NAMA KELOMPOK :
1
YHD
• Pertama kali virus ini tercatat di Thailand bagian timur pada tahun 1990-1991. Pada
tahun 1992 virus ini bergerak ke Thailand selatan dan mengakibatkan kematian.
Virus ini kemudian menyebar ke negara-negara asia tenggara serta China.
• Pada udang windu dapat mengakibatkan kematian 100% dalam 3-5 hari
• Kematian biasnya terjadi >20 hari pasca tebar.
• Penularan secara horizontal melalui air atau kanibalisme terhadap udang yang sakit
ataupun pakan.
• Penularan juga dapat terjadi secara mekanik atau melalui karier crustacea yang
terinfeksi. Beberapa karier memiliki infeksi yang laten ( seperti P. merguensis,
M. ensis, Palaemon styliferus, dan Acetes spp).
GEJALA KLINIS
Pencegahan
pencegahan yang dapat dilakukan
adalah menjaga agar udang tidak stres
dengan memantau PH air agar tetap
dikondisi optimal. Setelah pemanenan
udang, sedimen dan organik material
harus dihilangkan dengan cermat dan
hati hati. Pemilihan Benur udang yang
tersertifikasi bebas virus.
Pengobatan
jika terjadi penyakit, kolam
diberi klorin 30 ppm untuk
membunuh udang dan karier
potensial. Udang yang mati
diambil dan dikubur atau dibakar.
Selain itu belum ada metode
vaksinasi yang dikembangkan.
Pemusnahan
Udang yang mati dikubur atau
dibakar kemudian kolam dikeringkan.
Kolam didesinfeksi menggunakan
klorin setidaknya 4 hari. Air
kemudian juga diberi perlakuan
desinfeksi untuk menghilangkan
potensi adanya organisme pembawa
penyakit dengan menambahkan 20-
30 ppm.
REFERENSI
Arifin, Z., Handayani, R., Sri Murti Astuti, Noor Fahris. 2010. Waspadai Penyakit pada
Budidaya Ikan dan Udang Air Payau. Balai Besar Perikanan Budidaya Air
Payau: Jepara.
Maskur, Mukti Sri Hastuti, Taukhid, Angela Mariana Lusiastuti, M. Nurzain, Dewi Retno
Murdati, Andi Rahman, Trinita Debataraja Simamora. 2012. Buku Saku
Pengendalian Penyakit Ikan. Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya.