Pendahuluan
1
Bab II
Pembahasan
Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi dalam
pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar. Para manajer dan insinyur pada
perusahaan metal telah mengembangkan untuk menghitung relevant product cost yang disebut
scientific management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis produktivitas dan laba
suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran akuntansi maka setelah tahun
1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik akuntansi perusahaan.
Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak
berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan
dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada
informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang
menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925, informasi yang
digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di
Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal
sekarang.
Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk
mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi
keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis
dengan perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi,
akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model
tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan
tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang
berasal dari laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos
manajemen).
Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan
yang pesat dengan perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan. Johnson dan Kaplan
menuliskannya dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and Fall of Management
Accounting”. (www.google.com)
2.2 Peranan Akuntansi Manajemen dalam Organisasi dan Peranan Informasi bagi
Manajer.
Organisasi dan Sasarannya Organisasi dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang
menyatu bersama karena beberapa tujuan bersama. Tujuan bersama yang mengarahkan kerja
2
organisasi disebut sasaran organisasi. Tidak semua organisasi mempunyai sasaran yang sama
namun sebagian besar organisasi mempunyai sasaran untuk memperoleh keuntungan. (Ray,
H, Garrinson, D.B.A, Akuntansi Manajemen 1987) Selain sasaran untuk memperoleh
keuntungan dari dana yang telah ditanamkan pada perusahaan, organisasi/perusahaan juga
mempunyai sasaran lain yaitu ingin memperoleh dan mempertahankan reputasi integritas,
wajar, dan dapat dipercaya. Perusahaan ingin juga menjadi suatu kekuatan yang positif dalam
lingkungan social dan ekologi tempat perusahaan menjalankan aktifitas.
Akuntansi Manajemen sebagai suatu Tipe Informasi
Akuntansi Manajemen dipandang sebagai suatu tipe akuntansi yang merupakan suatu proses
untuk mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer dalam
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Informasi adalah suatu data, fakta,
pengamatan, persepsi atau sesuatu yang lain yang menambah ilmu pengetahuan.
Definisi lain menyebutkan informasi adalah data yang sudah diolah, atau dengan kata lain
hasil olahan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi ini berbeda
dengan berita atau issue. Pemerolehan informasi dapat dari berbagai sumber baik eksternal
maupun internal.
2. Relevan : Relevan adalah kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan
manajemen. Informasi yang relevan akan sangat mendukung manajemen dalam pengambilan
keputusan.
3. Akurat : Informasi yang akurat akan menjamin ketepatan dalam pengambilan
keputusan manajemen.
4. Broadscope : adalah keluasan informasi. Dengan informasi yang luas, manajemen dapat
meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat.
Pengertian Informasi Akuntansi Manajemen :
Informasi akuntansi manajemen mengacu pada proses perbaikan nilai secara terus menerus
untuk menambah nilai produk atau jasa yang berkaitan dengan rencana, desain, ukuran dan
operasi system informasi financial dan nonfinancial yang membimbing dan mengarahkan
tindakan manajemen, memotivasi perilaku, dan mendukung serta menciptakan nilai budaya
yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.
Manfaat Informasi :
1. Dapat mengurangi ketidakpastian.
2. Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik.
3. Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal.
3
4. Membantu manajemen dalam penilaian kinerja.
5. Membantu perencanaan manajemen.
6. Memotivasi Manajemen.
Sedangkan informasi itu sendiri merupakan “mesin” yang membuat manajemen berjalan.
Dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinyu manajemen akan menjadi tidak berdaya
dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu, organisasi diharuskan memiliki jaringan yang
luas, agar memungkinkan berbagai tingkat manajemen dapat berhubungan melalui saluran
komunikasi tersebut.
Dengan adanya informasi yang actual dan terpercaya maka manajer dapat mengambil
keputusan dengn lebih terarah dan efektif
Ada 10 nilai inti yang diidentifikasi menghasilkan prinsip-prinsip yang melukiskan benar dan
salah dalam kerangka umum, yaitu :
• Kejujuran (honesty)
• Integritas (integrity)
• Memegang janji (promise keeping)
4
• Kesetiaan (fidelity)
• Keadilan (fairness)
• Kepedulian terhadap sesama (caring for others)
• Penghargaan kepada orang lain (respect for others)
• Kewarganegaraan dan bertanggung jawab (responsible citizenship)
• Pencapaian kesempurnaan (pursuir of excellence)
• Akuntabilitas (accountibillity)
1) Kompetensi
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk:
a) Menjaga tingkat kompetensi professional yang dimiliki dengan terus menerus
mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
b) Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hokum, peraturan, dan standar
teknis yang berlaku.
c) Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah melakukan analisis
yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat dipercaya.
2) Kerahasiaan
3) Integritas
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk :
a) Menghindari konflik kepentingan actual.
b) Menahan diri dari aktivitas yang akan menimbulkan kecurigaan terhadap kemampuan
mereka untuk melakukam tugasnya secara etis.
c) Menolak pemberian, penghargaan, dan keramah-tamahan yang dapat mempengaruhi
mereka dalam bertugas.
5
d) Menahan diri untuk tidak melakukan penggerogotan terhadap legitimasi organisasi dan
tujuan-tujuan etis, baik secara aktif maupun pasif.
e) Mengkomunikasikan berbagai batasan profesional
f) Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk dan penilaian atau opini
professional.
4) Objektivitas
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk :
a) Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif
b) Mengungkapkan semua informasi yang relevan dan dapat diharapkan mempengaruhi
pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan rekomendasi yang dikeluarkan.
6
1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information).
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan
datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk
pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis
kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah
dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk
penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan
harga jual yang diatur oleh pemerintah.
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang
menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan
berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:
1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok
jasa,produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
7
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan
dalam semua tahapmanajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan.
1. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu keputusan
apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang
berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama, yaitu:
Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai
sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan.
Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam
membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan.
Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai
dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.
2. Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan
penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya.
Reliable mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:
8
Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi
yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi
yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila
diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen.
Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara
angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya.
Netralitas (neutrality), informasi keuangan yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan
umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan
keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi.
Dalam artikel ini banyak kritik mengatakan bahwa akuntansi manajemen telah menjadi
berorientasi jangka pendek. Sebuah perusahaan membutuhkan kebenaran informasi untuk
mengukur kinerja perusahaan secara efektif, oleh karena itu pada balance scorecard
seharusnya tidak hanya satu laporan saja yang menjelaskan apa yang terjadi tetapi harus
berdasar pada variabilitas factor kunci yang berdampak pada kinerja ekonomi perusahaan di
masa yang akan datang. Dan perusahaan sering tidak melaporkan keseluruhan secara internal
untuk memahami tujuan perusahaan jangka panjang. Sehingga tidak ada gambaran seluruh
perusahaan, yang pada akhirnya menyebabkan krisis di akuntansi manajemen
9
2.7. Tingkat Agregasi
Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan manajer. Intinya informasi
yang sangat terinci di butuhkan dan disediakan. Akuntansi keuangan di lain pihak
memfokuskan pada kinerja perusahaan secara keseluruhan dan memberikan sudut pandang
yang lebih agregat.
Pendapatan kotor
(-) biaya bahan baku (BBB)
Pendapatan setelah BBB
Penyesuaian pendapatan (kembalian ,diskon)
Pendapatan bersih setelah BBB
Biaya internal dan outsource
Margin operasi
Interest (cost of capital x asset bersih)
Laba bersih sebelum pajak
Pajak
Laba bersih setelah pajak
3. Laporan ukuran tambahan (operating leverage), yang mengukur perubahan persentase laba
bersih antar dua periode atas perubahan persentase pendapatan bersih sehingga mencapai
economies of scale yang positif.
4. Focus pada aktivitas outsource, seperti biaya teknologi informasi. Ukuran dari total biaya
aktivitas outsource tidak hanya yang tercantum dalam tagihan tapi juga termasuk biayadari
aktivitas internal seperti utang dagang, pengadaan barang, dan manajemen yang diperlukan
untuk mendukung aktivitas outsource.
Sedangkan untuk elemen pelaporan eksternal bisa digambarkan sbb :
10
2.8. Keluasan
Akuntansi manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen
meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industry (industial reengineering), ilmu
manajemen, dan juga bidang-bidang lainnya.
Keluasan pada akuntansi manajemen memiliki sifat objektivitas dan keberdayaujian yang
relative tidak sepenting akuntansi keuangan, karena pada akuntansi manajemen berorientasi
pada masa depan dan tidak mempengaruhi pihak luar. Keputusan yang diambil pada akmen
hanya berdasarkan pada informasi taksiran (perkiraan atau amatan), tanpa melihat terlebih
dahulu realitas yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, keputusan yang diambil haruslah
cepat sebagai tindakan yang akan dilakukan dari hasil amatan yang diperoleh. Dengan kata
lain, tindakan yang diambil berupa tindakan preventif. Yakni, mencoba menaksir apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang pada jangka pendek, meresponnya dengan harapan
dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
12
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang menitik
beratkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan organisasi
tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu manajer
mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil biasanya
bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.
Atau dengan kata lain Akuntansi Manajemen dan Laporan Akuntansi menyajikan
informasi yang terutama ditujukan untuk memberi gambaran kondisi financial dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan perusahan,
menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk pencapaian,
sesudah itu mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi akuntansi sangat membantu
menjalankan fungsi manajer tersebut.
Ada beberapa isu yang dihadapi oleh para profesi. Akuntansi manajemen
membutuhkan kebenaran informasi untuk pengukuran kinerja efektif. Akuntansi manajemen
harus siap untuk menyediakan manajemen dengan seluruh gambaran perusahaan. Melapor
kepada pihak-pihak di dalam organisasi untuk :
Perencanaan
Pengarahan dan pemberian motivasi
Pengendalian
Evaluasi kerja
Penekanan pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan.
Penekanan pada data yang relevan.
Dibutuhkan informasi yang tepat waktu.
Yang di susun adalah laporan segmen terinci mengenai departemen, produk,
pelanggan, dan pegawai.
tidak perlu mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Tidak bersifat wajib.
Ada beberapa jenis-jenis pekerjaan akuntansi :
1. Akuntansi Publik
2. Akutansi Manajemen
3. Akuntansi Pemerintah
4. Akuntansi Pendidik
5. Akuntansi Keuangan
6. Auditing
7. Akuntansi Biaya
8. Akuntansi Perpajakan
3.2. Saran
kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami berharap akan adanya kritik dan saran yang membangun, sehingga makalah
ini dapat bermanfaat baik bagi sendiri mapun pengguna makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://info-mellow.blogspot.com/2013/02/jenis-pekerjaan-akuntansi.html
http://manajemenhouse.blogspot.com/2014/07/contoh-makalah-akuntansi-manajemen.html
http://www.makalah.co.id/2016/10/makalah-akuntansi-manajemen-lengkap.html
14