Kateter ada banyak jenis: size, length, and safety mechanisms (some ada retractable needle,
ada yang punyaprotective clip);
Yang paling common: over the needle dan butterfly;
Ada banyak ukuran; yang harus digunakan adalah yang kecil karena dia less resistance to blood
flow and fever complications; sementara bigger catheters dipakai dalam situasi akut saja (14
and 16 G) contohnya untuk resusitasi fluid untuk management hypovolemia atau dehidrasi berat
Kalau cairan – 20 G; kalau darah yang molekulnya besar berarti 16 atau 18 G; 26 G
buat bayi; Faktor yang mempengaruhi: age-related vessel size, viskositas cairan, dan perlu
- Jelaskan prosedur kepada pasien dan beritahu komplikasi yang mungkin terjadi: bleeding, bruising,
dan infection;
- Teknik septik antiseptic – washing hands, wearing gloves, dan pakai eye protection;
- Kalau di upper extremities, pasien diminta tidur dalam posisi supine dan arm supported;
- Proper lighting is important;
- Tie tourniquet 8-10 cm di atas targeted insertion site; place one or two fingers
and gently palpate; Vein yang ideal rasanya: round, firm, flexible, dan full;
- Kalau sudah pilih – bersihkan area dengan antiseptic; back and forth (NEMJ); biarkan kering
dan jangan re-palpate area;
- Area bisa dianestesi dengan suntikkan atau cream – bisa dilakukan 1 jam sebelum infus;
supaya tidak terlalu sakit; tapi di lapangan jujur tidak ada;
- Tutup site dengan transparent tape dan loop the tube away from the insertion site dengan
tape (untuk prevent accidental displacement dan tuurnin iritasi);