Anda di halaman 1dari 8

I Biology: Metabolisme dan Fotosintesis

4/10/2015
0

Lainnya

Blog Berikut

andrindri25@gmail.com

Dasbor

Keluar

Metabolisme dan Fotosintesis


Metabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri dengan
produk akhir. Metabolisme terjadi pada setiap makhluk hidup tak terkecuali pada tumbuhan.
Metabolisme pada tumbuhan lebih kita kenal sebagai fotosintesis. Untuk melakukan metabolisme
dengan lebih cepat, makhluk hidup memerlukan suatu protein yang disebut enzim. Oleh sebab itu,
alangkah baiknya jika kita membahas sedikit mengenai enzim terlebih dahulu sebelum memasuki
materi metabolisme.

Enzim
Enzim merupakan suatu protein yang bertindak sebagai katalis dalam makhluk hidup, oleh karena itu
enzim disebut juga sebagai biokatalisator. Molekul awal (substrat) yang bereaksi dalam suatu
reaksi nantinya akan dikatalis oleh enzim dan menghasilkan molekul baru (produk).
Enzim Berdasarkan Lokasi Bekerjanya
Berdasarkan lokasi bekerjanya, enzim dibagi menjadi dua yaitu enzim intraseluler dan enzim
ekstraseluler. Enzim intraseluler merupakan enzim yang bekerja di dalam sel, seperti enzim
katalase yang memecah senyawa berbahaya H2O2 (hidrogen peroksida) di dalam hati. Enzim
ekstraseluler merupakan enzim yang dbiuat di dalam sel lalu dikeluarkan untuk melakukan fungsinya
seperti enzimenzim pencernaan (amilase, lipase, dll.).
Komponen Enzim
Enzim tersusun dari komponen protein yang disebut apoenzim. Beberapa enzim juga memiliki
komponen nonprotein berupa zat organik yang disebut kofaktor untuk melakukan fungsinya. Enzim
yang terikat dengan kofaktor disebut dengan holoenzim. Berikut adalah beberapa jenis kofaktor.
Ion organik terikat dengan suatu enzim atau substrat kompleks sehingga mampu
membuat fungsi enzim menjadi lebih efektif. Contohnya saja ion klorida dan kalsium
pada enzim amilase.
Gugus prostetik terdiri dari molekulmolekul organik yang terikat rapat dengan enzim.
Contohnya adalah heme, yaitu molekul berbentuk cincin pipih yang mengandung besi.
Heme adalah gugus prostetik pada beberapa enzim seperti katalase, peroksidase, dan
sitokrom oksidase (dalam respirasi seluler).
Koenzim adalah kofaktor yang terdiri dari molekul organik nonprotein kompleks yang
terikat renggang dengan enzim. Koenzim berperan untuk memindahkan gugus kimia,

http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/metabolisme-dan-fotosintesis.html

Quick Links

Pertumbuhan dan
Perkembangan
Tumbuhan
Metabolisme dan
Fotosintesis
Substansi Genetika
Pembelahan Sel
Hereditas dan Hukum
Mendell
Mutasi

Silakan tinggalkan
komentar kalian di
guestbook
kami!

1/9

I Biology: Metabolisme dan Fotosintesis

4/10/2015

atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim lain. Contohnya adalah vitamin dan
turunan vitamin seperti NAD+ (nicotinamide Adenine Dinukleotide) yang berperan dalam
respirasi seluler.

19 Aug 15, 04:52 PM

zev: terima kasih infonya,


bermanfaat sekali,
lengkap pula aah senang
pokoknya menemukan
blog ini:)))
9 Aug 15, 08:17 PM

ihza: sngat detail


penjelasan nya
9 Aug 15, 08:17 PM

ihza: sngat detail


enjelasannya
28 Jul 15, 09:24 PM

Ridho: Thanks Ya Buat


Blognya
28 Jul 15, 04:07 PM

vivi: keren keren blognya


28 Jul 15, 04:07 PM

vivi:
6 Apr 15, 12:00 PM

Cara Kerja Enzim

nana: blognya keren,


buatnya gimana

Enzim bekerja sebagai katalis di dalam tubuh kita. Enzim mempercepat reaksi dengan cara
menurunkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu
reaksi. Kerja enzim bisa dijelaskan melalui dua teori yaitu lock and key theory dan induced fit
theory.

3 Jan 15, 02:57 PM

[Get a Cbox]
name
message

refresh
e-mail / url

Go
help smilies cbox

Lock and key theory menjelaskan


bahwa enzim dan substrat bergabung
menjadi kompleks seperti kunci yang
masuk ke dalam gembok. Hanya
molekul tertentu saja yang bisa
menjadi substrat bagi enzim. Di sini
enzim digambarkan sebagai gembok
dan substrat sebagai kuncinya.

Induced fit theory menjelaskan


bahwa sisi aktif enzim merupakan
bentuk yang fleksibel sehingga
ia
mampu
menyesuaikan
bentuk
dengan
berbagai
substrat
dan
membentuk kompleks.

Sifat Enzim
Berikut ini adalah beberapa
enzim sebagai biokatalisator.

sifat dari

Enzim
memiliki
sifat
protein
karena pada dasarnya enzim addalah
protein. Enzim memerlukan kondisi lingkungan yang mendukung untuk bekerja (pH,
temperatur, konsentrasi ion, dsb.).
Enzim bekerja sebagai katalis yaitu mengubah kecepatan reaksi tanpa mengubah hasil
produk.
Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit karena sedikit enzim mampu meningkatkan
kecepatan reaksi menjadi cukup tinggi.
Enzim dapat bekerja bolakbalik sehingga ia dapat membentuk dan mengurai senyawa.
Enzim dipengaruhi faktor
konsentrasi substrat.

lingkungan seperti suhu, pH, aktivator, inhibitor, dan

Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim


Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
Suhu yang tinggi mempermudah substrat terikat dengan enzim. Walau begitu, enzim
memiliki temperatur optimum untuk dapat bekerja yaitu 40oC. Di atas suhu tersebut
enzim akan mengalami denaturasi yaitu hilangnya kemampuan enzim untuk mengikat
substrat.
pH optimum yang dimiliki tiap enzim berbedabeda bergantung fungsi dan lokasinya.
Contohnya enzim pepsin dalam lambung bekerja optimum pada pH 2 (sangat asam)
sedangkan enzim amilase dalam mulut pada pH 7,5 (sedikit basa) bekerja optimum.
Aktivator dan Inhibitor bekerja berlawanan. Aktivator berfungsi mempermudah ikatan

http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/metabolisme-dan-fotosintesis.html

2/9

I Biology: Metabolisme dan Fotosintesis

4/10/2015

enzim dengan substrat, sebaliknya dengan inhibitor.


Konsentrasi tinggi pada enzim akan mempercepat reaksi, sehingga bisa disimpulkan
bahwa konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

Metabolisme
Seperti yang sudah dijelaskan di awal tadi, metabolisme adalah rangkaian reaksi kimia dalam tubuh
kita. Reaksi ini tidak bersifat bolakbalik, melainkan satu arah dan akan menyebabkan reaksi
berantai.
Tujuan Metabolisme
Berdasarkan tujuannya, metabolisme dibagi menjadi dua yaitu katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul besar
lalu produk akhirnya adalah molekul kecil.
Anabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya molekul kecil lalu
produk akhirnya adalah molekul besar.
Baik katabolisme dan metabolisme tersebut pun masingmasing memiliki banyak contoh. Beberapa
proses katabolisme dan metabolisme yang akan dibahas di sini antara lain adalah metabolisme
karbohidrat, lemak, dan juga protein. Namun, kita akan lebih memfokuskan kepada yang paling
penting yaitu metabolisme karbohidrat.
Katabolisme Karbohidrat
Katabolisme karbohidrat meliputi proses pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan
pemakaian glukosa (monosakarida) dalam proses respirasi untuk menghasilkan energi dalam bentuk
ATP.
Pemecahan polisakarida menjadi disakarida seperti glukosa, galaktosa, dan fruktosa terjadi di
sepanjang saluran pencernaan dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Di dalam mulut,
enzim ptialin yang terdapat dalam air ludah akan menghidrolisis pati menjadi maltosa yang
merupakan disakarida glukosa. Di dalam usus dua belas jari, getah pankreas yang mengandung
enzim amilase juga akan menghidrolisis pati seperti enzim ptialin. Kemudian, disakarida (laktosa,
sukrosa, dan maltosa) dan polimer glukosa akan dipecah menjadi monosakarida oleh empat enzim
yaitu laktase, sukrase, maltase, dan destrinase. Laktosa dipecah menjadi molekul glukosa dan
galaktosa. Sukrosa dipecah menjadi molekul glukosa dan fruktosa. Maltosa akan dipecah menjadi
molekulmolekul glukosa.
Pemakaiana glukosa (monosakarida) dalam respirasi merupakan cara sel untuk memperoleh
energi dalam bentuk ATP. Respirasi dibagi menjadi dua yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.
Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan peristiwa pembakaran zat yang melibatkan oksigen dari pernapasan.
Oksigen akan digunakan sebagai penerima elektron terakhir dalam pembentukan ATP. Respirasi pada
tingkat organisme berupa pertukaran oksigen dengan karbon dioksida di dalam alveolus paruparu.
Sedangkan resprasi pada tingkat sel terjadi di dalam mitokondria. Berikut ini adalah reaksi singkat
yang terjadi selama respirasi aerob.

675 kalori = 36 ATP

Respirasi aerob terbagi menjadi tiga tahap yaitu glikolisis, siklus krebs, dan sistem transpor
elektron.
Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma. Di tahap ini terdapat dua langkah reaksi yaitu langkah
memerlukan energi dan melepaskan energi. Awalnya dibutuhkn 2 ATP untuk mentransfer gugus
fosfat ke glukosa, sehingga glukosa memiliki simpanan energi yang lebih tinggi untuk reaksi
pelepasan energi nantinya. Jadi, glikolisis adalah reaksi pelepasan energi yang memecah 1 molekul
glukosa atau monosakarida yang llain menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.
Siklus krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Tahapnya adalah 2 molekul asam piruvat yang
dibentuk pada glikolisis meninggalkan sitoplasma dan memasuki mitokondria. Siklus ini terjadi di
dalam mitokondria. Reaksi ini akan melepaskan 2 molekul karbon dioksida, 3 NADH, 1 FADH2, dan1

http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/metabolisme-dan-fotosintesis.html

3/9

I Biology: Metabolisme dan Fotosintesis

4/10/2015

ATP.
Reaksi ini terjadi dua kali karena pada glikolisis, glukosa dipecah menjadi 2 asam piruvat. Jadi,
reaksi siklus krebs pada tahap kedua akan menghasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.
Sistem transpor elektron terjadi di bagian membran dalam mitokondria. NADH dan FADH2 yang
dihasilkan dari siklus krebs dan glikolisis memberikan elektron H+ ke sistem transpor elektron. H +
akan dipompa ke luar dari membran dalam mitokondria. Konsentrasi H+ di luar membran dalam
mitokondria menimbulkan gradien elektron antara bagian luar dan bagian dalam membran dalam
mitokondria. Akibatnya, ion H+ kembali menuju bagian dalam membran dalam mitokondria melalui
ATP sintase. ATP sintase merupakan protein yang menempel di membran dalam mitokondria.
Aliran H+ melaluui protein transpor ini memacu pembentukan ATP dari ADP dan fosfat. Oksigen
bebas menjaga pembentukan ATP terus berjalan, yaitu dengan menerima elektron yang dilepaskan
pada akhir sistem transpor elektron. Oksigen akan bergabung dengan H+ menjadi H2O. ATP yang
dihasilkan sebanyak 32 ATP.
Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merpakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron
akhir pada saat pembentukan ATP. Substrat yang digunakan di sini adalah glukosa. Respirasi aerob
siebut juga dengan reaksi fermentasi.
Fermentasi merupakan suatu reaksi yang menghasilkan 2 ATP, 2 NADH, dan 2 molekul asam piruvat
dari pemecahan glukosa. Pada reaksi fermentasi, pemecahan glukosa menjadi karbon dioksida dan
air tidak terjadi sempurna sehingga ATP yang dihasilkan lebih sedikit dibanding ATP hasil dari
glikolisis. Pada umumnya fermentasi disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme atau bisa
juga terjadi secara alami seperti yang terjadi pada otot manusia.
Anabolisme Karbohidrat
Anabolisme karbohidrat meliputi proses pembentukan glukosa dan glikogen dari fosfogliseraldehid
(PGAL) yang dihasilkan pada tahapan glikolisis respirasi aerob. Glukosa kemudian akan diedarkan ke
dalam aliran darah dan glikogen disimpan di dalam hati.
Hubungan Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
Berikut ini adalah hubungan antara beberapa jenis metabolisme yang disebutkan di atas.

Dibandingkan protein dan karbohidrat, mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak lebih
memberikan rasa kenyang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak untuk
menghasilkan energi lebih besar. Lemak adalah senyawa karbon yang paling tereduksi, sedangkan
karbohdrat dan protein lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan
energi dan jika dibakar sempurna akan membebaskan energi lebih banyak. Hal ini berhubungan
dengan pembebasan elektron yang lebih banyak. Berdasrkan perhitungan, ATP yang dihasilkan lemak
akan berjumlah 44, lebih banyak 8 ATP dibanding yang dihasilkan melalui metabolisme protein dan
karbohidrat.
Teknologi Pengolahan Makanan

http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/metabolisme-dan-fotosintesis.html

4/9

I Biology: Metabolisme dan Fotosintesis

4/10/2015

Makanan merupakan sumber energi dan materi yang dibutuhkan dalam melakukan metabolisme
tubuh. Perkembangan teknologi juga telah mempengaruhi proses pengolahan makanan.
Berikut ini adalah beberapa penggunaannya.
Teknologi makanan berkadar gula rendah Untuk mencegah obesitas
Teknologi pengawetan makanan berkualitas tinggi Untuk mencegah pembusukkan
Yang harus diperhatikan di dalam pengawetan makanan adalah jenis bahan makanan yang
diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan
(citra, rasa, warna, dan bau).
Bahan makanan yang diawetkan akan mempengaruhi cara pengawetannya. Pengawetan protein,
karbohidrat, dan lemak tentu saja berbedabeda. Pengawetan protein menggunakan cara
pengeringan, dsb. Minyak diawetkan dengan teknik pembuatan yang bersih dan pemberian bahan
pengawet. Karbohidrat diawetkan dengan pembuatan tepung, pengeringan, dan pemanasan. Zatzat
organik (buah dan susu) akan lebih cocok diawetkan dengan pengeringan dingin.
Keadaan bahan makanan mempengaruhi cara pengawetan juga. Pengawetan bahan cari akan lebih
sulit dibandingkan bahan padat misalnya seperti sirup yang harus dilakukan pengentalan.
Bahan pengawet dan pewarna pada umumnya banyak yang memiliki sifat racun bahkan
karsinogenik. Untuk bahan pengawet yang alami seperti garam dan sirup, sifatsifat racun tidak
ditemukan.
Daya tarik produk memiliki tujuan agar setelah diawetkan pun, makanan akan tetap terlihat
menarik dan tentu saja mudah dikonsumsi.
Teknologi Substitusi Energi dari Produk Pengolahan Makanan
Terkadang makanan yang kita konsumsi tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi di dalam tubuh kita.
Oleh karena itu, kita perlu mengkombinasikan berbagai makanan sehingga dapat memperoleh semua
zat gizi yang dibutuhkan. Melalui makanan tambahan, kita bisa memenuhi kebutuhan gizi. Beberapa
makanan tambahan tersebut antara lain sebagai berikut.
Garam beryodium untuk melengkapi unsur mineral mikro.
Minyak ikan untuk melengkapi kebutuhan vitamin A dan D.
Infus, yaitu makanan yang diberikan khusus melalui pembuluh vena yang berisi
karbohidrat.

Fotosintesis
Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan suatu proses metabolisme yang kita kenal
dengan fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu contoh dari katabolisme karbohidrat yaitu
mengubah H2O dan CO2 menjadi karbohidrat. Fotosintesis merupakan peristiwa penggunaan energi
cahaya untuk membentuk senyawa dasar karbohidrat dari karbon dioksida dan air.
Reaksi Fotosintesis
Di dalam fotosintesis, terdapat beberapa reaksi yang terjadi. Berikut ini adalah reaksireaksinya.
Reaksi terang adalah reaksi yang terjadi pada bagian grana (kumpulan tilakoid)
tumbuhan dan sering disebut juga sebagai reaksi Hill.
Reaksi gelap adalah reaksi yang terjadi pada bagian stroma tumbuhan dan seing disebut
juga sebagai reaksi Calvinbenson.
Reaksi Terang
Pada reaksi terang terjadi 3 proses utama yaitu:
1. Pigmen fotosintesis menyerap energi cahaya dan melepaskan elektron yang akan masuk ke
sistem transpor elektron.
2. Molekul air pecah, ATP dan NADPH (Nicotinamide Adenine Dinucleotide phospate H)
terbentuk, dan oksigen dilepaskan.
3. Pigmen fotosintesis yang melepaskan elektron menerima kembali elektron sebagai gantinya.
Reaksi teranng terjadi pada dua jenis fotosistem. Fotosistem adalah unit/kompleks pengumpul
cahaya dari membran tilakoid. Unit tersebut merupakan klorofil yang tersusun bersama protein dan
molekul organik yang lebih kecil lainnya. Fotosistem tersebut terbagi menjadi dua jenis yaitu

http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/metabolisme-dan-fotosintesis.html

5/9

I Biology: Metabolisme dan Fotosintesis

4/10/2015

fotosistem I (P700 nm) dan fotosistem II (P680 nm) bergantung pada panjang gelombang cahaya
yang mampu diserap. Terdapat dua proses aliran elektron pada reaksi terang baik yang terjadi pada
fotosistem I maupun II.
Aliran
elektron
siklik
merupakan
proses
perpindahan
elektron
yang
terjadi pada fotosistem I dan
menghasilkan ATP. Pada proses
ini energi cahaya matahari
(photon) akan menyebabkan
elektron berpindah dari klorofil
yang satu ke yang lain. Klorofil
yang terdapat pada fotosistem
ini adalah klorofil a. Elektron
lalu akan berpindah menuju
akseptor
elektron
dan
berpindah kembali ke dalam
fotosistem sehingga fotosistem tidak kehilangan elektron. Elektron yang terus menerus
kembali inilah yang menyebabkan aliran elektron ini disebut aliran elektron siklik.
Aliran elektron nonsiklik merupakan proses perpindahan elektron yang terjadi pada
fotosistem II dan I serta menghasilkan NADPH serta oksigen. Proses yang terjadi pada
fotosistem II ini lebih kompleks dibandingkan dengan yang terjadi pada fotosistem I.
Klorofil yang terlibat di sini adalah klorofil b. Berikut adalah prosesnya.

Fotosistem II menyerap cahaya, Elektron dalam pusat reaksi (P680) tereksitasi, lubang
elektron yang ditinggalkan perlu diisi.
Suatu enzim mengekstraksi elektron dari air untuk mengisi lubang yang ditinggalkan.
Reaksi ini disebut fotolisis air.
Setiap elektron mengalir dari fotosistem II ke fotosistem I melalui rantai transpor
elektron Plastokinon (Pq), kompleks sitokrom dan Plastosianin (Pc)
Elektron menuruni rantai dengan menghasilkan ATP. Sintesis ATP ini disebut
fotofosforilasi karena sintesis ini digerakkan oleh energi cahaya.
Energi cahaya menggerakkan elektron dari P700 ke akseptor elektron primer fotosistem I
sehingga menimbulkan lubang yang diisi elektron dari fotosistem I.
Akseptor elektron primer fotosistem I melewatkan elektron terfotoeksitasi ke rantai
transpor elektron kedua, yang menyalurkannya ke feredoksin (Fd), kemudian
menyalurkan elektron ke NADP+ reduktase sehingga terbentuk NADPH. Oksigen
dilepaskan ke udara.
Berikut ini adalah perbedaan antara aliran elektron siklik dan nonsiklik.

http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/metabolisme-dan-fotosintesis.html

6/9

I Biology: Metabolisme dan Fotosintesis

4/10/2015

Reaksi Gelap
Reaksi gelap tidak membutuhkan bantuan cahaya seperti pada reaksi terang. Reaksi gelap
bergantung pada ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang. Jadi, reaksi terang dan gelap
merupakan suatu proses yang saling terkait, di mana tanpa reaksi terang, reaksi gelap tidak bisa
berlangsung, sehingga tidak terjadi fotosintesis.
Pada dasarnya, reaksi gelap memerlukan beberapa zat tertentu untuk melakukan kerjanya.
ATP
Hidrogen dari NADPH
Elektron dari NADPH
Karbon dan oksigen dari karbon dioksida
Enzim
RuBP (Ribulosa Bifosfat) / senyawa dengan 5 atom C
Berikut ini adalah proses yang terjadi selama reaksi gelap berlangsung.
1. RuBP

mengikat

dari

CO2

menjadi

suatu

senyawa

yang

terdiri

dari

C labil. Senyawa ini memecah menjadi 12 PGA (Fosfogliserat).


2. PGA lalu akan berikatan dengan fosfat, hidrogen, serta elektron membentuk 12 PGAL
(Fosfogliseraldehida).
3. 12 PGAL nantinya akan terpecah di mana 10 molekul akan kembali menjadi RuBP dan 2 lagi
berkondensasi menjadi Glukosa 6 Fosfat.
Glukosa 6 Fosfat merupakan bahan baku untuk membentuk sukrosa dan tepung pati. Sukrosa
merupakan karbohidrat yang berfungsi untuk pengangkutan menuju tempat penimbunan. Tepung
pati merupakan karbohidrat yang berfungsu sebagai cadangan makanan.
Jadi secara garis besar, inilah yang terjadi di dalam fotosintesis.

Ini adalah perbedaan antara reaksi terang dan reaksi gelap

http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/metabolisme-dan-fotosintesis.html

7/9

4/10/2015

I Biology: Metabolisme dan Fotosintesis

http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/metabolisme-dan-fotosintesis.html

8/9

Anda mungkin juga menyukai