Anda di halaman 1dari 2

Nano kalsium merupakan modifikasi kalsium yang memiliki peran penting dalam

proses pembentukan tulang dan gigi. Hal ini dikarenakan kalsium yang digunakan merupakan
kalsium ukuran nano, kalsium berukuran nano merupakan mineral predigestif yang
sangat efisien dalam memasuki sel tubuh karena ukurannya yang super kecil (nano meter)
sehingga dapat di absorbsi dengan cepat dan sempurna. Ukuran partikel nanokalsium
sangat kecil mencapai 500 x 10-9 nm. Larutan basa yang biasa digunakan dalam pembuatan
nanokalsium adalah larutan NaOH 1N. Nanokalsium adalah kalsium yang dihasilkan
dengan memanfaatkan teknologi nano sehingga membentuk kalsium dalam ukuran yang
sangat kecil (nanometer, nm). Nano kalsium merupakan mineral predigestif yang sangat
efiesien dalam memasuki sel tubuh karena ukuran yang super kecil menyebab-kan mudah
memasuki reseptor sehingga dapat terabsorpsi secara cepat dan sempurna ke dalam tubuh.
Sintesis nanomaterial dapat dilakukan secara top down dan bottom up. Top down merupakan
pembuatan struktur nano dengan memperkecil ukuran material, sedangkan bottom-up adalah
dengan cara merangkai atom atau molekul dan meng-gabungkannya melalui reaksi kimia
untuk membentuk struktur nano. Metode top down adalah teknik pem-bentukan
nanopartikel dengan proses penggilingan menggunakan milling, sedangkan metodebottom
up adalahpem-bentukan menggunakan teknik sol-gel, presipitasi kimia, danaglomerasi
fasa gas, Menurut Lekahena et al.(2014), nanokalsium adalah kalsium yang dihasilkan
dengan memanfaatkan teknologi nano sehingga membentuk kalsium dalamukuran yang
sangat kecil (nanometer, nm). Nanokalsiummerupakan mineral predigestifyang sangat
efiesien dalam memasuki sel tubuh karena ukuran yang super kecil menyebab-kan mudah
memasuki reseptor sehingga dapat terabsorpsi secara cepat dan sempurna ke dalam tubuh.

Proses pembuatan nanokalsium diawali dengan proses ektraksi tepung tulang ikan.
Tulang ikan dilakukan pencucian kemudian dilakukan perebusan selama 20 menit pada suhu
1000C. Pemisahan tulang dari daging dan kotoran dilakukan kemudian dikeringkan selama 10
jam pada suhu 1000 C, kemudian dihaluskan dengan menggunakan mortar. Tulang ikan
diekstraksi dengan NaOH 1 N dengan suhu 100°C. Hasil ekstraksi selanjutnya dilakukan
filltrasi dan netralisasi. Setelah hasil ekstraksi netral, selanjutnya dilakukan proses
pengeringan dengan suhu 50°C hingga menjadi serbuk putih halus yang disebut nanokalsium.
Menurut Rohman et al. (2019), Proses pembuatan nanokalsium diawali denganproses
ektraksi tepung tulang ikan swanggi, bawal, dan mujair dengan modifikasi. Tulang ikan
diekstraksi dengan NaOH 1 N dengan suhu 100°C. Hasil ekstraksi selanjutnya dilakukan
filltrasi dan netralisasi. Setelah hasil ekstraksi netral, selanjutnya dilakukanproses
pengeringan dengan suhu 50°C hingga menjadi serbuk putih halus yang disebut nanokalsium.

Dapus

Lekahena,V., D.N. Faridah,R. Syarief dan R. Peranginangin.2014. Karakterisasi Fisikokimia


Nanokalsium Hasil Ekstraksi Tulang Ikan Nila Menggunakan Larutan Basa Dan
Asam. Jurnal Tekonologi Dan Industri Pangan. 25(1) : 58-64.

Rohmah,S., Y. S. Darmanto dan L. Rianingsih.2019. PENAMBAHAN NANOKALSIUM


DARI JENIS TULANG IKAN YANG BERBEDA TERHADAPKARAKTERISTIK
BERAS ANALOG DARI TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinacea) DAN
TEPUNG Gracilaria verrucosa. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Volume. 1(2) :
1-11.

Anda mungkin juga menyukai