Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH BIOLOGI DASAR

Nama : Aspenas

NIM : 210104500010

Kelas : Fisika Sains

Ringkasan Materi

1. Respirasi Aerob adalah proses penguraian senyawa organik menggunakan oksigen


bebas. Respirasi ini berlangsung di dalam organel sel yang disebut mitokondria. Saat
kamu mengonsumsi makanan yang mengandung glukosa, misalnya nasi, setiap molekul
glukosa akan dipecah melalui empat tahap sampai dihasilkan energi. Adapun beberapa
tahapan dalam respirasi aerob yang harus kamu tahu adalah sebagai berikut.
a) Glikolisis
Glikolisis merupakan tahap pertama respirasi aerob yang terjadi di dalam sitoplasma
atau sitosol. Pada tahap ini molekul glukosa akan diuraikan menjadi senyawa yang lebih
sederhana. Hasil penguraian molekul glukosa pada glikolisis berupa 2 molekul ATP, 2
molekul asam piruvat, dan 2 molekul NADH. Untuk lebih lengkapnya, perhatikan bagan
berikut.

Urutan proses yang terjadi


pada bagan di atas adalah
sebagai berikut.

 Glukosa diubah menjadi


glukosa, 6-fosfat disertai
pemecahan ATP menjadi ADP. ATP harus dipecah menjadi ADP karena dibutuhkan
sumber energi.
 Glukosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 6-fosfat.
 Fruktosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 1,6-bifosfat disertai pemecahan ATP
menjadi ADP.
 Fruktosa, 1,6-bifosfat (6 atom C) dipecah menjadi 1 molekul gliseraldehid 3-fosfat atau
PGAL (3 atom C) dan 1 molekul dihidroksiaseton fosfat atau DHAP (3 atom C). Molekul
DHAP diubah menjadi senyawa PGAL, sehingga terbentuk 2 molekul PGAL.
 Molekul PGAL diubah menjadi senyawa 1,3-bifosfogliserat dengan cara mengikat Pi
(fosfat organik). Setiap 1 molekul PGAL menghasilkan 1 NADH.
 1,3-bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat. Pada reaksi ini, dihasilkan ATP
sebagai sumber energi.
 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat.
 2-fosfogliserat diubah menjadi senyawa fosfoenolpiruvat (PEP).
 Fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat disertai pembentukan ATP.

ATP (adenosin trifosfat) merupakan sumber energi yang nantinya digunakan untuk transpor
aktif menuju mitokondria. Untuk 2 molekul NADH yang dihasilkan akan ditransfer ke tahap
transpor elektron. Berikut ini ringkasan tahap glikolisis.

b) Dekarboksilasi Oksidatif
Tahap kedua setelah glikolisis adalah dekarboksilasi oksidatif. Tahap ini berlangsung di
dalam mitokondria. Reaksi pertama diawali dengan perubahan asam piruvat menjadi
asetil koenzim A (asetil koA). Perubahan tersebut menghasilkan molekul CO2 dan NADH.
Artinya, satu molekul asam
piruvat akan menghasilkan
1 molekul asetil koA, CO2, dan
NADH. Oleh karena pada
tahap glikolisis dihasilkan
2 asam piruvat, maka dekarboksilasi oksidatif menghasilkan 2 molekul asetil koA, 2
molekul CO2, dan 2 molekul NADH. Untuk prosesnya, simak bagan berikut.
Urutan
prosesnya
adalah
sebagai
berikut.

 Asam
piruvat
yang
terbentuk
pada
tahap
glikolisis
akan melepaskan gugus karboksilat (COO–). Gugus tersebut akan diubah menjadi CO2.
 Sisa atom C dalam bentuk CH3COO– akan mentransfer kelebihan elektronnya pada
molekul NAD+ menjadi NADH. Untuk CH3COO– akan diubah menjadi asam asetat.
 Asam asetat akan berikatan dengan koenzim A membentuk asetil koenzim A (asetil
koA).
Untuk memudahkan pemahamanmu tentang dekarboksilasi oksidatif, perhatikan
ringkasan berikut.
c)

Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan ketiga dari serangkaian proses respirasi aerob. Pada tahap
ini akan dihasilkan 2 molekul ATP, 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2, dan 4 molekul
CO2. Untuk urutan prosesnya adalah sebagai berikut.
 Asetil koA (2 atom C) berikatan dengan asam oksaloasetat (4 atom C) membentuk asam
sitrat (6 atom C). Itulah mengapa siklus Krebs biasa disebut siklus asam sitrat.
 Asam sitrat diubah menjadi asam isositrat.
 Asam isositrat (6 atom C) diubah menjadi asam α-ketoglutarat (5 atom C). Reaksi ini
disertai pelepasan CO2 dan pembentukan NADH.
 Asam α-ketoglutarat (5 atom C) diubah menjadi suksinil koA yang memiliki 4 atom C.
Reaksi ini juga disertai pelepasan CO2 dan pembentukan NADH.
 Suksinil koA yang terbentuk diubah menjadi asam suksinat (4 atom C). Reaksi ini
menghasilkan GTP. Selanjutnya, GTP diubah menjadi ATP.
 Lalu, asam suksinat diubah menjadi asam fumarat disertai pembentukan FADH2.
 Asam fumarat yang terbentuk diberi tambahan air agar berubah menjadi asam malat (4
atom C).
 Asam malat diubah menjadi asam oksaloasetat kembali disertai pembentukan NADH.

Jika disederhanakan, siklus Kreb bisa dituliskan sebagai berikut.

d) Transpor Elektron
Tahap ini merupakan tahap akhir pada respirasi aerob yang disertai pembentukan ATP
paling banyak. Transpor elektron berlangsung di dalam krista, yaitu membran dalam
mitokondria. Reaksi yang berlangsung di dalam transpor elektron adalah reaksi reduksi
dan oksidasi antara senyawa NADH dan FADH2. Kedua senyawa tersebut dihasilkan dari
tahapan sebelumnya. Senyawa yang terlibat dalam transpor elektron adalah koenzim Q,
sitokrom B, sitokrom C, sitokrom A, sitokrom A3, dan oksigen. Simak bagan berikut ini.

Adapun penjabaran
bagan di atas
adalah sebagai
berikut.

 NADH
mampu

menghasilkan elektron berenergi tinggi melalui proses oksidasi. Lalu, keelektron


tersebut ditransfer ke koenzim Q. Oleh karena tingginya energi elektron, ADP dan fosfat
anorganik bersatu membentuk ATP.
 Koenzim Q akan dioksidasi oleh sitokrom B. Akibatnya, koenzim Q akan melepaskan
elektron dan 2 ion H+.
 Sitokrom B akan dioksidasi oleh sitokrom C, sehingga dihasilkan energi cukup tinggi.
Akibatnya, ADP dan fosfat anorganik akan bersatu membentuk ATP.
 Selanjutnya, sitokrom C akan mereduksi sitokrom A.
 Sitokrom A akan mengoksidasi sitokrom A3. Reaksi ini juga memicu bersatunya ADP dan
fosfat anorganik membentuk ATP.
 Sitokrom A3 dioksidasi oleh sebuah atom oksigen. Hasil akhir dari reaksi ini adalah
terbentuknya molekul H2O.
Transpor elektron yang melibatkan oksidasi NADH akan menghasilkan 3 ATP dan 1 H2O.
Demikian halnya dengan oksidasi FADH2. Pada oksidasi FADH2, jumlah ATP yang
dihasilkan lebih sedikit, yaitu 2 ATP. Hal itu disebabkan oleh kecilnya energi yang
dihasilkan dari oksidasi FADH2. Secara ringkas, pembentukan ATP dari NADH dan FADH2
ditulis sebagai berikut.

Dari tahapan glikolisis sampai siklus Krebs NADH dan FADH2 yang dihasilkan berturut-turut
adalah 10 dan 2 molekul. Artinya,

Dengan demikian, tahap transpor elektron menghasilkan 34 ATP dan 12 H2O. Jika seluruh ATP
dijumlahkan (mulai dari glikolisis sampai transpor elektron), akan dihasilkan seperti tabel
berikut.

Reaksi Jumlah

Glikolisis 2 ATP (digunakan untuk transpor aktif)

Dekarboksilasi -
Oksidatif

Siklus Krebs 2 ATP

Transpor 34
Elektron

Total 36 ATP
2. Respirasi Anaerob
Ketika kita menghirup udara, yang kita terima dan masuk ke dalam tubuh adalah
oksigen. Tapi kenapa ketika kita menghembuskan nafas yang keluar itu malah karbon
dioksida? Ternyata yang membuat ini terjadi adalah metabolisme yang ada di dalam
tubuh kita. Selain karbon dioksida, metabolisme juga menghasilkan molekul air dan
Adenosina Trifosfat atau ATP yang bisa diproses melalui proses yang bernama respirasi
aerob.
ATP merupakan sumber energi yang digunakan oleh sel-sel yang ada dalam tubuh.
Sumber energi yang dimaksud adalah energi yang mampu membantu manusia
beraktivitas. Mulai dari membuka mata, bersiap-siap sekolah, memperhatikan guru yang
sedang mengajar, hingga menutup mata di malam hari untuk tidur. Intinya, semua
aktivitas yang dilakukan itu membutuhkan ATP.
Respirasi anaerob adalah reaksi perombakan karbohidrat, dalam hal ini glukosa, yang
dilakukan untuk menghasilkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerob ini
tergolong ke katabolisme karbohidrat karena dia memecah dan menyederhanakan
glukosa. Proses yang terjadi pada respirasi anaerob hanya glikolisis dan transpor
elektron saja. Selain itu, jumlah ATP atau energi yang dihasilkan juga lebih sedikit, jika
respirasi aerob satu molekul glukosa bisa menghasilkan 36 ATP bersih, respirasi anaerob
hanya bisa menghasilkan 2 ATP.
Respirasi anaerob merupakan proses pemecahan glukosa menjadi energi tanpa
memerlukan oksigen. Di dalam proses pernapasan anaerob akan tetap menghasilkan
energi meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Respirasi anaerob termasuk dalam
katabolisme karbohidrat, karena memecah dan menyederhanakan karbohidrat
(glukosa). Tahapan proses yang terjadi pada respirasi anaerob hanya glikolisis dan
transpor elektron saja. Selain itu, jumlah energi (ATP) yang dihasilkan juga jauh lebih
sedikit, karena satu molekul glukosa yang dirombak hanya bisa menghasilkan 2 ATP. Zat
lain yang dapat menggantikan peran oksigen dalam respirasi anaerob adalah NO3 dan
SO4. Sejauh ini hanya mikroorganisme yang dapat menggunakan zat pengganti oksigen
tersebut untuk bernapas.
Respirasi anaerob dikenal juga dengan istilah fermentasi. Fermentasi adalah perubahan
glukosa secara anaerob yang meliputi glikosisi dan pembentukan NAD. Fermentasi
dibedakan menjadi dua, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.
Berikut ini adalah contoh dari reaksi pada pernapasan anaerob.
C6H12O6 –> 2 C5H5OH + 2CO2 + Energi (2 ATP)
Pembentukan energi pada respirasi anaerob melibatkan tahap-tahap sebagai berikut.

a. Lintasan glikolisis
b. Pembentukan alkohol (fermentasi alkohol atau fermentasi asam laktat)
c. Akseptor terakhir elektron merupakan molekul alkohol atau molekul asam laktat
(bukan oksigen)
d. Energi yang dihasilkan sebesar 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.

3. Pemecahan gula yang tidak sempurna membuat respirasi Anaerob hanya menghasilkan
energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan hasil respirasi Aerob. Jumlah energi yang
dihasilkan respirasi anaerob adalah 2 ATP energi, terpaut 36 ATP energi jauhnya dengan
respirasi aerob (respirasi dengan oksigen).
4. Fotosintesis berasal dari kata Foton cahaya, sintesis penyusunan. Fotosintesis adalah
peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik (air, karbondioksida) dengan
pertolongan energi cahaya matahari. Karena bahan baku yang dipergunakan adalah zat
karbon (karbondioksida), maka dapat juga disebut asimilasi zat karbon. Pada dasamya,
proses fotosintesis merupakan kebalikan dari pemapasan. Proses pemapasan bertujuan
memecah gula menjadi karbondioksida, air dan energi. Sebaliknya proses fotosintesis
mereaksikan (menggabungkan) karbondioksida dan air menjadi gula dengan
menggunakan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya berlangsung
pada tumbuhan yang berklorofil pada waktu siang hari asalkan ada sumber cahaya.
9Tempat terjadinya fotosintesis adalah sebagai berikut.
 Daun
Pada tumbuhan tingkat tinggi, biasanya kloroplas terbatas pada sel-sel batang muda,
buah-buah bel urn matang, dan daun. Daun inilah yang merupakan pabrik
fotosintesis yang sebenamya pada tumbuhan. Irisan melintang dari daun yang khas
menyingkapkan beberapa lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda. Permukaan
atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epidermis atas. Sel-sel ini
sedikit atau tidak memiliki kloroplas. Karena itu agak transparan dan membiarkan
sebagian cahaya yang mengenainya melewati sel-sel di bawahnya. Sel-sel terse but
juga mengeluarkan suatu zat yang transparan seperti lilin yang dinamakan kutin.
Bahan ini membentuk kutikula, yang berfungsi sebagai penghalang lembab
dipermukaan atas daun tersebut, jadi mengurangi hilangnya air dari daun. Dibawah
sel-sel epidermis atas tersusun satu atau lebih barisan sel yang membentuk lapisan
palisade. Sel-selnya berbentuk tabung dan tersusun sedemikian hingga sumbu
panjang tegak lurus pada bidang daunnya. Setiap sel penuh dengan kloroplas, dan
sel-sel inilah yang melakukan fotosintesis paling banyak di dalam daun. Di bawah
lapisan palisade terdapat lapisan bunga karang. Sel-selnya tidak beraturan
bentuknya dan tersusun tidak rapat. Walau hanya berisi sedikit kloroplas, fungsi
utamanya penyimpan sementara molekul-molekul makanan yang dihasilkan sel-
sellapisan palisade. Juga membantu pertukaran gas diantara daun dan sekitamya.
Selama siang hari sel-sel ini mengeluarkan oksigen dan uap air ke ruang udara
diambilnya. Ruang-ruang udara ini saling berhubungan dan akhimya ke bagian luar
daun-daun melalui pori-pori khusus yang dinamai stomata.
 Kloroplas
Kloroplas adalah plastida berwama hijau, umumnya berbentuk lensa, terdapat di
dalam sel tumbuhan lumut, paku-pakuan dan tumbuhan berbiji. Garis tengah dari
lensa tersebut 2-6 mm, sedangkan tebalnya 0,5-1,0 mm. jika dilihat dengan
mikroskop cahaya dengan perbesaran yang paling kuat, kloroplas sering kelihatan
berbentuk butir. Bagian-bagiannya yang kelihatan berwama tua disebut grana,
sedangkan bagian-bagian yang kelihatan berwama muda disebut stroma. Sejajar
dengan permukaannya yang lebar, di dalam kloroplas terdapat lamella. Secara
umum suatu sel mesofil daun mengandung 30-500 butir kloroplas yang berbentuk
cakram atau gelendong.

Anda mungkin juga menyukai