Media pemeliharaan belut tersusun dari campuran tanah sawah atau lumpur
kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos (sekam, gabah
padi, atau dedaunan yang sudah dibusukkan), jerami padi, cincangan batang
pisang, biostarter/biotanah, pupuk urea, dan NPK. Namun, bahan yang harus
dipastikan tersedia yaitu tanah lumpur atau sawah serta pupuk organik atau pupuk
kandang.
Hal yang perlu diperhatikan yaitu masukkan air secukupnya (sekitar 10 cm)
setelah semua bahan media budidaya di masukkan ke dalam kolam dan diamkan
selama 2-8 minggu. Jika media menjadi kering, air harus tetap diberikan karena
media tersebut sedang dalam proses fermentasi. Untuk mengetahui media sudah
matang atau belum, tancapkan bambu atau kayu sampai ke dasar kolam dan angkat
pelan-pelan ke atas, jika terdapat gelembung yang tidak berbau dan bening berarti
media sudah matang. Jika fermentasi media belum sempurna, lanjutkan kembali
proses fermentasinya hingga media “matang” sempurna.
Sesudah media matang, alirkan air selama 3 - 4 hari untuk menghilangkan
racun. Ketinggian air saat budidaya dimulai sebaiknya sekitar 5 cm. Setelah
ditebar, jangan melakukan pengadukan karena dapat membuat belut stress. Ada
beberapa alternatif untuk menyusun bahan media budidaya belum mulai dasar
kolam hingga ke atas.
a) Alternatif I
b) Alternatif II
c) Alternatif III
d) Alternatif IV