Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)

METABOLISME

Mata Pelajaran : BIOLOGI DASAR


Kelas / Semester : Sains/Satu
Pertemuan : IX
Alokasi Waktu : 90 Menit
Nama Mahasiswa / NIM : Aspenas/210104500010
………………………………..
………………………………..

PENGETAHUAN :

P1. Menguasai teori konsep, prinsip dan prosedur dasar dalam bidang keilmuan biologi
sesuai dengan perkembangan keilmuan dan pembelajarannya di sekolah
P9. Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu Biologi dan ilmu-
ilmu lain yang terkait.

KETERAMPILAN UMUM :

KU1. Mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dalam bidang keahliannya;
KU2. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan,
teknologi, atau seni dalam bidang biologi berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah
untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik serta menyusun deskripsi saintifik
hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir.
KU11. Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika kimia dan matematika untuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena biologi

KETERAMPILAN KHUSUS :

KK9. Menggunakan bahasa simbolik dalam mendiskripsikan proses dan gejala alam/biologi.

SIKAP :

S1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
S11. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
Jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
S12. Pengembangan bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu yang terkait.

STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami metabolisme

AKTIVITAS MAHASISWA :
1. Jelaskan pengertian mengenai enzim!
2. Enzim merupakan biokatalisator pada proses – proses metabolisme dalam tubuh
makhluk hidup, karena itu enzim mempunyai sifat – sifat......
3. Perhatikan gambar di bawah !

Jelaskan mengenai gambar tersebut!


4. Sebutkan contoh enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel.
5. Metabolisme dibedakan menjadi dua berdasarkan
kebutuhan energi dan reaksinya, Jelaskan
6. Jelaskan persamaan dan perbedaan glikolisis anaerob dan fermentasi alkohol!
7. Jelaskan mengenai proses glikolisis dan siklus Krebs.
8. Jelaskan keterkaitan antara katabolisme gukosa dengan katabolisme protein dan
lemak.
9. Jelaskan mengenai reaksi gelap dan reaksi terang fotosintesis.
JAWABAN :
1. Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dakam suatu reaksi kimia
organik.
2. Sebagai Biokatalisator, sifat enzim adalah mempercepat jalannya reaksi biologis tanpa
ikut bereaksi, serta mengubah kecepatan reaksi dengan menurunkan energi
aktivasinya.
3. Pada gambar tersebut, kita melihat bahwa enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan
molekul substrat (pada gambar, enzim dan molekul substrat itu bergabung menjadi
satu). Kemudian substrat akan terurai menjadi molekul lain setelah melalui suatu
reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah. Dalam hal ini,
molekul substrat dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk.
4. Beberapa contoh enzim serta hasil kerjanya adalah sebagai berikut.
 Amilase
Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus. Enzim ini
bertugas memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula (glukosa). Saat makanan
yang mengandung karbohidrat dikunyah, kelenjar liur di dalam mulut akan
menghasilkan amilase. Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih
lanjut di usus halus oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh pankreas. Di dalam
usus, amilase terus memecah molekul zat pati hingga menjadi glukosa, yang
nantinya akan diserap ke dalam sirkulasi darah melalui dinding usus halus.
 Protease
Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk memecah protein
dalam makanan menjadi asam amino atau amino acids. Enzim ini diproduksi di
lambung, pankreas, dan usus halus. Terdapat beberapa jenis enzim protase, yaitu
pepsin (enzim pencernaan utama di lambung), tripsin, dan kimotripsin.
 Lipase
Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol (zat gula yang mengandung alkohol). Organ tubuh yang berperan
dalam menghasilkan enzim ini adalah pankreas dan lambung. Enzim lipase juga
ditemukan di dalam ASI, fungsinya untuk membantu bayi mencerna molekul
lemak saat menyusu.
 Maltase
Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untuk menghancurkan
maltosa. Zat gula maltosa ini banyak ditemukan pada tumbuhan, seperti biji-
bijian, gandum dan ubi.
 Laktase
Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula laktosa. Gula ini
ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman yang terbuat dari susu. Orang
dengan intoleransi laktosa sering kali disarankan untuk mengonsumsi enzim
laktase tambahan saat mengonsumsi susu.
 Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini adalah
memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa. Gula
sukrosa banyak ditemukan pada tanaman, seperti tebu, sorgum, dan bit gula.
Sukrosa juga ditemukan pada madu, namun dalam jumlah sedikit.
5. Metabolisme tubuh bekeja melalui dua proses, yaitu katabolisme dan anabolisme
yang berlangsung secara bersamaan. Berikut penjelasannya.
 Katabolisme adalah proses pengolahan dan pemecahan nutrisi serta pembakaran
kalori dari makanan untuk kemudian digunakan oleh tubuh sebagai energi.
Melalui proses metabolisme, kandungan protein di dalam makanan dan minuman
diubah menjadi asam amino, lemaka diubah menjadi asam lemak, dan karbohidrat
diubah menjadi gula sederhana (gkukosa). Selanjutnya, tubuh akan menggunakan
gula, asam amino dan asam lemak sebagai sumber energi saat dibutuhkan. Zat-zat
tersebut diserap dari sistem pencernaan ke dalam darah dan didistribusikan ke sel-
sel tubuh.
 Anabolisme merupakan proses memperbarui dan memperbaiki sel-sel tubuh
melaui pembakaran kalori menggunakan energi yang dihasilkan tubuh melalui
proses katabolisme. Jika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori dari makanan
atau minuman, maka tubuh akan menyimpan kelebihan energi yang dihasilkan
sebagai jaringan lemak.
6. Glikolisis adalah jalur metabolisme yang terjadi di sitosol sel dalam organisme hidup.
Hal ini bisa berfungsi jika ada atau tidak adanya oksigen. Oleh karena itu, dapat
dibagi sebagai glikolisis aerob dan anaerobik. Glikolisis aerobik menghasilkan lebih
banyak ATP daripada proses anaerobik. Dengan adanya oksigen, ia menghasilkan
molekul piruvat dan 2 ATP yang dihasilkan sebagai bentuk energi bersih. Glikolisis
anaerobik adalah satu-satunya alat efektif untuk produksi energi selama latihan
singkat dan intens yang memberikan energi untuk jangka waktu 10 detik sampai 12
menit.
Fermentasi adalah proses metabolisme yang mengubah gula (terutama glukosa,
fruktosa, dan sukrosa) menjadi asam, gas atau alkohol. Ini pada dasarnya terjadi pada
ragi, bakteri dan sel otot kelaparan yang kelaparan dalam rangka untuk
memfermentasi asam laktat. Fermentasi alkohol adalah proses di mana gula/glukosa,
fruktosa dan sukrosa dalam makanan diubah menjadi energi. Roti, teh dan minuman
(minuman anggur beralkohol, wiski, vodka, dan rum) diproduksi dengan
menggunakan fermentasi alkohol.
glukosa → 2 etanol + 2 karbondioksida
Ragi dan bakteri tertentu dapat melakukan fermentasi etanol. Dalam fermentasi
etanol, NADH menyumbangkan elektronnya ke turunan piruvat, menghasilkan etanol
sebagai produk akhir.
Persamaan fermentasi alkohol dan glikolisis anaerob adalah sebagai berikut:
a) Bahan dasar berupa glukosa atau karbohidrat sederhana.
b) Terjadi di sitosol sel.
c) Mengahasilkan energi sebesar 2 ATP.
d) Terjadi tanpa kehadiran oksigen.
Perbedaan glikolisis anaerob dan fermentasi alkohol adalah sebagai berikut:
a) Pada glikolisis anaerob, glukosa diubah menjadi piruvat. Adapun fermentasi alkohol,
piruvat diubah menjadi alkohol.
b) Glikolisis anaerob memiliki keuntungan bersih dari molekul ATP. Pada fermentasi
alkohol tidak ada keuntungan bersih dari molekul ATP.
c) Glikolisis anaerob dapat terjadi pada otot. Pada fermentasi alkohol terjadi pada sel
ragi/jamur dan bakteri.
d) Glikolisis anaerob tidak menghasilkan karbondioksida, sedangkan fermentasi alkohol
menghasilkan karbondioksida.
e) Glikolisis anaerob menghasilkan NADH , sedangkan pada fermentasi alkohol
menggunakan NADH untuk mengubah asetaldehid menjadi etanol.
7. Glikolisis berasal dari kata glukosa dan lisis (pemecahan), adalah serangkaian reaksi
biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah
salah satu proses metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi
(dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme.
Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa
dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan
disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih
umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH. Tahapan proses glikolisis adalah
sebagai berikut.
a) Pertama, glukosa diubah terlebih dahulu menjadi glukosa 6-fosfat dengan bantuan
enzim hexokinase. Pada tahap ini memerlukan ATP atau adenosin trifosfat yang dapat
melepaskan energi untuk diubah menjadi ADP.
b) Kemudian, glukosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang akan di katalis
enzim fosfohexosa isomerase.
c) Tahap ketiga, fruktosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat, pada reaksi ini
akan dikatalisis oleh enzim fosfofruktokinase dan membutuhkan energi dalam bentuk
ATP.
d) Selanjutnya 1,6-bifosfat yang mempunyai 6 atom C dipecah menjadi gliserildehid 3-
fosfat yang memiliki 3 atom C serta dihidroksil aseton fosfat (3 atom C) yang mana
proses reaksi yang terjadi di katalisis oleh enzim aldolase.
e) Pada satu molekul dihidroksil aseton fosfat yang terbentuk selanjutnya diubah
menjadi gliserildehid 3-fosfat dengan bantuan enzim triosa fosfat isomerase. Yang
mana enzim tersebut bekerja secara bolak-balik. Itu berarti bahwa bisa mengubah
gliserildehid 3-fosfat diubah menjadi dihidroksil aseton fosfat.
f) Gliserildehid 3-fosfat selanjutnya diubah menjadi 1,3 bifosfogliserat dengan bantuan
enzim gliseraldehid 3-fosfat dehydrogenase. Dalam proses ini terbentuk NADH.
g) Lalu 1,3 bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan enzim
fosfogliserat kinase. Energi yang dilepaskan dalam reaksi ini dalam bentuk ATP.
h) Selanjutnya 3-fosfogliserat tersebut diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan bantuan
enzim fosfogliserat mutase.
i) 2-fosfogliserat tersebut selanjutnya diubah menjadi fosfoenol piruvat dengan bantuan
enzim enolase.
j) Fosfoenol piruvat yang dihasilkan selanjutnya diubah menjadi piruvat yang akan
dikatalisis enzim piruvat kinase. Dalam tahap yang ini juga dihasilkan ATP.
Siklus krebs merupakan tahap kedua dari tahapan respirasi sel, yang diawali dengan proses
glikolisis. Glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi asam piruvat dan i-fosforilasi
oksidatif. Kemudian akan menghasilkan 2 ATP dan 2 NADH, yang disebut juga dengan
istilah Adenotriphosphate. Setelah itu asam piruvat diproses untuk memasuki tahap siklus
krebs. Sebelum masuk ke tahap siklus krebs, asam piruvat terlebih dahulu masuk ke tahap
dekarboksilasi oksidatif yang berada di dalam mitokondria sel tubuh. Setelah itu barulah
terjadi delapan tahapan dalam proses siklus krebs. Ada 8 Tahap Siklus Krebs, yang akan
dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
a) Tahap pertama adalah proses pembentukan sitrat. Dalam proses ini, terjadi
penggabungan molekul Asetil ko-A dengan oksaloasetat yang membentuk asam sitrat,
dibantu oleh enzim asam sitrat sintase.
b) Sitrat yang dihasilkan dari proses sebelumnya kemudian diubah menjadi isositrat
dengan bantuan enzim akotinase yang mengandung Fe2+
c) Terjadi proses dekarboksilasi atau perombakan pertama kali. Isositrat yang terbentuk
dari tahapan sebelumnya dioksidasi menjadi oksalosuksinat yang terikat oleh enzim
isositrat dehidrogenase. Pada tahap ini juga, isositrat diubah menjadi alfa-ketoglutarat
oleh enzim yang sama dan dibantu NADH.
d) Terjadi proses pengubahan alfa-ketoglutarat menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa-
ketoglutarat kompleks dan proses oksidasi.
e) Suksinil-koA kemudian diubah menjadi suksinat. Tidak hanya dibantu dengan enzim,
tahap pengubahan ini dibantu juga oleh Mg2+ dan GDP yang dengan fosfat
membentuk GTP. GTP inilah yang diubah menjadi ATP, sehingga menjadi energi
yang dibutuhkan jaringan.
f) Pada tahapan ini, suksinat akan dioksidasi menjadi fumarat dengan bantuan enzim
suksinat dehidrogenase.
g) Tahap ketujuh adalah proses hidrasi. Pada proses ini, terjadi penambahan atom
hidrogen pada ikatan karbon (C=C) sehingga menghasilkan produk berupa malat.
h) Malat kemudian dioksidasi untuk menghasilkan oksaloasetat, yang dibantu dengan
enzim malat dehidrogenase. Oksaloasetat kemudian akan menangkap asetil-koA,
sehingga siklus krebs dapat terus-menerus terjadi. Selain itu, pada tahap ini juga
berupa NADH.
8. Keterkaitan antara metabolisme protein, karbohidrat dan lemak antara lain sebagai
berikut :
Karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa. Glukosa akan memasuki proses glikolisis
menghasilkan asam piruvat. Asam piruvat akan memasuki proses dekarboksilasi
oksidatif menghasilkan asetil KoA. Asetil KoA akan memasuki siklus krebs.
Protein akan dipecah menjadi asam amino. Asam amino ini akan mengalami proses
deamninasi atau transaminasi untuk memisahkan gugus ammonia yang tidak berguna
bagi tubuh. Setelah gugus ammonia dipisahkan, maka akan terbentuk berbagai
senyawa yang kemudian dapat memasuki reaksi respirasi aerob dalam bentuk asam
piruvat yang akan memasuki proses dekarboksilasi oksidataif, asetil KoA yang akan
memasuki siklus krebs, asam alfa ketoglutarat, asam suksinat dan asam oksaloasetat
yang akan masuk ke dalam siklus krebs.
Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak akan mengalami
proses beta oksidasi sehingga menghasilkan asetil KoA yang akan memasuki siklus
krebs, dan gliserol akan masuk ke dalam proses glikolisis dalam bentuk gliseraldehid
3 pospat.
Selanjutnya, dari proses glikolisis, dekarboksilasi oksidatif serta siklus krebs akan
menghasilkan NADH dan FADH yang kemudian masuk ke dalam proses transport
electron dan menggunakan oksigen sebagai akseptor electron terakhir kemudian
menghasilkan ATP dan air.
9. Reaksi Terang
Tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang, yang sangat bergantung
kepada ketersediaan sinar matahari. Reaksi terang merupakan penggerak bagi reaksi
pengikatan CO2 dari udara. Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari
membran tilakoid yang terdiri dari sistem cahaya (fotosistem I dan II), sistem
pembawa elektron, dan komplek protein pembentuk ATP (enzim ATP sintase).
Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan
oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan
NADPH. Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari
pelipatan membran dalam kloroplas . Membran tilakoid menangkap energi cahaya
dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka
disebut grana. Secara ringkas, reaksi terang pada fotosintesis ini terbagi menjadi dua,
yaitu fosforilasi siklik dan fosforilasi nonsiklik. Fosforilasi adalah reaksi penambahan
gugus fosfat kepada senyawa organik untuk membentuk senyawa fosfat organik. Pada
reaksi terang, karena dibantu oleh cahaya, fosforilasi ini disebut juga fotofosforilasi.
Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis. Reaksi
ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang
disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari
reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini,
dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme.
Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap
disebut juga reaksi Calvin-Benson. Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah
senyawa gula beratom karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika
diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP).
Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap. Secara
umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi,
dan regenerasi.

Anda mungkin juga menyukai