Anda di halaman 1dari 35

ANESTESI UMUM

Pada
Timpanoplasty AS
Disusun oleh : Audhrey Bernadetta – 01073210026
Pembimbing : dr. Irma Lusiana Tantri, Sp.An
BAB I
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN

INISIAL : Nn. U

USIA : 29 tahun

GENDER : Perempuan

NO. MR : RSUS 01XXXXXX

TGL MASUK : 11 AGUSTUS 2022

TGL OPERASI : 12 AGUSTUS 2022


Anamnesis

Riwayat Penyakit
Keluhan Utama
Dahulu
Saat ini pasien tidak memiliki Pasien memiliki riwayat TB
keluhan paru pada tahun 2011
dengan pengobatan tuntas

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit


Sekarang Keluarga
Gendang telinga robek karena terjatuh dari Tidak ada anggota keluarga
sepeda saat berusia satu tahun. Apabila yang mengalami keluhan serupa.
pasien mengalami infeksi pada saluran
Riwayat Hipertensi dan DM
pernafasan atas, terkadang ada cairan
kuning kehijauan yang keluar dari kedua
disangkal
lubang telinga. HT dan DM (-)
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : Tampak • Berat Badan : 45 kg • Tekanan Darah : 110/60 mmHg


Sakit Ringan • Tinggi Badan : 153 cm • HR : 95x / menit
• Kesadaran : Compose • BMI : 19.2 • RR : 18x / menit
Mentis • SpO2 : 100 % on Room Air
• GCS : E4 M5 V6 • Suhu : 36.2 C
Pemeriksaan Fisik
Kepala • Normocephali
• Bekas luka (-), massa (-)

Wajah • Normofasies
• Bekas luka (-)

Mata • Sklera ikterik (- / -)


• Konjungtiva anemis (- / -)

Telinga • Normotia (- / -)
• Membran timpani perforasi (+ / +)

Hidung • Simetris, Deviasi septum ( - )


• Sekret ( - / - )
Pemeriksaan Fisik
Tenggorok • Faring Hiperemis (-)
• Tonsil T1 / T1
• Uvula intak di tengah

Mulut • Sianosis ( - )

Leher • Trakea Intak di tengah


• Pembesaran KGB (-)
• Pembesaran Tiroid (-)
Pemeriksaan Fisik
Paru Inspeksi • Pergerakan nafas simetris
• Retraksi (-)

Palpasi • Pengembangan dada simetris

Perkusi • Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi • Vesikuler pada seluruh lapang paru

Jantung Inspeksi • Iktus cordis tidak terlihat

Palpasi • Iktus cordis teraba

Perkusi • Batas jantung dalam batas normal

Auskultasi • S1 S2 regular

Abdomen Inspeksi • Perut datar


• Bekas luka
Auskultasi • Bising usus normal

Palpasi • Nyeri tekan (-)


• Massa (-)
Perkusi Timpani pada 4 kuadran
Pemeriksaan Penunjang

Test Result

Haemoglobin (Hb) 13.30

Hematocrit 40.10

RBC 4.68

WBC 6.10

Platelet Count 250.000


Pemeriksaan Penunjang

Test Result

MCV 85.70

MCH 28.40

MCHC 33.20

PT C : 12.10

P : 10.40

APTT C : 25.90

P : 28.90
Pemeriksaan Penunjang

Test Result

SGOT 24

SGPT 33

Ureum 18

Creatinine 0.5

eGFR 130.8
Chest X - Ray ECG

Tidak tampak opasitas maupun Sinus Rhythm


konsolidasi pada kedua lapang
paru. Cor dalam batas normal
Resume
Nn. U usia 29 tahun datang untuk melakukan kontrol telinga. Saat
datang, pasien tidak memiliki keluhan. Menurut ibu pasien, pasien jatuh
saat naik sepeda saat berusia 1 tahun dan kedua telinga pasien
mengeluarkan darah. Menurut pasien, saat pasien mengalami infeksi
saluran pernapasan atas terdapat cairan berwarna kuning kehijauan
yang keluar dari kedua telinga pasien. Pasien memiliki riwayat TB paru
pada tahun 2011 dan sudah menyelesaikan pengobatan. Pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang dalam batas normal
Diagnosis Prosedur Rencana Anestesi
OMSK ADS Tympanoplasty AS Anestesi Umum (GA)
BAB 2
Laporan Anestesi
Evaluasi Pre - Anestesi

Nama : Nn. U • TD : 110 / 60 mmHg


Usia : 29 tahun • HR : 95x / menit
TB : 153 cm • RR : 18x / menit
BB : 45 • SpO2 : 99%
BMI : 19.22 • Suhu : 36.2 C

• Prosedur : Tympanoplasty AS
• Tidak memilki riwayat operasi,
obat – obatan yang dikonsumsi,
riwayat komplikasi sedasi /
anestesi, dan riwayat alergi
Pemeriksaan Jalan Nafas

Obstruksi jalan
nafas Wajah
Tidak ada Dalam batas normal

Thorax / Abdomen Mulut


Mampu membuka
Dalam batas normal
mulut selebar 3 jari
Pemeriksaan Jalan Nafas

Jarak Thyro - Mental Leher


Selebar 3 jari Dalam batas normal

Mallampati Jalan nafas


I Jalan nafas tidak sulit
Pemeriksaan Sistem Organ

Pernapasan Kardiovaskular Neuro / MSK


Dalam batas normal Dalam batas normal Dalam batas normal
Pemeriksaan Sistem Organ

Renal / Endokrin Hepato / Gastro Lain - Lain


Dalam batas normal Dalam batas normal Dalam batas normal
Anestesi
• Tanggal : 12 Agustus 2022
• Operator : dr. ML, Sp. THT – KL
• Anesthesiologist : dr. MW, Sp.An
• Prosedur : Tympanoplasty AS

Pengkajian Pra - Induksi

• Pasien sudah diidentifikasi


• Informed Consent sudah
ditandatangani
• Rekam Medis sudah dibaca
ulang
• Puasa 6 jam
• Mallampati I
• Kondisi pasien tenang dan
sadar
Anestesi
Evaluasi Keselamatan Pasien Alat Monitoring

• Stetoskop
• Pengecekan mesin anestesi • NIBP : Kanan
• Tali pengaman terpasang • ECG lead II
• Tangan terlindungi • Pulse Oxymeter
• Perawatan mata : Tapped • Selimut penghangat
• Intravena

Teknik Sedasi / Anestesi

• Pre – Oxygenation
• Intravena
• Inhalasi
Anestesi
Manajemen Jalan Napas

• Intubasi Oral -> Sleep, Apnea


• ETT : Regular
• Size : 7
• Batas : 21 cm
• Cuffed dengan udara
• Stylet
• Laryngoscope Macintosh ukuran 3
• Percobaan ke – 1 & Suara Napas sama
Monitoring Durante Anestesi
Perawatan Pasca Operasi

• TD : 110 / 60 mmHg
• HR : 76x / menit
• RR : 14x / menit
• SpO2 : 99%
• Suhu : 36.4 C

Instruksi Anestesi

O2 Simple mask 5 lpm sampai


sadar penuh
BAB 3
Tinjauan Pustaka
OMSK Tymphanoplasty
Otitis media supuratif kronis (OMSK) Tymphanoplasty merupakan suatu
merupakan inflamasi dari telinga tengah prosedur pembedahan untuk
dan rongga mastoid kronis, ditandai dengan merekonstruksi membrane timpani yang
perforasi membran timpani serta cairan mengalami perforasi
yang keluar dari telinga

Tymphanoplasty dilakukan dengan tujuan


utama untuk mencegah reinfeksi dan
mengembalikan fungsi pendengaran
ANESTESI UMUM
INDIKASI KONTRA - INDIKASI
● Preferensi pasien
● Prosedur operasi yang ● Pasien menolak
mengharuskan pasien untuk ● Jalan napas sulit
tidak bergerak selama operasi ● Pasien dengan komorbid yang
● Pasien kurang kooperatif signifikan (Aortic stenosis,
● Jalan napas pasien berada di Pulmonary disease)
area steril sehingga ● Pasien alergi terhadap obat
dipertimbangkan yang akan digunakan
menggunakan anestesi umum
untuk memudahkan
mempertahankan jalan napas
pasien
INDUKSI
MIDAZOLAM

Berikatan dengan Influx Cl meningkat ->


reseptor GABA Hiperpolarisasi
membran

Meningkatkan frekuensi Menghambat action –


terbukanya Cl channel potential neuron
INDUKSI
FENTANYL PROPOFOL
Aktivasi reseptor opioid Meningkatkan afinitas
(Mu – receptor) GABA dengan reseptornya

Calsium channel terus


Menutup calcium channel
membuka

Potasium channel
terbuka -> hiperpolarisasi Hiperpolarisasi dari
membrane sel

Neuron tidak sensitive


terhadap rangsangan Aksi potensial menurun
(analgesia)
ATRACURIUM

Berkompetisi dengan Relaksasi otot


acetylcholine dan berikatan
dengan reseptor nikotinik

Mencegah depolarisasi
membran dan kontraksi
otot rangka
SEVOFLURANE (MAINTENANCE)

Menghambat aktivitas pada


bagian post sinaptik ( GABA Menurunkan resistensi
& Glycine) vaskular sistemik

Menginhibisi aktivitas Relaksasi otot dan


NMDA dan Glutamat menurunkan
rangsangan nyeri
NEOSTIGMINE ATROPINE
Berkompetisi dengan
acethylcholine dan berikatan Berkompetisi dengan
dengan acethylcholine esterase acethylcholine pada
receptor muskarinik

Meningkatkan konsentrasi
Mengurangi efek samping
acethycholine pada
neostigmine
neuromuscular junction
(bronchospasm,
hypersalivation)

Reversal effect terhadap


muscle relaxant
Ketorolac Ranitidine

Menghambat COX 1 dan COX 2 dan Menghambat histamine berikatan


memberikan efek analgesia dengan reseptor H2 sehingga
menurunkan output asam lambung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai