Anda di halaman 1dari 18

Hepar / liver / hati

• Kelenjar terbesar, berat ± 1500 g

• Mendapat darah dari a. hepatica


dan v. porta

• Merupakan kel exocrine & endocrine

• Dibungkus jar peny padat fibrosa (capsula Glisoni)

• Capsula ini ber-cabang2 masuk kedalam hati membentuk


sekat2 Interlobularis, ketebalan sekat berbeda pada species
yang berbeda, misal pada babi tebal, pada manusia hampir
tidak kelihatan

Copyright © 2007 Histologi


Histologi hati

• Terdiri dari lobulus-lobulus yang


bentuknya hexagonal/polygonal,
dibatasi jar interlobular
• Pada babi jar interlobular tebal
dan jelas kelihatan
• Pada manusia jar interlobular
tak jelas
• Tiga dimensi, lobulus spt prisma
hexagonal/polygonal
disebut lobulus klasik, panjang
1 – 2 mm
Copyright © 2007 Histologi
• Sel-sel hati/hepatocyte berbentuk
polygonal, tersusun berderet ra-
Vena centralis dier, membentuk lempengan yang
saling berhubungan, dipisahkan
oleh sinusoid yang juga saling
berhubungan
Sinusoid
• Pada sudut-sudut lobulus terda-
pat canal portal, berbentuk Δ, di-
sebut Δ Kiernan, berisikan :
- Arteriol, cabang arteri hepatica
Deretan sel hati
(hepatic cord) - venula, cabang vena porta
- Ductus biliaris (saluran empedu)
- Pembuluh lymph
Copyright © 2007 Histologi
Lobulus Hati
Lobulus klasik

• Bagian jaringan hati dgn pembuluh


pembuluh darah yang mendarahinya
О О
yang bermuara pada pusatnya V. cen-
tralis
• Batas-batasnya, jar peny interlobular
О
Lobulus portal
• Bagian jaringan hati dgn aliran empedu yang menuju
satu ductus biliaris didalam Δ Kiernan
• Berbentuk Δ, dengan sudut-sudutnya tiga V. centralis
dan canal portal sebagai axisnya

Copyright © 2007 Histologi


Acinus hati (Unit fungsional hati)
• Bagian jaringan hati yang mengalirkan
empedu kedalam satu ductus biliaris
О О terkecil didalam jaringan interlobular
dan juga daerah ini mendapat penda
rahan dari cabang terakhir V. porta
О
dan A. hepatica

• Berbentuk berlian yang terletak diantara dua V. Centralis


• Berdasarkan pendarahan acinus hati dibagi menjadi 3 zona
zona 1, zona 2, zona 3

Copyright © 2007 Histologi


Hepatocyte

Canaliculi biliaris

Ø 0,5 – 1 μ
Celah intercellular 150 A

Ruang Disse Microvilli

Sinusoid
Ruang perisinusoid Disse
- Serat-serat reticulin
- Cairan mirip plasma darah
- Fat storing cells

Copyright © 2007 Histologi


Sinusoid Hati
• Lebih lebar dari kapiler, bentuk
tak teratur

• Dinding dibentuk oleh sel endothel


mempunyai fenestra

• M. basalis kalau ada, tidak continu


• Pada dinding menempel :
- di sebelah luar, fat storing cell,
(pericyte)
- di sebelah dalam, sel Kuppfer

bersifat phagocytic
Copyright © 2007 Histologi
Aliran Empedu

• Dimulai dari canaliculi biliaris


menuju bagian perifer lobu-
lus klasik

• Sebelum keluar lobulus, mele-


wati sal yang lebih besar, tetapi
masih intralobular disebut :
saluran Herring

Copyright © 2007 Histologi


Saluran Herring

• Saluran pendek

• Di bagian perifer lobulus klasik

• Dinding :
- Sebagian selapis sel kubis
- Sebagian sel hati

• Bermuara ke ductus interlobularis


→ Dialirkan ke ductus biliaris di
Δ Kiernan → ductus hepaticus
kanan dan kiri
Copyright © 2007 Histologi
Vesica Fellea (kantong empedu)
Ductus hepaticus
• Bentuk seperti buah pir

Ductus hepaticus communis


• Ukuran pada orang dewasa
Ductus cysticus panjang ± 10 cm, Ø ± 4 cm

• Tidak menghasilkan empedu


Ductus choledochus
hanya menyimpan sementara
• Merupakan diverticulum saluran
empedu extrahepatic

Copyright © 2007 Histologi


Pendarahan Hati

• Arteri hepatica, kaya O2, memberikan hanya sebagian kecil


darah untuk hati dan sebagian besar aliran darah berasal
dari vena porta, yang kaya zat makanan

• Kedua pembuluh ini masuk hati mel porta hepatis kemudian


bercabang2 sampai di Δ Kiernan → cabang2 yang terakhir
yang masuk kedalam jar interlobular kemudian → sinusoid

• Dalam sinusoid kedua darah ini bercampur

• Dari sinusoid → vena centralis → vena sublobularis → vena


hepatica → keluar hati mel porta hepatis → vena cava inferior

Copyright © 2007 Histologi


Vesica Fellea (kantong empedu)
Tunica mucosa
• Mempunyai lipatan-lipatan
• Kadang2 evaginasi ke l. propria
membentuk sinus Rokitansky
Aschoff
• Epithel selapis silindris dengan
microvilli pada permukaannya

Tunica muscularis
• Longitudinal, circular & oblique
Sinus Rokitansky Aschoff

Tunica adventitia/serosa
• Kadang2 ditemukan ductus
aberans Luschka
Copyright © 2007 Histologi
Pancreas
Cauda
• Letak retroperitoneal
Corpus
setinggi vertebra L 2 – L 3
Caput • Panjang ± 20 – 25 cm, berat ± 60 – 65 g

• Terdiri dari caput, corpus dan cauda

• Dibungkus jar peny tipis, tidak jelas mbtk capsul


yang membagi kelenjar menjadi lobuli-lobuli

• Merupakan kel exocrine dan endocrine

Copyright © 2007 Histologi


Bagian exocrine
• Kelenjar serosa mirip kel parotis
• Merupakan kel acinosa complex
• Sel-sel acinus berbentuk pyramid

• Bagian apical tdpt granula zymogen

• Diantara sel tdpt saluran kecil yang


terbuka ke lumen

• Lumen melebar bila kel aktif

Sel centroacinar
• Didalam lumen kadang-kadang ter-
dapat sel gepeng (sel centroacinar)
• Tidak mempunyai sel myoepithel
Copyright © 2007 Histologi
Saluran keluar
Ductus intercalaris • Dimulai sal sempit dgn dinding sel
Ductus interlobularis
centroacinar, kadang2 sebagian
Sel centroacinar masih sel epithel sendiri
• Sal sempit ini dilanjutkan menjadi
ductus intercalaris (ductus intralo-
bularis)
• Pancreas tidak mempunyai ductus
striata seperti kelenjar parotis
• Beberapa ductus intralobularis ber
Ductus intercalaris satu menjadi ductus interlobularis
Sel centroacinar
→ ductus pancreaticus assesorius
Wirsungi
diliputi Jar peny tebal
Santorini
Copyright © 2007 Histologi
Bagian endocrine
• Disusun oleh sel-sel khusus yang
berkelompok dalam suatu daerah
tertentu yang kaya pemb darah
disebut pulau-pulau Langerhans
• Σ 200.000 – 1.800.000 pada orang
dewasa, terutama di bagian cauda
• Dengan HE, daerah pucat, dibatasi
sedikit jar reticular, sel-sel kelenjar
pucat, sulit dikenal jenisnya dan
banyak kapiler darah

• Pulau-pulau tersebar di seluruh


bagian kelenjar
Copyright © 2007 Histologi
Dengan pewarnaan khusus dapat dibedakan 4 macam sel :
sel α, sel β, sel δ dan sel C/PP.

• Sel α
- 20% populasi sel
- Mensekresi glukagon
- Bentuk besar, mencolok, terutama di perifer

• Sel β
- 75% dari polulasi, sel paling kecil, menempati bagian
tengah
- Mensekresi insulin, Granula lebih kecil (200 μm)

Insulin dan glukagon adalah polipeptida


Copyright © 2007 Histologi
• Sel δ
- Sel paling besar, 5% dari populasi
- Granula mirip sel α, tapi kurang padat
- Menghasilkan hormon Somatostatin yang di pankreas
bekerja mengatur pelepasan hormon pulau Langerhans
yang lain (parakrin)

• Sel C/sel PP
- Ditemukan hanya pada spesies tertentu, mis. Guinea pig,
jumlah terbatas, ukuran sama dengan sel β, dengan
sedikit atau tanpa granula.
- Mensekresi polipeptida pankreas
- Fungsi fisiologis tak diketahui

Copyright © 2007 Histologi

Anda mungkin juga menyukai