Anda di halaman 1dari 20

Analisis Kinerja Perusahaan...

(Novi Yanti)

Jurnal KBP
Volume 1 - No. 2, September 2013

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Novi Yanti
STIE “KBP” Padang
(vie_pdg@yahoo.com)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan


kinerja perusahaan perbankan yang terdaftar dibursa efek Indonesia (BEI), khususnya
pada Bank Umum Milik Negara (BUMN) selama lima tahun berturut-turut, yaitu dari
tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu
sumber data yang digunakan dari sumber eksternal dan merupakan data sekunder
yang berasal dari ringkasan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek
Indonesia (BEI). Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa rasio
dengan metode horizontal yaitu dengan membandingkan laporan keuangan beberapa
periode sehingga akan terlihat perkenbangan kinerja masing-masing bank tersebut.
Berdasarkan analisa rasio yang telah dilakukan tersebut yaitu ratio
Permodalan, ratio likuiditas, dan ratio profitabilitas, maka hasilnya menunjukkan
bahwa setiap bank itu berdeda-beda walaupun bank tersebut sama-sama Bank Umum
Milik Negara (BUMN). Dimana untuk rasio permodalan kinerja ke empat bank
tersebut yaitu Bank Mandiri (persero) Tbk, Bank BRI (persero) Tbk, Bank BTN
(persero) Tbk, dan Bank BNI (persero) Tbk adalah baik (sehat) karna nilai yang
dihasilkan melebihi ketetapan minimum bank yang sehat yaitu minimum 8%. Untuk
rasio likuiditas perkembangan kinerjanya ke empat bank tersebut yaitu Bank Mandiri
(persero) Tbk, Bank BRI (persero) Tbk, Bank BTN (persero) Tbk, dan Bank BNI
(persero) Tbk juga baik (sehat) yaitu tidak melebih ketetapan yang telah ditetapkan BI
yaitu kecil dari 110%, akan tetapi pada tahun 2011 kinerja Bank BRI kurang sehat
karna nilai yang dihasilkan melebihi standar yang telah ditetapkan BI. Dan untuk
rasio Profitabilitas perkembangan kinerja yang baik (sehat) diperolah oleh Bank
Mandiri (persero) Tbk dan Bank BRI (persero) Tbk karena nilai ROA yang dihasilkan
melebihi standar yang ditetapkan BI yaitu 1,5% dan BOPO yang dihasilkan juga
dibawah 93,5% sebagaimana telah ditetapkan BI. Akan tetapi untuk Bank BTN
(persero) Tbk tahun 2008 dan tahun 2009. Dan Bank BNI (persero) Tbk tahun 2007
dan 2008, untuk rasio ROA yang dihasilkannya kurang baik karena nilai yang
dihasilkan kurang dari standar yang telah ditetapkan BI yaitu minimum 1,5%.

Kata Kunci: Kinerja keuangan, Perbankan, Bursa Efek Indonesia

PENDAHULUAN internasional. Ramainya pembicaraan


Dunia bisnis merupakan dunia masalah ini disebabkan salah satu tolak
yang paling ramai dibicarakan forum, ukur kemajuan suatu negara adalah dari
baik yang bersifat nasional maupun kemajuan ekonominya dan tulang

161
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

punggung dari kemajuan ekonomi termasuk dalam hal ini adalah


adalah dunia bisnis. perusahaan perbankan yang telah
Perusahaan yang bergerak menjadi perusahaan publik dan
dalam dunia bisnis terdiri dari beragam terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perusahaan dan bergerak dalam (BEI).
berbagai bidang usaha, mulai dari Penilaian kinerja perusahaan
bidang usaha perdagangan, industri, penting dilakukan baik oleh
pertanian, peternakan, perumahan, manajemen, pemegang saham,
manufaktur, keuangan dan usaha-usaha pemerintah, dan pihak lain yang
lainnya. Semua bidang usaha tersebut berkepentingan dan terkait dengan
tidak terlepas dari kebutuhan dana distribusi kesejahteraan diantara
(modal) baik untuk modal investasi mereka, tidak terkecuali perusahaan
maupun modal kerja. Kebutuhan dana perbankan, manajemen sangat
ini dipenuhi dari modal sendiri atau memerlukan hasil pengukuran dan
dari luar perusahaan. Dana dari luar penilaian terhadap kinerja unit
bisa didapatkan dari lembaga-lembaga bisnisnya. Para investor sangat
keuangan. berkepentingan atas hasil pengukuran
Menurut kasmir (2002:2) dan penilaian kinerja suatu badan
defenisi lembaga keuangan secara usaha. Dengan mengetahui hasil
umum adalah setiap perusahaan yang pengukuran dan penilaian kinerja
bergerak dibidang keuangan, tersebut, maka mereka akan mampu
menghimpun dana, menyalurkan dana, untuk mengambil keputusan, apakah
atau kedua-duanya. Artinya kegiatan akan tetap bertahan sebagai pemilik
yang dilakukan oleh lembaga keuangan badan usaha tersebut atau harus
selalu berkaitan dengan bidang menjualnya kepada investor lain.
keuangan, apa kegiatannya Berapa tingkat keuntungan yang bisa
menghimpun dana atau hanya dicapai dan bagaimana prospek usaha
menyalurkan dana atau kedua-duanya dimasa yang akan datang merupakan
menghimpun dan menyalurkan dana, sebagian informasi penting bagi para
dan bisa juga disebut dengan jual beli investor yang maupun calon investor.
uang. Calon investor sangat berkepentingan
Menurut kasmir (2002:29) dari terhadap kinerja suatu badan usaha
kegiatan jual beli uang inilah bank akan untuk menentukan akan menjadi
memperoleh keuntungan yaitu dari investor atau tidak dalam bidang usaha
selisih harga beli (bunga simpanan) tersebut. Pemerintah sangat
dengan harga jual (bunga simpanan). berkepentingan terhadap pengukuran
Disamping itu kegiatan bank lainnya dan penilaian kinerja suatu lembaga
dalam rangka menghimpun dana dan keuangan, sebab mempunyai fungsi
menyalurkan dana adalah jasa-jasa yang strategis dalam rangka
lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memajukan dan meningkatkan
memperlancar kegiatan menghimpun perekonomian Negara.
dan menyalurkan dana, sehingga kita
bisa melihat dan mengukur kinerja TINJAUAN PUSTAKA DAN
suatu perusahaan tersebut. HIPOTESIS
Kinerja perusahaan yang telah Defenisi Pasar Modal
go publik akan sangat diperlukan dan Menurut Tandelilin (2001:25)
bahkan diwajibkan untuk melaporkan pasar modal secara umum dapat
kinerja perusahaannya secara periodik, diartikan sebagai pasar yang

162
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)

memperjualbelikan produk berupa dana Pasar modal dapat mendorong


yang bersifat absrak, sedangkan dalam terciptanya alokasi dana yang efesien,
bentuk konkriknya, produk yang karena dengan adanya pasar modal
diperjual belikan di pasar modal berupa maka pihak yang memiliki kelebihan
lembar surat-surat berharga efek. dana (investor) dapat memilih alternatif
Dalam pengertian klasik, pasar investasi yang memberikan return yang
modal diartikan sebagai suatu bidang paling optimal.
usaha perdagangan surat-surat berharga Menurut Tandelilin (2001: 18)
seperti saham, sertifikat saham, dan instrument pasar modal adalah sebagai
obligasi atau efek pada umumnya. berikut:
Pasar modal dalam artian yang lebih a. Saham
operasional seperti yang tertuang dalam Saham merupakan bukti
Kepres No. 60 tahun 1988, pasar modal kepemilikan atas asset-asset
di pahami sebagai bursa yang perusahaan yang menerbitkan
merupakan sarana yang saham. Saham merupakan salah satu
mempertemukan penawaran jenis sekuritas yang popular yang
permintaan dana jangka panjang (lebih diperjual belikan di pasar modal.
dari satu tahun) dalam bentuk efek. b. Obligasi (Bons)
Pasar modal merupakan Obligasi merupakan sekuritas yang
kegiatan yang berhubungan dengan memberikan pendapatan dalam
penawaran umum dan perdangan efek, jumlah tetap kepada pemiliknya.
perusahaan publik yang berkaitan Pada saat membeli obligasi, investor
dengan efek yang diterbitkannya, serta sudah dapat mengetahui dengan
lembaga dan propesi yang berkaitan pasti berapa pembayaran bunga
dengan efek. Pasar modal menyediakan yang akan diperolehnya secara
berbagai alternatif investasi bagi para periodik dan berapa pembayaran
investor selain alternatif investasi kembali nilai par (par value) pada
lainnya seperti: menabung di bank, saat jatuh tempo.
membeli emas, asuransi, tanah dan c. Reksadana
bangunan, dan sebagainya. Pasar modal Reksadana (mutual fund) adalah
bertindak sebagai penghubung antara sertifikat yang menjelaskan bahwa
investor dengan perusahaan ataupun pemilik menitipkan sejumlah dana
institusi pemerintah melalui pada perusahaaan reksadana, untuk
perdagangan instrumen keuangan digunakan sebagai modal
jangka panjang seperti obligasi, saham berinvestasi baik di pasar modal
dan lainnya. maupun di pasar uang.
Menurut Tandelilin (2001:13) d. Instrument Derivatif
Pasar modal merupakan kegiatan yang Instrument deriviatif merupakan
mempertemukan antara pihak yang sekuritas yang nilainya merupakan
memiliki kelebihan dana (investor) turunan dari suatu sekuritas lain,
dengan pihak yang membutuhkan dana sehingga instrument deriviatif sangat
(emiten) dengan cara tergantung dari harga sekuritas lain
memperjualbelikan sekuritas, yang yang ditetapkan sebagai patokan
memiliki umur lebih dari satu tahun,
seperti saham dan obligasi. Sedangkan Pengertian dan Jenis Bank
tempat terjadinya jual beli sekuritas Menurut Kasmir (2010: 25)
disebut dengan bursa efek. dalam pembicaraan sehari-hari, bank
dikenal sebagai lembaga keuangan

163
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

yang kegiatan utamanya menerima lembaga yang berfungsi memperlancar


simpanan giro, tabungan, dan deposito. lalu lintas pembayaran.
Kemudian bank juga dikenal sebagai Menurut kasmir (2004:18)
tempat untuk meminjam uang (kredit) peredaran lainnya adalah dilihat dari
bagi masyarakat yang segi siapa nasabah yang mereka layani,
membutuhkannya. apakah masyarakat dalam lokasi
Menurut UU No.10 tahun 1998 tertentu. Jenis perbankan juga dibagi ke
pengertian bank adalah badan usaha dalam caranya menentukan harga jual
yang menghimpun dana dari dan harga beli.
masyarakat dalam bentuk simpanan dan Jika dilihat dari jenis-jenis,
menyalurkannya pada masyarakat bank dapat dilihat dari segi
dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya kepemilikannya yaitu:
dalam rangka meningkatkan taraf hidup a. Bank Milik Pemerintah
rakyat. Dimana baik akte pendirian maupun
Menurut undang-undang No 7 modalnya dimiliki oleh pemerintah,
tahun 1992 tentang perbankan sehingga seluruh keuntungan bank
sebagaimana telah diubah dengan ini dimiliki oleh pemerintah pula.
undang-undang No 10 tahun 1998 b. Bank Milik Swasta Nasional
pengertian bank adalah badan usaha Bank jenis ini sebagian besar dimilki
yang menghimpun dana dari oleh swasta nasional serta akte
masyarakat dalam bentuk simpanan dan pendieiannya didirikan oleh swasta,
menyalurkannya kepada masyarakat begitu pula pembagian
dalam bentuk kredit dan atau bentuk- keuntungannya untuk keuntungan
bentuk lainnya dalam rangka swasta pula.
meningkatkan taraf hidup rakyat c. Bank Milik Koperasi
banyak. Kepemilikan saham-saham bank ini
Menurut Stuart seperti dikutip dimiliki oleh perusahaan yang
oleh Suyatno (2003: 1) bank adalah berbadan hukum koperasi.
suatu badan yang bertujuan untuk d. Bank Milik asing
memuaskan kredit, baik dengan alat Bank jenis ini merupakan cabang
pembayaran sendiri atau dengan uang dari bank yang ada diluar negri, baik
yang diperolehnya dari orang lain, milik swasta maupun milik
maupun dengan jalan memperedarkan pemerintah asing. Jenis
alat-alat penukar baru yang berupa kepemilikannyapun dimiliki oleh
uang giral. pihak luar negri.
Pengertian diatas memiliki e. Bank Milik Campuran
kandungan filosofi yang tinggi. Kepemilikan saham bank campuran
Pengertian yang teknis dapat ditemukan dimiliki oleh pihak asing dan pihak
pada Standar Akuntansi Keuangan swasta nasional. Kepemilikan
(PSAK) dan Surat Keputusan Mentri sahamnya secara mayoritas
Keuangan RI No 792 tahun1990. dipegang oleh warga Negara
Pengertian bank menurut PSAK No 31 Indonesia.
dalam Standar Akuntansi Keuangan Setelah keluar UU Pokok
(1990:31:1) adalah suatu lembaga yang perbankan No. 7 tahun1992 dan
berperan sebagai perantara keuangan ditegaskan lagi dengan keluarnya
antara pihak-pihak yang memiliki Undang-undang RI no. 10 tahun 1998
kelebihan dana dan pihak-pihak yang maka jenis perbankan terdiri dari:
memerlukan dana, serta sebagai

164
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)

a. Bank Umum untuk memprediksi posisi keuangan


Bank umum adalah bank yang dimasa depan dan hal-hal lain yang
melaksanakan kegiatan usaha secara langsung menarik perhatian pemakaian
konvensional dan atau berdasarkan seperti pembayaran dividen, upah,
prinsip syariah yang dalam pergerakan harga sekuritas dan
kegiatannya memberikan jasa dalam kemampuan perusahaan untuk meme-
lalu lintas pembayaran. Sifat jasa nuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
yang diberikan adalah umum dalam Kinerja merupakan hal penting
artian dapat memberikan seluruh yang harus dicapai oleh setiap
jasa perbankan yang ada. Begitu perusahaan, karena kinerja merupakn
pula dengan wilayah operasinya cerminan dari kemampuan perusahaan
dapat dilakukan seluruh wilayah. dalam mengelola dan mengalokasikan
Bank umum sering disebut Bank sumber dananya. Selain itu, tujuan
konvensional. pokok penilaian kinerja adalah untuk
b. Bank Perkreditan Rakyat memotivasi karyawan dalam mencapai
Bank pengkreditan rakyat adalah sasaran organisasi dan dalam mematuhi
bank yang melaksanakan usaha standar prilaku yang telah ditetapkan
secara konvensional atau berdasar sebelumnya, agar membuahkan
prinsip syariah yang dalam tindakan dan hasil yang diharapkan.
kegiatannya tidak memberikan jasa Standar prilaku dapat berupa kebijakan
dalam lalu lintas pembayaran. manajemen atau rencana formal yang
Artinya disini kegiatan bank dituangkan dalam anggaran.
pengkreditan rakyat jauh lebih
sempit jika dibandingkan dengan Laporan keuangan
kegiatan Bank Umum. Menurut Munawir (2002:5)
laporan keuangan pada dasarnya adalah
Kinerja Keuangan hasil dari proses akuntansi yang dapat
Menurut Singgih (2000:1) digunakan sebagai alat untuk
Sebagai wujud yang dicapai berkomunikasi antarandata keuangan
perusahaaan dalam periode waktu atau aktivitas suatu perusahaan dengan
usaha, tidak terlepas dari kinerja yang pihak-pihak yang berkepentingan
dilakukan pihak perusahaan. Apabila dengan data atau aktivitas perusahaan
kinerja perusahaan bagus, akan tersebut.
menghasilkan prestasi yang bagus pula, PSAK No. 1 tahun 2002
begitu juga sebaliknya. Menurut mentri menyatakan bahwa laporan keuangan
keuangan RI berdasarkan keputusan menunjukkan apa yang telah dilakukan
No. 740/KMK.00/1989 tanggal 28 juni manajemen atas pertanggungjawaban
1989, bahwa yang dimaksud dengan manajemen atas sumber daya yang
kinerja keuangan adalah prestasi yang dipercayakan kepadanya. Pemakaian
dicapai oleh perusahaan dalam periode laporan keuangan terdiri dari investor
tertentu yang mencerminkan tingkat sekarang dan investor potensial,
kesehatan dari perusahaan tersebut. karyawan, pemberi pinjaman, pemasok
Menurut PSAK (1996) kinerja dan kreditur usaha lain, pelanggan,
perusahaan dapat diukur dengan pemerintah dan masyarakat yang
menganalisa dan mengevaluasi laporan menggunakan untuk membantu dalam
keuangan. Informasi posisi keuangan menentukan apakah harus membeli,
dan kinerja keuangan dimasa lalu menahan atau menjual investasinya.
seringkali digunakan sebagai dasar

165
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

Menurut PSAK No 1 revisi e. Kualitas aktiva produktif dan


2009 menyebutkan laporan keuangan informasi lainnya
adalah suatu penyajian terstruktur dari f. Transaksi valuta asing dan
posisi keuangan dan kinerja keuangan derivative
suatu entitas. Tujuan laporan keuangan g. Perhitungan rasio keuangan
adalah memberikan informasi h. Pembelian kredit dari Badan
mengenai posisi keuangan, kinerja Penyehatan Perbankan Nasional/
keuangan, dan arus kas entitas yang BPPN (jika ada)
bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan keuangan Analisa rasio keuangan perbankan
dalam pembuatan keputusan ekonomi. 1. Analisa Rasio Permodalan
Laporan keuangan juga menunjukkan Menurut Mudrajad Kuncoro dan
hasil pertanggung-jawaban manajemen Suhardjono (2002:562) CAR adalah
atas penggunaan sumber daya yang kemampuan bank dalam
dipercayakan kepada mereka. mempertahamkan modal yang
Menurut Skousen, Stice dan mencukupi dan kemampuan
Stice tahun 2000 (dalam mulyani dan manajemen bank dalam
meiden: 2003) menyatakan bahwa yang mengidentifikasi, mengukur,
dimaksud dengan laporan keuangan mengawasi dan mengontrol risiko-
meliputi Statement of Financial risiko yang timbul yang dapat
Position, Statement of Earning and berpengaruh trhadap besarnya modal
Comrehensive Income, Statement of bank.
Cas Flow dan Statement of Investment CAR adalah rasio yang
by and Distribution to Owners. memperlihatkan seberapa jauh seluruh
Laporan keuangan tersebut berisi aktiva bank yang mengandung resiko
informasi akuntansi yang digunakan (kredit, penyertaan, surat berharga,
oleh pengguna eksternal sebagai dasar tagihan pada bank lain) ikut dibiayai
dalam pengambilan keputusan dari dana modal sendiri bank di
ekonomi. samping memperoleh dana-dana dari
Laporan keuangan yang sumber-sumber di luar bank, seperti
disajikan oleh bank Umum untuk dana masyarakat, pinjaman (utang), dan
dipublikasikan kepada masyarakat, lain-lain. Dengan kata lain, CAR
berpedoman pada Peraturan bank adalah rasio kinerja bank untuk
Indonesia No. 3/22/PBI tanggal 13 mengukur kecukupan modal yang
Desember 2001 tentang Transparansi dimilki bank untuk menunjang aktiva
kondisi keuangan Bank dan Surat yang mengandung atau menghasilkan
Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP resiko, misalnya kredit yang diberikan.
tanggal 14 desember 2001 tentang CAR merupakan indicator terhadap
laporan keuangan Publikasi Triliwunan kemampuan bank untuk menutupi
dan Bulanan bank Umum serta laporan penurunan aktivanya sebagai akibat
tertentu yang disampaikan kepada Bank dari kerugian-kerugian bank yang
Indonesia. Laporan keuangan bank disebabkan oleh aktiva yang beresiko.
umum ini terdiri sebagai berikut: Semakin tinggi CAR maka semakin
a. Neraca baik kemampuan bank tersebut untuk
b. Perhitungan laba menanggung risiko dari setiap kredit
c. Komitmen dan kontijensi atau aktiva produktif yang beresiko.
d. Perhitungan Kewajiban Penyedian Besarnya CAR diukur dari rasio
Modal Minimum antara modal bank terhadap Aktiva

166
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)

Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). diterima oleh bank. Rasio ini


Menurut ketetapan Bank Indonesia menunjukkan salah satu penilaian
Nomor: 6/10/PBI/2004. Sebuah bank likuiditas bank.
mengalami risiko modal apabila tidak Menurut Lukman Dendawijaya
dapat menyediakan modal minimum (2009: 116) LDR adalah rasio antara
sebesar 8%. Dengan penetapan CAR seluruh kredit yang diberikan bank
pada tingklat tertentu dimaksudkan dengan dana yang diterima oleh bank.
agar bank memiliki kemampuan modal Menurut Veithzal Rivai (2006:156)
yang cukup untuk meredam LDR menyatakan seberapa jauh
kemungkinan timbulnya risiko sebagai kemampuan bank dalam membayar
akibat ber-kembang atau meningkatnya kembali penarikan dana yang dilakukan
ekspansi asset terutama aktiva yang di masyarakat dengan mengandalkan
kategorikan dapat memberikan hasil kredit yang diberikan sebagai sumber
sekaligus mengandung resiko. likuiditasnya. artinya seberapa jauh
Menurut Lukman Dendawijaya pemberian kredit kepada nasabah kredit
(2009:144), besarnya CAR suatu bank dapat mengimbangi kewajiban bank
dapat dihitung dengan rumus berikut. untuk dapat segera memenuhi
permintaan deposan yang ingin
menarik kembali dananya yang telah
digunakan oleh bank untuk
2 Analisis Rasio Likuiditas memberikan kredit.
Menurut G Sugiarso dan F. LDR disebut juga rasio kredit
Winarni (2005:114) analisis rasio terhadap total dana pihak ketiga yang
likuiditas adalah analisis yang digunakan untuk mengukur dana pihak
dilakukan terhadap kemampuan bank ketiga yang disalurkan dalam bentuk
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kredit. Penyaluran kredit merupakan
jangka pendeknya atau kewajiban yang kegiatan utama bank, oleh karena itu
sudah jatuh tempo. Likuiditas sumber pendapatan bank berasal dari
dibedakan menjadi dua, yaitu likuiditas kegiatan ini. Semakin besar penyaluran
badan usaha dan likuiditas perusahaan. dana dalam bentuk kredit dibandingkan
Likuiditas badan usaha merupakan dengan deposit atau simpanan
kemampuan perusahaan menyediakan masyarakat pada suatu bank membawa
alat-alat likuid sedemikian rupa konsekuensi semakin besarnya resiko
sehingga dapat memenuhi kewajiban yang harus ditanggung oleh bank yang
finansialnya pada saaat ditagih. bersangkutan. Menurut Kasmir (2008:
Sementara itu likuiditas perusdahaan 290), rasio LDR merupakan rasio untuk
merupakan kemampuan perusahaan mengukur komposisi jumlah kredit
menyediakan alat-alat likuid yang diberikan dibandingkan dengan
sedemikian rupa sehingga perusahaan jumlah dana masyarakat dan modal
mampu menyelenggarakan proses sendiri yang digunakan.
produksi. Rasio likuiditas yang Jika total kredit yang diberikan
digunakan dalam menilai kinerja suatu lebih besar daripada jumlah dana yang
bank adalah: Loan to Deposit Ratio dihimpun maka akan mengindikasikan
(LDR) bahwa semakin rendahnya kemampuan
Menurut G Sugiarso dan F. likuiditas bank tersebut. Halini
Winarni (2005:117) Loan to Deposit disebabkan karena jumlah dana yang
ratio adalah seluruh jumlah kredit yang diperlukan untuk membiayai kredit
diberikan bank dengan dana yang menjadi semakin besar. Dan begitu

167
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

pula sebaliknya, apabila jumlah kredit sumber yang ada seperti kegiatan
yang diberikan lebih kecil daripada penjualan, kas, modal, jumlah
jumlah dana yang dihimpun maka akan karyawan, jumlah cabang, dan
terjadi penumpukan dana yang tidak sebagainya. Rasio ini mengikur
produktif pada bank tersebut yang pada efektifitas pimpinan dalam mengelola
hakikatnya merupakan alat likuid yang perusahaan,yang tercermin dalam laba
sebagian basar berupa kas, berasal dari yang diperoleh dari penjualan.
penghimpunan dana masyarakat yang Rasio profitabilitas yang
didalamnya terdapat unsure biaya digunakan adalah:
bunga. a. Return on Asset (ROA)
Menurut ketetapan Bank Menurut Lukman Dendawijaya
Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004. Tata (2009: 119), Dalam penentuan
cara dalam penilaian tingkat kesehatan tingkat kesehatan suatu bank, Bank
bank untuk LDR adalah sebagai Indonesia lebih mementingkan
berikut: penilaian besarnya ROA karena
a. Untuk rasio LDR sebesar 110% Bank Indonesia sebagai Pembina
atau lebih diberikan nilai kredit 0, dan pengawas perbankan lebih
artinya likuiditas bank tersebut mengutamakan nilai profitabilitas
dinilai tidak sehat. suatu bank yang diukur dengan asset
b. Untuk rasio LDR dibawah 110% yang dananya sebagian besar berasal
diberi nilai kredit 100, artinya dari dana simpanan masyarakat.
bank tersebut dinilai sehat Menurut ketetapan Bank Indonesia
Rasio ini juga merupakan Nomor: 6/10/PBI/2004, suatu bank
indikator kerawanan dan kemampuan dapat dimasukkan dalam kategori
dari suatu bank. Sebagai praktisi sehat apabila memiliki rasio ROA
perbankan menyepakati bahwa batas minimal 1,5%.
aman dari loan to deposit ratio sesuatu ROA digunakan untuk
bank adalah sekitar 80%, namun, batas mengukur efektifitas perusahaan di
toleransi berkisar antara 85% -100%. dalam menghasilkan keuntungan
Besarnya LDR menurut peraturan dengan memanfaatkan aktiva atau
pemerintah maksimum adalah 110%. asset yang dimiliki. Dengan kata
Sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 lain, rasio ini digunakan untuk
Mei 2004 LDR dapat dirumuskan mengukur kemampuan manajemen
sebagai berikut. bank dalam memperoleh keuntungan
(laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu bank, semakin
Kredit merupakan total kredit besar pula tingkat keuntungan yang
yang diberikan kepada pihak ketiga dicapai bank tersebut dan semakin
(tidak termasuk antar bank). Dana baik pula posisi bank tersebut dari
pihak ketiga mencakup giro, tabungan, segi penggunaan asset.
dan depositi (tidak termasuk antar Menurut Lukman Dendawijaya
bank). (2009: 118) ROA dapat dirumuskan
sebagai berikut.
3 Analisis Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas atau
b. Rasio Beban Operasional terhadap
Operating Rasio menggambarkan
Pendapatan Operasional (BOPO)
kemampuan perusahaan mendapatkan
laba melalui semua kemampuan, dan

168
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)

Rasio ini digunakan untuk Pengertian dan Tujuan Analisis


mengukur tingkat efesiensi dan Laporan Keuangan
kemampuan bank dalam melakukan Menurut Hery (2009: 6) laporan
kegiatan operasinya, terutama kredit. keuangan pada dasarnya adalah hasil
Menurut Lukman Dendawijaya dari proses akuntansi yang dapat
(2009: 120), mengingat kegiatan digunakan sebagai alat untuk
utama bank pada prinsipnya adalah mengomunikasikan data keuangan atau
bertindak sebagai perantara, yaitu aktivitas perusahaan kepada pihak-
menghimpun dan menyalurkan dana pihak yang berkepentingan. Dengan
(misalnya dana masyarakat), maka kata lain, laporan keuangan ini
biaya dan pendapatan operasional berfungsi sebagai alat informasi yang
bank didominasi oleh biaya bunga menghubungkan perusahaan dengan
dan pendapatan bunga. pihak-pihak yang berkepentingan, yang
Menurut Lukman Dendawijaya menunjukkan kondisi kesehatan
(2009: 111), biaya operasional keuangan perusahaan dan kinerja
merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan.
oleh bank dalam rangka Tujuan khusus laporan
menjalankan aktifitas usaha keuangan menurut APB Statement No.
pokoknya. Biaya operasional terdiri 4 adalah menyajikan posisi keuangan,
dari biaya bunga, biaya valuta asing hasil usaha, dan perubahan posisi
lainnya, biaya tenaga kerja, biaya keuangan lainnya secara wajar dan
pemasaran, biaya penyusutan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
biaya operasional lainnya. yang berlaku umun (GAAP),
Pendapatan operasional terdiri atas sedangkan laporan umum laporan
semua pendapatan yang merupakan keuangan menurut APB Statement
hasil langsung dari kegiatan usaha No.4 adalah:
bank yang benar-benar telah a. Memberikan informasi yang
diterima. Pendapatan operasional terpercaya tentang sumber daya
bank terdiri atas hasil bunga, provisi ekonomi dan kewajiban perusahaan,
dan komisi, pendapatan valuta asing b. Memberikan informasi yang
lainnya, dan pendapatan operasional terpercaya tentang sumber kekayaan
lainnya. bersih yang berasal dari kegiatan
Semakin kecil BOPO usaha dan mencari laba,
menunjukkan semakin efesien bank c. Memungkinkan untuk menaksir
dalam menjalankan aktivitas potensi perusahaan dalam
usahanya. Menurut ketetapan Bank menghasilkan laba,
Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004, d. Memberikan informasi yang
suatu bank dapat dimasukkan dalam diperlukan lainnya tentang
kategori sehat apabila memiliki rasio perubahan aktiva dan kewajiban,
BOPO tidak melebihi 93,5%. dan
Menurut Lukman dendawijaya e. Mengungkapkan informasi relevan
(2009: 119), secara sistematik lainnya yang dibutuhkan para
BOPO dapat dirumuskan sebagai pemakai laporan.
berikut. Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 1 menjelaskan
bahwa tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja,

169
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

beserta perubahan posisi keuangan atau subjek yang mempunyai kualitas


suatu perusahaan yang bermanfaat bagi dan karakteristik tertentu yang
sejumlah besar pemakai dalam ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
pengambilan keputusan. dan ditarik kesimpulannya.
Urutan laporan keuangan Menurut Sugiyono (2006)
berdasarkan proses penyajian adalah: sampel adalah bagian dari jumlah yang
a. Laporan laba rugi (Income karakteristik yang dimiliki oleh
Statemant) populasi tersebut.
b. Laporan Modal Pemilik (Statement Populasi yang dipilih dalam
of Owner’s Equity) penelitian ini adalah perusahaan
c. Neraca (Balance Sheet) perbankan yang telah go publik.
d. Laporan Arus Kas (Statement of Sampel dipilih berdasarkan metode
Cash Flows) purposive Sampling yaitu metode yang
Dalam analisis perbandingan berdasarkan pada diri atau sifat-sifat
laporan keuangan yang dibandingkan tertentu. Yakni perusahaan perbankan
adalah laporan keuangan dari beberapa yang akan dijadikan sampel dalam
saat atau periode pada satu perusahaan penelitian ini dipilih dengan
dan laporan keuangan dari satu periode menggunakan pertimbangan dengan
antara dua perusahaan yang sejenis. memasukkan unsur-unsur tertentu yang
Tujuan analisis ini adalah untuk dianggap memiliki kriteria sebagai
mengetahui perubahan-perubahan yang berikut:
terjadi dalam laporan keuangan, dan a. Perusahaan yang terdaftar di Bursa
untuk meneliti lebih lanjut perubahan- Efek Indonesia (BEI) yang telah
perubahan yang terjadi agar informasi menyampaikan laporan keuangan
akibat dari perubahan tersebut. per 31 desember 2007, 31 desember
Hal-hal yang menyebabkan 2008, 31 desember 2009, 31
perubahan-perubahan dalam laporan desember 2010 dan per 31 desember
keuangan adalah: 2011.
a. Laba atau rugi yang bersifat b. Perusahaan yang terdaftar di Bursa
operasional ataupun insidentil Efek Indonesia (BEI) yang
b. Adanya aktiva baru,atau perubahan menyampaikan data secara lengkap
bentuk aktiva sesuai dengan informasi yang
c. Timbul atau luasnya utang atau diperlukan, yakni Rasio Likuiditas,
perubahan utang yang satu ke utang Rasio Probabilitas dan Rasio
yang lainnya Leverage.
d. Bertambah atau kurangnya modal c. Perusahaan yang terdaftar di Bursa
saham Efek Indonesia (BEI) yang
merupakan perusahaan perbankan
METODE PENELITIAN yang Persero Tbk, dimana
Objek Penelitian perusahaan ini merupakan Bank
Adapun yang menjadi objek Umum Milik Negara.
penelitian ini adalah beberapa Berikut nama-nama perusahaan
perusahaan perbankan yang listed di yang menjadi sampel dalam penelitian
Bursa Efek Indonesia (BEI). ini adalah sebagai berikut:
Populasi dan Sampel a. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Menurut Sugiyono (2006) b. PT. Bank Rakyat Indonesia
populasi adalah merupakan wilayah (Persero) Tbk.
generalisasi yang terdiri dari atas objek

170
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)

c. PT. Bank Tabungan Negara perbankan syariah serta bancassurance,


(Persero) Tbk. Bank Mandiri menyediakan solusi
d. PT. Bank Negara Indonesia keuangan yang menyeluruh bagi
(Persero) Tbk. perusahaan swasta maupun milik
Jenis dan Sumber Data Negara, komersil, usaha kecil dan
Jenis data dalam penelitian ini mikro serta nasabah konsumen.
adalah data sekunder. Data sekunder Pada tanggal 14 juli 2003,
adalah data yang diperoleh peneliti Pemerintah Indonesia melakukan
melalui perantara media yang berasal divestasi sebesar 20% atas kepemilikan
dari ringkasan laporan keuangan yang saham di Bank Mandiri melalui
dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesi penawaran umum perdana, (IPO).
(BEI) yang diumumkan secara online Selanjutnya pada tanggal 11 Maret
pada internet dengan situs 2004, Pemerintah Republik Indonesia
http\\www.bei.co.id. Sumber data melalui divestasi lanjutan atas 10%
berasal dari laporan keuangan akhir kepemilikan di Bank Mandiri.
tahun yang diumumkan secara online 1) Visi Bank Mandiri
pada internet. Bank terpercaya pilihan anda
Teknik Analisa Data 2) Misi Bank Mandiri
Teknik analisa data yang a. Berorientasi pada pemenuhan
digunakan adalah teknik analisa rasio. kebutuhan pasar
Dengan metode horizontal yaitu b. Mengembangkan sumberdaya
dengan membandingkan laporan manusia professional
keuangan beberapa periode sehingga c. Memberi keuntungan yang
akan terlihat perkembangan masing- maksimal bagi stakeholder
masing bank tersebut. d. Melaksanakan manajemen
terbuka
HASIL DAN PEMBAHASAN e. Peduli terhadap kepentingan
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. masyarakat dan lingkungan
Bank Mandiri berdiri pada
tanggal 2 oktober 1998 sebagai bagian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
dari program restrukturisasi perbankan Tbk.
yang dilaksanakan oleh pemerintah Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Indonesia. Pada bulan juli 1999, empat adalah salah satu bank milik
bank milik pemerintah yaitu Bank pemerintah yang terbesar di Indonesia.
Dagang Negara, bank Bumi Daya, Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia
Bank Ekspor Impor Indonesiabdan (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa
Bank Pembangunan Indonesia, Tengah oleh Raden Bei Aria
bergabung menjadi Bank Mandiri. Wirjaatmadja dengan nama De
Keempat bank tersebut telah turut Poerwokertosche Hulp en Spaarbank
membentuk riwayat perkembangan der Inlandsche Hoofden atau "Bank
perbankan di Indonesia dimana Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
sejarahnya berawal pada lebih dari 140 Priyayi Purwokerto", suatu lembaga
tahun yang lalu. keuangan yang melayani orang-orang
Pada saat ini, berkat kerja keras berkebangsaan Indonesia (pribumi).
lebih dari 21.000 karyawan yang Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
tersebar di 909 kantor cabang dan Desember 1895, yang kemudian
didukung oleh anak perusahaan yang dijadikan sebagai hari kelahiran BRI
bergerak dibidang investment banking,

171
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

Pada periode setelah berdasarkan Undang-undang No. 21


kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan tahun 1968 menetapkan kembali tugas-
Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 tugas pokok BRI sebagai bank umum.
disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Sejak 1 Agustus 1992
Bank Pemerintah pertama di Republik berdasarkan Undang-Undang
Indonesia. Dalam masa perang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan
mempertahankan kemerdekaan pada Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun
tahun 1948, kegiatan BRI sempat 1992 status BRI berubah menjadi
terhenti untuk sementara waktu dan perseroan terbatas. Kepemilikan BRI
baru mulai aktif kembali setelah saat itu masih 100% di tangan
perjanjian Renville pada tahun 1949 Pemerintah Republik Indonesia. Pada
dengan berubah nama menjadi Bank tahun 2003, Pemerintah Indonesia
Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu memutuskan untuk menjual 30% saham
itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 bank ini, sehingga menjadi perusahaan
dibentuklah Bank Koperasi Tani dan publik dengan nama resmi PT. Bank
Nelayan (BKTN) yang merupakan Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan masih digunakan sampai dengan saat
dan Nederlandsche Maatschappij ini.
(NHM). Kemudian berdasarkan 1) Visi Bank Rakyat Indonesia
Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 Menjadi bank komersial terkemuka
tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke yang selalu mengutamakan
dalam Bank Indonesia dengan nama kepuasan nasabah.
Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani 2) MIsi Bank Rakyat Indonesia
dan Nelayan. a. Melakukan kegiatan perbankan
Setelah berjalan selama satu yang terbaik dengan
bulan, keluar Penpres No. 17 tahun mengutamakan pelayanan kepada
1965 tentang pembentukan bank usaha mikro, kecil dan menengah
tunggal dengan nama Bank Negara untuk menunjang peningkatan
Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, ekonomi masyarakat.
Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani b. Memberikan pelayanan prima
dan Nelayan (eks BKTN) diin- kepada nasabah melalui jaringan
tegrasikan dengan nama Bank Negara kerja yang tersebar luas dan
Indonesia unit II bidang Rural, didukung oleh sumber daya
sedangkan NHM menjadi Bank Negara manusia yang profesional dengan
Indonesia unit II bidang Ekspor Impor melaksanakan praktek good
(Exim). corporate governance.
Berdasarkan Undang-Undang c. Memberikan keuntungan dan
No. 14 tahun 1967 tentang Undang- manfaat yang optimal kepada
undang Pokok Perbankan dan Undang- pihak-pihak yang berkepentingan.
undang No. 13 tahun 1968 tentang
Undang-undang Bank Sentral, yang PT. Bank Tabungan Negara
intinya mengembalikan fungsi Bank (Persero) Tbk.
Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Tabungan Negara atau
Bank Negara Indonesia Unit II Bidang BTN adalah Badan Usaha Milik
Rular dan Ekspor Impor dipisahkan Negara Indonesia yang berbentuk
masing-masing menjadi dua Bank yaitu perseroan terbatas dan bergerak di
Bank Rakyat Indonesia dan Bank bidang jasa keuangan perbankan. BTN
Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya dimulai dengan didirikannya

172
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)

Postspaarbank di Batavia pada tahun dikeluarkan pemerintah Indonesia,


1897. Pada tahun 1942, pada masa yakni ORI atau Oeang Republik
pendudukan Jepang di Indonesia, bank Indonesia, pada malam menjelang
ini dibekukan dan digantikan dengan tanggal 30 Oktober 1946, hanya
Tyokin Kyoku. Setelah proklamasi beberapa bulan sejak pembentukannya
kemerdekaan Indonesia bank ini hingga kini, tanggal tersebut di
diambil alih oleh pemerintah Indonesia peringati sebagai Hari Keuangan
dan diubah menjadi Kantor Tabungan Nasional.
Pos. Nama dan bentuk perusahaan Menyusul penunjukkan De
selanjutnya berubah beberapa kali Javache Bank yang merupakan warisan
hingga akhirnya pada tahun 1998 dari pemerintah Belanda sebagai bank
diubah menjadi nama dan bentuk resmi sentral pada tahun 1949, pemerintah
yang berlaku saat ini. membatasi peranan Bank Negara
1) Visi Bank Tabungan Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau
Menjadi bank yang terkemuka bank sentral. Bank Negara Indonesia
dalam pembiayaan perumahan lalu ditetapkan sebagai bank
2) Misi Bank Tabungan Negara pembangunan, dan kemudian diberi
a. Memberikan pelayanan unggul hak untuk bertindak sebagai bank
dalam pembiayaan perumahan devisa, dengan akses langsung untuk
dan industri terkait, pembiayaan transaksi luar negeri.
konsumsi dan usaha kecil Sehubungan dengan
menengah. penambahan modal pada tahun 1955,
b. Meningkatkan keunggulan status Bank Negara Indonesia di ubah
kompetitif melalui inovasi menjadi bank komersial milik
pengembangan produk, jasa dan pemerintah. Perusahaan ini melandasi
jaringan strategis berbasis pelayanan yang lebih baik dan luas bagi
teknologi terkini. sector usaha nasional. Sesuai dengan
c. Menyiapkan dan keputusan penggunaan tahun pendirian
mengembangkan Human Capital sebagai bagian dari identitas
yang berkualitas, profesional dan perusahaan, nama Bank Negara
memiliki integritas tinggi. Indonesia 1946 resmi digunakan mulai
d. Melaksanakan manajemen akhir 1968.
perbankan yang sesuai dengan Tahun 1992, status hukum dan
prinsip kehati-hatian dan good nama BNI berubah menjadi PT. Bank
corporate governance untuk Negara Indonesia (Persero) Tbk ,
meningkatkan Shareholder Value semetara keputusan untuk menjadi
e. Mempedulikan kepentingan perusahaan publik diwujudkan melalui
masyarakat dan lingkungannya. penawaran saham perdana di pasar
modal pada tahun 1996.
PT. Bank Negara Indonesia Kemampuan BNI untuk
(Persero) Tbk. beradaptasi terhadap perubahan dan
Berdiri sejak 1946, BNI yang kemajuan lingkungan social budaya
dahulu di kenal sebagai Bank Negara serta teknologi di cerminkan melalui
Indonesia, merupakan bank pertama penyempurnaan identitas perusahaan
yang didirikan dan dimiliki oleh yang berkelanjutan dari masa ke masa.
pemerintah Indonesia. Bank Negara Hal ini juga menegaskan dedikasi dan
Indonesia mulai mengedarkan alat komitmen BNI terhadap perbankan
pembayaran resmi pertama yang kualitas kinerja secara terus menerus.

173
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

1) Visi BNI e. Menjadi acuan pelaksanaan


Menjadi Bank kebanggaan nasional kepatuhan dan tata kelola
yang Unggul, Terkemuka dan perusahaan yang baik.
Terdepan dalam Layanan dan Analisis Perkembangan Kinerja
Kinerja Perusahaan Perbankan Tahun 2007
2) Misi BNI sampai dengan Tahun 2011
a. Memberikan layanan prima dan a. Analisis Perkembangan Kinerja
solusi yang bernilai tambah Bank Mandiri tahun 2007 sampai
kepada seluruh nasabah, dan dengan Tahun 2011
selaku mitra pillihan utama (the Perkembangan kinerja Bank
bank choice) Mandiri (Persero) Tbk yang dilihat
b. Meningkatkan nilai investasi dengan menggunakan rasio
yang unggul bagi investor. permodalan, rasio likuiditas, dan rasio
c. Menciptakan kondisi terbaik profitabilitas. Untuk lebih jelas dapat
sebagai tempat kebanggaan untuk dilihat pada table 4.2.1 dibawah ini:
berkarya dan berprestasi.
d. Meningkatkan kepedulian dan
tanggung jawab terhadap
lingkungan sosial.

Tabel 1
Analisis Kinerja Keuangan Bank Mandiri
Tahun 2007 sampai dengan 2011( %)
KETERANGAN 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio Permodalan (CAR) 18,07 15,20 16,41 16,36 17,54
2. Ratio Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 48,83 54,74 59,19 67,74 74,73
3. Ratio Profitabilitas
ROA 1,98 2,25 2,74 3,11 2,99

BOPO 71,43 67,0 67,83 62,52 65,19


Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat (sehat), karena suatu bank dapat
diketahui bahwa perkembangan dikatakan sehat jika telah melebihi
kinerja Bank Mandiri (Persero) Tbk, nilai CAR yang telah ditetapkan oleh
dari tahun 2007 sampai dengan 2011 Bank Indonesia yaitu 8%.
dilihat dari rasio permodalan yaitu Dilihat dari rasio likuiditas
dengan rasio CAR nya berfruktuasi yaitu rasio LDR dari tahun 2007
dari tahun ketahun yaitu pada tahun sampai dengan tahun 2011
2007 adalah sebesar 18,07%, tahun perkembangan kinerja Bank Mandiri
2008 CAR nya turun yaitu menjadi mengalami peningkatan setiap
15,20%, tahun 2009 CAR nya naik tahunnya, tahun 2007 adalah sebesar
menjadi 16,41%, tahun 2010 turun lagi 48,83%, tahun 2008 sebesar 54,74%,
menjadi 16,36% , dan tahun 2011 tahun 2009 sebesar 59,19%, tahun
CAR nya naik lagi menjadi 17,54%. 2010 sebesar 67,74%, dan tahun 2011
Namun perkembangan kinerja Bank adalah sebesar 74,76%. Dan
Mandiri ini tetap dikatakan baik

174
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)

peningkatan nilai LDR nya tidak 62,52%, dan tahun 2011 sebesar
melebihi batas nilai yang sehat sebagai 65,19%, akan tetapi hal tersebut tidak
mana telah ditetapkan oleh Bank mempengaruhi kualitas bank karena
Indonesia yaitu bank yang sehat bank yang sehat nilai BOPO dibawah
memiliki nilai maksimum 110%. 93,5%, dan nilai ROA minimal 1,5%,
Untuk rasio profitabilitas yaitu sebagaimana telah ditetapkan oleh
untuk ROA dan BOPO perkembangan Bank Indonesia.
kinerjanya juga baik (sehat) dilihat
dari tahun 2007 sampai dengan tahun b. Analisis Perkembangan Kinerja
2011. Dimana untuk ROA mengalami Bank BRI tahun 2007 sampai dengan
peningkatan yaitu tahun 2007 adalah Tahun 2011
sebesar 1,98%, tahun 2008 sebesar Perkembangan kinerja Bank
2,25%, tahun 2009 sebesar 2,74%, BRI (Persero) Tbk ini dapat dilihat
tahun 2010 sebesar 3,11%, dan tahun dengan menggunakan rasio
2011 sebesar 2,99%. Dan untuk BOPO permodalan, rasio likuiditas, dan rasio
mengalami fluktuasi dimana pada profitabilitas. Untuk lebih jelas dapat
tahun 2007 sebesar 71,43%, tahun dilihat perhitungannya pada tabel 2
2008 sebesar 67,0%, tahun 2009 dibawah ini:
sebesar 67,83%, tahun 2010 sebesar

Tabel 2
Analisis Kinerja keuangan Bank BRI Tahun 2007 sampai dengan 2011( %)
KETERANGAN 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio Permodalan (CAR) 16,39 11,95 11,54 11,46 14,16
2. Ratio Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 61,16 72,07 80,17 71,9 117,72
3. Ratio Profitabilitas
ROA 3,82 3,59 3,12 3,69 3,99

BOPO 62,10 63,47 62,80 55,50 57,14


Sumber: Data diolah

Berdasarkan table diatas dapat tahun 2009 CAR nya turun menjadi
diketahui bahwa perkembangan kinerja 11,54%, tahun 2010 turun lagi menjadi
Bank BRI (Persero) Tbk, dari tahun 11,46% , dan tahun 2011 CAR nya naik
2007 sampai dengan 2011 dilihat dari menjadi 14,16%.
rasio permodalan yaitu dengan rasio Dilihat dari rasio likuiditas yaitu
CAR bank BRI ini adalah baik (sehat) rasio LDR dari tahun 2007 sampai
walaupun terjadi penurunan pada tahun dengan tahun 2011 perkembangan
2008, 2009, dan 2001. karena suatu kinerja Bank BRI ini juga baik (sehat),
bank dapat dikatakan sehat jika telah karena jika suatu bank bisa dikatakan
melebihi nilai CAR yang telah sehat apabila nilai LDR nya tidak
ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu melebihi nilai yang telah ditetapkan
8%. Rasio CAR yang diperoleh bank oleh Bank Indonesia yaitu maksimum
BRI (Persero) Tbk pada tahun 2007 110%. Rasio LDR yang diperoleh oleh
adalah sebesar 16,39%, tahun 2008 Bank BRI (Persero) Tbk tahun 2007
CAR nya turun yaitu menjadi 11,95%, adalah sebesar 61,16%, tahun 2008

175
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

sebesar 72,07%, tahun 2009 sebesar 3,69%, dan tahun 2011 sebesar 3,99%.
80,17%, tahun 2010 sebesar 71,9%, dan Dan untuk BOPO tahun 2007 sebesar
pada tahun 2011 perkembangan kinerja 62,10%, tahun 2008 sebesar 63,47%,
bank ini (tidak baik/sehat) karena nilai tahun 2009 sebesar 62,80%, tahun 2010
LDR nya melebihi nilai yang telah sebesar 55,50%, dan tahun 2011
ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar 57,14%.
nilai LDR nya adalah sebesar 117,72%.
Rasio profitabilitas yaitu untuk c. Analisis Perkembangan Kinerja
ROA dan BOPO perkembangan Bank BTN tahun 2007 sampai
kinerjanya juga baik (sehat) dilihat dari dengan Tahun 2011
tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, Untuk mengetahui
karena bank yang sehat nilai ROA perkembangan kinerja Bank BTN
minimal 1,5%, dan BOPO dibawah (Persero) Tbk yaitu dengan
93,5% sebagai mana telah ditetapkan menggunakan rasio permodalan, rasio
oleh Bank Indonesia. Dimana untuk likuiditas, dan rasio profitabilitas, dapat
ROA tahun 2007 adalah sebesar 3,82%, dilihat perhitungannya pada table 4.2.3
tahun 2008 sebesar 3,59%, tahun 2009 dibawah ini:
sebesar 3,12%, tahun 2010 sebesar

Tabel 3
Analisis Kinerja Keuangan Bank BTN Tahun 2007 sampai dengan 2011( %)
KETERANGAN 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio Permodalan (CAR) 69,99 9,05 13,41 12,04 10,17
2. Ratio Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 96,95 102,48 94,55 94,41 87,37
3. Ratio Profitabilitas
ROA 1,64 1,48 1,28 1,83 1,71

BOPO 89,15 85,89 86,59 82,34 80,44


Sumber: Data diolah
Berdasarkan table diatas dapat turun yaitu menjadi 9,05%, tahun 2009
diketahui bahwa kondisi Bank BTN CAR nya naik menjadi 13,41%, tahun
(Persero) Tbk, dari tahun 2007 sampai 2010 turun menjadi 12,04% , dan tahun
dengan 2011 dilihat dari rasio 2011 CAR nya juga turun menjadi
permodalan yaitu dengan rasio CAR 10,17%.
bank BTN ini adalah baik (sehat) Dilihat dari rasio likuiditas yaitu
meskipun nilainya yang turun-naik rasio LDR perkembangan kinerja Bank
setiap tahunnya, karena suatu bank BTN dari tahun 2007 sampai dengan
dapat dikatakan sehat jika telah tahun 2011 juga baik (sehat) walaupun
melebihi nilai CAR yang telah terjadi penurunan setiap tahunnya,
ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu karena ketentuan untuk LDRyang baik
8%. Rasio CAR yang diperoleh bank (sehat) adalah tidak melebihi nilai yang
BTN (Persero) Tbk pada tahun 2007 telah ditetapkan oleh Bank Indonesia
adalah sebesar 69,99%, tingginya nilai yaitu sebesar 110%. Rasio LDR yang
CAR ini disebabkan oleh besarnya diperoleh oleh Bank BTN (Persero)
tambahan modal dibandingkan tahun- Tbk tahun 2007 adalah sebesar 96,95%,
tahun berikutnya, tahun 2008 CAR nya tahun 2008 sebesar 102,48%, tahun

176
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)

2009 sebesar 94,55%, tahun 2010 93,5% sebagai mana telah ditetapkan
sebesar 94,41%, dan tahun 2011 sebesar oleh Bank Indonesia. BOPO tahun
87,37%. 2007 sebesar 89,15%, tahun 2008 turun
Untuk rasio profitabilitas yaitu menjadi 85,89%, tahun 2009 naik
untuk rasio ROA tahun 2007, 2010, dan menjadi 86,59%, tahun 2010 turun
2011 perkembangan kinerjanya baik menjadi 582,34%, dan tahun 2011 juga
(sehat), karena bank yang sehat nilai turun menjadi 80,44%.
ROA minimum 1,5%, pada tahun 2007
sebesar 1,64%, tahun 2010 sebesar d. Analisis Perkembangan Kinerja
1,83%, dan tahun 2011 sebesar 1,71%. Bank BNI tahun 2007 sampai
Akan tetapi ROA tahun 2008 dan 2009 dengan Tahun 2011
tidak sehat karena nilai ROA nya Perkembangan kinerja Bank
dibawah nilai yang ditetapkan oleh BNI (Persero) Tbk yang dilihat dengan
Bank Indonesia. Yaitu pada tauhun menggunakan rasio permodalan, rasio
2008 sebesar 1,48% dan tahun 2009 likuiditas, dan rasio profitabilitas.
adalah sebesar 1,28%. Dan untuk Untuk lebih jelas dapat dilihat
BOPO dari tahun 2007 sampai dengan perhitungannya pada tabel 4 dibawah
tahun 2011 adalah baik (sehat), karena ini:
bank yang sehat nilai BOPO dibawah

Tabel 4
Analisis Kinerja Keuangan Bank BNI Tahun 2007 sampai dengan 2011( %)
KETERANGAN 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio Permodalan (CAR) 14,15 12,90 10,17 14,57 12,23
2. Ratio Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) 53,93 61,85 57,71 63,29 63,86
3. Ratio Profitabilitas
ROA 0,81 0,96 1,51 2,21 2,49

BOPO 98,51 94,97 68,68 64,69 65,85


Sumber: Data diolah
Berdasarkan table diatas dapat yang telah ditetapkan oleh Bank
diketahui bahwa perkembangan kinerja Indonesia yaitu 8%.
Bank BNI (Persero) Tbk, dari tahun Dilihat dari rasio likuiditas yaitu
2007 sampai dengan 2011 dilihat dari rasio LDR perkembangan kinerja Bank
rasio permodalan yaitu dengan rasio BNI dari tahun 2007 sampai dengan
CAR perkembangan kinerjanya baik tahun 2011 ini juga baik (sehat), karena
(sehat), yaitu pada tahun 2007 adalah jika suatu bank bisa dikatakan sehat
sebesar 14,15%, tahun 2008 CAR nya apabila nilai LDR nya tidak melebihi
turun yaitu menjadi 12,90%, tahun 2009 nilai yang telah ditetapkan oleh Bank
CAR nya turun menjadi 10,17%, tahun Indonesia yaitu sebesar 110%. Rasio
2010 naik menjadi 14,57% , dan tahun LDR yang diperoleh oleh Bank BNI
2011 CAR nya turun menjadi 12,23%. (Persero) Tbk tahun 2007 adalah
Rasio ini bisa dikatakan baik (sehat) sebesar 53,93%, tahun 2008 naik
karena suatu bank dapat dikatakan menjadi 61,85%, tahun 2009 turun
sehat jika telah melebihi nilai CAR menjadi 57,71%, tahun 2010 naik

177
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

menjadi 63,29%, dan tahun 2011 juga (sehat) karena nilai CAR melebihi nilai
naik 63,86%. yang telah ditetapkan oleh bank
Untuk rasio profitabilitas yaitu Indonesiayaitu sebesar 8%. Untuk rasio
untuk rasio ROA perkembangan likuiditas yaitu rasio LDR
kinerjanya pada tahun 2007, dan 2008 perkembangan kinerjanya juga baik
tidak baik (tidak sehat), karena bank (sehat) dimana nilai LDR nya tidak
yang sehat nilai ROA minimum 1,5%, melebihi ketentuan yang telah
pada tahun 2007 sebesar 0,81%, tahun ditetapkan Bank Indonesia yaitu
2008 sebesar 0,96%, pada tahun 2009, dibawah 110%. Dan perkembangan
2010, dan 2011 bank ini adalah baik kinerja untuk rasio profitabilitas yaitu
(sehat), karena nilai ROA nya melebihi ROA dan BOPO juga baik (sehat)
nilai yang ditetapkan oleh Bank karena nilai ROA yang dihasilkan
Indonesia. Yaitu pada tauhun 2009 masih diatas ketentuan minimum yang
adalah sebesar 1,51%, tahun 2010 ditetapkan Bank Indonesia yaitu 1,5%,
adalah sebesar 2,21%, tahun 2011 dan BOPO yang dihasilkan juga tidak
adalah sebesar 2,49%. Dan untuk melebihi ketentuan yang telah
BOPO tahun 2007 dan 2008 tidak baik ditetapkan Bank Indonesia yaitu
(tidak sehat), karena nilai BOPO dibawah 93,5%.
melebihi standar yang telah ditetapkan
oleh Bank Indonesia dimana BOPO 2. PT. Bank Rakyat Indonesia
yang sehat nilainya dibawah 93,5%. (Persero) Tbk.
BOPO tahun 2007 sebesar 98,51%, Perkembangan kinerja bank
tahun 2008 94,97%, untuk BOPO tahun BRI yang ditunjukkan dari tahun 2007
2009, 2010, dan 2011 adalah sehat sampai dengan tahun 2011 yaitu untuk
karna nilai BOPO nya dibawah standar rasio permodalan yaitu CAR, rasio
yang telah ditetapkan Bank Indonesia. likuiditas yaitu LDR, dan rasio
Tahun 2009 adalah sebesar 68,68%, profitabilitas yaitu ROA dan BOPO,
tahun 2010 sebesar 64,69%, dan tahun perkembangan kinerja ketiga rasio
2011 sebesar 65,85%. tersebut dinyatakan baik (sehat) karena
nilai rasio yang dihasilkan tidak
SIMPULAN DAN melebihi dan tidak kurang dari
IMPLIKASI PENELITIAN ketentuan yang telah ditetapkan Bank
Simpulan Indonesi, yaitu untuk CAR minimum
Berdasarkan uraian penjelasan 8%, LDR dibawah 110%, ROA
yang terdapat pada bab sebelumnya minimum 1,5%, dan Untuk BOPO
mengenai analisis dan pembahasan dibawah 93,5%. Akan tetapi untuk
hasil penelitian, maka dapat rasio LDR pada tahun 2011 tidak sehat
disimpulkan perkembangan kinerja karena nilai LDR nya melebihi
masing-masing bank dilihat dari ketentuan yang telah ditetapkan yaitu
analisis rasio permodalan, rasio 117,72% sedangkan LDR yang sehat
likuiditas, dan rasio profitabilitas nilainya dibawah 110%.
masing-masing bank antara lain:
1. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 3. PT. Bank Tabungan Negara
Perusahaan yang berdiri sejak (Persero) Tbk.
tahun 1998 ini, dapat dilihat Perkembangan kinerja bank
perkembangan kinerjanya dari tahun BTN yang dilihat dari tahun 2007
2007 sampai 2011, untuk rasio sampai 2011 yaitu untuk rasio
permodalan yaitu CAR adalah baik permodalan yaitu CAR dan rasio

178
Analisis Kinerja Perusahaan...(Novi Yanti)

likuiditsas yaitu LDR adalah baik 2. PT. Bank Rakyat Indonesia


(sehat) karena telah memenuhi (Persero) Tbk.
ketentuan besarnya CAR dan LDR Sama halnya dengan Bank
yang dihasilkan masih diatas ketentuan Mandiri, Bank BRI diharapkan bisa
minimum yaitu CAR sebesar 8%, dan selalu mempertahankan dan
untuk LDR tidak melebihi ketetapan meningkatkan lagi kinerjanya
yang telah ditetapkan yaitu dibawah persaingan antar bank untuk menjadi
110% dan untuk rasio profitabilitas bank yang baik sangat kuat.
yaitu ROA tahun 2007, 2010 dan 2011
dinyatakan baik (sehat) karena karena 3. PT. Bank Tabungan Negara
nilai yang dihasilkan lebih dari yang (Persero) Tbk.
ditetapkan Bank Indonesia yaitu Untuk bank BTN
minimum 1,5% tetapi untuk tahun 2008 perkembangan kinerja dilihat dari rasio
dan 2009 tidak baik (tidak sehat) permodalan, rasio likuiditas, dan
karena nilainya dibawah nilai profitabilitas masih banyak yang perlu
minimum. diperbaiki, karena hampir setiap rasio
berfluksuasi.
4. PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. 4. PT. Bank Negara Indonesia
Untuk bank BNI (persero) Tbk, (Persero) Tbk.
perkembangan kinerja dari tahun 2007 Untuk bank BNI perkembangan
sampai dengan tahun 2011 untuk rasio kinerja yang dilihat dari rasio
permodalan yaitu CAR, rasio likuiditas permodalan, rasio likuiditas, dan
yaitu LDR, dan rasio profitabilitas yaitu profitabilitas agar diperbaiki lagi atau
ROA dan BOPO dinyatakan baik ditingkatkan lagi karena hampir setiap
(sehat) karena nilai tidak melebihi dan tahun terjadi fluktuasi dan hanya pada
tidak kurang dari nilai yang telah ROA yang terjadi peningkatan setiap
ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu tahunnya.
untuk CAR minimum 8%, LDR
dibawah 110%, ROA minimum 1,5% DAFTAR PUSTAKA
dan BOPO dibawah 93,5%. Akan tetapi
ROA tahun 2007 dan tahun 2008 Badan Pengawas Pasar Modal
dinyatakan tidak sehat karena nilai Bekerjasama dengan Japan
yang dihasilkan dibawah nilai yang Internasional Coorparation
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Agency, 2003
Yaitu nilai ROA tahun 2007 dan 2008 Direktori Perbankan Indonesia,2006-
dibawah 1,5%. 8, September 2007.
Hadi Wahyono, (2001) Komparasi
Implikasi Penelitian Kinerja Perusahaan Bank di BEI,
1. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jurnal Riset Ekonomi dan
Bedasarkan dari analisa manajemen.
perkembangan kinerja bank Mandiri Herman Darmawi, (2000). Diktat Bank
tersebut, maka diharapkan agar Bank dan Lembaga Keuangan, Fakultas
Mandiri tetap mempertahankannya, Universitas Andalas.
dimana perkembangan kinerja Bank Herry, (2009). Teori Akuntansi, PT
Mandiri ketiga rasio tersebut tergolong Raja Grafindo Persada, Jakarta
baik (sehat). IAI, (2008). Standar Akuntansi
Keuangan per 1 September 2007,

179
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 161 - 180

Cetakan kedua, Salemba Empat, http://www.bankmandiri.co.id


Jakarta. http://www.bni.co.id
Irham Fahmi, (2011). Analisis Laporan http://www.bri.co.id
Keuangan, Bandung: Alfabeta. http://www.btn.co.id
Kasmir, (2002). Dasar-dasar http://www.idx.co.id
Perbankan, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Kasmir, (2008). Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2008). Manajemen
Perbankan. Edisi Revisi 2008. PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Lukman Dendawijaya. (2009).
Manajemen Perbankan. Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Rivai, Veithzal dan Andra Permata
Veithzal. (2006). Credit
Management Handbook : Teori,
Konsep, Prosedur, dan Aplikasi
Panduan Praktis Mahasiswa,
Bankir, dan Nasabah. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Riyadi, Slamet. (2006). Banking Asset
and Liability Managemen, Edisi
Ketiga, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Sofyan, Syafri Harahap, (2004).
Analisis Kritis Atas Laporan
Keuangan, Edisi 1 Cetakan 4, Pt.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Statistik Perbankan Indonesia, Vol. 5
No. 5, April 2007.
Sugiyarsono, Wionarni. (2005).
Manajaemen Keuangan. Media
Pressido, Jakarta.
Sugiyono, (2006), Metode Penelitian
Bisnis, Edisi Kesembilan, Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Tandalilin, Eduardus. (2001). Analisis
Investasi dan Manajemen
Portofolio. Edisi Pertama. Penerbit
BPFE-Yogyakarta.
http://www.bei.co.id

180

Anda mungkin juga menyukai