Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A) Latar Belakang

Istilah Perseroan Terbatas (PT) dulunya dikenal dengan istilah Naamloze


Vennootschap (NV).Istilah lainnya Corporate Limited (Co. Ltd.), Serikat Dagang Benhard
(SDN BHD).
Pengertian Perseroan Terbatas terdiri dari dua kata, yakni “perseroan” dan
“terbatas”.Perseroan merujuk kepada modal PT yang terdiri dari sero-sero atau saham-
saham.Adapun kata terbatas merujuk kepada pemegang yang luasnya hanya sebatas pada
nilai nominal semua saham yang dimilikinya.
Berdasarkan Pasal 1 UUPT No. 40/2007 pengertian Perseroan Terbatas (Perseroan)
adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.

A. Unsur-unsur PT
Berdasarkan pengertian tersebut maka untuk dpt disebut sbg perusahaan PT menurut
UUPT harus memenuhi unsur-unsur:
1. Merupakan Badan Hukum.
Pasal 1 ayat 1 tentang pengertian Perseroan terbatas memberikan syarat untuk
mendirikan Perseroan terbatas adalah suatu badan hukum, atau manusia semu ataupun
merupakan suatu badan intelektual. Konsekuensi yuridisnya adalah bahwa suatu perseroan
terbatas wewenang bertindak untuk dan atas nama sendiri, bertanggung jawab sendiri secara
hukum memiliki harta kekayaan sendiri, dan mempunyai pengurus yang akan bertindak untuk
dan atas nama perseroan tersebut (Richard B Simatupang , 2007 : 2). Pada prinsipnya yang
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perseroan adalah perseroan itu
sendiri selaku badan hukum.Dengan beberapa pengecualian, pihak direksi, komisaris atau
pemegang saham tidak dapat dimintai tanggung jawab pribadi atas tindakan hukum yang
dillakukan oleh perseroan.

Atiek Mercury 11320092 Page 1


2. Dasarnya adalah perjanjian 
Pada prinsipnya, suatu perseroan terbatas oleh hukum dianggap sebagai suatu
perjanjian, sehingga perjanjian inilah yang menjadi dasar bagi berdirinya sebuah perseroan
terbatas.Perjanjian di sini dimaksudkan adalah perjanjian antara para pendiri perseroan
terbatas.Konsekuensi dari anggapan bahwa suatu perseroan pendiri dari perseroan terbatas
haruslah minimal 2 orang/badan hukum. Undang-undang Perseroan Terbatas ( UU.No 40
Tahun 2007) dengan tegas menganut teori perjanjian ini, seperti terlihat dalam ketentuan
sebagai berikut:
a. Pasal 1 angka 1, yang menyatakan sebagai berikut :
Perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah Badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar, dimana modal dasar yang seluruhnya terbagi ke dalam saham-saham,
dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya. 

3. Adanya para pendiri


Unsur yuridis selanjutnya bagi suatu perseroan terbatas adalah adanya para pendiri,
yang menurut teori perjanjian, haruslah terdiri dari minimal 2 orang/badan hukum.
 Pasal 7 ayat (ayat (1) UU.No 40 Tahun 2007,yang menyatakan sebagi berikut :
Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat
dalam bahasa Indonesia.
 Pasal 7 ayat (3), ayat (4) dan ayat (5), yang menyatakan sebagai berikut :
Ayat (5) :
Setelah perseroan memperoleh status badan hokum dan pemegang saham menjadi
kurang dari 2 (dua) orang, dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung
sejak keadaan tersebut, pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan
sebagian sahamnya kepada orang lain atau perseroan mengeluarkan saham baru
kepada orang lain. 

Ayat (6) :
Dalam hal jangka waktu sebagaimana di maksud dalam ayat (5) telah
dilampaui, pemegang saham tetap kurang dari 2 orang, pemegang saham bertanggung

Atiek Mercury 11320092 Page 2


jawab secara pribadi atas segala perikatan atau kerugian perseroan, dan atas
permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan
perseroan tersebut. 
Ayat (7):
Ketentuan yang diwajibkan perseroan didirikan oleh 2 orang atau lebih
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dan ketentuan dalam ayat (5) serta ayat (6)
tidak berlaku bagi :
a. perseroan yang merupakan Badan Hukum Milik Negara atau
b. perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan,
lembaga penyimpanan dan penyelesaian dan lembaga lain sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.

4. Pendiri/ pemegang saham bernaung di bawah suatu nama bersama.


Perseroan harus memiliki suatu nama tertentu, yang lain dari nama pendirinya.
Pendirinya bisa saja bernama si Joko dan si Jaka, tetapi nama perseroan tersebut yang
didirikan adalah misalnya PT Maju-Mundur Jaya. Nama perseroan terbatas tersebut
disebutkan dengan tegas dalam anggaran dasarnya. Karena itu, pengesahan terhadap nama
perseroan terbatas tersebut dilakukan bersma-sama dengan pengesahan anggaran dasarnya.

5. Merupakan Asosiasi dari Pemegang Saham atau hanya seorang pemegang


saham
Seperti telah dijelaskan bahwa Indonesia menganut teori klasik, yaitu teori perjanjian
terhadap pembentukan suatu perseroan terbatas.Karena itu, pada prinsipnya suatu perseroan
terbatas harus memiliki sekurang-kurangnya dua orang pemegang saham.Karena itu pula,
suatu perseroan terbatas disebut juga sebagai suatu asosiasi pemegang saham.Bahkan, sering
disebut juga sebagai suatu asosiasi modal. (Elsi Kartika Sari.Dkk, 2005 : 45). Akan tetapi, di
Negara-negara yang menganut teori Instrumentalitas, maka boleh saja suatu perseroan
terbatas hanya memiliki satu pemegang saham, sehingga dalam hal ini, tidak terdapat suatu
asosiasi pemegang saham (Munir Fuady, 2003 : 7) .

6. Diciptakan oleh hukum


Suatu perseroan dari tidak ada sampai menjadi suatu badan hukum, memerlukan suatu
proses, yang disebut dengan proses pendirian perseroan. Status badan hukum baru diperoleh
oleh perseroan pada saat perseroan tersebut disahkan anggaran dasarnya oleh menteri Hukum
Atiek Mercury 11320092 Page 3
dan HAM.Dengan demikian, status badan hukum tidak begitu saja terjadi, tetapi karena
ditentukan oleh undang-undang dan berdasarkan tindakan tertentu dari menteri Hukum dan
HAM selaku salah satu pelaksana hukum setempat.Itu disebabnya dikatakan bahwa suatu
perseroan terbatas menjadi badan hukum yang berlaku. Dalam ketentuan UU No 40 Tahun
2007 tentang perseroan terbatas pasal 7 ayat (3), setelah pemohon mengajukan permohonan
pengesahan sebagai badan hukum dan menteri Hukum dan HAM menerima permohonan
tersebut, karena syarat-syarat yang telah ditentukan dipenuhi maka menteri akan
mengeluarkan keputusan menteri tentang pengesahan perseroan tersebut.

7. Mempunyai kegiatan usaha


Mengacu pada undang-undang wajib daftar perusahaan maka perusahaan
didefinisikan sebagai bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap,
terus-menerus, dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Indonesia dengan
tujuan memperoleh laba atau keuntungan.Dengan definisi tersebut Perseroan Terbatas yang
juga merupakan entuk perusahaan harus memiliki kegiatan usaha.Suatu perseroan terbatas
mempunyai maksud dan tujuan sebagaimana disebutkan dalam anggaran dasarnya.Pada
prinsipnya maksud dan tujuan dari perseroan terbatas untuk melaksanakan salah satu atau
beberapa bidang bisnis.Sehingga, tujuan dari didirikannya suatu perseroan terbatas adalah
untuk berbisnis.Apabila pendiri perseroan mendirikan badan hukum dengan tujuan bukan
untuk berbisnis, seperti misalnya bertujuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial,
maka pilihan terhadap perseroan gterbatas tidak tepat untuk kegiatan-kegiatan sosial, badan
hukum yang cocok adalah yayasan.

8. Kegiatannya termasuk dalam ruang lingkup yang ditentukan oleh perundang-


undangan yang berlaku.
Ruang lingkup dari kegiatan suatu perseroan tercantum dalam anggran dasarnya.Ada
jenis perusahan yang hanya boleh melakukan satu kegiatan bisnis saja tetapi ada model
perusahan yang kegiatannya lebih dari satu bisinis.Akan tetapi, semua kegiatan tersebut
haruslah yang dibenarkan oleh perundang-undangan yang berlaku.Apabila perusahaan
melakukan kegiatan di luar dari yang disebutkan dalam anggaran dasarnya, perusahaan
tersebut dikatakan telah melakukan "Ultra Vires" dengan berbagai konsekuensi yuridis yang
menyertainya. (Munir Fuady, 2002 : 110)

Atiek Mercury 11320092 Page 4


9. Adanya modal Dasar
Berdasarkan ketentuan UU No 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas modal
perseroan dibedakan dalam :
 Modal dasar yaitu sejumlah saham yang maksimum yang dapat dikeluarkan oleh
perseroan sehingga modal dasar terdiri atas seluruh nominal saham. Modal dasar
paling sedikit lima puluh juta rupiah
 Modal yang ditempakan yaitu saham yang telah diambil dan sebenarnya telah
terjual baik kepada para pendiri maupun pemegang saham perseroan.Modal
ditempatkan paling sedikit 25 % dari modal dasar
 Modal yang disetor yaitu saham yang telah dibayar penuh kepada perseroan yang
menjadi peryantaan atau penyetoran saham riil telah dilakukan baik oleh pendiri
maupun pemegang saham perseroan. Modal disetor paling sedikit 25 % dari modal
dasar

10. Modal perseroan dibagi ke dalam saham-saham. 


Seperti telah dijelaskan bahwa dalam suatu perseroan terbatas haruslah terdapat modal
dasar dan juga modal ditempatkan dan modal setor.Semua Modal tersebut haruslah dibagi ke
dalam saham-saham.Pasal 31 ayat (1) UU perseroan terbatas disebutkan bahwa modal dasar
perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham. Meskipun ada sebagian modal dasar yang
belum disetor, tetapi modal dasar seperti itu juga dicadangkan untuk di¬setor kelak, sehingga
semuanya akan menjadi saham-saham. Prinsip hukum dalam suatu perseroan terbatas adalah
bahwa tidak rnungkin ada modal yang tidak dibagi ke dalam saham-saham, dan tidak
mungkin pula ada saham yang tidak diambil dari modal perseroan.

11. Eksistensi terus berlasung, meskipun pemegang sahamnya silih berganti


Sebagai konsekuensi logis dari prinsip keterpisahan antara per¬seroan sebagai badan
hukum dengan pemegang sahamnya, maka eksistensi dari keduanya juga terpisah. Sehingga,
dalam hal ini, suatu perseroan terbatas dapat saja terus berlangsung (sesuai anggaran dasar),
rneskipun pihak pemegang sahamnya saling ber¬ganti.Karena itu, saham dari suatu perseroan
terbatas dapat ber¬alih, rnisaInya karena warisan dan dapat juga dialihkan, misalnya karena
jual beli saham, serta dapat pula dibebankan jaminan hutang, misalnya dengan gadai

Atiek Mercury 11320092 Page 5


saham.Semuanya dapat dilakukan tanpa mempunyai pengaruh kepada eksistensi dari
perseroan ter¬batas itu sendiri. Munir Fuady, 2003 : 10) .
12. Mempunyai organ perusahaan
Berbeda dengan subjek hukum manusia yang dapat bertindak dan mengurus
kepentingannya sendiri, suatu perseroan terbatas sebagai suatu badan hukum tidak bisa
melakukan kegiatannya sendiri. Untuk itu, perseroan terbatas memerlukan organ-organ
perseroan untuk mengurus kepentingan-kepentingannya (chatamarrasjid, 2000 : 25). Organ
perseroan terbatas terdiri dari :
1. Rapat umum pemegang saham
RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang PT dan/atau anggaran
dasar.Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan
dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan
mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.RUPS dalam mata
acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua pemegang saham hadir
dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat.Keputusan atas
mata acara rapat yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat.
a. Jenis Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya. RUPS tahunan wajib
diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
buku berakhir. Dalam RUPS tahunan, harus diajukan semua dokumen dari
laporan tahunan Perseroan. RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu
berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan.

b. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham


Penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan atas permintaan:
1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10
(satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara,
kecuali anggaran dasar menentukan suatu jumlah yang lebih kecil; atau

1. Dewan Komisaris.
 Permintaan RUPS oleh Dewan Komisari diajukan kepada Direksi dengan
Surat Tercatat disertai alasannya.

Atiek Mercury 11320092 Page 6


 Surat Tercatat yang disampaikan oleh pemegang saham tembusannya
disampaikan kepada Dewan Komisaris.
 Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka waktu paling
lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan
penyelenggaraan RUPS diterima.
 Dalam hal Direksi tidak melakukan pemanggilan RUPS :
a. permintaan penyelenggaraan RUPS diajukan kembali kepada Dewan
Komisaris; atau
b. Dewan Komisaris melakukan pemanggilan sendiri RUPS,.
 Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pemanggilan
RUPS dalam jangka waktu 15 hari sejak tanggal permintaan, pemegang
saham yang meminta penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan permohonan
kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin kepada pemohon
melakukan sendiri pemanggilan RUPS tersebut.
 Ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan mendengar pemohon, Direksi
dan/atau Dewan Komisaris, menetapkan pemberian izin untuk
menyelenggarakan RUPS apabila pemohon secara sumir telah membuktikan
bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon mempunyai kepentingan yang
wajar untuk diselenggarakannya RUPS.
 Penetapan ketua pengadilan negeri memuat juga ketentuan mengenai: a.
bentuk RUPS, mata acara RUPS sesuai dengan permohonan pemegang saham,
jangka waktu pemanggilan RUPS, kuorum kehadiran, dan/atau ketentuan
tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS, serta penunjukan ketua
rapat, sesuai dengan atau tanpa terikat pada ketentuan Undang-Undang ini
atau anggaran dasar; dan/atau b. perintah yang mewajibkan Direksi dan/atau
Dewan Komisaris untuk hadir dalam RUPS.
 Ketua pengadilan negeri menolak permohonan dalam hal pemohon tidak dapat
membuktikan secara sumir bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon
mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS.
 RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya boleh membicarakan mata
acara rapat sebagaimana ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.

Atiek Mercury 11320092 Page 7


 Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai pemberian izin bersifat final dan
mempunyai kekuatan hukum tetap.
 Dalam hal penetapan ketua pengadilan negeri menolak permohonan, upaya
hukum yang dapat diajukan hanya kasasi.
 Ketentuan berlaku juga bagi Perseroan Terbuka dengan memperhatikan
persyaratan pengumuman akan diadakannya RUPS dan persyaratan lainnya
untuk penyelenggaraan RUPS sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.

2. Direksi
Menurut ketentual pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 dinyatakan
direksi adalah “organ perseroan yang berwenang dan penuh bertanggungjawab atas
pengurusan perseroan, baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar“.
Dengan demikian di satu pihak direksi mempunyai tugas dan tanggungjawab dalam
hal pengurusan perseroan, dan dipihak lain direksi berwenang mewakili perseroan.
Berdasarkan UUPT Pasal 92 ayat (3), suatu PT diwajibkan mempunyai paling sedikit 2 (dua)
orang anggota direksi apabila perseroan yang dibidang usahanya mengerahkan dana
masyarakat, misalnya seperti Bank dan Asuransi, perseroan yang menerbitkan surat
pengakuan utang seperti obligasi dan perseroan terbuka.

3. Dewan komisaris
Komisaris merupakan organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan
perseroan. Pasal 111 UUPT mengatur tentang pengisian jabatan komisaris, yang
menyebutkan:
1. Anggota dewan komisaris diangkat oleh RUPS.
2. Untuk pertama kali pengangkatan anggota dewan komisaris dilakukan oleh pendiri
dalam akta pendirian sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf b.
3. Anggota dewan komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat
kembali.
4. Anggaran dasar mengatur tata cara pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
tersebut.

Atiek Mercury 11320092 Page 8


5. Dalam RUPS tidak menentukan saat mulai berlakunya pengangkatan, penggantian,
dan pemberhentian mulai berlaku sejak berlaku sejak ditutupnya RUPS
6. Dalam hal terjadi pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota dewan
komisari, direksi waji memberitahukan perubahan tersebut kepada menteri untuk
dicatat dalam daftar perseroan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh)
hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS tersebut.
7. Dalam hal pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum dilakukan,
menteri menolak setiap pemberitahuan tentang perubahan susunan dewan
komisaris selanjutnya yang disampaikan kepada menteri oleh direksi.

Kewajiban dan kewenangan Dewan komisaris adalah sebagai berikut :


 Kewajiban Komisaris
1. Mengawasi Direksi
2. Memberi nasehat kepada Direksi
3. Melapor pada perseroan tentang kepemilikan sahamnya beserta keluarganya
 Kewenangan Komisaris
1. Jika Direksi berhalangan dapat bertindak sebagai pengurus
2. Meminta keterangan kepada Direksi
3. Berwenang memasuki ruangan / tempat penyimpanan barang milik perseroan

B. PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS


Mengenai pendirian Perseroan Terbatas dapat dilihat kembali ke masa lalu pada saat
masih berlakunya peraturan lama mengenai Perseroan Terbatas yaitu KUHD, buku ke Satu
Bab III bagian 3, mulai Pasal 36 sampai dengan Pasal 56 tentang Perseroan Terbatas,
seharusnya ada 2 pasal lagi, namun Pasal 57 dan Pasal 58 telah dihapuskan dengan Staatblad
1938 No. 278 berdasarkan undang-undang tersebut mendirikan suatu Perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas diperlukan suatu proses atau tahap-tahap yang harus
ditempuh.Apabila semua tahapan tersebut telah dilalui, artinya telah dipenuhi sesuai dengan
ketentuan persyaratan yang berlaku, maka barulah suatu Perusahaan berdiri dan memperoleh
status sebagai Badan Hukum yang sah. Bila dianologkan misalnya seperti bayi yang baru
lahir, pada tahap awal dia dibuatkan akta kelahiran sebagai bukti tentang keberadaannya.Hal
ini penting untuk menentukan bahwa di kemudian hari setelah berusia tertentu.Bisa
dinyatakan dewasa dalam pengertian hukum dan sebagai subjek hukum.Demikian juga
dengan Perseroan Terbatas yang baru didirikan atau baru lahir, maka sebagai artificial person
Atiek Mercury 11320092 Page 9
atau person in law yang merupakan orang dalam pengertian hukum, diperlukan akta
pendirian yang dibuat oleh Notaris.Menurut KUHD akta pendirian suatu Perusahaan harus
memenuhi syaratsyarat sebagai berikut:
1) Dibuat dalam bentuk otentik sesuai dengan Pasal 38 KUHD.
2) Memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman RI menurut Pasal 36 KUHD.
3) Didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri di daerah hukum tempatkedudukan
perseroan.
4) Diumumkan dalam berita Negara RI, sesuai dengan Pasal 38 KUHD.Pasal 7 ayat (6)
UUPT Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan dalam hal jangka waktu. sebagaimana
dimaksud dalam ayat (5) telah dilampaui, pemegang saham tetap kurang dari 2 orang,
pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian
perseroan, dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, Pengadilan Negeri dapat
membubarkan perseroan tersebut.

1. Akta Pendirian
Pasal 8 UUPT Nomor 1 Tahun 1995 sebagaimana telah direvisi dengan Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan:
a. Akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain berkaitan dengan
pendirian perseroan.
b. Keterangan lain sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memuat sekurangkurangnya:
 Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan
kewarganegaraan pendiri perseroan, atau nama, tempat kedudukan dan alamat
lengkap serta nomor dan tanggal keputusan Menteri mengenai pengesahaan
Badan Hukum dari pendiri perseroan.
 Nama lengkap tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan
kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali
diangkat.
 Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah
saham, dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor.Pada
dasarnya Badan Hukum Indonesia yang berbentuk perseroandidirikan oleh
warga negara Indonesia, namun demikian kepada warga negara asing diberi
kesempatan untuk mendirikan Badan Hukum Indonesia yang berbentuk
perseroan tersebut sepanjang Undang-Undang yang mengatur bidangusaha

Atiek Mercury 11320092 Page 10


perseroan tersebut memungkinkan, atau pendirian perseroan tersebut diatur
dengan Undang-Undang tersendiri.

Syarat-syarat mengajukan permohonan pembuatan akta pendirian Perseroan


Terbatas adalah:
a) Membuat akta pendirian Perseroan Terbatas di hadapan notaris.
b) Membuat atau mengurus NPWP pada kantor pajak setempat.
c) Membayar penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan tambahan berita negara
(TBN).

Dalam prakteknya penandatanganan akte pendirian Perseroan Terbatas dilaksanakan


terlebih dahulu oleh notaris yang bersangkutan mengecek nama Perseroan Terbatas yang
diajukan melalui Sistem Administrasi Badan Hukum atau SISMINBAKUM, setelah
dilakukan disetujui korektor barulah akta pendirian Perseroan Terbatas tersebut dapat ditanda
tangani oleh para penghadap dan Notaris.
Setelah akta pendirian Perseroan Terbatas selesai dibuat maka selanjutnya adalah
mengajukan permohonan ke Menteri Hukum dan HAM untuk memperoleh pengesahan, agar
Perseroan Terbatas memperoleh status Badan Hukum. Dalam akta pendirian pada umumnya
memuat anggaran dasar, yang mengatur hal-hal antara lain, pertama, nama perusahaan.
Kedua, tujuan perusahaan. Ketiga, kegiatan usaha. Keempat, lokasi kantor pusat. Kelima,
jumlah Direksi dan Komisaris.dan keenam, struktur permodalan.Untuk memperoleh
pengesahan, para pendiri bersama-sama kuasanya atau Notaris atau orang lain yang ditunjuk
berdasarkan surat kuasa khusus mengajukan permohonan tertulis dalam melampirkan akta
Pendirian Perseroan. Pengesahan diberikan dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari
setelah permohonan di terima terhitung sejak permohonan diajukan dinyatakan telah
memenuhi syarat dan kelengkapan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam hal permohonan ditolak, maka penolakan harus diberitahukan kepada pengguna jasa
SISMINBAKUM adalah Notaris, Konsultan Hukum, dan pihak lain yang telah memiliki
kode password tertentu dan telah memenuhi syarat administrasi yang telah ditetapkan
berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.Selanjutnya peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M.01.HT.01.10 Tahun 2006 Tentang Tata
Cara Pengajuan Permohonan dan Pengesahan Akta Pendirian Persetujuan, Penyampaian
Laporan, dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas, dengan
pertimbangan bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 3 peraturan Menteri Hukum dan Hak
Atiek Mercury 11320092 Page 11
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.837-KP.04.11 Tahun 2006 Tentang
Pendelegasian Wewenang Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam memberikan pengesahan Badan Hukum Perseroan
Terbatas kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di
seluruh Indonesia.

Adapun tata cara permohonan dan pengesahan akta pendirian Perseroan


Terbatas berstatus Badan Hukum adalah sebagai berikut:
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI melalui Direktur Jenderal
Administrasi Hukum Umum .
a.Permohonan pengesahan akta pendirian Perseroan Terbatas atau persetujuan akta
perubahan anggaran dasar Perseroan diajukan oleh Notaris kepada
b. Permohonan diajukan secara elektronik dengan mengisi format isian akta
notaris (FIAN) model I model II, dan dilengkapi dokumen pendukung secara
elektronik dengan mengisi formulir isian yang disediakan.
c.Dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pernyataan
tidak keberatan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI atau Notaris yang
ditunjuk wajib menyampaikan secara fisik surat permohonan pengesahan akta
pendirian atau persetujuan akta perubahan anggaran dasar perseroan beserta
dokumen pendukung yang meliputi:
 Salinan akta pendirian Perseroan Terbatas atau salinan akta perubahan
anggaran dasar Perseroan Terbatas.
 Nomor pokok wajib pajak atas nama Perseroan Terbatas.
 Bukti pembayaran uang muka pengumuman akta pendirian perseroan dalam
tambahan berita negara Republik Indonesia dari kantor percetakan negara RI.
 Bukti pembayaran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
 Bukti setoran modal Perseroan Terbatas dari Bank. Dokumen fisik Nomor
Pokok Wajib Pajak atas nama Perseroan Terbatas bukti pembayaran uang
muka pengumuman akta pendirian dan perubahan anggaran dasar Perseroan
Terbatas dalam berita negara RI dari kantor percetakan negara RI tidak
berlaku bagi permohonan persetujuan akta perubahan anggaran dasar
Perseroan terbatas yang tidak mengubah tempat kedudukan dan tidak
meningkatkan modal perseroan.

Atiek Mercury 11320092 Page 12


d. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI setelah jangka waktu 3 (tiga)
hari atau paling lama dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah pernyataan tidak
keberatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI menerbitkan surat
keputusan tentang pengesahan akta pendirian atau persetujuan akta perubahan
anggaran dasar perseroan terbatas.
e.Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI menerbitkan surat keputusan
pengesahan akta pendirian atau persetujuan akta perubahan anggaran dasar
Perseroan Terbatas dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja,
sejak tanggal permohonan diterima.

C. STRUKTUR PERMODALAN PT
Modal Dasar
Modal Dasar : paling sedikit Rp 50 juta (Ps 32 ayat (1) dan (2) UUPT No.
40/2007).Paling sedikit 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh
(Ps 33 ayat (1) UUPT.
Modal Ditempatkan
Modal ditempatkan dan disetor penuh dibuktikan dg bukti penyetoran yg sah &
pengeluaran saham lebih lanjut utk menambah modal yg ditempatkan hrs disetor
penuh.
Modal Disetor
Bentuk setoran modal saham dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Ps.
34 ayat (1) UUPT 40/2007).

D. SAHAM
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang
menerangkan siapa pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah
dilakukan di bursa efek Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham
yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa
warkat. Jadi penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah karena tidak melalui
surat, formulir, dan prosedur yang berbelit-belit. Saham Perseroan dikeluarkan atas nama
pemiliknya dimana persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar
dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Atiek Mercury 11320092 Page 13
Dalam hal persyaratan kepemilikan saham sebagaimana telah ditetapkan dan tidak
dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak
selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus
dicapai sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.

Hak pemengang saham dalam perseoran terbatas:


1. menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;
2. menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;
3. menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang PT

Pemindahan Hak atas Saham


Pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta pemindahan hak.
Akta pemindahan hak atas saham atau salinannya disampaikan secara tertulis kepada
Perseroan.
Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal, dan hari pemindahan hak
tersebut dalam daftar pemegang saham atau daftar khusus dan memberitahukan
perubahan susunan pemegang saham kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar
Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pencatatan
pemindahan hak.
Dalam hal pemberitahuan belum dilakukan, Menteri menolak permohonan persetujuan
atau pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan dan nama pemegang saham
yang belum diberitahukan tersebut.
Ketentuan mengenai tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di pasar
modal diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Dalam anggaran dasar dapat diatur persyaratan mengenai pemindahan hak atas saham,
yaitu:
 keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi
tertentu atau pemegang saham lainnya;
 keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan; dan/atau
 keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Atiek Mercury 11320092 Page 14


Persyaratan tersebut di atas tidak berlaku dalam hal pemindahan hak atas saham
disebabkan peralihan hak karena hukum, kecuali keharusan mendapatkan instansi
berwenang berkenaan dengan kewarisan.
Dalam hal anggaran dasar mengharuskan pemegang saham penjual menawarkan
terlebih dahulu sahamnya kepada pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang
saham lain, dan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
penawaran dilakukan ternyata pemegang saham tersebut tidak membeli, pemegang
saham penjual dapat menawarkan dan menjual sahamnya kepada pihak ketiga.
Setiap pemegang saham penjual yang diharuskan menawarkan sahamnya berhak
menarik kembali penawaran tersebut, setelah lewatnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
Kewajiban menawarkan kepada pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang
saham lain hanya berlaku 1 (satu) kali.

Satu Saham dimiliki lebih dari 1 orang?


 Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi.
 Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang, hak yang timbul dari
saham tersebut digunakan dengan cara menunjuk 1 (satu) orang sebagai wakil
bersama.

Klasisifikasi Saham
 Anggaran dasar menetapkan 1 (satu) klasifikasi saham atau lebih.
 Setiap saham dalam klasifikasi yang sama memberikan kepada pemegangnya hak
yang sama.
 Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, anggaran dasar menetapkan
salah satu di antaranya sebagai saham biasa.

Klasifikasi saham yang dimaksud tersebut, antara lain:


a. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;
b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris;
c. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan
klasifikasi saham lain;

Atiek Mercury 11320092 Page 15


d. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih
dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif
atau nonkumulatif;

e. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari
pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam
likuidasi.
Pecahan Nominal Saham
 Anggaran dasar dapat menentukan pecahan nilai nominal saham.
 Pemegang pecahan nilai nominal saham tidak diberikan hak suara perseorangan,
kecuali pemegang pecahan nilai nominal saham, baik sendiri atau bersama pemegang
pecahan nilai nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai
nominal sebesar 1 (satu) nominal saham dari klasifikasi tersebut.

Gadai & Fidusia Saham


 Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak kepada pemiliknya.
 Saham dapat diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia sepanjang tidak ditentukan
lain dalam anggaran dasar.
 Gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang telah didaftarkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan wajib dicatat dalam daftar pemegang saham
dan daftar khusus.
 Hak suara atas saham yang diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia tetap berada
pada pemegang saham.

Perlindungan Pemegang Saham


 Setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap Perseroan ke
pengadilan negeri apabila dirugikan karena tindakan Perseroan yang dianggap tidak
adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi, dan/atau Dewan
Komisaris.
 Gugatan pemegang saham diajukan ke pengadilan negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan Perseroan. Setiap pemegang saham berhak meminta
kepada Perseroan agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang
bersangkutan tidak menyetujui tindakan Perseroan yang merugikan pemegang saham
atau Perseroan, berupa:
Atiek Mercury 11320092 Page 16
1. perubahan anggaran dasar;
2. pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang mempunyai nilai lebih
dari 50 % (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan; atau
3. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan.
 Dalam hal saham yang diminta untuk dibeli melebihi batas ketentuan pembelian
kembali saham oleh Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf b
UUPT, Perseroan wajib mengusahakan agar sisa saham dibeli oleh pihak ketiga.

Atiek Mercury 11320092 Page 17


BAB II
PERMASALAHAN

Dari uraian diatas maka timbullah beberapa permasalah sebagai berikut ini:

I. Bagaimana cara kuorum dalam RUPS sehingga keabsahan dapat diakui dan tercapai?
II. Hal-hal apa saja yang mengharuskan pemegang saham bertanggungjawab secara
pribadi melebihi saham yang dimiliki?

Atiek Mercury 11320092 Page 18


BAB III
PEMBAHASAN

I. Bagaimana cara kuorum dalam RUPS sehingga keabsahan dapat diakui dan
tercapai?

Keabsahan RUPS sendiri dapat diakui dengan syarat –syarat sebagai berikut ini:
 RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang
dan/atau anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
 Dalam hal kuorum tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan RUPS kedua.
 Dalam pemanggilan RUPS kedua harus disebutkan bahwa RUPS pertama telah
dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum.
 RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit
1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili, kecuali anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
 Dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, Perseroan dapat memohon kepada
ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan
atas permohonan Perseroan agar ditetapkan kuorum untuk RUPS ketiga.
 Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS kedua telah
dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum dan RUPS ketiga akan dilangsungkan
dengan kuorum yang telah ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.
 Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai kuorum RUPS bersifat final dan
mempunyai kekuatan hukum tetap.
 Pemanggilan RUPS kedua dan ketiga dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum RUPS kedua atau ketiga dilangsungkan.
 RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh)
hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya
dilangsungkan.

Atiek Mercury 11320092 Page 19


Dan kourum dalam RUPS merupakan sebuah keputusan RUPS diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat. Berikut ini adalah hal – hal yang dilakukan dalam kourum agar
keabsahan RUSP bisa tercapai:
 Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar
menentukan bahwa keputusan adalah sah jika disetujui oleh jumlah suara setuju yang
lebih besar.
 RUPS untuk mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir
atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 2/3
(dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar
menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan
RUPS yang lebih besar.
 Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat diselenggarakan RUPS kedua.
 RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam rapat paling sedikit 3/5
(tiga perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili
dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga)
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan
kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang
lebih besar.
 RUPS untuk menyetujui Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan
jangka waktu berdirinya, dan pembubaran Perseroan dapat dilangsungkan jika dalam
rapat paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling
sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali
anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan
pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.
 Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat diadakan RUPS kedua.
 RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam rapat paling sedikit 2/3
(dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili
dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga
perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar
Atiek Mercury 11320092 Page 20
menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan
keputusan RUPS yang lebih besar.

II. Hal-hal apa saja yang mengharuskan pemegang saham bertanggungjawab


secara pribadi melebihi saham yang dimiliki?

Berikut ini adalah hal –hal yang mengaharuskan seorang pemegang saham
bertanggung jawab secara pribadi:
1. persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi, dimana
perusahaan tersebut belum terpenuhinya syarat-syarat pendirian Perseroan hingga bisa
terdaftar dan masuk dalam berita negara.
2. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan
itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi, sehingga
kelangsungan perseroan menjadi tidak baik.
3. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Perseroan atau pemegang saham yang bersangkutan baik langsung
maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan,
yang mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang
Perseroan.

Atiek Mercury 11320092 Page 21


BAB IV
KESIMPULAN

Perseroan Terbatas (PT) merupakan salah satu bentuk perusahaan yang paling popular
dari semua bentuk usaha bisnis yang dimana PT adalah salah satu usaha berbadan hukum
yang didirikan berdasarkan perjanjian antara 2 (dua) orang atau lebih untuk melakukan
kegiatan usaha dengam modal modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham-saham.
Dahulu, tentang perseroan terbatas ini diatur dalam Kitab Undang – Undang Hukum Dagang.
Akan tetapi, pada saat ini Kitab Undang – Undang Hukum Dagang sudah tidak berlaku lagi
dan digantikan dengan Undang – Undang Perseroan Terbatas.
Apabalia keabsahan RUPS menemui titik buntu, dimana tidak ditemukannya
keputusan RUPS yang diakui oleh para pemegang saham maka dilakukanlah kourum. Kourm
dalam RUPS dimaksudkan agar keabsahan keputusan RUPS bisa diambil melalui cara
musyawarah untuk mufakat. Kourom RUPS baru dapat diselenggarakan jika 1/2 lebih dari
seluruh saham dengan hak suara menghadirinya – kecuali Anggaran Dasar menentukan
jumlah kuorum yang lebih besar. Jika kuorum tersebut tidak tercapai, Direksi dapat
melakukan Pemanggilan RUPS Kedua. Pemanggilan RUPS Kedua harus menyebutkan
bahwa RUPS Pertama telah dilaksanakan dan tidak mencapai kuorum. RUPS Kedua sah dan
berhak mengambil keputusan jika RUPS itu dihadiri oleh minimal 1/3 dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara. Jika kuorum RUPS Kedua juga tidak tercapai, Perseroan dapat
memohon kepada ketua pengadilan negeri agar ditetapkan kuorum untuk RUPS Ketiga.
Selanjutnya, RUPS Ketiga itu dilangsungkan dengan dasar kuorum yang ditetapkan oleh
ketua pengadilan negeri. Pemanggilan RUPS Ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS Kedua
telah dilaksanakan dan tidak mencapai kuorum. Pemanggilan RUPS Kedua dan RUPS Ketiga
masing-masing dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 hari sebelum RUPS Kedua
atau RUPS Ketiga itu dilaksanakan. RUPS Kedua dan RUPS Ketiga diselenggarakan dalam
jangka waktu paling cepat 10  hari dan paling lambat 21 hari setelah RUPS yang
mendahuluinya dilangsungkan.
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal upaya
musyawarah untuk mufakat itu tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih
dari 1/2 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan. RUPS untuk mengubah Anggaran Dasar
dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit 2/3 bagian dari jumlah seluruh saham

Atiek Mercury 11320092 Page 22


dengan hak suara hadir atau diwakili, dan keputusannya sah jika disetujui paling sedikit 2/3
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan – kecuali Anggaran Dasar menentukan kuorum
kehadiran yang lebih besar. Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat
diselenggarakan RUPS Kedua. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam
rapat paling sedikit 3/5 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili, dan keputusannya sah jika disetujui paling sedikit 2/3 bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan.

Pada dasarnya pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi
atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian
Perseroan melebihi saham yang dimiliki. Akan tetapi pada kenyataannya ada beberapa hal
yang menjadi seorang pemegang saham bertangungg jawab secari pribadi terhadap terhadap
perusahaan / perseroan terbatas tersebut. Dari hal tersebut maka pemegang saham diharuskan
untuk bertanggung jawab secara pribadi terhadap kelangsungan perseroan dan hutang
perusahaan. Pertangunggun jawabanya biasanya dalam bentuk penyitaan dan penjualan hak
milik pribadi, hukum pidana / perdata.

Atiek Mercury 11320092 Page 23


DAFTAR PUSTAKA

Adjie, Habib, Status Badan Hukum, Prinsip-Prinsip dan Tanggungjawab Sosial


Perseroan Terbatas (Bandung: CV. Mandar Maju, 2008).
Ginting, Jamin,Hukum Perseroan Terbatas (UUNo.40 Tahun 2007), (Jakarta: Citra
Aditya Bakti, 2007)
Simanjuntak Cornelius Dan Natalie Mulia, Ogan Perseroan Terbatas, (Jakarta : Sinar
Grafika, 2009)
Simanungkalit, Parasian, Rapat Umum Pemegang Saham Kaitannya dengan
Tanggungjawab Direksi pada Perseroan Terbatas, (Jakarta: Yayasan
Wajar Hidup, 2006)
www.legalakses.com

Atiek Mercury 11320092 Page 24

Anda mungkin juga menyukai