Anda di halaman 1dari 6

SOP PEMBERIAN IMUNISASI DPT

Dosen : dr. Andi Julia Rifiana, M.Kes


dr. Cholisah Suralaga, M.Kes

Disusun Oleh :
JUNINDA PUTRI : 195401516185

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PPROGRAM SARJANA TERAPAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019/2020
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas pertama dari mata kuliah Obstetri dan Ginekologi dengan
semua materi yang pernah diberikan.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 19 Juni 2020

Mahasiswa Kebidanan Universitas Nasional


RUMUSAN MASALAH
A. Mengetahui pembahasan dan SOP pemberian imunisasi DPT
PENDAHULUAN
DPT adalah singkatan dari difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi DPT adalah salah
satu vaksinasi yang wajib diberikan kepada balita.
Penyakit difteri, pertusis, dan tetanus adalah tiga penyakit berbeda yang masing-masing
memiliki risiko tinggi dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Ketiga penyakit ini adalah
penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu, pemberian imunisasi DPT
sebaiknya tidak dilewatkan.
Pemberian Imunisasi DPT
Imunisasi DPT pada anak-anak diberikan sebanyak lima kali, sejak anak berusia 2
bulan hingga 6 tahun. Tiga pemberian pertama pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
Pemberian yang ke-4 adalah pada usia 18 bulan, dan pemberian yang terakhir pada usia 5
tahun. Dosis yang diberikan yakni satu kali suntikan setiap jadwal imunisasi. Setelahnya,
dianjurkan untuk melakukan booster Tdap (imunisasi ulang Tetanus Difteri dan Pertusis) tiap
10 tahun.
Perhatikan kondisi anak sebelum memberikan imunisasi. Jika anak Anda mengalami sakit
parah pada saat tiba jadwal imunisasi, maka sebaiknya tunggu hingga keadaan anak membaik
baru dilakukan imunisasi.
Jangan berikan imunisasi lanjutan jika anak Anda mengalami:
 Gangguan pada sistem saraf atau otak, dalam waktu 7 hari setelah mendapatkan
suntikan imunisasi.
 Reaksi alergi berat yang dapat mengancam nyawa, setelah anak mendapatkan
imunisasi.
Segera periksakan ke dokter bila setelah imunisasi, anak Anda mengalami:
 Demam di atas 40 derajat Celcius.
 Anak tidak berhenti menangis setidaknya selama 3 jam.
 Anak mengalami kejang atau pingsan.

PEMBAHASAN
 SOP Pemberian imunisasi DPT
PELAYANAN PENANGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
No …./SOP/PKM/MND/2020
No Revisi
SOP
Tanggalterbit

Halaman
PUSKESMAS JUNINDA PUTRI
SEPATAN NPM : 195401516185

PENGERTIAN DPT adalah singkatan dari difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi DPT adalah


salah satu vaksinasi yang wajib diberikan kepada balita.

TUJUAN Agar petugas mampu MEMBERIKAN IMUNISASI dpt


KEBIJAKAN Berdasarkan penetapan ........................... tentang pengelolaan dan pelaksanaan UKM
REFERENSI BUKU ASKEB PADA IBU HAMIL 1993
ALAT DAN Alat
BAHAN 1. Vaksin DPT
2. Jarum dan semprot disposable
3. Kapas bersih
Bahan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien


2. Petugas memberi salam
3. Petugas mencuci tangan
4. Pastikan vaksin yang akan digunakan
5. Jelaskan kepana ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah suntikan 3x untuk
imunisasi DPT tersebut
6. Ambil 0,5 ml vaksin DPT
7. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas yang telah dibasahi air bersih/alcohol
8. Suntikan secara intra muskuler (im) atau subcutan (sc)
9. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan obat
penurun panas/antipiretik kepada ibu anak tersebut bila anak panas tinggi
BAGAN ALIR
Petugas memanggil psien

Petugas memberi salam

Petugas melakukan pemeriksaan

Petugas mencuci tangan

Petugas menyuntikan imunisasi DPT

Petugas melakukan konseling

Petugas mencatat di kartu registrasi

Petugas menyarankan kunjungan ulang

Petugas memberi salam

INDIKATOR Mendapatkan hasil yang tepat dan benar


KINERJA
CATATAN 1. Buku register bayi
MUTU 2. Kohor bayi
3. Status bayi
4. Kartu KMS
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertussis, dan tetanus,
imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertussis dan
tetanus. Imunisasi dasar vaksin DPT diberikan setelah berusia 2 bulan sebanyak 3 kali (DPT
I,II,III) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu imunisasi DPT diberikan dengan cara
injeksi intra muskuler (IM)pada paha sebanyak 0,5 ml. pemberian dilakukan 3 kali dengan
interval 4 minggu. Efek samping DPT yaitu panas, rasa sakit di daerah suntikan, dan
peradangan.
SARAN
Agar orang tua khususnya para ibu ikut berperan serta dalam memberikan imunisasi
kepada anaknya dengan cara membawa anaknya mengikuti setiap imunisasi yang diadakan
diposyandu dan menjelaskan pentingnya imunisasi dilakukan dengan tujuan memberikan
kekebalan dan mencegah suatu penyakit tertentu mulai dari imunisasi hepatitis, BCG, DPT,
Polio dan campak.

Anda mungkin juga menyukai