(Novi Yanti)
Jurnal KBP
Volume 1 - No. 2, September 2013
Novi Yanti
STIE “KBP” Padang
(vie_pdg@yahoo.com)
ABSTRAK
161
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
162
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)
163
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
164
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)
165
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
166
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)
167
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
pula sebaliknya, apabila jumlah kredit sumber yang ada seperti kegiatan
yang diberikan lebih kecil daripada penjualan, kas, modal, jumlah
jumlah dana yang dihimpun maka akan karyawan, jumlah cabang, dan
terjadi penumpukan dana yang tidak sebagainya. Rasio ini mengikur
produktif pada bank tersebut yang pada efektifitas pimpinan dalam mengelola
hakikatnya merupakan alat likuid yang perusahaan,yang tercermin dalam laba
sebagian basar berupa kas, berasal dari yang diperoleh dari penjualan.
penghimpunan dana masyarakat yang Rasio profitabilitas yang
didalamnya terdapat unsure biaya digunakan adalah:
bunga. a. Return on Asset (ROA)
Menurut ketetapan Bank Menurut Lukman Dendawijaya
Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004. Tata (2009: 119), Dalam penentuan
cara dalam penilaian tingkat kesehatan tingkat kesehatan suatu bank, Bank
bank untuk LDR adalah sebagai Indonesia lebih mementingkan
berikut: penilaian besarnya ROA karena
a. Untuk rasio LDR sebesar 110% Bank Indonesia sebagai Pembina
atau lebih diberikan nilai kredit 0, dan pengawas perbankan lebih
artinya likuiditas bank tersebut mengutamakan nilai profitabilitas
dinilai tidak sehat. suatu bank yang diukur dengan asset
b. Untuk rasio LDR dibawah 110% yang dananya sebagian besar berasal
diberi nilai kredit 100, artinya dari dana simpanan masyarakat.
bank tersebut dinilai sehat Menurut ketetapan Bank Indonesia
Rasio ini juga merupakan Nomor: 6/10/PBI/2004, suatu bank
indikator kerawanan dan kemampuan dapat dimasukkan dalam kategori
dari suatu bank. Sebagai praktisi sehat apabila memiliki rasio ROA
perbankan menyepakati bahwa batas minimal 1,5%.
aman dari loan to deposit ratio sesuatu ROA digunakan untuk
bank adalah sekitar 80%, namun, batas mengukur efektifitas perusahaan di
toleransi berkisar antara 85% -100%. dalam menghasilkan keuntungan
Besarnya LDR menurut peraturan dengan memanfaatkan aktiva atau
pemerintah maksimum adalah 110%. asset yang dimiliki. Dengan kata
Sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 lain, rasio ini digunakan untuk
Mei 2004 LDR dapat dirumuskan mengukur kemampuan manajemen
sebagai berikut. bank dalam memperoleh keuntungan
(laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu bank, semakin
Kredit merupakan total kredit besar pula tingkat keuntungan yang
yang diberikan kepada pihak ketiga dicapai bank tersebut dan semakin
(tidak termasuk antar bank). Dana baik pula posisi bank tersebut dari
pihak ketiga mencakup giro, tabungan, segi penggunaan asset.
dan depositi (tidak termasuk antar Menurut Lukman Dendawijaya
bank). (2009: 118) ROA dapat dirumuskan
sebagai berikut.
3 Analisis Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas atau
b. Rasio Beban Operasional terhadap
Operating Rasio menggambarkan
Pendapatan Operasional (BOPO)
kemampuan perusahaan mendapatkan
laba melalui semua kemampuan, dan
168
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)
169
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
170
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)
171
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
172
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)
173
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
Tabel 1
Analisis Kinerja Keuangan Bank Mandiri
Tahun 2007 sampai dengan 2011( %)
KETERANGAN 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio Permodalan (CAR) 18,07 15,20 16,41 16,36 17,54
2. Ratio Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 48,83 54,74 59,19 67,74 74,73
3. Ratio Profitabilitas
ROA 1,98 2,25 2,74 3,11 2,99
174
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)
peningkatan nilai LDR nya tidak 62,52%, dan tahun 2011 sebesar
melebihi batas nilai yang sehat sebagai 65,19%, akan tetapi hal tersebut tidak
mana telah ditetapkan oleh Bank mempengaruhi kualitas bank karena
Indonesia yaitu bank yang sehat bank yang sehat nilai BOPO dibawah
memiliki nilai maksimum 110%. 93,5%, dan nilai ROA minimal 1,5%,
Untuk rasio profitabilitas yaitu sebagaimana telah ditetapkan oleh
untuk ROA dan BOPO perkembangan Bank Indonesia.
kinerjanya juga baik (sehat) dilihat
dari tahun 2007 sampai dengan tahun b. Analisis Perkembangan Kinerja
2011. Dimana untuk ROA mengalami Bank BRI tahun 2007 sampai dengan
peningkatan yaitu tahun 2007 adalah Tahun 2011
sebesar 1,98%, tahun 2008 sebesar Perkembangan kinerja Bank
2,25%, tahun 2009 sebesar 2,74%, BRI (Persero) Tbk ini dapat dilihat
tahun 2010 sebesar 3,11%, dan tahun dengan menggunakan rasio
2011 sebesar 2,99%. Dan untuk BOPO permodalan, rasio likuiditas, dan rasio
mengalami fluktuasi dimana pada profitabilitas. Untuk lebih jelas dapat
tahun 2007 sebesar 71,43%, tahun dilihat perhitungannya pada tabel 2
2008 sebesar 67,0%, tahun 2009 dibawah ini:
sebesar 67,83%, tahun 2010 sebesar
Tabel 2
Analisis Kinerja keuangan Bank BRI Tahun 2007 sampai dengan 2011( %)
KETERANGAN 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio Permodalan (CAR) 16,39 11,95 11,54 11,46 14,16
2. Ratio Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 61,16 72,07 80,17 71,9 117,72
3. Ratio Profitabilitas
ROA 3,82 3,59 3,12 3,69 3,99
Berdasarkan table diatas dapat tahun 2009 CAR nya turun menjadi
diketahui bahwa perkembangan kinerja 11,54%, tahun 2010 turun lagi menjadi
Bank BRI (Persero) Tbk, dari tahun 11,46% , dan tahun 2011 CAR nya naik
2007 sampai dengan 2011 dilihat dari menjadi 14,16%.
rasio permodalan yaitu dengan rasio Dilihat dari rasio likuiditas yaitu
CAR bank BRI ini adalah baik (sehat) rasio LDR dari tahun 2007 sampai
walaupun terjadi penurunan pada tahun dengan tahun 2011 perkembangan
2008, 2009, dan 2001. karena suatu kinerja Bank BRI ini juga baik (sehat),
bank dapat dikatakan sehat jika telah karena jika suatu bank bisa dikatakan
melebihi nilai CAR yang telah sehat apabila nilai LDR nya tidak
ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu melebihi nilai yang telah ditetapkan
8%. Rasio CAR yang diperoleh bank oleh Bank Indonesia yaitu maksimum
BRI (Persero) Tbk pada tahun 2007 110%. Rasio LDR yang diperoleh oleh
adalah sebesar 16,39%, tahun 2008 Bank BRI (Persero) Tbk tahun 2007
CAR nya turun yaitu menjadi 11,95%, adalah sebesar 61,16%, tahun 2008
175
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
sebesar 72,07%, tahun 2009 sebesar 3,69%, dan tahun 2011 sebesar 3,99%.
80,17%, tahun 2010 sebesar 71,9%, dan Dan untuk BOPO tahun 2007 sebesar
pada tahun 2011 perkembangan kinerja 62,10%, tahun 2008 sebesar 63,47%,
bank ini (tidak baik/sehat) karena nilai tahun 2009 sebesar 62,80%, tahun 2010
LDR nya melebihi nilai yang telah sebesar 55,50%, dan tahun 2011
ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar 57,14%.
nilai LDR nya adalah sebesar 117,72%.
Rasio profitabilitas yaitu untuk c. Analisis Perkembangan Kinerja
ROA dan BOPO perkembangan Bank BTN tahun 2007 sampai
kinerjanya juga baik (sehat) dilihat dari dengan Tahun 2011
tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, Untuk mengetahui
karena bank yang sehat nilai ROA perkembangan kinerja Bank BTN
minimal 1,5%, dan BOPO dibawah (Persero) Tbk yaitu dengan
93,5% sebagai mana telah ditetapkan menggunakan rasio permodalan, rasio
oleh Bank Indonesia. Dimana untuk likuiditas, dan rasio profitabilitas, dapat
ROA tahun 2007 adalah sebesar 3,82%, dilihat perhitungannya pada table 4.2.3
tahun 2008 sebesar 3,59%, tahun 2009 dibawah ini:
sebesar 3,12%, tahun 2010 sebesar
Tabel 3
Analisis Kinerja Keuangan Bank BTN Tahun 2007 sampai dengan 2011( %)
KETERANGAN 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio Permodalan (CAR) 69,99 9,05 13,41 12,04 10,17
2. Ratio Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 96,95 102,48 94,55 94,41 87,37
3. Ratio Profitabilitas
ROA 1,64 1,48 1,28 1,83 1,71
176
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)
2009 sebesar 94,55%, tahun 2010 93,5% sebagai mana telah ditetapkan
sebesar 94,41%, dan tahun 2011 sebesar oleh Bank Indonesia. BOPO tahun
87,37%. 2007 sebesar 89,15%, tahun 2008 turun
Untuk rasio profitabilitas yaitu menjadi 85,89%, tahun 2009 naik
untuk rasio ROA tahun 2007, 2010, dan menjadi 86,59%, tahun 2010 turun
2011 perkembangan kinerjanya baik menjadi 582,34%, dan tahun 2011 juga
(sehat), karena bank yang sehat nilai turun menjadi 80,44%.
ROA minimum 1,5%, pada tahun 2007
sebesar 1,64%, tahun 2010 sebesar d. Analisis Perkembangan Kinerja
1,83%, dan tahun 2011 sebesar 1,71%. Bank BNI tahun 2007 sampai
Akan tetapi ROA tahun 2008 dan 2009 dengan Tahun 2011
tidak sehat karena nilai ROA nya Perkembangan kinerja Bank
dibawah nilai yang ditetapkan oleh BNI (Persero) Tbk yang dilihat dengan
Bank Indonesia. Yaitu pada tauhun menggunakan rasio permodalan, rasio
2008 sebesar 1,48% dan tahun 2009 likuiditas, dan rasio profitabilitas.
adalah sebesar 1,28%. Dan untuk Untuk lebih jelas dapat dilihat
BOPO dari tahun 2007 sampai dengan perhitungannya pada tabel 4 dibawah
tahun 2011 adalah baik (sehat), karena ini:
bank yang sehat nilai BOPO dibawah
Tabel 4
Analisis Kinerja Keuangan Bank BNI Tahun 2007 sampai dengan 2011( %)
KETERANGAN 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio Permodalan (CAR) 14,15 12,90 10,17 14,57 12,23
2. Ratio Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 53,93 61,85 57,71 63,29 63,86
3. Ratio Profitabilitas
ROA 0,81 0,96 1,51 2,21 2,49
177
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
menjadi 63,29%, dan tahun 2011 juga (sehat) karena nilai CAR melebihi nilai
naik 63,86%. yang telah ditetapkan oleh bank
Untuk rasio profitabilitas yaitu Indonesiayaitu sebesar 8%. Untuk rasio
untuk rasio ROA perkembangan likuiditas yaitu rasio LDR
kinerjanya pada tahun 2007, dan 2008 perkembangan kinerjanya juga baik
tidak baik (tidak sehat), karena bank (sehat) dimana nilai LDR nya tidak
yang sehat nilai ROA minimum 1,5%, melebihi ketentuan yang telah
pada tahun 2007 sebesar 0,81%, tahun ditetapkan Bank Indonesia yaitu
2008 sebesar 0,96%, pada tahun 2009, dibawah 110%. Dan perkembangan
2010, dan 2011 bank ini adalah baik kinerja untuk rasio profitabilitas yaitu
(sehat), karena nilai ROA nya melebihi ROA dan BOPO juga baik (sehat)
nilai yang ditetapkan oleh Bank karena nilai ROA yang dihasilkan
Indonesia. Yaitu pada tauhun 2009 masih diatas ketentuan minimum yang
adalah sebesar 1,51%, tahun 2010 ditetapkan Bank Indonesia yaitu 1,5%,
adalah sebesar 2,21%, tahun 2011 dan BOPO yang dihasilkan juga tidak
adalah sebesar 2,49%. Dan untuk melebihi ketentuan yang telah
BOPO tahun 2007 dan 2008 tidak baik ditetapkan Bank Indonesia yaitu
(tidak sehat), karena nilai BOPO dibawah 93,5%.
melebihi standar yang telah ditetapkan
oleh Bank Indonesia dimana BOPO 2. PT. Bank Rakyat Indonesia
yang sehat nilainya dibawah 93,5%. (Persero) Tbk.
BOPO tahun 2007 sebesar 98,51%, Perkembangan kinerja bank
tahun 2008 94,97%, untuk BOPO tahun BRI yang ditunjukkan dari tahun 2007
2009, 2010, dan 2011 adalah sehat sampai dengan tahun 2011 yaitu untuk
karna nilai BOPO nya dibawah standar rasio permodalan yaitu CAR, rasio
yang telah ditetapkan Bank Indonesia. likuiditas yaitu LDR, dan rasio
Tahun 2009 adalah sebesar 68,68%, profitabilitas yaitu ROA dan BOPO,
tahun 2010 sebesar 64,69%, dan tahun perkembangan kinerja ketiga rasio
2011 sebesar 65,85%. tersebut dinyatakan baik (sehat) karena
nilai rasio yang dihasilkan tidak
SIMPULAN DAN melebihi dan tidak kurang dari
IMPLIKASI PENELITIAN ketentuan yang telah ditetapkan Bank
Simpulan Indonesi, yaitu untuk CAR minimum
Berdasarkan uraian penjelasan 8%, LDR dibawah 110%, ROA
yang terdapat pada bab sebelumnya minimum 1,5%, dan Untuk BOPO
mengenai analisis dan pembahasan dibawah 93,5%. Akan tetapi untuk
hasil penelitian, maka dapat rasio LDR pada tahun 2011 tidak sehat
disimpulkan perkembangan kinerja karena nilai LDR nya melebihi
masing-masing bank dilihat dari ketentuan yang telah ditetapkan yaitu
analisis rasio permodalan, rasio 117,72% sedangkan LDR yang sehat
likuiditas, dan rasio profitabilitas nilainya dibawah 110%.
masing-masing bank antara lain:
1. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 3. PT. Bank Tabungan Negara
Perusahaan yang berdiri sejak (Persero) Tbk.
tahun 1998 ini, dapat dilihat Perkembangan kinerja bank
perkembangan kinerjanya dari tahun BTN yang dilihat dari tahun 2007
2007 sampai 2011, untuk rasio sampai 2011 yaitu untuk rasio
permodalan yaitu CAR adalah baik permodalan yaitu CAR dan rasio
178
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)
179
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180
180