Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MEDIA LAYANAN BK DAN KEGIATAN PEMINATAN

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling

Dosen pengampu : Arum Setiowati, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 6:

1. Annisa Dhia Fauzi (18144600213)


2. Wahyuni Ariani (18144600220)
3. Imam Nur Kholiq (18144600227)
4. Ival Ripaldi Oktapian (18144600232)
5. Zurotul Nur Latifah (18144600233)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling Universitas PGRI
Yogyakarta.

Dalam penyelesaian makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah Swt yang mencurahkan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

2. Ibu Dr. Arum Setiowati, M.Pd., yang telah memberi tugas dan bimbingan kepada
penulis dalam penyusunan makalah ini.

3. Semua anggota kelompok 6 yang telah berperan aktif dalam membantu penyelesian
tugas makalah ini.

4. Dan semua pihak yang telah membantu penulis.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis makalah ini dengan
harapan dapat memberi manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan penulis untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan
terimakasih dan berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka
yang telah memberikan bantuan, serta menjadikan ini sebagai ibadah. Amin.

Yogyakarta, 20 April 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II MATERI........................................................................................................ 2

A. Media Layanan Bimbingan Konseling........................................................... 2


B. Kegiatan Peminatan....................................................................................... 6

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 9

A. Kesimpulan.................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses layanan bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, maka
dari itu dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling juga membutuhkan
media sehingga dapat membantu dan mempermudah para konselor dalam pelaksanaan
program layanan bimbingan dan konseling. Program layanan bimbingan dan
konseling memuat berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung layanan bimbingan
dan konseling, serta mencakup empat bidang layanan bimbingan dan konseling yaitu
bidang belajar/akademik, pribadi, sosial dan karir. Salah satu dari layanan bimbingan
dan konseling adalah layanan informasi, yang bertujuan untuk memberikan informasi
yang berguna bagi siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya selain itu
juga bisa membekali siswa dengan materi tertentu yang tentunya bermanfaat. Layanan
tersebut bisa diberikan secara ceramah, diskusi antar individu, kelompok, klasikal
atau dengan menggunakan media informasi, hal tersebut akan memudahkan bagi
pembimbing sekaligus memberikan tambahan informasi pada siswa lain agar dapat
menyelesaikan masalahnya bila mengalami yang sama suatu saat nanti dan
diharapkan bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media layanan BK?
2. Apa saja bentuk media layanan BK?
3. Bagaimana kegiatan peminatan ekstra kurikuler?
4. Bagaimana peminatan kelanjutan studi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media layanan BK.
2. Untuk mengetahui macam-macam media layanan BK.
3. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan peminatan ekstra kurikuler.
4. Untuk mengetahui bagaimana peminatan kelanjutan studi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Media Layanan Bimbingan Konseling


Menurut Marso, 1986 (Sadiman, 2002) menyatakan media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Selanjutnya
Gagne (Sadiman, 2002) menjelaskan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Media
dapat dirancang atau dibentuk secara kompleks dengan batasan tertentu sehingga
media itu sendiri dapat merangsang timbulnya semacam dialog internal antara
penyampai informasi dan penerima informasi. Dengan perkataan lain pesan yang
ingin disampaikan dapat diterima baik oleh penerima pesan melalui media yang
digunakan.
Proses pelayanan akan berjalan efektif apabila seluruh komponen ikut
serta dalam proses tersebut, salah satu komponen yang berpengaruh adalah
media, dengan adanya media peserta didik menjadi lebih semangat dan
termotivasi dalam mengikuti layanan seperti layanan informasi yang diberikan
oleh guru BK. Media dalam layanan informasi menampilkan informasi yang
terkait kebutuhan peserta didik setidak-tidaknya media yang ditampilkan dapat
bermanfaat bagi guru itu sendiri maupun bagi peserta didik. Di samping itu
pemakaian media dalam pelayanan BK dapat berpengaruh langsung terhadap
psikologis peserta didik. 
Dalam konsepnya dengan fungsi media bimbingan dan konseling menurut
Nursalim, Muhammad (2013:8), dapat ditekankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penggunaan bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri
sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi bimbingan dan konseling yang
lebih efektif.
2. Media bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari keseluruhan
proses layanan bimbingan dan konseling. Hal ini mengandung pengertian bahwa
media bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri

2
sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka
menciptakan situasi yang diharapkan.
3. Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan
tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan bimbingan dan konseling itu
sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa pemilihan dan penggunaan media
dalam bimbingan dan konseling harus selalu melihat pada kompetensi atau tujuan
dan bahan atau materi bimbingan dan konseling.
4. Media bimbingan dan konseling bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan
demikian tidak diperkenankan menggunakannya sekedar untuk permainan atau
memancing perhatian siswa/klien.
5. Media bimbingan dan konseling bisa berfungsi untuk memperlancar proses
bimbingan dan konseling. Fungsi ini mengandung arti bahwa melalui media
bimbingan dan konseling siswa dapat lebih mudah memahami masalah yang
dialami atau merangkap bahan yang disajikan lebih mudah dan lebih cepat.
6. Media bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan
bimbingan dan konseling. Pada umumnya hasil bimbingan dan konseling yang
diperoleh siswa dengan menggunakan media bimbingan dan konseling akan tahan
lama mengendap.
Ada beberapa macam media layanan bimbingan konseling, diantaranya yaitu:
1. Papan bimbingan
Papan bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk
mempertunjukkanmateri-materi bimbingan dan konseling yang berisi artikel,
gambar, bagan, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi (Mochamad
Nursalim, 2013: 71). Papan bimbingan termasuk dalam media yang berbentuk
visual, dimana tidak hanya gambar akan tetapi juga berisi kalimat-kalimat yang
mudah dipahami. Sri Lestari Soetojo (2012) mengungkapkan pengertian papan
bimbingan sebagai berikut: “Papan bimbingan merupakan media untuk
memberikan informasi, imbauan, tempat menuangkan kreativitas, gagasan dan ide
bagi siswa dan semua warga sekolah selama hal tersebut demi pertumbuhan dan
perkembangan siswa. Papan bimbingan ini seringkali menjadi tempat semua siswa
mendapatkan dan bahkan mencari informasi berkaitan dengan informasi belajar,
karir/peluang kerja, dan studi lanjut, bahkan pencerahan spiritual untuk
meningkatkan kadar keimanan dan pendidikan moral/akhlak mulia siswa”.

3
4
Relevan dengan pengertian di atas, Umar & Satono (2001: 188)
penyelenggaraan papan bimbingan merupakan salah satu aspek untuk
merealisasikan bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Pada papan bimbingan
diharapkan informasi yang ingin disampaikan kepada anak dapat terlaksana. Anak
bisa membaca dan melihat sendiri terkait materi yang terdapat dalam papan
bimbingan. Sesuai penjelasan beberapa ahli tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa media papan bimbingan merupakan media dalam bimbingan dan konseling
yang digunakan oleh guru kelas yang bertugas sebagai guru pembimbing biasanya
berisi mengenai materi-materi dalam bentuk tiga dimensi yang memiliki panjang,
lebar, dan tinggi. Melalui papan bimbingan anak dapat mendapatkan berbagai
informasi mulai dari belajar, karir/ peluang kerja, dan studi lanjut, bahkan
pencerahan spiritual untuk meningkatkan kadar keimanan dan pendidikan
moral/akhlak mulia.
Papan bimbingan memiliki kelebihan-kelebihan dilihat dari segi bentuk dan
isinya. Dari segi bentuk, papan bimbingan dapat digunakan untuk meletakkan
berbagai informasi yang dapat membuat siswa tertarik dan dapat dimanfaatkan
oleh siswa karena penematan papan bimbingan yang strategis sehingga dapat
dilihat dan dibaca oleh semua siswa. Sedangkan dari isinya, papan bimbingan
memberikan informasi yang dibutuhkan seperti informasi belajar, karir, studi
lanjut, keagamaan yang berhubungan dengan moral/ akhlak kepada peserta didik.
Syarat-syarat dalam pembuatan papan bimbingan yaitu:
a. Papan bimbingan dibuat seperti blackboard maupun whiteboard kira-kira
berukuran 1 m x 1,5 m.
b. Kata-kata yang digunakan dalam papan bimbingan disesuaikan dengan bahasa
anak dan harus jelas.
c. Papan bimbingan diberi judul dengan warna yang mencolok dan ukuran yang
besar.
2. Leaflet
Leaflet adalah bentuk penyampaian pesan-pesan melalui lembaran yang
dilipat. Isi dari pesan-pesan tersebut berbentuk kalimat, gambar atau kombinasi
paling sederhana dan muda dibuat (Notoatmojo, 2003). Leaflet  adalah terbitan
tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak
terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit.

5
Sedangkan menurut Effendi (2009) leaflet merupakan selembar kertas yang
berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran yang bisa
membaca. Leaflet terdiri dari 200-400 kata dan kadang-kadang berseling dengan
gambar. Adapun kegunaan leaflet dalam pelayanan BK yaitu:
a. Dapat menyampaikan pesan-pesan dan informasi tertentu kepada peserta
didik.
b. Dapat mempengaruhi dan mengubah tingkah laku peserta didik.
c. Dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam rangka pengembangan
dirinya.
d. Menghindari rasa jenuh dan bosan terhadap siswa.
e. Memberikan pengalaman kreatif kepada siswa agar mampu untuk lebih kreatif
lagi dalam belajar.
3. Kotak masalah
Kotak masalah adalah salah satu instrumen media bimbingan dan konseling
yang berbentuk kotak surat yang disiapkan untuk menampung harapan,
kebutuhan, keluhan, dalam bentuk tertulis. Kotak tersebut ditempatkan dilokasi
yang paling mudah dijangkau. Tanggapan atas isi surat yang dikemukakan peserta
didikkonseli, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan layanan
sesuai kebutuhan peserta didikkonseli dan pertimbangan konselor berupa layanan
konseling, konsultasi, bimbingan klasikal, advokasi, mediasi, papan bimbingan.
Apabila satuan pendidikan telah menggunakan website, maka kotak masalah dapat
dibuat sebagai salah satu menu dari web sekolah yang diproteksi dan hanya dapat
dibuka oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Dengan adanya kotak masalah ini siswa yang merasa malu atau takut
mengemukakan masalah dan pertanyaan yang dimilikinya secara langsung kepada
guru bimbingan konseing dapat menyampaikannya lewat kotak masalah, selain itu
kotak masalah juga bisa digunakan sebagai sarana pengumpul informasi atau data
tentang permasalahan dan pertanyaan dari konseli. Siswa yang merasa malu untuk
mengungkapkan permasalahan dan pertanyaan yang dimilkinya secara langsung,
kemudian berdasarkan data tersebut konselor dapat mempertimbangkan materi
layanan BK yang tepat untuk digunakan (sesuai dengan kebutuhan konseli).

6
B. Kegiatan Peminatan Bimbingan Konseling
Definisi dan Hakekat Peminatan Dalam  implementasi  kurikulum 2013, 
peminatan  peserta  didik merupakan  upaya  advokasi  dan fasilitasi  perkembangan 
peserta didik  agar  secara  aktif mengembangkan  potensi  dirinya untuk  memiliki 
kekuatan  spiritual keagamaan,  pengendalian  diri, kepribadian,  kecerdasan,  akhlak
mulia,  serta  keterampilan  yang diperlukan  dirinya,  masyarakat, bangsa,  dan 
negara  (arahan Pasal  1  angka  1  UU  Nomor  20 Tahun  2003  tentang  Sistem
Pendidikan  Nasional)  sehingga mencapai  perkembangan  optimal. Peminatan 
peserta  didik  harus dikelola dengan baik agar peserta didik  dapat  menentukan 
pilihan yang  sesuai  dan  kemungkinan berhasil dalam belajar.
Untuk setiap  tingkat  arah  peminatan  digunakan  lima  aspek  pokok sebagai 
dasar  pertimbangan  bagi  arah  peminatan  yang  akan  ditempuh. Kelima  aspek 
tersebut  secara  langsung  mengacu  kepada  beberapa karakteristik pribadi siswa dan
lingkungannya, kondisi sekolah dan kondisi pihak-pihak  yang  bertanggung  jawab 
atas  pendidikan  siswa  yang bersangkutan, yaitu :
1. Bakat,  minat,  yang  dan  kecenderungan  pribadi  yang  dapat  diukur dengan tes
bakat dan/atau inventori tentang bakat/ minat.
2. Kemampuan  dasar  umum  (kecerdasan),  yaitu  kemampuan  dasar yang biasanya
diukur dengan tes intelegensi.
3. Kondisi  dan  kurikulum  yang  memuat  mata  pelajaran  dan/atau praktik/latihan
yang dapat diambil atau didalami siswa atas dasar pilihan, serta sistem Satuan
Kredit Semester (SKS) yang dilaksanakan.
4. Prestasi  hasil  belajar, yaitu  nilai  hasil belajar  yang  diperoleh  siswa di
sekolah/madrasah, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun (b) per mata
pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam rangka peminatan
akademik, vokasional dan studi lanjutan.
5. Ketersediaan  fasilitas  sekolah/madrasah,  yaitu  apa  yang  ada  di tempat  siswa 
belajar  yang  dapat  menunjang  pilihan  atau  arah peminatan siswa. Dorongan 
moral  dan  finansial,  yaitu  kemungkinan  penguatan  dan berbagai  sumber 
yang  dapat  membantu  siswa  ,  seperti  orang  tua dan kemungkinan bantuan dari
pihak lain, dan beasiswa.

7
Dalam kegiatan peminatan terdapat peminatan ekstra kurikuler dan peminatan
kelanjutan studi. Yang dimaksud keduanya yaitu:
1. Peminatan Ekstra Kurikuler
Dalam peminatan ekstrakulikuler terdapat Minat minat mempunya makna
yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan suatu di luar diri semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat. Menurut Widyastuti (2008, www,pikiran-
rakyat.com/aticle) minat juga mempunyai fungsi kejiwaan untuk merasa tertarik
pada objek baik 9 berupa benda atau hal lain, rasa tertarik pada suatu objek tersebut
merupakan suatu hal ketertarikan dari subjek yang disebabkan unsur-unsur tertentu
yang terdapat pada objek minat, dengan kata lain minat merupakan sambutan
secara sadar yang didasari oleh perasaan positif yang nantinya akan menimbulkan
perasaan yang positif juga.
Sedangkan Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan
pada waktu libur sekolah yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah.
Tujuan ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan
siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajar, menyalurkan berbagai bakat
dan minat, serta melengkapi upaya pembentukan dan pembinaan manusia
seutuhnya. Peminatan Ekstrakulikuler bertujuan untuk :
a. Memperluas, memperdalam pengetahuan dan kemampuan atau kompetisi yang
relevan dengan program kurikuler.
b. Memberikan hubungan antara mata pelajaran.
c. Menyalurkan bakat dan minat siswa.
d. Mendekatkan pengetahuan yang diperoleh dengan kebutuhan dan tutunan
masyarakat atau lingkungan.
e. Melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

Kegiatan peminatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah


diharapkan dapat memperkaya dan menambah wawasan pengetahuan siswa serta
dapat mempertajam kompetensi siswa terhadap materi yang ada di dalam program
kurikuler.

8
2. Peminatan Kelanjutan Studi
Peminatan studi lanjut merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kurikulum
2013 dalam bimbingan dan konseling. Pelaksanaannya yang relatif baru serta
kurangnya informasi yang diberikan guru kepada peserta didik menyebabkan
banyak peserta didik yang kurang paham mengenai arah peminatan studi lanjut.
Dari studi pendahuluan tersebut diketahui bahwa para peserta didik selama ini
memilih sekolah lanjutan banyak didasarkan pada keinginan orang tua,
pertimbangan ekonomi, dan nilai hasil belajar yang telah mereka tempuh.
Akibatnya, setelah berada ke jenjang berikutnya mereka seringkali mengalami
kesulitan belajar, terjerumus dalam berbagai perilaku terlarang dan masalah pribadi
lainnya, sehingga tidak naik kelas/tingkat, pindah jurusan/program studi, pindah
satuan pendidikan/perguruan tinggi, atau bahkan putus satuan
pendidikan/perguruan tinggi (drop out) (ABKIN : 2013).
Peserta didik membutuhkan informasi sebagai bekal dalam menentukan studi
lanjutnya. Untuk itu peneliti mengembangkan sebuah media berupa buku paket
yang dapat digunakan siswa sebagai sumber informasi mengenai peminatan studi
lanjut. Buku merupakan media yang paling praktis dan mudah digunakan oleh
siswa maupun guru dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah. 

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
1. Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara
optimal sesuai dengan agenda-agenda yang sudah dibuat agardapat di laksanakan
dan dapat membantu peserta didik untuk mampu mengarahkan perilakunya ke hal-
hal positif sehingga mampu membentuk karakter dan kepribadian peserta didik
yang baik.
2. Perlu ditingkatkan kerja sama antara pihak sekolah dan guru BK dalam
melaksanakan program BK dan fungsinya
3. Perlu ditingkatkan kerja sama antara guru BK dan peserta didik dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam membentuk karakter
peserta didik

10
DAFTAR PUSTAKA

Effendi Ferry, Makhfudli,2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Hendrawan, Della A. "Pengembangan Paket Informasi Arah Peminatan Studi Lanjut dalam
Bimbingan Klasikal untuk SMP." Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling UNESA,
vol. 6, no. 2, 2016.
Mochamad Nursalim. (2013). Pengembangan Media Bimbingan & Konseling. Jakarta:
Akademik
Sainuddin, I. H. JENIS JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING.
Sri Lestari Soetojo. (2012). Mengenal Media Bimbingan dan Konseling Sekolah. Diakses
dari http://bk-fkip.umk.ac.id/2012/09/mengenal-mediabimbingan-dan-konseling.html
pada tanggal 1 Maret 2013, pukul 11.11 WIB.
Umar & Satono. (2001). Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: Pustaka Setia
Zaini, A., Dianto, M., & Mulyani, R. R. (2020, August). Pentingnya Penggunaan Media
Bimbingan dan Konseling dalam Layanan Informasi. In Prosiding Seminar Nasional
Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang (pp. 126-131).
http://digilib.uinsby.ac.id/10477/5/bab%202.pdf

http://eprints.walisongo.ac.id/3982/6/103311018_bab5.pdf

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-
unesa/article/view/14572

11

Anda mungkin juga menyukai