Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mimim Hultania Septiana

Nim : 043STYC19
Kelas/ Tingkat/Semester : A1/II/V.
Tugas Matkul : Epidemiologi.

A. Surveilans Epidemiologi
1. Definisi surveilans
surveilans merupakan suatu proses pengumpulan pengolahan dan analisis data
yang dilakukan secara terus-menerus dan sistematis kemudian hasil dari analisis data
ini akan di isikan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pencegahan
penyakit dan menangani masalah kesehatan lainnya.
Surveilans yang diamati tidak hanya penyakitnya saja tetapi juga memprediksi
kejadian luar biasa dan mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
penyakit seperti perubahan perubahan biologis pada agen vektor.
2. Tujuan surveilans
a. Tujuan umum : untuk memberikan informasi tepat waktu tentang masalah
kesehatan populasi sehingga penyakit dan faktor risiko dapat di deteksi dini dan
dapat dilakukan respon pelayanan kesehatan dengan lebih efektif.
b. Tujuan khusus.
 Untuk memonitoring kecenderungan adanya trend penyakit
 Untuk mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit
 Untuk mendeteksi dini outbreak (KLB).
 Untuk memantau kesehatan populasi menaksir besarnya beban penyakit
(disiaseburden) pada populasi.
 Untuk menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan
implementasi monitoring dan evaluasi program kesehatan mengevaluasi
cakupan dan efektivitas program kesehatan, mengidentifikasi kebutuhan riset.
3. Jenis-jenis Surveilans
a. Surveilans individu : yang diamati dan dimonitor individu-individu individu yang
mengalami kontak dengan orang yang memiliki penyakit serius misalnya cacar,
tuberkulosis, tipus, sifilis, HIV, covid 19.
b. Surveilans penyakit : yang diamati terus-menerus adalah penyakitnya melalui
pengumpulan sistematis konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit
dan kematian serta data relevan lainnya.
c. Surveilans sindromik
 Syndromic surveilans ( multiple disiase surveilance) melakukan pengawasan
terus-menerus terhadap sindroma ( kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-
masing penyakit.
 Surveils sindromik mengendalikan deteksi indikator-indikator kesehatan
individual maupun populasi yang bisa diamati sebelum konfirmasi diagnosis.
 Surveilans sindromik mengamati indikator-indikator individu sakit, seperti pola
perilaku, gejala-gejala atau temuan laboratorium, yang dapat ditelusuri dari aneka
sumber, sebelum diperoleh konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.
d. surveilans berbasis laboratorium digunakan untuk mendeteksi dan memonitor
penyakit infeksi.
e. Surveilans terpadu
 Surveilans terpadu ( integratedsurveilance) menata dan memadukan semua
kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/kabupaten/ kota) sebagai
sebuah pelayanan publik bersama.
 Surveilans terpadu menggunakan struktur, proses dan personalia yang sama
melakukan fungsi pengumpulan informasi yang diperlukan untuk tujuan
pengendalian penyakit.
4. Karakteristik pendekatan surveilans terpadu
a. Memandang surveilans dengan pelayanan bersama (common services)
b. Menggunakan pendekatan solusi majemuk
c. Menggunakan pendekatan fungsional, bukan struktural.
d. Melakukan sinergi antara fungsi anti surveilans dan fungsi pendukung surveilans
e. Melakukan fungsi surveilans dengan pengendalian penyakit

Surveilans kesehatan masyarakat global


 Ancaman angka penyakit menular merebak pada skala global, baik penyakit
penyakit lama yang muncul kembali ( remergingdisiases) maupun penyakit
penyakit yang baru muncul ( New- emergingdisiases), seperti HIV/AIDS , flu
burung dan SARS.
 Agenda surveilans global yang komprehensif melibatkan aktor-aktor baru,
termasuk pemangku kepentingan pertahanan keamanan dan ekonomi.
5. Manajemen surveilans
Manajemen surveilans dibagi menjadi dua yaitu:
a. Fungsi inti ( care activities) kegiatan surveilans dan langkah-langkah intervensi
 Kegiatan surveilans mencakup deteksi, pencatatan, pelaporan data analisa data,
konfirmasi epidemologi maupun laboratories, umpan balik (Feedback).
 Langkah langkah intervensi kesehatan masyarakat mencakup respon segera
( epidemi type response) dan respon terencana ( management type response).
b. Fungsi pendukung ( suport activities) mencakup pelatihan supervisi penyediaan
sumber daya manusia dan laboratorium manajemen sumber daya dan komunikasi.
6. Pendekatan surveilans
a. Surveilan pasif : memantau penyakit dengan menggunakan data penyakit yang
harus dilaporkan yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.
 Kelebihan survei dan pasif : relatif murah dan mudah untuk dilakukan
 Kekurangan survei dan pasif : kurang sensitif dalam mendeteksi
kecenderungan penyakit, data yang dihasilkan cenderung under-reported.
b. Surveilans aktif :menggunakan petugas khusus yang turunke lapangan untuk
kunjungan serta mencatat atau melaporkan kasus-kasus yang ditemui dari dokter
dokterpraktek pribadi dari Puskesmas dari rumah sakit untuk mengidentifikasi
kasus-kasus baru penyakit atau kematian disebut penemuan kasus dan konfirmasi
laporan kasus indeks
1) Kelebihan surveilans aktif
- lebih akurat sebab dilakukan oleh petugas yang memang dipekerjakan
untuk menjalankan tanggung jawab
- Surveilans aktif dapat mengidentifikasi outbreak lokal.

2) Kelemahan surveilans aktif


Lebih mahal dan lebih sulit untuk dilakukan daripada surveilan pasif titik
sistem surveilans dapat diperluas pada level komunikasi.
7. Karakteristik surveilans efektif
a. Laporannya harus cepat
b. Akurat : datanya benar-benar sesuai antara yang dilaporkan dengan yang ada di
lapangan.
c. Reliabel: ketika diukur dengan orang yang satu dan orang yang lain itu sama
artinya
d. Respresentatif artinya benar-benar menggambarkan kondisi yang ada di lapangan
e. Sederhana
f. fleksibel artinya pelaporannya itu fleksibel atau biasa dilakukan dilakukan kapan
saja
g. Akseptabel artinya untuk digunakan atau data ini bisa digunakan

Anda mungkin juga menyukai