Anda di halaman 1dari 2

Upaya Konservasi yang telah dilakukan untuk Burung

Konservasi adalah suatu upaya pelestarian yang memperhatikan manfaat


manfaat dari pemeliharaan, penangkaran, sistem pelestarian yang relevan dengan tujuan
untuk mempertahankan setiap komponen-komponen lingkungan untuk pemanfaatan di
masa yang aka datang.

Manfaat dari upaya konservasi itu sendiri adalah untuk mencegah penurunan
populasi burung secara besar-besaran. Indonesia menjadi salah satu Negara yang
memiliki keanekaragaman jenis atau spesies burung dalam jumlah fantastis. Meski
begitu penurunan jumlah populasi burung menjadi masalah yang menahun karena
perburuna dan perusakan habitat yang terus terjadi. Hal ini sepertinya akan sangat
mengancam keberadaan spesies burung liar baik dalam segi populasi ataupun
ekosistem. Maka dari itu, dengan adanya konservasi masalah ini tentunya akan teratasi
secara perlahan.

Selain untuk mecegah penurunan populasi burung secara besar-besaran, manfaat


lain dari konservasi adalah untuk sebagai pelindung untuk ekosistem itu sendiri. Dengan
adanya konservasi alam tentunya habitat sekaligus populasi burung akan lebih
terlindungi dengan baik dari ancaman-ancaman yang ada (terlepas dari ancaman alam
seperti bencana alam dan faktor ekosistem). Dengan demikia, hal ini tentunya akan
sangat menanggulangi permasalahan penurunan populasi atau ancaman kepunahan pada
satu atau sekelompok spesies yang sudah langka atau ternacam. Disini saya akan
mengambil contoh yaitu burung hantu.

Burung hantu adalah salah satu burung pemakan daging (karnivora)  yang


populer dan banyak diminati oleh para pecinta burung. Karena uniknya burung tersebut,
mulai dari bentuk wajahnya yang menyeramkan, sayapnya yang besar dan lebar,
bulunya yang lurik kecoklatan, dan merupakan pemangsa yang hebat. Ditambah 
semakin banyaknya komunitas burung hantu, tentu berdampak terhadap nilai jual
burung tersebut yang beragam dipasaran. Burung hantu yang biasa dijual dipasaran
adalah jenis dari Jawa, Sunda, Sumatera, dan Kalimantan seperti  Burung hantu
Celepuk, Burung hantu Oriental, Burung hantu Javan owlet, Burung hantu Strix
Seleputo, Burung hantu Brown Hawk Owl, Burung hantu Buffy Fish Owl, Burung
hantu Bubo Sumatranus Dan lain-lain. Untuk harganya sangat variatif mulai dari Rp
70.000 - Rp 1.000.000/ekor, tergantung jenis dan ukuran burung hantu. Padahal burung
hantu sangat penting bagi ekosistem karena memegang peran sentral dalam rantai
makanan dan juga banyaknya manfaat burung hantu di sektor pertanian sebagai
predator alami pembasmi hama tikus. Maka dari itu tak seharusnya Burung hantu
dijadikan hewan peliharaan. Lantas bagaimana populasi burung hantu di alam liar.
Khususnya di Indonesia? Apakah jumlahnya masih banyak.? Populasi burung hantu di
alam liar sementara belum ada pencatatan yang komprehensif dan pasti. Walau ada
sejumlah riset yang dilakukan namun  hanya terlokalisasi lingkup kecil. Diharapkan
komunitas-komunitas pecinta burung hantu melakukan pendataan di masing-masing
daerah di Indonesia agar kita tahu jumlah populasi di alam liar mengingat
pentingnya perlindungan burung hantu supaya tidak punah. Total ada 54 jenis burung
hantu di Indonesia dan terdapat 16 jenis burung hantu yang semakin sedikit jumlahnya
dan berstatus dilindungi berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan nomor 92 tahun 2018 tentang jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. 

The Owl World of Indonesia adalah salah satu organisasi peduli burung hantu dan
beranggapan bahwa burung hantu Tak seharusnya dipelihara karena hewan itu termasuk
Satwa liar. " Burung hantu yang diperdagangkan diambil langsung dari alam, jika
burung itu terus dijual-belikan untuk dijadikan hewan peliharaan maka
keberlangsungan hidupnya dan populasi burung hantu akan terancam "  kata
antropolog dari The Owl World of Indonesia, Dyah Wara Restiati di Jakarta, Jumat 16
September 2018. Kebanyakan pemelihara burung hantu juga tidak memperhatikan
kebersihan kandang dan tempat yang sempit, hal itu bisa menyebabkan hewan terserang
penyakit. Tak jarang pemelihara burung hantu memaksa untuk bangun disiang hari oleh
pemiliknya hal itu bisa mengakibatkan burung hantu Stress. Oleh sebab itu
perlunya perlindungan burung hantu dan juga langkah efektif untuk menurunkan
penjualan burung hantu. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sudah
berupaya menerapkan denda yang tinggi bagi yang melakukan perdagangan hewan liar
dan dilindungi. Dengan demikian diharapkan perdagangan satwa liar dan dilindungi
angkanya dapat menurun. Berikut 16 jenis burung hantu yang dilindungi oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Anda mungkin juga menyukai