Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL REVIEW (CJR)

FISIOLOGI MANUSIA

Disusun untuk memenuhi tugas fisiologi dengan membandingkan 2 jurnal yang


berkaitan tentang “Cairan dan Elektrolit”

Dosen Pengampu:

Dr. Tarsyad Nugraha,M.Kes

Disusun oleh:

Deva Syahputra Tarigan

6213111033

PJKR1 D

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
Deva Syahputra Tarigan
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada saya, sehingga tugas Critical Jurnal Review Fisiologi
Manusia ini terselesaikan dengan tepat pada waktunya.

Maka dalam kesempatan ini saya menyampaikan rasa terimakasih yang sebesarnya
kepada Ibu Ayu elvana, S.Pd, M.Biomed selaku dosen di mata kuliah ini , teman-
teman serta semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga
tugas Critical Jurnal Review ini dapat selesai dengan baik.

      Saya menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, karena dalam penulisan ini
mungkin masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak demi sempurnanya penulisan ini dan juga tugas
tugas berikutnya. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga Critical Jurnal
Review Fisiologi Manusia ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Wasalamualaikum Wr.Wb

Medan, 3 November 2021

Deva Syahputra Tarigan

Nim. 6213111033

Deva Syahputra Tarigan


REVIEW JURNAL

1. IDENTITAS JURNAL
KETERANGAN JURNAL 1 JURNAL 2
Judul Manajemen Cairan Dan Elektrolit Pengaruh Minuman Karbohidrat
pada pasien Cedera Kepala. Elektrolit Terhadap Produktivitas
Kerja.
Nama Jurnal Jurnal neuroanestesi indonesia Journal Of Nutrition Collage.
1917-2029
Download https://scholar.google.co.id/scholar? https://media.neliti.com/media/public
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+ca ations/97195-ID-pengaruh-
iran+dan+elektrolit&btnG=#d=gs_q minuman-karbohidrat-elektrolit.pdf
abs&u=%23p%3DrEa3-vSR-isJ
Volume dan Nomor Vol. 9, hal. 151-159 dan No. 02 Vol. 2, hal. 564-570 dan No. 4
Tahun 2016 2013
Penulis Bau Indah Aulyan Syah, Syafruddin Oqi Bintang Hapsari dan Apoina
Gaus, Sri Rhardjo Kartini
Riviewer Marini Aulia Asfa Sirait Marini Aulia Asfa Sirait
(6213111054) (6213111054)
Tanggal 01 October 2021 01 October 2021

2. ISI JURNAL
POINT JURNAL 1 JURNAL 2
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan mengkaji secara mengetahui pengaruh minuman
mendalam tentang: karbohidrat elektrolit terhadap
1. untuk mengetahui dengan jelas produktivitas kerja pada pekerja
dan terinci bagaimana garmen bagian menjahit berusia 18-
manajemen cairan dan eletrolit 40 tahun.
pada penderita cedera kepala
2. Lebih dalam memahami
manajemen cairan &
eletrolit
3. Memahami kebutuhan
cairan dan eletrolit bagi
penderita cedera kepala.

Deva Syahputra Tarigan


Subjek/Objek Pasien Cedera Kepala Subjek/Objek/Populasi pada jurnal
Penelitian Manajemen pasien cedera kepala penelitian ini yaitu seluruh pekerja
harus selalu difokuskan pada garmen bagian penjahit sejumlah 40
penatalaksanaan cedera primer dan orang.
cedera sekunder.
Pemeliharaan perfusi serebral dan
pencegahan hipertensi intrakranial
yang mencakup pemeliharaan
osmolalitas merupakan bagian
penting dalam tatalaksana cairan
dan elektrolit pasien cedera kepala,
terutama bila diduga sawar darah
otak tidak intak. Pemberian dan
jenis cairan harus
mempertimbangkan
ketidakmampuan otak pasien dalam
mengatasi perubahan volume dan
osmolalitas seluler dan peningkatan
konsumsi oksigen serebral. Target
tekanan perfusi serebral antara 50–
70 mmHg. Pemilihan jenis cairan
pada cedera kepala masih
kontroversi, karena baik koloid
maupun kristaloid dianggap
memiliki efek samping yang sama
beratnya terhadap otak yang cedera.
Analisis Data Hipertensi intrakranial (intracranial Produktivitas kerja menjadi
hypertension/ICH) merupakan gambaran efektifitas dan efisiensi
penyebab tersering kematian dan kerja secara total suatu industri.
masalah sekunder paling banyak Produktivitas kerja setiap orang
setelah cedera kepala. Pemeliharaan berbeda-beda, salah satunya
tekanan perfusi serebral (cerebral tergantung dari kecukupan asupan
perfusion pressure/CPP), yang energi dan cairan yang bermanfaat
berhubungan dengan kontrol untuk menghindari kelelahan selama

Deva Syahputra Tarigan


tekanan intrakranial (TIK) bekerja.
merupakan kunci utama Penelitian pada pekerja industri
penanganan defisit ion terkait tambang di Australia menunjukkan
iskemia otak pada pasien cedera sebanyak 60% pekerja mengalami
otak. Pemberian anestetik inhalasi dehidrasi dan status hidrasinya tidak
dan vasodilator kuat selama meningkat setelah 10-12 jam
pembedahan akan menurunkan berikutnya.6 Penelitian pada
tekanan pengisian jantung (cardiac penebang pohon di Afrika Selatan
filling pressure) tanpa merubah juga menunjukkan sebanyak 44%
volume intravaskuler yang nyata. pekerja dalam keadaan dehidrasi saat
Hipertensi intrakranial akibat datang ke tempat kerja. The National
edema serebral saat ini diketahui Academy of Science mengkaji
sebagai penyebab utama kematian beberapa studi tentang pengaruh
dan morbiditas pada periode dehidrasi pada kapasitas kerja fisik.
intraoperatif dan pasca bedah. Kajian disimpulkan bahwa
Cairan umumnya dikategorikan kehilangan cairan melebihi 2% dari
berdasarkan osmolalitas, tekanan berat badan menurunkan kapasitas
onkotik, dan kandungan glukosa. kerja, dengan menekankan ketika
Kristaloid diistilahkan untuk bekerja pada tempat yang
larutan yang tidak mengandung panas.Kapasitas kerja yang menurun
senyawa dengan berat molekul menyebabkan penurunan
tinggi sehingga memiliki tekanan produktivitas kerja.
onkotik senilai nol. Kristaloid bisa Dehidrasi yang terjadi selalu disertai
hiperosmolar, hipoosmolar, atau dengan perubahan keseimbangan
iso-osmolar dan bisa tidak elektrolit. Pekerja yang bekerja pada
mengandung glukosa. Koloid suhu lingkungan panas selama 10
diaplikasikan untuk cairan dengan hari rata-rata kehilangan antara 4.8 -
tekanan onkotik mendekati sifat 6 gram natrium yang setara dengan
plasma. Pasien dengan cedera 12 ± 15 gram garam (NaCL).11
kepala sering terkait syok Natrium pada tubuh bertindak
hemoragik dan memerlukan sebagai kation utama cairan
resusitasi yang segera. Ahli anestesi ekstraselular yang mengendalikan
seringkali dipersulit oleh beberapa osmolaritas dan volume cairan tubuh.
hal seperti seberapa cepat restorasi Pekerja khususnya yang terpapar
Deva Syahputra Tarigan
cairan dan perfusi organ dilakukan, panas disarankan untuk
dan jenis cairan apa yang paling mengkonsumsi minuman sebanyak
sesuai diberikan sambil 250 ml (setara 1 gelas) setiap 25-30
meminimalkan risiko edema menit saat bekerja.9 Penelitian pada
serebral. juru masak restauran di Semarang
menunjukkan bahwa pemberian
minuman formulasi air kelapa
sebanyak 400 ml/hari yang
mengandung rerata natrium 0.66 g/L,
kalium 0.23 g/L dan kadar gula
reduksi 7.6% selama 3 hari dapat
memperbaiki kemampuan rehidrasi
dan mengurangi kelelahan subjektif.
Natrium pada minuman berfungsi
untuk mengganti kehilangan natrium
lewat keringat dan bertindak sebagai
transport glukosa melewati dinding
intestinal. Glukosa yang
ditambahkan pada minuman
bermanfaat untuk menjaga kadar
glukosa darah dan menghindari
kelelahan selama bekerja.
Pekerja yang kurang produktif saat
belum diberi intervensi pada
penelitian ini sebesar 85,71% dengan
usia pekerja berkisar 18-40 tahun.
Distribusi jumlah pekerja yang
kurang produktif pada kelompok usia
< 30 tahun sebanyak 17
subjek(48,5%) dan pada kelompok
usia 30-40 tahun sebanyak 13 subjek
(37,1%). Survei penelitian di Jerman
menyatakan seseorang memiliki
tingkat produktivitas kerja paling
Deva Syahputra Tarigan
tinggi saat berusia 30-40 tahun,
kemudian akan mulai menurun pada
usia 50 tahun. Seseorang pada usia
30 tahunan memiliki puncak
perkembangan fisik dan kekuatan
fisik yang dapat mendukung dalam
bekerja.
Metode Penelitian Metode penelitian ini berdasarkan Metode yang digunakan pada jurnal
pada subjek langsung dengan penelitian ini adalah studi pra
menerapkan ketentuan ketentuan eksperimental dengan rancangan
tertentu, juga menggunalkan Metode
pretest-posttest one group design
analisis data dan simpulan lainya.
pada 35 pekerja garmen bagian
menjahit berusia 18-40 tahun di CV.
X Semarang pada bulan Juli 2013.
Kelompok posttest mendapat
minuman karbohidrat elektrolit
sebanyak 250 ml saat sebelum
bekerja dan saat jam istirahat,
sedangkan pada kelompok pretest
tidak diberi minuman karbohidrat
elektrolit. Kedua kelompok dilihat
produktivitas kerjanya berdasarkan
hasil jahitan per jam selama 3 hari.
Langkah Penelitian 1. Menentukan dan memahami Adapun Langkah-langkah dalam
manajemen cairan eletrolit jurnal penelitian ini, yaitu:
2. Mengumpulkan data dengan 1. Menentukan jumlah
teknik pengambilan sampel subjek/objek yang akan di
3. Analisi data dilakukan teliti
dengan menggunakan 2. Mengumpulkan data dalam
metode analisa subjek atau penelitian
pemahaman materi melalui 3. Memberikan asupan energi
sumber sumber tertentu kepada pekerja
4. Menghitung data dan nilai
pada penelitian ini

Deva Syahputra Tarigan


5. Memberikan asupan cairan
pada pekerja
6. Menganalisis data
produktifitas kerja pada
kelompok prestest dan
kelompok posttest.
Hasil Penelitian Fisiologi Cairan Serebral Rerata hasil kerja kelompok posttest
Cairan intrakranial secara lebih tinggi dari kelompok pretest
konseptual dibagi menjadi 3 ruang (131,26±23,45 biji/jam berbanding
seperti pada jaringan lain, yaitu: 116,34±25,8 biji/jam). Minuman
intravaskuler, interstisiel, dan karbohidrat elektrolit berpengaruh
intraseluler dengan tambahan terhadap produktivitas kerja setelah
cairan interstisiel khusus yaitu dikontrol asupan cairan, asupan
cairan serebrospinal (CSS). energi dan usia (p=0,008). Minuman
Regulasi utama cairan otak karbohidrat elektrolit meningkatkan
diperankan oleh sawar antara ruang jumlah pekerja yang produktif dari
cairan otak, yaitu sawar darah otak 14,28% menjadi 45,71%.
(blood brain barier/BBB).
3Struktur anatomi BBB terdiri dari
sel-sel endotel vaskuler serebral,
perisit, lamina basalis, serta astrosit
perivaskuler. Semua unit ini disebut
juga unit neurovaskuler. Sel-sel
endotel terhubung satu sama lain
dengan thight junctions dimana
setiap zat di transport secara
transeluler, yang berkebalikan
dengan paraseluler seperti pada
sirkulasi perifer. Anatomi unit
neurovaskuler yang unik membuat
volume otak cenderung terpelihara
konstan bahkan dalam keadaan
perubahan status volume
intravaskuler yang nyata.4

Deva Syahputra Tarigan


Perbedaan kapiler
otak dan perifer dapat dilihat pada
Gambar 1.2,3Blood brain barier/
BBB (diestimasikan memiliki pori-
pori sebesar 7–9 Å) ternyata
memiliki permeabilitas yang pasif
terhadap air sehingga setiap
penurunan akut osmolalitas plasma
akan meningkatkan kandungan air
otak secara akut juga. Sel-sel
neuron akan berkompensasi dengan
cara menurunkan zat osmotik
intraseluler secara aktif disebut juga
volume regulatory decrease/VRD)
yang akhirnya akan menormalkan
volume seluler otak.4 Selama tiga
jam pertama, sel-sel akan
kehilangan ion-ion inorganik
seperti Na+, K+, dan Cl–. Jalur
pertama diaktivasi edema otak
memerlukan energi karena Na+
dikeluarkan dengan pompa Na+-K+
ATPase, yang mewakili pertahanan
utama terhadap edema serebral.
Saat status hipo-osmolalitas plasma
teratasi, kandungan air akan
menurun secara proporsional,
namun pada kasus yang berat bisa
mengarah ke demyelinisasi. Sekali
lagi, sel-sel bereaksi dengan
menarik zat-zat osmotik ke dalam
sel (volume regulatory
increase/VRI). Namun demikian,
proses ini kurang efisien dibanding
Deva Syahputra Tarigan
mekanisme VRD. Karena itu,
sekuele kritis perubahan akut
osmolalitas sebaiknya dihindari jika
memungkinkan dalam praktik
klinik. Istilah (Pc–Pt)
menggambarkan peranan tekanan
hidrostatik yang umumnya
mengarah pada “tekanan darah”.
Secara virtual tekanan ini lebih
tinggi dalam pembuluh darah di
bandingkan dengan di jaringan,
sehingga cenderung mendorong air
ke dalam jaringan. Peningkatan
tekanan intravaskuler (Pc),
penurunan tekanan di dalam
jaringan (Pt), atau peningkatan
hantaran air melalui dinding
pembuluh darah akan menyebabkan
akumulasi cairan interstisiel yang
dikenal dengan edema vasogenik.
Kesimpulan Pemilihan jenis dan jumlah cairan Kesimpulan pada jurnal penelitian ini
untuk keperluan rumatan dan adalah minuman karbohidrat
operasi pada pasien dengan cedera elektrolit berpengaruh terhadap
kepala harus mempertimbangkan produktivitas kerja setelah dikontrol
banyak faktor. Mulai dari jenis asupan cairan, asupan energi dan usia
cairannya, perhitungan jumlah yang pada pekerja garmen bagian menjahit
bisa diberikan, osmolaritas dan yang berusia 18-40 tahun.
osmolalitasnya, sampai
ketersediaan cairan tersebut di
tempat kita bertugas. Semua ini
memerlukan pengetahuan dan seni,
menimbang baik buruknya, manfaat
dan kerugian, dan tidak ketinggalan
biaya yang harus dikeluarkan,

Deva Syahputra Tarigan


mengingat patofisiologi pasien
dengan cedera kepala memiliki
keterbatasan dalam menyediakan
dan menggunakan oksigen.
Dibutuhkan pengawasan dan
pemeriksaan laboratorium berkala
untuk menjamin dan bila perlu
untuk mengoreksi kelainan
elektrolit dan plasma yang bisa
ditimbulkan dari terapi cairan yang
diberikan.
Kelebihan 1. Penelitian ini menunjukan Kelebihan jurnal penelitian ini, yaitu:
betapa pentingnya 1. Menggunakan bahasa asing
pemahaman manajemen (bahasa inggris) pada bagian
cairan dan eletrolit pada abstrak,
penderita cedera kepala 2. Sudah memberikan
2. Penelitian ini dapat dibaca deskripsian singkat dari
oleh semua kalangan karena pembahasan jurnal, mulai
mengandung informasi yang dari latar belakang, tujuan,
penting bagi orang awam metode, hasil, sampai dengan
sekalipun simpulan dalam jurnal
3. Hasil penelitian ini 3. Penjelasan yang sangat
diceritakan atau mudah difahami oleh
dipublikasikan secara reviewer
lengkap dan disusun secara 4. Terdapat ucapan terimakasih
runtun sehingga mudah dari si penulis
untuk dipahami oleh 5. Terdapat banyak referensi
pembaca dari berbagai sumber.
Kekurangan 1. Penelitian dibatasi hanya Kekurangan yang ada pada jurnal
bersumber dari teori dan penelitian ini adalah:
sumber pustaka terbatas 1. Kurang lengkapnya dalam
sehingga dapat bermanfaat mengisolasir kan didalam
bagi guru namum tidak analisis data
dapat dipahami untuk orang 2. Interpretasi dalam

Deva Syahputra Tarigan


awam komunikasi data tidak ada
2. Masih terdapat kekurangan sama sekali orang yang di
matei maupun teori yg wawancarai dalam masalah
masih rampung atau tidak mengkonsumsi cairan
terjelas kan sehingga sulit tersebut
untuk di pahami 3. Tidak ada penjelasan
menganai cara untuk
mengatasi permasalah orang
yang mengkonsumsi cairan
minuman karbohidrat dalam
produktifitas kerja
4. Sangat sedikit referensi dari
seorang penelitian untuk
mengatasi masalah para
pekerja yang mengkonsumsi
cairan karbohidrat.

Deva Syahputra Tarigan

Anda mungkin juga menyukai