimasukkan ke dalam neraca GNP haruslah prouk akhir (3) Suatu produk yang
13
dimasukkan dalam perhitungan GNP adalah produk yang dihasilkan dengan cara tidak
melanggar hukum.
GNP=PDB + PPN
Secara teorotis, perhitungan GNP dilakukan dengan tiga cara, yakni sebagai berikut.
Ketiga cara diatas sesuai dengan definisi yang menyebutkan bahwa pendapatan =
produk = pengeluaran yang sudah kita kenal sebelum ini.Sesuai dengan definisi
tersebut, ketiga pendekatan diatas akan menghasilkan nilai yang sama. Dengan
perkataan lain GNP = GNI = GNE. Tidak hanya itu, pengunaan ketiga istilah
tersebut boleh saling dipertukarkan karena senantiasa memberikan pengertian yang
sama.
Sektor pertanian
Sektor pertambangan
Sektor industry
Sektor bangunan
Sektor perdagangan
Sektor listrik, gas, dan air minum
Sektor bank dan lembaga keungan lainnya
Sektor perhubungan dan telekomunikasi
Sektor pemerintahan dan hankam
Sektor sewa rumah
Sektor jasa jasa lainnya
14
Untuk memudahkan pengklasifikasian dan perhitungan, setiap sector itu dibagi
menjadi beberapa subsektor. Barang dan jasa yang dihasilkan selama tahun di masing
masing sector tersebut dijumlahkan, dab hasilnya adalah GNP.
Cara menghitung nilai akhir suatu produk pada suatu sektor tertentu, memakai
sebuah metode yang disebut metode nilai tambah (added value method). Dalam
metode ini, yang dihitung hanyalah nilai yang ditambahkan oleh sesuatu cabang
produksi dan cabang produksi sebelumnya.
a. Wages and salaries ( upah dan gaji ) merupakan balas jasa untuk faktor produksi
tenaga kerja.
C. Rent( sewa ) adalah balas jasa untuk faktor produksi sumber daya alam,
Kedua adalah laba perusahaan perseroan, atau corporated profit. Jenis laba ini dibagi
menjadi tiga bagian dan tidak harus setiap bagian sama besarnya, yakni dividen, pajak
laba perusahaa, dan laba yang dibagikan. Dividen adalah bagian laba perusahaan
yang diterima oleh pemegang saham perusahaan. Yang kedua adalah corporation
profit tax ( pajak atas laba perusahaan perseroan ). Ini merupakan bagian laba
perusahaan yang dibayarkan oleh pemegang saham kepada pemerintah sebagaipajak.
Pajak merupakan salah satu komponen dari GNI. Ketiga dan yang terakhir undivided
corporation profit adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan dikarenakan untuk
15
menjaga stabilitas dividen (supaya di waktu dialami kesulitan masih dapat
memberikan deviden) untuk jaminan perluasan (ekspansi) dan sebagainya
e. Indirect bussines tax ( pajak tidak langsung perusahaan ) yakni pajak yang
dikenakan kepada perusahaan
Karena nilai depresiasi itu adala nilai barang modal yang hilang karena
pemakaiannya, untuk nilai yang susut itu diberikan pula sebutan capital consumption
allowances ( dana untuk konsumsi barang modal ).
Misalkan bahwa suatu barang modal, sesudah dipakai selama lima tahun, nilanya
menyusut 5%. Untuk “mangembalikan” barang modal itu seperti asalnya, dibutuhkan
dana sebesar nilai susutnya, yakni sebesar 5%, itulah sebabnya penyusutan diberi nama
pula replacement cost ( biaya yang dibutuhkan untuk memulihkan).
Upah dan gaji Upah dan gaji Upah dan gaji Upah dan gaji Tabungan
Penghapusan
16
GNP hanyalah memuat nilai akhir ( atau final goods atau finished products)
saja, dan tidak boleh mengandung nilai barang antara (intermediate
product ),ketentuan itu diperlukan agar didalam penghitungan GNP atau GNI tidak
terjadi perhitungan ganda atau double counting.
Keausan atau penyusutan itu haruslah dikurangi dari GNP, agar dapat
mengetahui besarnya output yang berasal dari usaha produktif selama periode yang
bersangkutan.setelah dikurangi besarnya depresiasi, maka GNP atau NNi ituun
berubah menjadi NNP atau NNI.
Barang modal jenis yang pertama,yaitu yang dipakai untuk perluasan maupun
penambahan, bersama dengan barang kosumsi membentuk NNP. Barang modal jenis
kedua tidak membentuk NNp karena barang modal jenis kedua ini berfungsi
mengganti penyusutan barang modal yang terjadi dimasamasa yang lalu. Dengan
demikian, jika tahun ini hanya dihasilkan barang modal jenis kedua saja, sedangkan
barang modal jenis pertama tidak dihasilakn sama sekali, jumlah barang modal secara
keseluruhan akan sama dengan tahun lalu.
17
c). Net Nasional produk( NNP), atau produk nasional netto
Didalan NNP atau produk nasional netto, ada suatu unsure yang disebut pajak
tidak langsung atauindirect bussines texa. Pajak tidak langsung ini mempunyai akaibat
mempertinggi harga jual. Conto pajak tidak langsung ini adalah pajak
penjualan,semisalnya banderol rokok,pajak texas(makanan). Jelas bahwa pajak tidak
langsung ini, titijau dari sudut pendapatan nasional, hanya mempertinggi harga jual
saja. Kalau misalnya output tetap sedangkan pajak tidak langsung ini diprbesar atau
diperkecil,nasional product pun akan menjadi semakin besar atau kecil pula karena
GNP diukur dengan harga pasar.
Barang yang dihasikan oleh perekonomian ada dua, yakni barang modal dan
barang konsumsi. Barang modal yang dihasilkan tahun ini ada yang dipakai untuk
mengganti barang modal yang rusak selama tahun yang lalu, dan selbihnya untuk
menambahkan stok barang modal dalam perekonomian. Barang modal yang disebut
terakhir ini bersamaan dengan barang konsumsi membentuk NNP. Selanjutnya , NNP
bersama dena barang modal yang merupakan pengganti membentuk GNP.
Disamping itu hal yang perlu dihitung adalah transfer payment. Walaupun
bentuk pembayaran ini bukan merupakan unsu yang harus dimasukan dalan GNp
,NNP, maupunpendapatan nasional, tetapi untuk personal income laih halnya.
Transfer payment merupakan penerimaan perseorangan itula sebabnya transfer
payment merupakan unsure dari personal incomeatau pendapatan perseorangan.
18
Rumus: PI=NNI+transfer payment(laba tahan+iuran jaminan sosial+pajak perseroan)
dana penyusutan yang dikeluarkan oleh dunia bisnis, (ii) laba tidak dibagikan,
yang berasal dari laba bisnis , (iii) tabungan masyarakat , yakni dana dari masyarakat
yang tidak dipergunakan untuk konsumsi. d) Rumah tangga pemerintah menerima : (i)
pajak tidak langsung; (ii) pajak laba dari perusahaan perseroan; (iii) pajak
perseorangan; dan mengeluarkan dana untuk pembayaran transfer.
Pengeluaranpengeluaran yang dilakukan dalam nemtu permintaan atau pembelian
barang dan jasa. Dengan kata lain jelaslah bahwa barang dan jasa itu terdiri dari
barang dan jasa konsumsi (C), barang investasi (i), dan barang dan jasa yang dibeli
oleh pemerintah (G). dengan perkataan lain, seluruh produk yang dihasilkan sama
dengan C + I +G, atau GNP = C +I + G
Pendekatan produksi
19
Sektor ekonomi di Indonesia dibedakan menjadi 9, yaitu :
Contoh soal :
Pendekatan pendapatan
Dalam metode ini cara yang dilakukan adalah dengan cara menjumlahkan
seluruh pendapatan ( imbalan/balas jasa atas penyerahan faktor produksi dalam
proses produksi yang diterima oleh masyarakat. Faktor-faktor produksi, yaitu
20
pendapatan para pekerja(gaji dan upah),pendapatan dari usaha perorangan,
pendaptan dari sewa, bunga netto, dan keuntungan perusahaan.
Rumus;
Y = r+ w + I + p
Keterangan :
Y : pendapatan nasional ( national income)
R : sewa (rent)
W : upah (wage)
I : bunga (interest rate )
P : laba ( profit)
Contoh soal
Diketahui data-data perekonomian suatu Negara dalam satuan uang triliun.
Hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan!
Y : 3.700
Pendekatan pengeluaran
21
X : ekspor
M: impor
Contoh soal :
Y = 405 + 55
Y =460
K. Penggunaan GNP
Didalam GNP, Produk yang ada di dalamya itu terdiri dari berbagai macam.
Semua itu akan dibeli orang. Mereka yang membeli sekalian produk yang menjadi
unsur GNP itu hanyalah terdiri atas 4 jenis saja, keempat pembeli itu adalah :
Konsumen yang membeli barang-barang komsumsi;
Investor yang membeli barang-barang investasi;
Pemerintah yang melakukan pengeluaran melalui APBN, baik untuk tujuan
komsumsi maupun investasi, seluruh pengeluaran itu disebut pengeluaran
peerintah (government expenditure); dan
Pihak luar negeri yang membeli barang-barang ekspor kita.
22
Jadi, baik dilihat sebagai GNP maupun GNI, tetaplah didapati adanya empat
kompenen yang mencerminkan penggunaannya, yakni komsusmsi, investasi,
penegeluaran pemerintah, dan pihak luar negeri.
Adapun mengenai perdagangan luar negeri. Sebagian produk kita dibeli oleh
luar negeri dalam bentuk ekspor barag maupun jasa. Namun demikian ada beberapa
jenis produk yang kita butuhkan, tetapi perusahaan-perusahaan dlam negeri tidak
dapat membuatnya. Akibatnya, kebutuhan itu haruslah diimpor dari luar negeri.
Segala produk yang kita impor itu, sekalipun terlihat beredar di tengah masyarakat,
bukanlah produk kita, melaikan prodeuk orang asing. Oleh karena itu, tidaklah
mereka itu termasuk komponen GNP. Segala impor itu harus dikurangkan dari
perhitungan. Jadi, karena adanya kedua hal ini (yakni ekspor dan impor), keduanya
lalu dimasukkan sebagai komponen GNP dengan nama net export (ekspor neto)
yang didapatkan dari ekspor dikurangi impor
Seraca singkat seluruh uraian diatas itu dapat dituliskan sebagai berikut.
Y = C + I + G (X-M)
Keteranagn:
Y= GNP
C= momsumsi
I = Investasi
X= Ekspor, dan
23
Bentuk persamaan tersebut akan selalu demikian sebab keempat-empatnya
memang merupakan komponen-komponen GNP di dalam perekonomian empat
sektor atau komponen terbuka. Perekonomian terbuka (open economy) atau
perekonomian empat sektor merupakan bentuk perekonomian paling lengkap
karena semua ‘pembeli’ GNP ada didalamnya, yakni konsumen, bisnis,
pemerintah, dan luar negeri.
Y= C + I
Y= C + I + G
Terlihat di dlaam table di atas sekalipun baik di tahun 1978 maupun ditahun
2003 negara “A” lebih miskin daripada perekonomian negara “B” (karena GNP-nya
lebih kecil), namun perekonomian Negara “A” maju lebih pesar daripada
perekonomian negar “B” karena GNP Negara “A”- sekalipun lebih kecil-lebih pesat
atau laju larinya daripada GNP “B”.
24
Demikianlah, GNP-lah yang sampai saat ini dipakai sebagai alat pengukur laju
pertumbuhan perekonomian suatu bangsa. Bukan alat pengukur kekayaan, melaikan
alat pengukur laju pertumbuhan. Akan tetapi, kekayaan suatu Negara pun dapat pula
dilihat dan GNP-nya.
Justru inilah yang menjadi pokok persoalan yang hendak di bahas kali ini. Jika
kita membicarakan kasus Indonesia, hasil produksi orang atau lembaga asing di dalam
negeri itu dsebenarnya nukan milik kita. Itu milik orang-orang asing, hanya saja
dihasilkan di sini. Jadi sudah sangat wajajr jik pada akhirnya nanti nilai produk
tersebut harus kita “bayar”kan kepada pihak luar negeri yang menghasilkannya.
Sebaliknya, karena ada pula beberapa produk kita yang dihasilkan di Negara lain,
ptoduk tersebut merupakan milik kiuta. Jadi sudah wajar pula jika kita “menerima”
nilai produk tersebut sebagai bagian dari GNP kita.
Jika net factor income payment to abroad itu kita beri notasi n, maka:
GNP + n =GDP
Atau GDP + n = GNP
Dengan cara lain, persamaan diatas dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika n < 0, maka GDP > GNP
Jika n > 0, maka GDP < GNP
Oleh karena itu, perlu sekali diperhatikan bahwa antar GNP dan GDP itu tidak
terdapat perbedaan cara menghitung. Perbedannya hanyalah apa yang dihitung, yakni
apakah hasil produksi orang asing di dalam negeri, demikian juga apakah milik
nasional di luar negeri, akan dihitung atau tidak. Dengan demikian, seluruh prinsip
25
yang kita kenala dalam mempelajari GNP dapat dengan mudah dapat kita terapkan
dalam GDP. Begitu pula, hubungan antatra GDP (gross domestic product), NDP (net
domestic product) dan DP (domestic product atau boleh juga disebut domestic
income), seluruhnya itu mengikuti pula hubungan antara GNP, NNP, dan pendapatan
nasional yang telah kita kenal sebelum ini. Dengan demikian, kenyataan bahwa
uraian-uraian selanjutnya akan senantiasa dinyatakan dalam GNP berlaku pula bagi
GDP.
BAB III
PENUTUP
26
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan, dapat di sumpilkan bahwa:
1. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat suatu
negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun.
3. Dengan adanya data pendapatan nasional, negara bisa tau apakah ada peningkatan
dari laju pertumbuhan ekonomi negara dari tahun ke tahun, mengalami kemajuan atau
kemunduran.
Kalau ingin tahu seperti apa tingkat kemakmuran masyarakat suatu negara,
pemerintah suatu negara lazimnya akan melakukan perhitungan pendapatan nasional.
4. faktor Faktor yang memengaruhi pendapatan nasional yaitu, Kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM), Masyarakat negara tersebut memiliki ilmu atau pengetahuan yang
tinggi, Potensi Sumber Daya Alam (SDA), jumlah modal yang digunakan, Tingkat
Teknologi yang Digunakan, stabilitas keamanan, Kebijakan Pemerintah, keadaan
geografis dan geologis, Permintaan dan penawaranagregat, komsumsi dan tabungan,
investasi.
DAFTAR PUSTAKA
27
Buku pengantar ekonomi karangan Suherman Rosyidi (edisi revisi) cetakan ke-10, oktober
2012
rumus-rumus.com dengan judul "rumus GNP dan GDP serta pengertian dan contoh soal"
https://rumusrumus.com/rumus-gnp-dan-gdp-serta-pengertian-dan-contoh-soal/
28