Anda di halaman 1dari 3

Penyakit Ikan : Koi Herpes 

Virus/KHV

Oleh : Dhimas Ragil Kurnia


Sumber : Balai Karantina dan Kesehatan Ikan. Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Tengah.

Epizootiologi & Status


 Virus DNA, penyebab utama kematian masal ikan mas dan koi
 Hanya menginveksi ikan mas dan koi. Jenis ikan lain tidak terinveksi
 Tidak menular ke manusia yang mengkonsumsi atau kontak dg ikan
yang terinveksi KHV (tidak zoonosis).
 Keganasan dipicu oleh kondisi lingkungan (temperatur dibawah 30
derajat Celcius dan kualiotas air yg buruk).
 Penularan melalui kontak antar ikan, air/lumpur & peralatan perikanan
yang terkontaminasi, serta median lain (sarana transportasi, manusia
dll).
 Ikan yg bertahan hidup (survivors) dapat menjadi pembawa (carriers)
atau kebal.
 Kekebalan terhadap KHV tidak menurun ke anak-anaknya.
 Diagnosa definitif dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PRC).
diagnosa dini masih sulit dilakukan, termasuk terhadap ikan carriers
KHV.
 Daerah penyebaran meliputi : Jawa, sebagian Sumatera, Bali,
Sumbawa dan Kalimantan selatan.
 belum ada obat/vaksin yang ampuh.

Gejala klinis
 Nafsu makan menurun, gelisah
 Megap-megap, lemah dan ekses mukus
 insang pucat, terdapat bercak putih (white patch), akhirnya rusak dan
membusuk.
 Sering diikuti inveksi sekunder oleh bakteri, parasit dan jamur.

Definisi kasus KHV


 Terjadi pada ikan mas dan koi
 Terjadi kerusakan insang pada ikan yang mati
 terjadi kematian masal dalam waktu singkat (1-7 hari)
ikan sehat

ikan terinfeksi KHV


ikan terinfeksi KHV dan infeksi sekunder

Pengendalian
 desinfeksi sebelum/selama proses produksi
 Manajemen kesehatan ikan yg terintegrasi
 Gunakan ikan bebas KHV dan karantina (penerapan biosecurity)
 Imunopropilaksis : pemberian unsur Imunostimulan
 Mengurangi padat tebar dan hindari stress
 Pengobatan terhadap penginfeksi sekunder (bila perlu)
 (Herbal terapy untk meningkatkan status kesehatan ikan
 Kenali musim sukses & gagal (kaitannya dengan kondisi lingkungan,
kualitas dan kuantitas air
 Kerjasama dan koordinasi seluruh komponen (steakholder).

Anda mungkin juga menyukai