Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

MANAJEMEN INFORMASI DAN MANAJEMEN INTERNASIONAL

Dosen Pengampu:

Eka Suhartini, S.E.,MM

Disusun Oleh: KELOMPOK 6

INDRIKA 90200121049

ZAINAL ABIDIN 90200121050

MUH.WAHYU PRATAMA 90200121058

FAIQA RISKI AMALIA 90200121064

KAMAL TAUHID 90200121069

ANDI FAUZIA RAMADHANI R. 90200121071

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkat kehadirat Allah SWT yang telah memberi kami nikmat
kesehatan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah matakuliah Pengantar
Manajemen yang membahas tentang MANAJEMEN INFORMASI DAN
MANAJEMEN INTERNASIONAL.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Eka Suhartini,S.E.,MM selaku dosen
matakuliah PENGANTAR MANAJEMEN yang telah memberikan tugas makalah
ini.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
matakuliah PENGANTAR MANAJEMEN, serta untuk menjadi sumber referensi
bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang mendukung kami minta agar
kedepannya lebih baik lagi.

Samata, 10 Juni 2022

KELOMPOK 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

2.1 Manajemen Informasi dan Ruang Lingkupnya .......................................... 3

2.2 Manajemen Internasional dan Ruang Lingkupnya ..................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 16

3.2 Saran .......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya, dalam perusahaan biasanya dipimpin oleh seorang


direktur atau pimpinan perusahaan. Dialah yang bertugas untuk
merencanakan dan mengambil keputusan mengenai segala kegiatan
perusahaan dengan memperhitungkan segala aspek baik dari segi internal
maupun eksternal. Aspek-aspek dalam lingkungan bisnis ini terbagi menjadi
dua, yaitu data dan informasi. Data adalah fakta-fakta atau gambaran mentah
yang memiliki kaitan atau relasi terhadap organisasi. Sedangkan informasi
adalah data yang telah diproses untuk kegunaan perencanaan dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi

Informasi yang dibutuhkan perusahaan sekiranya harus memenuhi


beberapa syarat untuk dimanfaatkan. Syarat yang pertama informasi tersebut
harus relevan; kedua informasi tersebut harus akurat yaitu sesuai dengan fakta
yang ada; ketiga informasi tersebut harus lengkap dan komplit sebagai bahan
dalam pengambilan keputusan; dan keempat cepat secara periodik.

Dalam perusahaan terdapat pula yang namanya Manajemen Internasional.


Dimana Manajemen Internasional ini sangat penting untuk pertumbuhan
perusahaan secara cepat dalam perdagangan dunia. Kegiatan ekonomi antar
bangsa yang bergerak menuju kesaling tergantungan ekonomi merupakan
akibat dari perdagangan dunia. Perubahan ini disebabkan oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat meluas sejalan dengan
perubahaan dalam sikap dan fikiran manusia yang semakin maju. Sebagian
akibat dari proses perubahan tersebut membuat bangsa-bangsa harus
bekerjasama baik dalam tataran global maupun regional.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa saja hal yang berkaitan dengan Manajemen Informasi?


b. Apa saja hal yang berkaitan dengan Manajemen internasional?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan Manajemen Informasi


b. Untuk mengetahu hal-hal yang berkaitan dengan Manajemen Internasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Informasi dan Ruang Lingkupnya


A. Definisi Manajemen Informasi

Manajemen Informasi adalah pengelolaan data di mana di dalamnya


mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta menyajikan
berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan
sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh
manajemen.

Dalam mengelola atau melakukan manajemen informasi, paling tidak


terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah:

1) Sumber data yang relevan dan Up to date. Sumber data harus senantiasa
dicari dan ke-kinian sehingga tetap relevan dengan pengambilan keputusan
oleh manajemen.
2) Bagian yang bertugas mengolah dan memproses data. Karena banyaknya
sumber dan jenis data yang diperlukan, diperlukan satu bagian khusus dari
perusahaan yang bertugas untuk mengintegrasikan berbagai data yang
diperlukan oleh perusahaan, sehingga bisa menjadi informasi yang
berharga dalam pengambilan keputusan. Pada saat yang sama informasi
tersebut dapat tersosialisasi kepada seluruh bagian di perusahaan.
3) Teknologi atau alat bantu proses pengolahan data menjadi informasi.
Karena banyanya informasi yang tersedia di masyarakt dari berbagai
sumber, penggunaan alat bantu menjadi sebuah tuntutan untuk dilakukan
oleh perusahaan sekiranya manajemen informasi yang dilakukan ingin
akurat, cepat dan tepat. Di sinilah peran teknologi informasi yang
diperlukan.

3
B. Sistem Informasi Manajemen
1. Definisi Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen atau management Information System
(MIS) asalah sebuah sistem yang menyangkut metode dan upaya
terorganisasi dalam melakukan fungsi pengumpulan data (baik data dari
luar maupun dari dalam perusahaan) serta dengan menggunakan komputer
data-data yang telah dikumpulkan tadi diproses untuk menghasilkan dan
menyajikan informasi terkini, akurat, dan cepat bagi para pengambil
keputusan.

2. Fungsi Sisten Informasi Manajemen


Terdapat dua fungsi dari adanya Sistem Informasi Manajemen, yaitu:
Fungsi pengumpulan data
Perusahaan akan menyesuaikan data internal atau eksternal secara
sistematis dan secara periodik, seperti data-data penjualan perusahaan
secara periodik, barang-barang inventori, biaya, harga, jumlah, dan
tren produksi, serta jumlah tenagakerja di dalam perusahaan. Data-data
eksternal seperti perilaku perusahaan pesaing, tren pasar, tren
demografi, termasuk perilaku konsumen, hukum-hukum atau undang-
undang yang diberlakukan dalam dunia bisnis, serta misalnya
perubahan yang terjadi pada perusahaan penyuplai barang da
transportasi.
Pemrosesan data
Data-data yang telah terkumpul kemudian diklasifikasikan, diolah, dan
dianalisa atas dasar fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan
perusahaan. Hasil dari fungsi tersebut lalu disajikan dalam bentuk
laporan yang memuat informasi-informasi penting yang dibutuhkan
perusahaan, terutama bagi para pengambil keputusan dalam
manajemen perusahaan.

4
3. Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen
SIM di beberapa perusahaan besar setidaknya memiliki 5 komponen
sistem, yaitu sistem pemrosesan data (data processing system), sistem
pelaporan manajemen (management reporting system), sistem pendukung
keputusan (decision support system), sistem otomatisasi kantor (office
automation system), dan terakhir adalah sistem pintar (expert system).
a. Sistem Pemrosesan Data
Sistem pemrosesan data merupakan subsistem dari Sistem Informasi
Manajemen yang melakukan penyesuaian (update) atas berbagai data
base yang terdapat dalam perushaan dan disajikan dalam bentuk
informasi terkini sebagaimana dibutuhkan oleh manajemen
perusahaan. Sistem pemrosesan ini dapat di update melalui dua cara
yaitu: pertama, Pemrosesan secara batch adalah peng-update-an
database melalui pengumpulan data pada satu periode tertentu untuk
kemudian di-update pada sauatu waktu tertentu secara serentak.
Perusahaan yang menerapkan pembayaran upah berdasarkan jam kerja
biasanya melakukan pendekatan batch ini dengan melakukan
updating, misalnya setiap seminggu sekali mengetahui kinerja para
pekerjanya. Kedua, Pemrosesan secara online yaitu melakukan
update data secara terus-menerus mengikuti proses pemasukan data
yang baru. Misalnya perusahaan bursa efek yang melakukan update
harga saham dari waktu ke waktu.
Dari kedua cara tadi dapat dilihat bahwa Pendekatan secara online
memerlukan biaya yang cukup dibandingkan dengan pendekatan
batch. Hal ini disebabkan karena semakin sering komputer melakukan
peng-update-an, artinya semakin banyak pekerjaan yang harus
dikerjakan oleh komputer. Karena untuk mengoperasikan sebuah
mesin memerlukan listrik, jaringan telepon yang harus dibayar, serta
biaya-biaya lainnya.

5
b. Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem ini mengumpulkan data untuk kemudian diproses untuk
menghasilkan informasi atau laporan yang diperlukan oleh manajer
dalam menentukan perencanaan dan mengambil keputusan. Beberapa
jenis laporan manajemen yang sudah dikenal diantaranya:
1. Laporan detail atau detail report yang memuat informasi detail dari
setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan
waktunya serta informasi detail lainnya dengan laporan ini manajer
perusahaan dapat melakukan pengecekan setiap waktu sekiranya
ada penyimpangan laporan transaksi dari tenaga kerja lainnya
dengan merujuk pada laporan detail ini.
2. laporan ringkas atau summary report yaitu laporan ringkas memuat
beberapa informasi penting yang diperlukan biasanya oleh
manajemen pada level yang lebih tinggi.
3. Laporan pengecualian Exception report yaitu laporan yang
menyampaikan beberapa penyimpangan atas standar tertentu yang
telah ditetapkan oleh perusahaan laporan akuntansi yang memuat
utang piutang yang belum dibayar oleh perusahaan biasanya
membantu manajer untuk mendapatkan data ini untuk kemudian
mengambil keputusan untuk mengoreksinya pada periode
berikutnya.
4. Laporan permintaan dengan report laporan ini disajikan atas dasar
permintaan saja Misalnya seorang manajer suatu waktu bermaksud
untuk melihat list jumlah permintaan produk pada periode tertentu
tanpa memerlukan kopinya dalam bentuk kopi dia cukup meminta
kepada sekretarisnya untuk menyajikan melalui layar komputer
c. Sistem Pendukung
Dalam pengambilan keputusan adalah sistem yang secara terprogram
mampu menjawab beberapa kasus dalam perusahaan yang menyangkut
jawaban atas pertanyaan “Bagaimana apabila”. Misalnya saja sistem
akuntansi yang telah menjamin keamanannya. Suatu waktu ada seorang

6
tenaga kerja yang ingin mengubah angka-angka dalam komputer
tersebut, komputer tersebut dengan segera akan merekamnya dan
melaporkannya sekiranya pada waktu berikutnya dilakukan
pengecekan.
d. Sistem Otomatisasi Kantor
Sistem otomatisasi kantor merupakan sistem komunikasi berbasis
teknologi komputer yang digunakan di perkantoran. Komunikasi dalam
perusahaan dan kantor hari ini memanfaatkan jaringan komputer untuk
melakukan komunikasi satu sama lain melalui komputer yang
terkoneksi melalui jaringan tertentu. Diantara sistem aplikasi ini yaitu:
sistem pemrosesan kata, sistem surat elektronik, sistem penjadwalan
departemen, telepon seluler, dan sistem perantara.
Melalui sistem otomatisasi kantor ini, manajer dapat dengan
mudah menghubungi siapa saja terintegrasi dalam Sistem Informasi
Manajemen pada waktu kapan saja dibutuhkan tanpa harus mengalami
kesulitan yang disebabkan oleh ruang dan tempat misalnya.
e. Sistem Pintar
Sistem pintar dalah sistem komputer yang memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh manajer dari seorang pakar atau konsultan. Dalam
sistem ini dikenal dengan istilah Artificial Intelligence, atau apa yang
diberikan sistem komputer yang memasukkan berbagai masalah ke
dalam perangkat lunak yang kemudian dimasukkan ke sistem komputer
di mana berbagai masalah yang dimasukkan tersebut menyangkut
berbagai persoalan-persoalan yang tidak mampu dijawab oleh seorang
manajer namun telah diisikan jawabannya oleh Informasi yang
disampaikan oleh para pakar atau konsultan manajemen sehingga para
manajer dapat terbantu dalam menjawabnya.

C. Studi Kasus dalam Sistem Informasi Manajemen


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada warnet yang dilakukan
oleh Paradise.net, bahwa warnet membutuhkan sistem yang dapat mengukur

7
kinerja perusahaan dengan akurat. Sistem ini memungkinkan para manajer
mendapat pandangan yang menyeluruh atas beberapa aspek kinerja
perusahaan. Pada awalnya perusahaan hanya mencatat hasil pelaporan
transaksi dan personal secara manual sehingga penyampaian kepada manajer
menjadi tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lama. Dengan kata
lain, para manajer akan menerima potret (snapshot) kinerja mingguan tanpa
harus menunggu laporan pembukuan akhir bulan. Perusahaan membutuhkan
sebuah sistem yang mampu membantu manajer untuk mempermudah
pengawasan dalam keuntungan dan kerugian dari proses transaksi. Sistem
untuk dapat memberikan gambaran terhadap hasil laporan penjualan. tujuan
dari pembuatan tugas akhir ini membuat sebuah sistem informasi eksekutif
yang dapat memberikan informasi kepada pihak manajer mengenai kenaikan
maupun penurunan pendapatan perusahaan. Fitur yang diberikan pada sistem
ini seperti melihat stok barang pada data penjualan dan data pembelian.
Melihat data keuangan seperti lihat transaksi, lihat proposal, lihat pengeluaran
dan laba/rugi. Dengan adanya sistem ini dapat disimpulkan bahwa manajer
dapat dengan mudah melakukan pemeriksaan laporan pemasukan maupun
pengeluaran keuangan pada perusahaan.

2.2 Manajemen Internasional dan Ruang Lingkupnya


Perbedaan perusahaan lokal dan perusahaan multinasional yaitu di mana
perusahaan multinasional atau multinasional corporation merupakan
perusahaan yang menjalankan kegiatan bisnisnya lebih dari satu negara.
Kegiatan bisnis tersebut dapat meliputi keseluruhan jenis kegiatan
operasional, mulai dari produksi hingga pemasaran, maupun salah satu dari
kegiatan tersebut. Misalnya perusahaan tersebut meminjam dana dari
perusahaan asing dan menginvestasikan dalam perusahaan di dalam negeri,
maupun perusahaan tersebut melakukan produksi untuk kemudian produknya
dipasarkan ke luar negeri di mana perusahaan tersebut memproduksi produk
tersebut.

8
Berdasarkan pengertian tersebut, perbedaan perusahaan lokal dengan
perusahaan multinasional, diantaranya: Pertama, ruang lingkup kegiatan
bisnis yang lebih dari satu negara bagi perusahaan multinasional di mana
perusahaan lokal hanya terbatas pada satu negara saja; Kedua, penggunaan
mata uang yang berbeda bagi perusahaan multinasional, berbeda dengan
perusahaan lokal yang hanya menggunakan mata uang lokal saja; Ketiga,
penggunaan sumber daya perusahaan, baik yang bersifat fisik, informasi,
maupun sumber daya manusia lintas negara dan lintas budaya untuk
perusahaan multinasional, Sedangkan perusahaan lokal terbatas hanya pada
satu negara saja; Keempat, emberlakuan regulasi bisnis yang tidak hanya
lokal saja untuk perusahaan multinasional Sedangkan perusahaan lokal hanya
diatur oleh regulasi yang bersifat lokal.

A. Bentuk kegiatan bisnis dari perusahaan multinasional


Pada umumnya terdapat enam bentuk kegiatan bisnis dari perusahaan
multinasional. Keenam bentuk kegiatan tersebut adalah licencing, exporting-
Importing, Local warehousing and selling, local assembly and packaging,
joint ventures, acquistion dan terakhir direct foreign investments.
1. Lisensi atau licencing yaitu bentuk kegiatan dari sebuah perusahaan yang
memperluas jaringan operasinya secara internasional dengan jalan menjual
hak penggunaan dari produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan yang melakukan kegiatan lisensi, memberikan lisensi, atau hak
penggunaan produk kepada perusahaan di negara lain untuk menggunakan
produk yang dihasilkannya. Sebagai contoh dari pemberian lisensi ini
adalah apa yang dilakukan oleh perusahaan pembuat perangkat lunak
Microsoft yang dimiliki oleh Bill Gates. Berbagai lisensi diberikan
perusahaan Microsoft kepada perusahaan rekannya di seluruh dunia untuk
penggunaan produk-produk mereka seperti Microsoft Windows, Microsoft
Office, Microsoft Visual foxpro, dan lainnya.
2. Export dan Impor adalah bentuk lain dari kegiatan perusahaan
multinasional. Perusahaan yang melakukan ekspor adalah perusahaan yang

9
menjual produk yang dihasilkannya ke negara luar, sedangkan perusahaan
yang melakukan Impor adalah perusahaan yang membeli produk dari
negara lain. Banyak sekali produk yang saat ini diperjualbelikan melalui
kegiatan ekspor dan impor, mulai dari makanan dan minuman hingga alat-
alat elektronik dan otomotif lokal.
3. Lokal warehousing and selling adalah kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan yang memproduksi suatu barang hingga menjadi barang jadi di
suatu negara, kemudian produk jadinya tersebut dikirim ke perusahaan
induknya (dapat di negara yang sama maupun negara berbeda) untuk
kemudian dipasarkan di berbagai negara lain.
4. Local and packaging adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan memproduksi suatu barang di suatu, kemudian produknya dikirim
ke perusahaan induknya (dapat di negara yang sama). Perusahaan yang
melakukan pembuatan komponen setengah jadi di sebuah negara untuk
kemudian komponen setengah jadi tersebut dikirim kembali ke perusahaan
induknya untuk dibuat menjadi produk jadi, baru kemudian didistribusikan
atau dipasarkan ke berbagai negara.
5. Joint Ventures dimana perusahaan akan melakukan kerjasama strategis
atau strategic alliance dengan perusahaan lain di negara lain dalam
menjalankan suatu bisnis di negaranya ataupun di negara di mana
perusahaan rekanannya beroperasi. Kegiatan bisnis dapat berupa kegiatan
produksi, jasa, hingga distribusi dari sebuah produK. Misal perusahaan
otomotif Malaysia, Proton adalah salah satu bentuk perusahaan
multinasional yang melakukan joint ventures di antaranya dengan
perusahaan Mitsubishi, Jepang dalam memproduksi salah satu
kendaraannya. Perusahaan otomotif Malaysia lainnya, Perodua yang
melakukan kerjasama dengan perusahaan Daihatsu dalam memproduksi
beberapa kendaraan nasional Malaysia. Kerjasama berbentuk joint
ventures ini, selain dapat dijadikan proses transfer teknologi dari satu
negara ke negara lainnya, juga dilakukan untuk saling melindungi hak-hak

10
akan produk yang dimiliki oleh keduanya, selain juga untuk melakukan
aliansi strategi dalam hal perluasan pasar.
6. Acquisition yaitu perusahaan multinasional yang mengambil alih
kepemilikan atas perusahaan tertentu di negara tertentu dengan jalan
membeli sebagian besar atau keseluruhan saham atau kepemilikan
perusahaan tersebut. Biasanya akuisisi dilakukan jika perusahaan di negara
tersebut mengalami kesulitan untuk beroperasi dan berkembang namun
memiliki nilai strategis bisnis dalam jangka panjang.
7. Direct Foreign Investment yaitu kegiatan investasi langsung yag
dilakukan perusahaan di negara-negara tertentu dalam bentuk penyertaan
informasi di berbagai jenis proyek yang dinilai perusahaan tersebut
bersifat strategis dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Menguntungkan bagi perusahaan multinasional, karena perusahaan
tersebut dapat memperoleh sumber daya sekaligus keuntungan finansial
dari penyertaan investasi yang dilakukannya. Menguntungkan bagi negara
di mana investasi tersebut dilakukan karena selain memberikan transfer
teknologi melalui keterlibatan perusahaan asing di negaranya, juga dapat
membuka lapangan pekerjaan dan memberikan devisa bagi negara di mana
perusahaan tersebut beroperasi. Beberapa contoh perusahaan yang
melakukan direct foreign investment adalah PT Freeport dan PT Epson.

B. Motif perusahaan multinasional

Paling tidak terdapat tiga motif Mengapa perusahaan melakukan


ekspansi secara internasional. Ketiga motif tersebut adalah motif pasar
(market seeker), motif sumber daya (resource ar raw-material seeker), dan
motif minimalisasi biaya (cost minimizer).

1. Motif pasar merupakan motif yang mendorong perusahaan multinasional


adalah motif dimana perusahaan berusaha untuk melakukan perluasan
pasar. Adanya perluasan pasar menyebabkan jumlah konsumen menjadi
bertambah, dan bertambahnya jumlah konsumen akan menyebabkan

11
pendapatan dan profit menjadi bertambah pula. Ekspansi yang dilakukan
oleh perusahaan seluler seperti Sony-Ericsson, Motorola, dan Nokia adalah
salah satu bentuk perusahaan yang melakukan ekspansi dengan didorong
motif pasar.
2. Motif sumber daya adalah motif yang mendorong perusahaan untuk
melakukan ekspansi secara internasional disebabkan ketersediaan sumber
daya yang dibutuhkan di negara lain, dan tidak memiliki di negaranya.
Sebagai contoh adalah perusahaan Amerika Freeport yang beroperasi di
Papua Indonesia.
3. Motif minimalisasi biaya adalah motif yang mendorong sebuah perusahaan
multinasional berekspansi ke negara lain dalam rangka mengurangi biaya
operasi perusahaan. Dengan kemampuan mengurangi biaya maka
perusahaan dapat bersaing lebih kompetitif lagi dengan menawarkan harga
yang lebih rendah. Contohnya adalah perusahaan NIKE yang memiliki
pabrik di Indonesia, dapat mengurangi biaya tenaga kerjanya dengan
mendirikan pabrik di Indonesia. Jika diasumsikan bahwa upah buruh di
Amerika rata-rata adalah sebesar US$1.000 per bulan, sedangkan di
Indonesia US$ 70 per bulan, maka perusahaan NIKE dapat melakukan
penghematan per bulannya adalah sebesar US$ 930. Jika dalam satu pabrik
pembuatan sepatu Nike terdapat 1000 orang pekerja maka perusahaan
dapat menghemat sekitar US$ 930.000 atau sekitar 8,3 miliar per
bulannya.

C. Manajemen lintas budaya


Dalam perusahaan multinasional melibatkan kegiatan perusahaan lebih
dari satu negara, maka salah satu konsekuensi logis adalah terjadinya
pertemuan budaya yang berbeda dari negara yang berbeda. Bertemuan
budaya yang berbeda ini dapat bermakna positif maupun sebaliknya. Dapat
bermakna positif jika perdagangan budaya ini dapat dimanfaatkan untuk
proses pembelajaran satu sama lain, atau semacam transfer ilmu pengetahuan.
Namun, bisa bermakna negatif jika perbedaan budaya tersebut tidak dapat

12
dikelola dengan baik sebagaimana halnya perbedaan individu dalam
organisasi.
Selain itu, persepsi manajer perusahaan multinasional tentang sumber daya
manusia yang akan dilibatkannya juga akan memengaruhi kemungkinan
apakah sebuah perusahaan multinasional akan memberikan manfaat bagi
kedua belah pihak atau hanya bagi perusahaan semata. Paling tidak terdapat
tiga jenis persepsi manajer terhadap sumber daya manusia yang perlu
dilibatkan dalam sebuah perusahaan yang melibatkan berbagai lintas budaya
termasuk juga lintas negara. Ketiga persepsi tersebut adalah persepsi
etnosentris (ethnocentric), persepsi polisentris (polycentric), dan persepsi
geosentris (geocentric).
1. Persepsi etnosentris memandang bahwa sumber daya manusia yang perlu
dilibatkan oleh sumber daya yang berasal dari budaya yang sama dengan
asal dari perusahaan tersebut, dengan kata lain berorientasi perusahaan
induk. Jika perusahaan tersebut berbasis di Amerika dan memiliki cabang
di Indonesia, persepsi manajer yang berorientasi etnosentris memandang
bahwa orang-orang di Amerika-lah yang cocok untuk menjalankan bisnis
perusahaan tersebut sekalipun beroperasi di Indonesia.
2. Persepsi polisentrik memandang bahwa sumber daya manusia yang perlu
dilibatkan dalam sebuah perusahaan multinasional sangat tergantung
dimana perusahaan tersebut beroperasi. Jika perusahaan tersebut
beroperasi di Indonesia sekalipun merupakan cabang dari perusahaan
induk di Amerika, maka orang-orang yang lokal yang lebih cocok untuk
dilibatkan, terutama untuk tingkatan manajemen. Hal ini dikarenakan
orang lokal lebih mengetahui informasi dan situasi yang dihadapinya
dibandingkan dengan orang luar.
3. Persepsi geosentris memandang bahwa faktor lokasi dan budaya tak
menentukan baik tidaknya seseorang untuk dilibatkan dalam sebuah
perusahaan, tetapi kualifikasi oleh keahlian dan mengetahui di bidang
tertentulah yang akan menentukan setidaknya seseorang bekerja di sebuah
perusahaan multinasional. Berdasarkan pandangan ini seseorang yang

13
berasal dari manapun layak untuk dipekerjakan dalam perusahaan
multinasional asal memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan.

D. Konsekuensi dari beroperasinya perusahaan secara multinasional


Terdapat beberapa konsekuensi yang dihadapi oleh perusahaan jika
beroperasi secara internasional atau multinasional. Diantaranya yang
menyangkut aspek regulasi dan hukum secara internasional, aspek teknologi
secara internasional, aspek informasi secara internasional, serta aspek operasi
secara internasional berbagai konsekuensi yang menyangkut aspek regulasi
yang hukum secara internasional adalah hal-hal yang menyangkut ketentuan
pajak yang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya peraturan
pendirian dan operasi perusahaan di berbagai negara, sehingga peraturan
mengenai berbagai klaim yang terdapat dengan transaksi bisnis dari
perusahaan multinasional. Adapun berbagai konsekuensi yang menyangkut
aspek teknologi secara internasional adalah dengan berdirinya akan terjadi
transfer teknologi antar negara dimanapun perusahaan multinasional
beroperasi. Sisi positifnya, perusahaan maju akan mendorong negara yang
berkembang untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
negara maju. Sisi negatifnya, transfer teknologi ini sering membebani negara
berkembang dengan biaya yang sangat tinggi untuk penggunaannya.
E. Studi Kasus dalam Manajemen Interasional
Internasional adalah proses peningkatan keterlibatan dan adaptasi
perusahaan dalam aktivitas operasi internasional. Proses internasional
ditentukan oleh banyak hal termasuk produk yang dijual. Produk yang
memiliki ikatan budaya yang tinggi seperti jamu tentu memiliki proses
adaptasi yang berbeda dari pada produk yang sifatnya universal seperti
komputer. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses internasional
perusahaan jamu, motivasi perusahaan terlibat aktivitas internasional, dan
hambatan internasionalisasi. Penelitian ini mengangkat kasus PT. Sido
Muncul Tbk. Data diperolah melalui wawancara mendalam dengan beberapa
pihak internal PT. Sido Muncul Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

14
PT. Sido Muncul saat ini berada pada tahap pre-export tidak langsung.
Keinginan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri,
keinginan meningkat pendapatan, ambisi menjadiperusahaan obat herbal yang
mendunia, serta respon perusahaan terhadap pemberlakun Masyarakat
Ekonomi ASEAN menjadi motif perusahaan terlibat dalam aktivitas
internasional. Seperti halnya pada usaha kecil dan menengah,
internasionalisasi tetap tidak mudah dilakukan oleh perusahaan jamu skala
besar seperti PT. Sido Muncul Tbk. Keterbatasan perusahaan mengetahui
kondisi pasar luar negeri, kesulitan memenuhi persyaratan pendaftaran dan
perizinan produk diluar negeri yang berbeda di setiap negara, serta banyaknya
negara yang tidak memiliki regulasi untukkategorisasi produk jamu menjadi
hambatan perusahaan untuk bergeser menjadi eksporter penuh.(Rusli &
Andadari)

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Manajemen Informasi adalah pengelolaan data di mana di dalamnya
mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta
menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang
dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam
pengambilan keputusan oleh manajemen.
b. Sistem Informasi Manajemen atau management Information System
(MIS) asalah sebuah sistem yang menyangkut metode dan upaya
terorganisasi dalam melakukan fungsi pengumpulan data (baik data
dari luar maupun dari dalam perusahaan) serta dengan menggunakan
komputer data-data yang telah dikumpulkan tadi diproses untuk
menghasilkan dan menyajikan informasi terkini, akurat, dan cepat
bagi para pengambil keputusan.
c. Manajemen Internasional merupakan proses penerapan teknik-teknik
dan konsep manajemen dalam arena lingkungan internasional. Atau
dengan kata lain Manajemen Internasional ini mengacu pada semua
kegiatan manajerial dengan memastikan kontrol dan perencanaan
sumber daya yang efektif dalam sebuah organisasi untuk beroperasi
secara global
3.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
bentuk penyusunan maupun materinya mememiliki kekurangan dan masih
memerlukan tambahan dari pembaca, baik itu dari segi referensi ataupun
tulisannya. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah
selanjutnya. Khususnya kepada ibu dosen, kami mohon selalu bimbingan

16
dan arahannya, apabila dalam pemaparan makalah ini masih sangat jauh
dari yang diharapkan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sule,Ernie Tisnawati. & Saefullah,Kurniawan.2004. Pengantar Manajemen Edisi


Pertama. Jakarta : Prenadamedia Group.

Sule,Ernie Tisnawaati. & Saefullah, Kurniawan. 2019. Pengantar Manajemen


Edisi Revisi. Jakarta: Prenadamedia Group.

O’Brien,James A. & Marakas,George M.2014. Sistem Informasi Manajemen Buku


1. Jakarta: Salemba Empat.

Prihatiningsih,Mentari Ambar.2011. “Sistem Informasi Manajemen Pada Warnet”

Rusli,Kezia Giovanni. & Andadari,Roos Kities.Internasionalisasi Perusahaan


Jamu (Studi Kasus Pada PT. Sido Muncul Tbk), Peningkatan Kapitalis UMKM
dalam Mewujudkan UMKM naik Kelas.

18

Anda mungkin juga menyukai