Anda di halaman 1dari 74

SISTEM MONITORING PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS

MENGGUNAKAN SENSOR HC-SR04 BERBASIS ARDUINO


DENGAN SISTEM KENDALI SMS

SKRIPSI

DUSKI SAAD HARAHAP


170821021

PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI FISIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

Universitas Sumatera Utara


SISTEM MONITORING PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS
MENGGUNAKAN SENSOR HC-SR04 BERBASIS ARDUINO
DENGAN SISTEM KENDALI SMS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Memenuhi Syarat Mencapai Gelar


Sarjana Sains

DUSKI SAAD HARAHAP


170821021

PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI FISIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

SISTEM MONITORING PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS


MENGGUNAKAN SENSOR HC-SR04 BERBASIS ARDUINO DENGAN
SISTEM KENDALI SMS

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa Skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing masing di sebutkan sumbernya.

Medan, Desember 2020

Duski Saad Harahap


170821021

ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah


Subhanahuwata’ala, atas segala karuniaNya yang telah diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Shalawat dan Salam kepada
Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapatkan safa’atnya di akhirat kelak.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga tercinta, khususnya kepada Ibunda atas
kasih saying dan kepercayaan yang telah kalian berikan kepada anak kalian ini, serta
saudara-saudaraku tercinta terima kasih untuk dukungannya. Doa dan motivasi yang
diberikan dari awal mulai perkuliahan sampai penulisan Skripsi ini serta untuk
seluruh keluarga yang telah membantu, mendukung dan memberikan kelonggaran
serta dukungan terhadap pendidikan saya hingga bias berkembang seperti sekarang.
Serta pihak yang mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Yth. Bapak Dekan Prof. Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dosen Pembimbing
dalam penyelesaian Skripsi ini dan beserta jajarannya di lingkungan FMIPA
USU. Penulis sangat berterima kasih untuk setiap bimbingan, masukan, saran
bahkan waktu yang senantiasa diberikan kepada penulis sampai pada akhir
penyelesaian Skripsi ini.
2. Bapak Dr. Perdinan Sinuhaji, M.S selaku Ketua Program Studi S1 Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi S1 Fisika Departemen Fisika
FMIPA USU.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembacayang bersifat membangun dalam penyempurnaan Skripsi ini. Semoga
laporan Skripsi ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Desember 2020

Penulis

iii

Universitas Sumatera Utara


SISTEM MONITORING PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS
MENGGUNAKAN SENSOR HC-SR04 BERBASIS ARDUINO DENGAN
SISTEM KENDALI SMS

ABSTRAK

Tujuan pembuatan alat yang berjudul “Sistem Monitoring Pemberi Pakan


Ikan Otomatis Menggunakan Sensor HC-SR04 Berbasis Arduino Dengan Sistem
Kendali SMS” adalah untuk mempermudah dalam perawatan ikan di akuarium
terutama apada pemberian pakannya, sehingga ketika pemelihara ikan memiliki
kesibukan atau mendapatkan kendala ketika meninggalkan ikan di akuariumnya
dalam jangka waktu lama, ikan akan tetap terjaga dalam proses pemberian pakannya.
Sistem yang dirancang terdiri dari empat bagian yaitu: catu daya, sistem
minimum, rangkaian driver dan program. Catu daya merupakan sumber daya untuk
menjalankan seluruh sistem yang terdiri dari tegangan AC yang disearahkan menjadi
DC oleh rectifier. Sistem minimum berupa rangkaian elektronik yang didesain
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai pengolah data dengan Arduino
Uno 328Psebagai pusat kendali. Bagian ketiga adalah rangkaian driver motor servo
yang berfungsi untuk mengatur buka tutup penampung pakan pada alat pemberi
pakan ikan. Bagian yang keempat adalah program yang berfungsi untuk mengatur
mikrokontroler sehingga dapat bekerja sesuai dengan fitur yang digunakan.
Berdasarkan hasil pengujian dan untuk kerja dari “Sistem Monitoring
Pemberi Pakan Ikan Otomatis Menggunakan Sensor HC-SR04 Berbasis Arduino
Dengan Sistem Kendali SMS” telah menunjukkan hasil yang sesuai dengan
perencanaan yaitu alat dapat memberikan pakan ikan secara otomatis pada waktu
yang telah ditentukan.

Kata Kunci : Pakan ikan, Akuarium, Arduino Uno 328P, SMS.

iv

Universitas Sumatera Utara


AUTOMATIC FISH FEEDING MONITORING SYSTEM
USING THE ARDUINO-BASED HC-SR04 SENSOR WITH
SMS CONTROL SYSTEM

ABSTRACT

The purpose of creating a tool titled "Automatic Fish Feeding Monitoring


system using an Arduino-based HC-SR04 Sensor with SMS control system" is to
facilitate the maintenance of fish in the aquarium, especially with the provision, so
that When the fish-keepers have a flurry or obstacle when leaving the fish in their
long term, the fish will be kept awake in the delivery process.
The designed system consists of four parts: a power supply, a minimum
system, a series of drivers and programs. The power supply is a power source for
running a whole system consisting of AC voltage which is converted into DC by
rectifier. The minimum system of electronic networks is designed in such a way that
it can serve as a data processor with Arduino Uno 328P as a control center. The third
part is a series of servo motor drivers that serve to regulate the lid of the feed
container on the fish feeding device. The fourth part is the program that serves to set
the microcontroller so that it can work according to the features used.
Based on the results of testing and for the work of "Automatic fish feed
Monitoring system using an Arduino-based HC-SR04 Sensor with SMS control
system" has shown the results according to the planning of the tool can provide feed
Automatically at a predetermined time.

Keywords : Fish feed, Aquarium, Arduino Uno 328P, SMS.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ........................................................................................................i
PERNYATAAN .........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
ABSTRAK .......................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..............................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................ix

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................................3
1.3. Batasan Masalah..................................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................................4
1.5. Manfaat Penelitian ..............................................................................................4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pakan Otomatis .......................................................................................5
2.2. Catu Daya ............................................................................................................5
2.3. Arduino Uno .......................................................................................................8
2.4. Liquid Crystal Display (LCD) ............................................................................13
2.5. Push Button .........................................................................................................16
2.6. Modul GSM SIM800L ........................................................................................18
2.7. SMS GSM ...........................................................................................................21
2.8. RTC (Real Time Clock) ......................................................................................22
2.9. Sensor Ultra Sonik HC-SR04 .............................................................................24
2.10. Motor Servo ......................................................................................................25

vi

Universitas Sumatera Utara


BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
3.1. Diagram Blok Penelitian .....................................................................................27
3.1.1. Fungsi Diagram Blok .....................................................................................28
3.1.2. Keterangan Diagram Blok .............................................................................28
3.2. Rangkaian Mikrokontroller .................................................................................29
3.3. Rangkaian Power Supply ....................................................................................30
3.4. Rangkaian Modul GSM ......................................................................................30
3.5. Rangkaian LCD ...................................................................................................31
3.6. Rangkaian Motor Servo ......................................................................................32
3.7. Rangkaian Sensor Ultra Sonik ............................................................................32
3.8. Rangkaian Lengkap .............................................................................................33
3.9. Flowchart Sistem.................................................................................................34

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller ................................................................35
4.2. Pengujian Rangkaian Power Supply ...................................................................36
4.3. Pengujian Rangkaian Modul GSM .....................................................................37
4.4. Pengujian Rangkaian LCD ..................................................................................38
4.5. Pengujian Rangkaian Motor Servo .....................................................................40
4.6. Pengujian Sensor Ultra Sonik .............................................................................41
4.7. Pengujian Keseluruhan........................................................................................42
4.8. Pengamatan Berat Pakan Yang Dikeluarkan ......................................................55

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 58
5.2. Keterbatasan Alat ................................................................................................59
5.3. Saran ............................................................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

2.1. Gelombang Sinyal ...................................................................................................... 7


2.2. Board Arduino Uno .................................................................................................... 8
2.3. Konfigurasi Pin LCD Karakter 16 x 2 ..................................................................... 14
2.4. Fisik LCD 16 x 2 ........................................................................................................ 15
2.5. Simbol Push Button .................................................................................................... 16
2.6. Push Button ................................................................................................................. 17
2.7. Modul GSM SIM 800L.............................................................................................. 18
2.8. Datasheet Modul GSM SIM800L ............................................................................ 19
2.9. Prinsip Kerja SMS GSM ........................................................................................... 22
2.10. Module DS3231 RTC .............................................................................................. 23
2.11. Sensor Ultrasonik HC-SR04 ................................................................................... 25
2.12. Bentuk Fisik Dan Komponen Motor Servo .......................................................... 26
3.1. Diagram Blok sistem .................................................................................................. 27
3.2. Rangkaian Mikrokontroller ....................................................................................... 29
3.3. Rangkaian Power Supply........................................................................................... 30
3.4. Rangkaian Modul GSM ............................................................................................. 31
3.5. Rangkaian LCD .......................................................................................................... 31
3.6. Rangkaian Motor Servo ............................................................................................. 32
3.7. Rangkaian Sensor Ultra Sonik .................................................................................. 33
3.8. Rangkaian Lengkap .................................................................................................... 33
3.9. Flowchart Sistem ........................................................................................................ 34
4.1. Informasi Signature Mikrokontroller Atmega328 .................................................. 35
4.2. a. Sebelum Melewati Regulator, b. Setelah Melewati Regulator ......................... 36
4.3. a. Tampilan LCD kirim SMS, b. Hasil SMS terkirim ke handphone .................. 38
4.4. Pengujian LCD ............................................................................................................ 39
4.5. Pengujian Motor Servo .............................................................................................. 41
4.6. Pengujian Sensor Ultra Sonik ................................................................................... 42
4.7. Pengujian Keseluruhan .............................................................................................. 53

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

2.1. Deskripsi Arduino Uno .............................................................................................. 10


2.2. Spesifikasi Modul GSM SIM800L........................................................................... 20
2.3. Fungsi Setiap Pin Modul GSM SIM800L ............................................................... 20
4.1. Pengujian Ketepatan Waktu Alat ............................................................................. 53
4.2. Pengujian Berat Pakan Yang Dikeluarkan Dengan Waktu Buka Solenoid 500 ms
....................................................................................................................................... 54
4.3. Pengujian Berat Pakan Yang Dikeluarkan Dengan Waktu Buka Solenoid 1000
ms.................................................................................................................................. 54
4.4. Pengujian Berat Pakan Yang Dikeluarkan Dengan Waktu Buka Solenoid 1500
ms.................................................................................................................................. 54

ix

Universitas Sumatera Utara


1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi di bidang elektronika dewasa ini berkembang sangat


pesat dan berpengaruh dalam pembuatan alat-alat yang canggih, yaitu alat yang dapat
bekerja secara otomatis dan memiliki ketelitian tinggi sehingga dapat memper mudah
pekerjaan yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih praktis, ekonomis dan efisien.
Perkembangan teknologi tersebut telah mendorong kehidupan manusia untuk hal-hal
yang otomatis. Otomatisasi dalam semua sektor yang tidak dapat dihindari, sehingga
penggunaan yang awalnya manual bergeser ke otomatisasi. Tidak terkecuali dengan
hobi seperti memelihara atau budidaya ikan dalam akuarium yang dapat
menggunakan alat sebagai pembantu untuk kemudahan dalam penggunaannya.[1]

Aplikasi dari teknologi yang terotomatisasi juga dapat diterapkan pada


kegiatan pembudidayaan ikan, teknologi dapat diterapkan pada pekerjaan yang
bersifat rutinitas dan bekerja secara terus menerus. Pemberian pakan ikan merupakan
pekerjaan yang bersifat rutinitas, oleh karena itu dimungkinkan dibuat sebuah alat
untuk menggantikan pekerjaan pemberian pakan ikan secara manual dengan alat
yang bekerja secara otomatis. Dengan adanya alat otomatis tersebut dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam usaha budidaya ikan.[2]

Hewan peliharaan yang kita pelihara dalam aquariuam harus diperhatikan


waktu pemberian pakan agar ikan tersebut membutuhkan makanan teratur dan
kontinyu. Memelihara ikan adalah hobi banyak masyarakat yang menggemari dari
dulu hingga sekarang, karena kemudahan dalam pemeliharaan dan perawatannya.
Hanya saja kesulitan ketika kita harus berpergian hingga memakan waktu yang lama
sampai berhari-hari, dan kita akan berpikir bagaimana dengan ikan-ikan peliharaan
kita. Bagaimana caranya kita bisa memberi makan ikan-ikan tersebut dengan
kontinyu atau terjadwal tanpa harus mengganggu aktivitas kita sehari hari.[3]

Universitas Sumatera Utara


2

Pakan mempunyai peranan sangat penting dalam pertumbuhan dan


perkembangbiakan budidaya ikan.[4] Pemberian pakan adalah salah satu hal penting
dalam pembudidayaan ikan. Sayangnya pada saat ini sistem pemberian pakan ikan
pada umumnya masih berorientasi pada sumber daya manusia yang sifatnya masih
manual. Pemberi pakan secara sederhana dengan tangan menyebar pakan ikan
langsung ke dalam kolam/tambak atau akuarium.[5]Cukup dengan menggunakan alat
pemberian pakan ikan secara otomatis. Kendala ketika seseorang sedang berada
diluar kota atau berpergian jauh hingga memakan waktu yang lama dan berhari-hari,
pasti hal seperti ini dapat menghambat proses pemberian pakan ikan tersebut dan
dapat membuat ikan tersebut mati karena pemberian pakan ikan tidak terjadwal dapat
diatasi secara otomatis.[6]

Pada umumnya, pada tempat pemeliharaan ikan yang besar, pemberian pakan
ikan menggunakan sistem terjadwal. Seorang petugas meletakkan pakan ikan pada
tempat-tempat yang disediakan sesuai dengan jadwalnya, misalnya pada setiap pagi
atau setiap sore. Di dalam aquarium atau kolam yang berukuran besar terdapat
beberapa tempat pakan ikan. Persoalannya adalah jumlah pakan ikan yang habis pada
setiap tempat pakan ikan tidak sama pada jadwalnya. Ada tempat pakan ikan yang
habis bersih, ada pula yang tersisa di tempat yang lain. Adanya pakan ikan yang
tersisa di sebuah atau beberapa tempat merupakan sebuah pemborosan. Sedangkan di
tempat lain selalu habis, ini menunjukkan pada tempat itu jumlah pakan yang
diberikan belum cukup. Permasalahan ini dapat mendasari pembuatan sebuah sistem
monitoring pakan ikan yang bekerja secara otomatis berdasarkan waktu atau jadwal
pemberian pakan, air tidak mudah keruh karena terlalu banyak pakan yang diberikan,
selain itu juga sistem otomatisasi ini menggunakan pemberitahuan melalui sms,
ketika pakan telah diberikan dan ketika tampungan dalam keadaan kosong/habis.[7]

Salah satu penunjang keberhasilan produksi perikanan adalah penggunaan


teknologi tepat guna. Teknologi memainkan peranan yang sangat penting dalam
peningkatan efisiensi produksi dan menunjang pelaksanaan intensifikasi perikanan,
yang pada akhirnya akan tercapai penerapan perikanan yang berkelanjutan.
Penerapan teknologi berupa alat bantubagi para petani ikan untuk mencapai efisiensi

Universitas Sumatera Utara


3

pekerjaan, antara lain pada bidang pemberian pakan. Pemberian pakan secara manual
banyak menguras tenaga, waktu, dan materi yang terbuang percuma.[8]

Oleh karena itu dirancanglah sebuah alat dengan teknologi yang sedang
berkembang pada saat ini, sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,
sederhana namun sangat efektif serta tidak menghabiskan dana terlalu banyak.
Dengan alat ini diharapkan dapat menjadi alternatif solusi bagi masyarakat yang hobi
memeliharah atau budidaya ikan tanpa ada perasaan kawatir ketika meninggalkan
rumah dalam waktu yang cukup lama.[9]

Tujuan penerapan teknologi adalah Prototype alat pemberi pakan ikan


otomatis yang dapat membantu para pengusaha dan pekerja tambak dalam mengelola
tambak khususnya dalam pemberian pakan ikan air tawar. Dengan batuan teknologi
pemberi pakan ikan otomatis pada ikan, pengusaha dan pekerja tambak dapat
terbantu dan pekerjaan pemberian ikan dapat lebih efisien dan efektif, tidak
meenggunakan tenaga ekstra dalam pengolahan tambak.[10]

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa


permasalahan, antara lain:

1. Bagaimana merancang dan membangun alat sistem monitoring pemberi pakan


ikan otomatis menggunakan sensor HC-SR04 berbasis arduino dengan sistem
kendali SMS.
2. Bagaimana unjuk kerja dari alat sistem monitoring pemberi pakan ikan otomatis
menggunakan sensor HC-SR04 berbasis arduino dengan sistem kendali SMS.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat pembahasan dalam perancangan alat yang dibuat dapat meluas


maka tulisan ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut:

1. Alat ini dipasangkan pada akuarium dengan ukuran standar yaitu berbentuk balok
persegi panjang dengan ukuran 50 x 30 x 30 cm.

Universitas Sumatera Utara


4

2. Bagaimana sistem kerja dari alat sistem monitoring pemberi pakan ikan otomatis
menggunakan sensor HC-SR04 berbasis arduino dengan sistem kendali SMS jika
dalam kondisi pakan hampir habis atau kosong.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat suatu


instrumentasi, yaitu :

1. Merancang dan membuat alat sistem monitoring pemberi pakan ikan otomatis
menggunakan sensor HC-SR04 berbasis arduino dengan sistem kendali SMS.
2. Mengetahui sistem kerja dari alat sistem monitoring pemberi pakan ikan otomatis
menggunakan sensor HC-SR04 berbasis arduino dengan sistem kendali SMS.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Mahasiswa dapat mengasah kemampuan dalam menciptakan inovasi.

b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan.

c. Sebagai perwujudan dari tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian


dan pengabdian masyarakat.

d. Untuk menguji mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah diperoleh dibangku
kuliah kedalam praktik yang sesungghnya dimasyarakat.

e. Memberikan kemudahan pada setiap orang untuk memberikan pakan ikan di


akuarium secara otomatis, sehingga orang yang memelihara ikan tersebut
walaupun sedang banyak aktivitas, tidak perlu khawatir akan pemberian
pakannya.

f. Dapat memberikan manfaat bagi pemelihara atau para penjual ikan ketika harus
berpergian jauh yang memakan waktu yang cukup lama.

Universitas Sumatera Utara


5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Pakan Otomatis

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi


satu untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan
bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi
untuk mencapai suatu tujuan.(Arifashkaf, 2015).

Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ikan


(peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi
dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan mahluk hidup (Myluckyta, 2011).
Otomatisasi berarti penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang secara
otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan lagi
pengawasan manusia.(KBBI).[7]

2.2. Catu Daya

Catu daya DC (power supply)merupakan suatu rangkaian elektronik yang


mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi
bagian yang penting dalam dunia elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga
listrik. Catu daya juga dapat digunakan sebagai perangkat yang memasok energi
listrik untuk satu atau lebih beban listrik. Secara umum prinsip rangkaian catu daya
terdiri atas komponen utama yaitu transformator, dioda dan kondensator. Dalam
pembuatan rangkaian catu daya, selain menggunakan komponen utama juga
diperlukan komponen pendukung agar rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan
baik. Komponen pendukung tersebut antara lain : sakelar, sekering (fuse), lampu
indicator, jack dan plug, Printed Circuit Board (PCB) dan kabel. Baik komponen

Universitas Sumatera Utara


6

utama maupun komponen pendukung sama - sama berperan penting dalam rangkaian
catu daya.[11]

Untuk menggunakan catu daya, kita harus menyesuaikan tegangan


keluarannya dengan tegangan yang dibutuhkan oleh beban. Umumnya catu daya
yang dijual dipasaran menghasilkan keluaran tegangan yang tidak stabil dan
pengubahan nilai tegangan keluaran tidak dapat dilakukan dengan mudah, sehingga
tidak cocok digunakan sebagai catu daya di laboratorium. Dewasa ini dibutuhkan
sebuah catu daya yang bisa diprogram secara digital, tegangan keluaran yang
dihasilkan dapat sesuai dengan tegangan masukan yang diinginkan, dan ditampilkan
ke tampilan (display).[12]

Catu daya (Power Supply) adalah sebuah perangkat yang memasok listrik
energi untuk satu atau lebih beban listrik. Catu daya menjadi bagian yang penting
dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai
atau accu. Pada dasarnya power supply ini mempunyai konstruksi rangkaian yang
hampersama yaitu terdiri dari trafo, penyearah, dan penghalus tegangan. Istilah ini
paling sering diterapkan ke perangkat yang mengubah satu bentuk energi listrik yang
lain, meskipun juga dapat merujuk ke perangkat yang mengkonversi bentuk energi
lain (misalnya, mekanik, kimia, solar) menjadi energi listrik.[13]

Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu ;
transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya selain
menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar
rangkaian berfungsi dengan baik Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan
sumber DC. Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak – balik, sedangkan sumber
tegangan DC merupakan sumber tegangan searah. Gambar 2.1 menunjukkan
perbedaan antara tegangan (a) DC dan (b) AC.[14]

Universitas Sumatera Utara


7

Gambar 2.1. Gelombang Sinyal

Sumber DC yang disearahkan dari sumber AC dengan menggunakan


rangkaian penyearah yang dibentuk dari dioda dan pada sumber AC tegangan
berayun sewaktu-waktu pada kutub positif atau sewaktu-waktu pada kutub negatif
saja. Ada tiga macam rangkaian searah yaitu penyearah setengah gelombang,
gelombang penuh dan sistem jembatan.Beberapa fungsi yang masuk dalam proses
pengubahan catu daya AC ke DC adalah sebagai berikut:

1. Penurun Tegangan

Komponen utama yang bisa digunakan untuk menurunkan tegangan adalah


transformator. Transformator terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer
(N1) dan lilitan sekunder (N2) yang dililitkan pada suatu inti yang saling
terisolasi atau terpisah antara satu dengan yang lain. Besar tegangan pada
lilitan primer dan lilitan sekunder ditentukan oleh jumlah lilitan yang terdapat
pada bagian primer dan sekundernya. Dengan demikian transformator
digunakan untuk memindahkan daya listrik pada lilitan primer ke lilitan
sekundernya tanpa adanya perubahan daya.

2. Penyearah

Penyearah digunakan untuk menyearahkan gelombang bolak-balik (AC) yang


berasal dari jaringan jala-jala listrik. Pada modul ini digunakan penyearah
gelombang penuh, dan untuk mendapatkannya dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan menggunakan dua buah atau empat dioda jembatan.

Universitas Sumatera Utara


8

2.3. Arduino Uno

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang


bersifat open source. Arduino juga merupakan kombinasi dari hardware, bahasa
pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE
adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile
menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory Mikrokontroler. Ada banyak
projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan
menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor,
tampilan, penggerak dan sebagainya) yang bisa disambungkan dengan Arduino.
Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi pilihan dan acuan
bagi banyak praktisi.[20]

Arduino dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis sensor


dan dapat mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis aktuator lainnya. Arduino
mempunyai banyak jenis, di antaranya Arduino Uno, Arduino Mega 2560, Arduino
Fio, dan lainnya. Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis
ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi
USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support
mikrokontroller dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.[21]

Gambar 2.2. Board Arduino Uno

Universitas Sumatera Utara


9

Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri ATMega


328 yang merupakan produk dari Atmel. Arduino memiliki kelebihan tersendiri
dibanding board mikrokontroler yang lain selain bersifat open source, arduino juga
mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam
board arduino sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan
kita ketika kita memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada
kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian
loader terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram mikrokontroler.
Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan
sebagai port komunikasi serial.[22]

Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14
pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai
output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah
tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi
pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi
untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada
keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. Dengan kata lain pin analog 0-5
berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16. Sifat open source arduino juga banyak
memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini, karena
dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu
merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada
dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah
disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam
mempelajari dan mendalami mikrokontroller.[23]

Universitas Sumatera Utara


10

Mikrokontroller Atmega 328


Tegangan Pengoperasian 5V
Tegangan Input yang disarankan 7 – 12 V
Batas Tegangan Input 6 – 20 V
14 pin digital (6 diantaranya
Jumlah pin I/O digital
menyediakan keluaran PWM)
Jumlah pin input analog 6 pin
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3,3 V 50 mA
32 KB (Atmega 328) sekitar 0,5
Memori Flash
KB digunakan oleh bootloader
SRAM 2 KB (Atmega 328)
EPROM 1 KB (Atmega 328)
Clock Speed 16 MHz

Tabel 2.1. Deskripsi Arduino Uno

1. Power

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply.
Powernya diselek secara otomatis. Power supply dapat menggunakan adaptor DC
atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada
koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply
dari luar sebesar 6 – 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan
menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan
lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan
kerusakan pada board. Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Penjelasan
pada pin power adalah sebagai berikut:

 Vin

Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar


(seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang

Universitas Sumatera Utara


11

diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika
tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

5V

Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen


lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board,
atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.

3V

Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya
adalah 50 mA.

 Pin Ground

berfungsi sebagai jalur ground pada Arduino

 Memori

ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB


yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan
1 KB untuk EEPROM.

2. Input dan Output

Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digital Read(). Input/output
dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum
40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20-50
KOhm. Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut:

 Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim
(TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari
USB ke TTL chip serial.

Universitas Sumatera Utara


12

 Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger


sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.
 PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8 – bit output PWM dengan fungsi
analogWrite().
 SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport
komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak
termasuk pada bahasa arduino.
 LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin
bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

3. Komunikasi

Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan


komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan
UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1
(TX). Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada
driver eksternal yang dibutuhkan. Namun, pada Windows, file ini diperlukan.
Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data
sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED di board akan
berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB – to – serial dan koneksi USB
ke komputer.

4. Software Arduino

Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino. Pada


ATMega328 di Arduino terdapat bootloader yang memungkinkan Anda untuk meng-
upload kode baru untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware eksternal. IDE
Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE
Arduino terdiri dari :

 Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan


mengedit program dalam bahasa Processing.
 Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing)
menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroller tidak akan bisa

Universitas Sumatera Utara


13

memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroller


adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
 Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari computer ke dalam
memori didalam papan Arduino.

Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch. Kata“sketch”
digunakan secara bergantian dengan “kode program” dimana keduanya memiliki arti
yang sama.

5. Bahasa Pemograman Arduino Berbasis Bahasa C

Seperti yang telah dijelaskan diatas program Arduino sendiri menggunakan


bahasa C. walaupun banyak sekali terdapat bahasa pemrograman tingkat tinggi (high
level language) seperti pascal, basic, cobol, dan lainnya. Walaupun demikian,
sebagian besar dari para programer profesional masih tetap memilih bahasa C
sebagai bahasa yang lebih unggul. Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan
fleksibel yang telah terbukti dapat menyelesaikan program-program besar seperti
pembuatan sistem operasi, pengolah gambar (seperti pembuatan game) dan juga
pembuatan kompilator bahasa pemrograman baru. Bahasa C merupakan bahasa yang
portabel sehingga dapat dijalankan di beberapa sistem operasi yang berbeda. Sebagai
contoh program yang kita tulis dalam sistem operasi windows dapat kita kompilasi
didalam sistem operasi linux dengan sedikit ataupun tanpa perubahan sama
sekali.[24]

2.4. Liquid Crystal Display (LCD)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi


sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal
Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi
CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan
cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front – lit atau mentransmisikan cahaya
dari back – lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik
dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. Material LCD (Liquid Cristal
Display) LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening

Universitas Sumatera Utara


14

dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven – segment
dan lapisan elektroda pada kaca belakang.[25]

Konfigurasi Pin LCD yang biasa dipakai dalam menampilkan suatu data dari
mikrokontroler berukuran 16 x 2 karakter. Konfigurasi pin LCD 16 x 2 karakter
adalah seperti pada gambar berikut :

Gambar 2.3. Konfigurasi Pin LCD Karakter 16x2

Fungsi pin

Pin – pin pada komponen LCD 16 x 2 ditunjukkan pada penjelasan berikut ini :

 VCC (Pin 1)

Merupakan sumber tegangan +5V.

 GND 0V (Pin 2)

Merupakan sambungan ground.

 VEE (Pin 3)

Merupakan input tegangan Kontras LCD.

 RS Register Select (Pin 4)

Merupakan Register pilihan 0 = Register Perintah, 1 = Register Data.

 R/W (Pin 5)

Universitas Sumatera Utara


15

Merupakan read select, 1 = read, 0 = write.

 Enable Clock LCD (Pin 6)

Merupakan masukan logika 1 setiap kali pengiriman atau pembacaan data.

 D0 – D7 (Pin 7 – Pin 14)

Merupakan Data Bus 1 -7

 Anoda ( Pin 15)

Merupakan masukan tegangan positif backlight

 Katoda (Pin 16)

Merupakan masukan tegangan negatif backlight

Gambar 2.4. Fisik LCD 16 x 2

Memori

Setiap memori mempunyai fungsi – fungsi tersendiri :

a. DDRAM

DDRAM merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan. Contohnya


karakter ‗A„ atau 41h yang ditulis pada alamat 00 akan tampil pada baris
pertama dan kolom pertama dari LCD. Apabila karakter tersebut di alamat
40h, karakter tersebut akan tampil pada baris kedua kolom pertama dari LCD.

Universitas Sumatera Utara


16

b. CGRAM

CGRAM merupakan memori untuk menggambarkan pola seluruh karakter


dan bentuk karakter dapat diubah – ubah sesuai keinginan. Akan tetapi isi
memori akan hilang saat power supply tidak aktif sehingga pola karakter akan
hilang.

c. CGROM

CGROM adalah memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dan


pola tersebut ditentukan secara permanen dari HD44780 sehingga arah yang
melalui transistor.

2.5. Push Button

Push button adalah salah satu jenis saklar yang secara mendasar fungsinya
sama dengan semua saklar lainnya yaitu melakukan kontak nyala – padam (on – off)
dengan cara membuka dan menutup sirkuit listrik. Push button adalah saklar yang
beroperasi dengan cara ditekan, dan bias melakukan dua fungsi berbeda, yakni
menutup sirkuit bila ditekan (Normally Open), atau justru membuka sirkuit bila
ditekan (Normally Close). Jika tekanan dilepaskan atau terjadi tekanan berikutnya,
maka akan menormalkan kembali tombol ke posisi semula dan sirkuit kembali ke
status semula.[26]

Gambar 2.5. Simbol push button

Pada umumnya saklar push button adalah tipe saklar yang hanya kontak
sesaat saja saat ditekan dan setelah dilepas maka akan kembali lagi menjadi NO,

Universitas Sumatera Utara


17

biasanya saklar tipe NO ini memiliki rangkaian penguncinya yang dihubungkan


dengan kontaktor dan tipe NO digunakan untuk tombol on. Push button ada juga
yang bertipe NC, biasanya digunakan untuk tombol off. Terdapat 4 konfigurasi
saklar push button :

a. Tanpa – pengunci (no guard)

b. Pengunci – penuh (full guard)

c. Extended guard, dan

d. Mushroom button.

Cara Kerja Saklar Push Button

Alat ini befungsi sebagai pemberi sinyal masukan pada rangkaian listrik,
ketika/selama bagian knopnya ditekan maka alat ini akan bekerja sehingga kontak –
kontaknya akan terhubung untuk jenis normally open dan akan terlepas untuk jenis
normally close, dan sebaliknya ketika knopnya dilepas kembali maka kebalikan dari
sebelumnya, untuk membuktikannya pada terminalnya bisa digunakan alat ukur
tester/ohm meter. Pada umumnya pemakaian terminal jenis NO digunakan untuk
menghidupkan rangkaian dan terminal jenis NC digunakan untuk mematikan
rangkaian, namun semuanya tergantung dari kebutuhan. Prinsip kerja Push Button
adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak berubah,
apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop dan kontak NO akan
berfungsi sebagai start.[27]

Gambar 2.6. Push button

Universitas Sumatera Utara


18

2.6. Modul GSM SIM800L

Pada awalnya sistem GSM ini dikembangkan untuk melayani sistem seluler
dan menjanjikan jangkauan network yang lebih luas seperti halnya penggunaan
ISDN. Pada perkembangaannya sistem GSM ini mengalami kemajuan pesat dan
menjadi standar yang paling populer diseluruh dunia untuk sistem seluler. GSM
pertama kali diperkenalkan di Eropa pada tahun 1991 kemudian pada akhir 1993,
beberapa negara non Amerika seperti Amerika Selatan, Asia dan Australia mulai
mengadopsi GSM yang akhirnya menghasilkan standar baru yang mirip yaitu DCS
1800, yang mendukung Personal Communiction Service (PCS) pada frekuensi 1,8
GHz sampai 2 GHz.[29]

IComSat v1.1-SIM900 GSM/GPRS adalah GSM yang dikeluarkan oleh


Iteadstudio. IcomSat merupakan suatu modul yang cocok dengan arduino. IcomSat
dapat digunakan untuk mengirim dan menerima data dengan menggunakan SMS
(layanan pesan singkat). IcomSat dapat dikontrol dengan menggunakan perintah
AT.SIM800l adalah solusi pita ganda GSM / GPRS lengkap dalam modul SMT yang
dapat ditanamkan di aplikasi pengguna. Dengan antar muka standar industri,
SIM800l memberikan performa GSM / GPRS 900 / 1800MHz untuk suara, SMS,
Data, dan Faks dalam faktor bentuk kecil dan dengan konsumsi daya rendah. Dengan
konfigurasi kecil 24mmx24mmx3mm, SIM800l dapat memenuhi hampir semua
persyaratan ruang dalam aplikasi pengguna, terutama untuk permintaan desain yang
ramping dan padat. Bentuk modul SIM 800L dapat dilihat pada Gambar 2.7.[30]

Gambar 2.7. Modul GSM SIM 800L

Universitas Sumatera Utara


19

Adapun fitur dari modul GSM SIM800l adalah sebagai berikut :

1. Empat pita 850/ 900/ 1800/ 1900 MHz.

2. Modul daya secara otomatis booting, pada jaringan rumahan.

3. Mendukung jaringan : Empat pita jaringan global.

4. Ukuran modul : 2.5 x 2.3 cm kelas 1 (1 W @ 1800/1900MHz).

5. TTL port serial untuk port serial, anda mampu menghubungkan secara langsung
ke mikrkontroller. Tidak memerlukan MAX232 karena konsumsi daya rendah :
1.5 mA (mode tidur).

6. Sinyal diatas papan akan menyala semua. Ia akan berkedip perlahan saat ada
sinyal, apabila berkedip sangat cepat maka tidak ada sinyal.

Adapun Datasheet dari setiap pin tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.8.
dibawah ini :

Gambar 2.8. Datasheet Modul GSM SIM800L

Adapun spesifikasi modul GSM SIM 800L dapat dilihat di tabel 2.2 spesifikasi
modul GSM ialah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


20

Jaringan Empat pita 850/900/1800/1900 MHz

Kelas GPRS Kelas 12


Kecepatan data 85,6 kbps

Antarmuka Serial

Tegangan Kerja 3.4 ~ 4.3 V


Temperature Kerja -40o ~ 85o

Tabel 2.2. Spesifikasi Modul GSM SIM800L

Modul GSM Sim800L memilikki 12 pin dimana setiap masing-masing pin


memilikki fungsi yang berbeda. Masing – masing fungsi pin Modul GSM Sim800L
dapat dilihat di tabel 2.3.

Ring Ring Indikator


DTR Data Terminal Ready

MIC+ Diferensial Input Audio MIC Positif

MIC- Diferensial Input Audio MIC Negatif

SPEAKER+ Diferensial Input Audio Speaker Positif

SPEAKER- Diferensial Input Audio Speaker Negatif

NET (Antena) Pin Antena Modul GSM

VCC Input Tegangan 3.4 V - 4.4 V

Reset Pin Reset Modul GSM

RX Menerima Data Serial

TX Mengirim Data Serial

GND Sistem Ground

Tabel 2.3. Fungsi Setiap Pin Modul GSM SIM800L

Universitas Sumatera Utara


21

2.7. SMS GSM

SMS Gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk


EUA menghantar dan menerima SMS dari peralatan mobile (HP, PDA phone)
melalui SMS Gateway‟s shortcode (sebagai contoh 9221). SMS Gateway
membolehkan UEA untuk berkomunikasi dengan Telco atau SMS platform untuk
menghantar dan menerima pesan SMS dengan sangat mudah. Karena SMS Gateway
akan melakukan semua proses dan koneksi dengan Telco. SMS Gateway juga
menyediakan UEA dengan interface yang mudah dan standar. UEA dapat berupa
berbagai aplikasi yang memerlukan penggunaan SMS.

Seperti berbagai aplikasi web yang telah banyak menggunakan SMS (free
sms, pendaftaran, konfirmasi melalui SMS, aplikasi perkantoran), CMS, acara
pengundian di televisi. UEA melakukan komunikasi dengan SMS Gateway melalui
Internet menggunakan standard HTTP GET atau HTTPS.Telco SMSC
akanmenghantar pesan (SMS) tersebut kepada perusahaan SMS Gateway (sesuai
dengan nomor yang telah disewa) dengan menggunakanprotokol yang khusus.

Dan berdasarkan keyword yang telah dituliskan pada SMS, maka sistem SMS
Gateway akan menghantar SMS tersebut ke URL yang telah ditentukan. UEA dapat
menghantar SMS reply kepada pelanggan melalui SMS Gateway tersebut. Dan UEA
dapat menentukan besarnya biaya (charging) yang akan dikenakan kepada
pelanggan. Biasanya telah ditentukan regulasi biayanya (microcharging mechanism),
contoh Rp 0 (gratis); Rp 500,- ; Rp 1000,- ; Rp 2000,- dan seterusnya. Suatu
perusahaan SMS Gateway dapat mendukung untuk pesan yang berupa teks, unicode
character, dan juga smart messaging. Berikut gambar simulasi pengiriman dan
penerimaan SMS Gateway dapat dilihat pada Gambar 2.9.[30]

Universitas Sumatera Utara


22

Gambar 2.9. Prinsip Kerja SMS GSM

2.8. RTC(Real Time Clock)

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang sebenarnya
atau dengan kata lain berdasarkan waktu yang ada pada jam kita. Agar dapat
berfungsi, pewaktu ini membutuhkan dua parameter utama yang harus ditentukan,
yaitu pada saat mulai (start) dan pada saat berhenti (stop). Biasanya Real Time Clock
berbentuk suatu chip (IC) yang memiliki fungsi sebagai penyimpan waktu dan
tanggal. Dalam proses penyimpanannya RTC sendiri memiliki register yang dapat
menyimpan data detik, menit, jam, tanggal, bulan dan tahun. RTC ini memiliki 128
lokasi RAM yang terdiri dari 15 byte untuk data waktu serta kontrol, dan 113 byte
sebagai RAM umum.

RTC (Real Time Clock) biasa digunakan untuk pewaktu dengan osilator
terpisah. Komunikasi RTC dengan mikrokontroller adalah dengan I2C yaitu

Universitas Sumatera Utara


23

antarmuka dua jalur bus yaitu SDA (Serial Data Line) dan SCL (Serial Clock Line).
Setiap perangkat yang terhubung dialamatkan secara software dengan alamat yang
unik. Pada jalur tersebut terdapat komunikasi master-slave diantara dua perangkat
yang terhubung dengan kecepatan transfer sebesar 100 Kbit/s dalam mode standar,
400 Kbit/s dalam mode cepat, dan 3,4 Kbit/s dalam mode kecepatan tinggi. Interupsi
adalah kondisi yang mengharuskan mikrokontroler menghentikan sementara
eksekusi program utama dan mengeksekusi rutin interrupt / Interrupt Service Routine
(ISR), setelah melaksanakan ISR, secara lengkap, maka mikrokontroler akan kembali
melanjutkan eksekusi program utama yang dihentikan.

Two-wire Serial Interface (TWI) atau secara umum dapat disebut I2C (Inter-
Integrated Circuit), adalah protokol yang memperbolehkan system designer untuk
menghubungkan hingga 128 devices berbeda menggunakan hanya TWI bi-
directional bus lines, satu untuk clock (SCL) dan satu lagi untuk data (SDA). Satu-
satunya external hardware yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan bus-nya
adalah sebuah pull-up resistor untuk setiap jalur bus TWI. Semua device yang
terhubung ke bus memiliki alamatnya sendiri, dan mekanisme untuk memecahkan
permasalahan bus terdapat pada protokol TWI. Jenis komunikasi yang dilakukan
antar peralatan dengan menggunakan protokol TW mempunyai sifat serial
synchronous half duplex bi-directional, dimana data yang ditransmisikan dan
diterima hanya melalui satu jalur SDA line (bersifat serial), setiap penggunaan jalur
data bergantian antar perangkat (bersifat half duplex) dan data dapat ditransmisikan
dari dan ke sebuah perangkat (bersifat bi – directional).[31]

Gambar 2.10. Module DS3231 RTC

Universitas Sumatera Utara


24

RTC DS3231 adalah chips jam elektronik yang dapat menunjukan waktu
dengan sangat akurat dan dapat menyimpan serta mengupdate data waktu secara real
time. RTC memiliki pasokan baterai sendiri untuk dapat menyimpan data waktu dan
tanggal jika arduino atau catu daya lain mati maka waktu dan tanggal dari RTC tetap
terupdate.[32]RTC DS3231 memiliki spesifikasi antara lain :

1. Tegangan operasi DC 3,3 – 5v.

2. Ukuran board : 38 mm × 22 mm × 14 mm.

3. RTC (Real Time Clock) menggunakan chip DS3231.

4. Menyediakan informasi berupa detik, menit, jam, tanggal, minggu, bulan, dan
tahun.

5. Memiliki IC AT24C32 dengan kapasitas memory 32k.

6. Dapat dikondisikan menjadi AM/PM ataupun 24 jam.

7. Komunikasi : I2C bus interface SDA, SCL.

8. Battery menggunakan CR2032.

9. Berat : 10gr

2.9. Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor adalah alat untuk mendeteksi atau mengukur suatu besaran fisis
berupa variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia dengan diubah menjadi
tegangan dan arus listrik. Sensor itu sendiri terdiri dari transduser dengan atau tanpa
penguat/pengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem pengindera.[5] Sensor
yang dapat mengirimkan gelombang suara dan memantau pantulannya sehingga
dapat mengetahui jarak antara sensor dengan objek.[32] Spesifikasi sensor HC-SR04
antara lain :

1. Tegangan operasi 5V.

Universitas Sumatera Utara


25

2. Jangkauan deteksi jarak berkisar antara 2 cm sampai kisaran 300 cm.

3. Sudut deteksi adalah 15°.

4. Frekuensi ultrasonik adalah 40 kHz.

5. Ralat jarak sebesar 1 cm.

Gambar 2.11. Sensor Ultrasonik HC-SR04

2.10. Motor Servo

Motor servo adalah motor dengan sistem closed feedback dimana posisi
motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor
servo. Motor ini terdiri atas sebuah motor, serangkaian gear, potensiometer, dan
rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi menentukan batas sudut putaran servo.
Sementara sudut sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim
melalui kaki sinyal dari kabel motor. Dengan pulsa 1,5 ms pada periode selebar 2 ms,
sudut sumbu motor akan berada di posisi tengah. Semakin lebar pulsa OFF, semakin
besar gerakan sumbu kearah jarum jam. Sebaliknya, semakin kecil pulsa OFF,
semakin besar gerakan sumbu kearah yang berlawanan dengan jarum jam.

Motor servo umumnya hanya bergerak mencapai sudut tertentu dan tidak
kontinu seperti motor DC maupun motor stepper. Walaupun demikian, untuk
beberapa keperluan, motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak kontinu. Pada
robot, motor ini sering digunakan untuk bagian kaki, lengan, atau bagian lain yang
mempunyai gerakan terbatas dan membutuhkan torsi cukup besar. Motor servo
adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW). Kemudian, arah dan

Universitas Sumatera Utara


26

sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan


duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.[33]

Gambar 2.12. Bentuk fisik dan komponen motor servo

Universitas Sumatera Utara


27

BAB 3

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1. Diagram Blok Penelitian

PB1 LCD

PB2 Modul GSM

Mikrokontroller
atmega328

PB3 Motor Servo

RTC DS3231 Ultrasonic

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem

Universitas Sumatera Utara


28

Alat “Sistem Monitoring Pemberi Pakan Ikan Otomatis Menggunakan Sensor


Hc-Sr04 Berbasis Arduino Dengan Sistem Kendali SMS” secara garis besar
memiliki fitur untuk membuka dan menutup tempat pakan ikan secara otomatis dan
juga dapat ditentukan pengaturan waktunya oleh pengguna. Dalam fitur ini
menggunakan mikrokontroler Arduino sebagai pusat pengendalian yang telah diisi
program sebelumnya. Pengguna mengatur dengan menekan push button yang
terdapat pada alat untuk mengatur waktu yang akan ditentukan oleh pengguna. Untuk
memudahkan perancangan, maka dibuat diagram blok yang dapat dilihat pada
gambar 3.1. Diagram block rangkaian.

3.1.1. Fungsi Diagram Blok

 Mikrokontroller Atmega328 berfungsi sebagai pusat kendali alat


 Power supply berfungsi sebagai sumber tegangan keseluruh sistem
 PB1 berfungsi sebagai tombol setting
 PB2 berfungsi sebagai tombol setting up
 PB3 berfungsi sebagai tombol setting down
 RTC DS3231 berfungsi sebagai pencacah waktu agar waktu tepat 24 jam
dalam satu hari
 LCD berfungsi sebagai penampil data dari sensor
 Modul GSM berfungsi sebagai kontrol dan monitoring jarak jauh
 Motor servo sebagai pemutar wadah pakan ikan
 Sensor Ultra sonik sebagai pendeteksi banyaknya persediaan pakan ikan

3.1.2. Keterangan Diagram Blok

Dari diagram blok diatas keseluruhan komponen berpusat pada


mikrokontroller, mikrokontroller dapat membaca dan mengeluarkan logika high dan
low secara cepat. Diagram blok di atas dapat di jelaskan, servo yang berfungsi
sebagai pemutar wadah pakan ikan bekerja pada saat waktu yang di tentukan, untuk
menentukan waktu yaitu dengan cara menekan tombol yang telah tersedia. Tombol
satu untuk setting, tombol dua untuk menambah nilai dan tombol tiga untuk

Universitas Sumatera Utara


29

mengurangi nilai. Semua data yang telah terbaca oleh mikrokontroller akan di
tampilkan di LCD dan di kirim ke handphone melalui SMS.

3.2. Rangkaian Mikrokontroller

Sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan menjalankan program.


Mikrokontroller yang digunakan dalam perancangan ini adalah mikrokontroller tipe
AVR yaitu ATMega328. Mikrokontroller diprogram dengan bahasa C dengan editor
Arduino dalam rancangan ini mikrokontroller digunakan sebagai alat kontrol
otomatis dan input mikrokontroller berasal dari sebuah tombol dan timer DS3231
atau RTC.

Gambar 3.2. Rangkaian Mikrokontroller

Mikrokontroller dapat bekerja setelah di program karena program akan


tertanam pada memori mikrokontroller. Untuk memprogram mikrokontroller
membutuhkan sebuah komponen FTDI yang dihubungkan pin reset, tx, rx, vcc dan
gnd pada mikrokontroller.

Universitas Sumatera Utara


30

3.3. Rangkaian Power Supply

Rangkaian power supplay pada alat ini berfungsi sebagai sumber daya untuk
menghidupkaan sistem.

Gambar 3.3. Rangkaian Power Supply

Dalam rangkaian ini peneliti memakai IC regulator 7805 digunakan untuk


menurunkaan tegangan 12 volt menjadi 5 volt. Dimana masukan rangkaian ini adalah
dari power supply switching sebesar 12 volt dan keluaran rangkaian ini sebesar 5 volt
dan akan di pergunakan untuk menghidupkan sistem dalam penelitian ini.

3.4. Rangkaian Modul GSM

Modem GSM adalah sebuah modul yang digunakan untuk mengirim


pesan singkat atau SMS. Tipe Modem yang digunakan adalah modem GSM yaitu
SIM800l. Modem bekerja sebagai penerima dan pengirim SMS. Komunikasi antara
modem dengan kontroler dilakukan secara serial dengan baudrate 115200 bps.
Protokol yang digunakan dalam komunikasi adalah protokol standar at command
yang sesuai dengan protokol GSM pada umumnya. Dalam rancangan ini, modul
GSM berfungsi untuk memberikan pakan otomatis pada ikan di akuarium. Rangkaian
modul GSM dapat di lihat pada gambar 3.4. di bawah ini, modul GSM di hubungkan
ke pin PD5 dan PD6 atau jika di konversi ke arduino pin 4 dan pin 5, agar
mikokontroller dapat berkomunikasi dengan modul GSM peneliti harus mengubah
pin biasa menjadi pin serial dengan program pada software arduino.

Universitas Sumatera Utara


31

Gambar 3.4. Rangkaian Modul GSM

3.5. Rangkaian LCD

Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display)
16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat
memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat
driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan
karakter. Pemasangan potensio sebesar 10 KΩ untuk mengatur kontras karakter
yang tampil. Gambar 3.5 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang
dihubungkan ke mikrokontroller.

Gambar 3.5. Rangkaian LCD

Dari gambar 3.5 rangkaian ini terhubung LCD di hubungkan ke pin I2C
karena menggunakan mocul converter I2C ke karakter, modul tersebut lebih mudah

Universitas Sumatera Utara


32

dan lebih hemat pin di bandingkan dengan menghubungkan langsung


mikrokontroller ke LCD.

3.6. Rangkaian Motor Servo

Pada alat ini, keluaran yang digunakan salah satunya adalah servo
untuk menumpahkan pakan ikan ke dalam akuarium. Jenis servo yang digunakan
adalah servo motor tipe standar hanya mampu berputar 90 derajat. Servo motor tipe
standar ini memiliki tiga kabel yakni PWM, Ground dan Vcc. Motor Servo berfungsi
sebagai perangkat yang akan menggerakan botol yang berisi pakan dan di putar oleh
servo agar pakan jatuh melewati lubang yang tersedia.

Gambar 3.6. Rangkaian Motor Servo

3.7. Rangkaian Sensor Ultra Sonik

Rangkaian sensor ultra Sonik terhubung ke pin digital yaitu pin PB1 dan PB2,
sensor ultrasonik memiliki empat pin yaitu vcc, gnd, triger dan echo. Berfungsi untuk
mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja
sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga
dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi
tertentu.

Universitas Sumatera Utara


33

Gambar 3.7. Rangkaian Sensor Ultrasonik

3.8. Rangkaian Lengkap

Gambar 3.8. Rangkaian Lengkap

Universitas Sumatera Utara


34

3.9. Flowchart Sistem

Mulai

Inisialisasi

Read DS3231

ya
Masuk Ke mode
IF PB 1 == 0
setting

tidak

ya
IF sms == aktif

tidak
Servo Aktif

IF jam == set
ya

tidak

Tampil LCD

Selesai

Gambar 3.7. Flowchar Sistem

Dari flowchart di atas dapat di jelaskan mikrokontroller akan membaca data


pada register RTC yaitu type RTC DS3231, modul RTC tersebut akan di proses di
mikrokontroller dan data refrensi akan di bandingkan dengan waktu yang telah di set
untuk memerintahkan motor servo menuangkan pakan ke dalam media akuarium,
untuk memberitahukan persediaan pakan, di monitoring dengan sensor ultra sonic.
Sensor tersebut akan mendeteksi jumlah dari persediaan pakan yang ada pada
tempat. Jika pakan tersedeteksi tinggal sedikit, maka mikokontroller akan
memerintahkan modul GSM untuk mengirimkan SMS ke user.

Universitas Sumatera Utara


35

BAB 4

PENGUJIAN RANGKAIAN

4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller

Pemrograman menggunakan mode ISP ( In System Programming )


mikrokontroller harus dapat di program langsung pada papan rangkaian dan
rangkaian mikrokontroller harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada
pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroller oleh
program downloader yaitu Atmega328.

Gambar 4.1. Informasi Signature Mikrokontroller Atmega328

Universitas Sumatera Utara


36

Atmega328 menggunakan kristal dengan frekuensi 16 MHz, apabila Chip


Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, dapat dikatakan
rangkaian mikrokontroller bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya.

4.2. Pengujian Rangkaian Power Supply

Pengujian power supply (adaptor) dan regulator tegangan. Pengukuran


tegangan pada keluaran adaptor adalah 12,24 Volt DC. Pengujian pada regulator
tegangan adalah sebagai berikut :

Tegangan Catu Tegangan Output


Daya ( V in) Regulator ( V out)

12,53 Volt 5,03 Volt

(a) (b)

Gambar 4.2. a. Sebelum Melewati Regulator, b. Setelah Melewati Regulator

Pada penelitian ini power supply berfungsi sebagai penyedia tegangan atau
sebagai sumber tegangan keseluruh sistem seperti mikrokontroller, Modul GSM,
Sensor dan sebagainya yang membutuhkan tegangan inputan atau yang termasuk
komponen aktif.

Universitas Sumatera Utara


37

4.3. Pengujian Rangkaian Modul GSM

Pengujian sistem alat dilakukan dengan memasang SIM 800L dan rangkaian
secara keseluruhan. Pengujian dilakukan dengan memberikan perintah yang dikirim
dengan SMS melalui nomor GSM. Untuk memberikan perintah ke sistem, tidak
semua SMS mampu dikenali oleh sistem. Hanya SMS tertentu yang sudah
disesuaikan yang mampu dikenali oleh sistem. Mikrokontroler membaca isi SMS dan
mengenali isi SMS yang menggunakan karakter huruf besar atau yang sesuai dengan
kata kunci yang sesuai pada program. Ini karena pada program terdapat perintah
AT+CMGR yaitu perintah membaca isi SMS. Tampilan bentuk program dan
SMSnya adalah sebagai berikut :

#include <Wire.h>

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

#include <Sim800l.h>

#include <SoftwareSerial.h>

Sim800l Sim800l;

char* text; char* number; bool error;

void setup(){

lcd.begin();

lcd.serCursor(0,0);

lcd.print("Mengirim SMS");

Sim800l.begin();

text="Testing Sms";

Universitas Sumatera Utara


38

number="0812926451386";

error=Sim800l.sendSms(number,text);

void loop(){ }

(a) (b)

Gambar 4.3. a. Tampilan LCD Kirim SMS, b. Hasil SMS Terkirim ke Handphone

Testing SMS dilakukan untuk mengetahui modul GSM dapat bekerja dengan
baik, pada alat ini Modul GSM diaplikasikan sebagai pemberitahuan melalui SMS
ketika terdeteksi persediaan pakan pada wadah tersisa sedikit.

4.4. Pengujian Rangkaian LCD

Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter
yang berfungsi sebagai tampilan dari beberapa keterangan. LCD dihubungkan
langsung ke pin A5 dan A4 dari Atmega328 yang berfungsi mengirimkan data
hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada
LCD. Berikut adalah program menampilkan kata pada LCD.

#include <Wire.h>

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

Universitas Sumatera Utara


39

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

void setup()

lcd.begin();

lcd.backlight();

lcd.print("Hello, world!");

void loop(){}

Gambar 4.4. Pengujian LCD

LCD ini berfungsi untuk menampilkan karakter yang diinginkan dengan


memprogram mikrokontroller, pada penelitian ini LCD berfungsi untuk
menampilakn nilai waktu dan parameter yang terukur oleh sensor.

Universitas Sumatera Utara


40

4.5. Pengujian Rangkaian Motor Servo

Pengujian Motor Servo dilakuakan untuk mengetahui keakuratan pergerakan


servo yang dilakukan. Jadi penulis dapat mengetahui apakah antara pergerakan yang
diinginkan dengan pergerakan sebenarnya benar – benar sesuai. Pergerakan servo
dikatakan baik apabila perbedaan/error besar derajat pergerakan masih kecil
dan bisa ditolerir. Pengujian dilakukan dengan bantuan busur derajat guna
mengetahui besar pergeseran dari motor servo. Pada program arduino motor
servo disetting sebesar 180° dengan waktu delay 1000 ms (1 detik). Setelah
motor servo mencapai sudut 180° maka motor servo akan melakukan
pengurangan derajat sebesar 20° hingga kembali pada posisi 0°. Penggunaan
waktu delay sebesar 1 detik guna memberi waktu untuk mengamati besar perubahan
motor servo. Pengujian servo dapat diprogram dengan program sebagai berikut :

#include <Servo.h>

Servo atapbesar;

void setup() {

ser.attach(A0);

Serial.begin(9600);

void loop(){

ser.write(0);

delay(1000);

ser.write(180);

delay(1000);

Universitas Sumatera Utara


41

Gambar 4.5. Pengujian Motor Servo

Pengujian motor servo pada dasarnya untuk mengetahui keadaan dari motor
servo, dengan program di atas dan ketika di coba motor servo berputar 180 derajat,
maka motor servo dikatakan dalam keadaan baik. Pada penelitian ini motor servo
digunakan sebagai penarik pakan sehingga dapat menuangkan pakan ikan kedalam
akuarium.

4.6. Pengujian Sensor Ultra Sonik

Sensor ultra sonik bekerja berdasarkan perbandingan dari berapa waktu


yang ditangkap setelah gelombang itu dipancarkan. Semakin jauh benda maka
waktu pantulan akan semakin lama sedangkan jika semakin dekat benda maka
pantulan akan semakin cepat. Pada pengujian sensor ultra sonik bertujuan untuk
mengetahi sensor dapat bekerja dengan baik atau tidak.

Pada penelitian ini sensor ultra sonik bekerja dengan baik, sensor ultra sonik
di gunakan sebagai pendeteksi jumlah persediaan pakan pada wadah pakan, jika
pakan terdeteksi telah mendekati habis maka mikrokontroller akan menginstruksikan
modul GSM untuk mengirimkan SMS kepada user.

Universitas Sumatera Utara


42

Gambar 4.6. Pengujian Sensor Ultra Sonik

4.7. Pengujian Keseluruhan

Pada pengujian ini peneliti harus menguji dengan cara menggabungkan


keseluruhan sistem untuk mendapatkan kesesuaian dengan harapan pada saat
proposal. Alat ini akan memberikan pakan otomatis jika waktu sudah tepat dengan
waktu yang di setting. Alat juga dapat memberikan pakan secara menual secara jarak
jauh dengan SMS. Dimana program alat tersebut adalah sebagai berikut :

#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

Universitas Sumatera Utara


43

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

#include <GPRS_Shield_Arduino.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include <Wire.h>

#define PIN_TX 6
#define PIN_RX 5
#define BAUDRATE 9600
#define PHONE_NUMBER "082369563550"
//#define PHONE_NUMBER "085261065610"
#define MESSAGE "Tes SMS"
GPRS gprs(PIN_TX,PIN_RX,BAUDRATE);//RX,TX,BaudRate

#include <EEPROM.h>
int m1 = 0;
int m2 = 10;
int m3 = 20;
int m4 = 30;
int m5 = 40;
int m6 = 50;
int m7 = 60;
int pompa = 0;
float waktu1;
float waktu;
char dat;

int hs, ms;


int hp, mp;
int hm, ml;
int interval;

#include <Wire.h>
#include "RTClib.h"
RTC_DS3231 rtc;
char daysOfTheWeek[7][12] = {"Sunday", "Monday",
"Tuesday", "Wednesday", "Thursday", "Friday",
"Saturday"};
int ss,mm,hh,d,m,y;

#include <Servo.h>
Servo myservo;
int pos = 0;

#define pb1 2
#define pb2 4
#define pb3 3
#define buzzer 8

Universitas Sumatera Utara


44

char buff[50];

int state = 0;

const int trigPin = 10;


const int echoPin = 9;
int duration;
int distance;

void setup()
{
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
myservo.attach(A0);
myservo.write(175);
delay(1000);
myservo.write(10);
delay(1000);
myservo.write(175);
lcd.begin();
lcd.backlight();
for(int x=0; x<16; x++){
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Inisialisasi ");
lcd.setCursor(x,1);
lcd.print(".");
delay(1000);
}

Serial.begin(9600);
pinMode(pb1,INPUT_PULLUP);
pinMode(pb2,INPUT_PULLUP);
pinMode(pb3,INPUT_PULLUP);
lcd.clear();
rtc.begin();
pinMode(buzzer,OUTPUT);
gprs.checkPowerUp();
while(!gprs.init()) {
delay(1000);
lcd.println("Init failed!");
}
while(!gprs.isNetworkRegistered())
{
delay(1000);
lcd.println("No Network!");
}
//gprs.sendSMS(PHONE_NUMBER,MESSAGE);
//rtc.adjust(DateTime(F(__DATE__), F(__TIME__)));
}

Universitas Sumatera Utara


45

void loop()
{
while (state == 0){
awal:
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
distance = 15 - ((duration*0.034/2));
if (distance < 0){distance = 0;}
Serial.println(distance);

hs = EEPROM.read(m1);
ms = EEPROM.read(m2);
hp = EEPROM.read(m3);
mp = EEPROM.read(m4);
hm = EEPROM.read(m5);
ml = EEPROM.read(m6);
interval = EEPROM.read(m7);

DateTime now = rtc.now();


ss = now.second();
mm = now.minute();
hh = now.hour();
d = now.day();
m = now.month();
y = now.year();

sprintf(buff," %02d:%02d:%02d ",hh,mm,ss);


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(buff);

if (ss < 20){


sprintf(buff," Pagi %02d:%02d ",hp,mp);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(buff);
}
else if (ss >= 20 && ss <= 40){
sprintf(buff," Siang %02d:%02d ",hs,ms);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(buff);
}
else if (ss > 40){

Universitas Sumatera Utara


46

sprintf(buff," malam %02d:%02d ",hm,ml);


lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(buff);
}

if (digitalRead(pb1) == 0){
lcd.clear();
state = 1;
delay(1000);

digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(20);digitalWrite(buzzer,L
OW);
}
delay(100);

if (Serial.available()){
dat = Serial.read();
}

if (
hh == hp && mm == mp && ss < 2 ||
hh == hs && mm == ms && ss < 2 ||
hh == hm && mm == ml && ss < 2 ||
dat == 'A'){
gprs.sendSMS(PHONE_NUMBER,"Waktu pemberian pakan
ikan");
for (int x = 0; x < interval; x++){
myservo.write(10);
digitalWrite(buzzer,HIGH);
delay(10);
digitalWrite(buzzer,LOW);
delay(2000);
myservo.write(175);
digitalWrite(buzzer,HIGH);
delay(10);
digitalWrite(buzzer,LOW);
delay(2000);
}
dat = 'B';
}

else if (hp == 0 && mp == 0 ||


hs == 0 && ms == 0 ||
hm == 0 && ml == 0){
myservo.write(10);
}
if (distance == 0){

Universitas Sumatera Utara


47

gprs.sendSMS(PHONE_NUMBER,"Persediaan pakan sisa


sedikit, segera isi persediaan");
while(1){
if (digitalRead(pb1) == 0){
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Tunggu....");
delay(1000);
goto awal;
}
sprintf(buff," %02d:%02d:%02d ",hh,mm,ss);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(buff);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("prsdiaan sedikit");
digitalWrite(buzzer,HIGH);
delay(10);
digitalWrite(buzzer,LOW);
delay(1000);
}
}

while (state == 1){//PAGI JAM


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Set Pagi ");

lcd.setCursor(5,1);
sprintf(buff,"%02d:%02d",hp,mp);
lcd.print(buff);
delay(100);
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print(" ");
delay(100);

if (digitalRead(pb1) == 0){
state = 2;
lcd.clear();
EEPROM.write(m1, hs);
EEPROM.write(m2, ms);
EEPROM.write(m3, hp);
EEPROM.write(m4, mp);

Universitas Sumatera Utara


48

EEPROM.write(m5, hm);
EEPROM.write(m6, ml);

digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(20);digitalWrite(buzzer,L
OW);
}
else if (digitalRead(pb2) == 0){hp--
;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(buzzer,
LOW);}
else if (digitalRead(pb3) ==
0){hp++;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(
buzzer,LOW);}
if (hp>23) {hp=0;}
else if (hp<0) {hp=23;}
}

while (state == 2){ //SIANG MENIT


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Set Pagi ");

lcd.setCursor(5,1);
sprintf(buff,"%02d:%02d",hp,mp);
lcd.print(buff);
delay(100);
lcd.setCursor(8,1);
lcd.print(" ");
delay(100);

if (digitalRead(pb1) == 0){
state = 3;
lcd.clear();
EEPROM.write(m1, hs);
EEPROM.write(m2, ms);
EEPROM.write(m3, hp);
EEPROM.write(m4, mp);
EEPROM.write(m5, hm);
EEPROM.write(m6, ml);

digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(20);digitalWrite(buzzer,L
OW);
}
else if (digitalRead(pb2) == 0){mp--
;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(buzzer,
LOW);}
else if (digitalRead(pb3) ==
0){mp++;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(
buzzer,LOW);}
if (mp>59) {mp=0;}
else if (mp<0) {mp=59;}

Universitas Sumatera Utara


49

while (state == 3){//SIANG JAM


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Set siang ");

lcd.setCursor(5,1);
sprintf(buff,"%02d:%02d",hs,ms);
lcd.print(buff);
delay(100);
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print(" ");
delay(100);

if (digitalRead(pb1) == 0){
state = 4;
lcd.clear();
EEPROM.write(m1, hs);
EEPROM.write(m2, ms);
EEPROM.write(m3, hp);
EEPROM.write(m4, mp);
EEPROM.write(m5, hm);
EEPROM.write(m6, ml);

digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(20);digitalWrite(buzzer,L
OW);
}
else if (digitalRead(pb2) == 0){hs--
;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(buzzer,
LOW);}
else if (digitalRead(pb3) ==
0){hs++;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(
buzzer,LOW);}
if (hs>23) {hs=0;}
else if (hs<0) {hs=23;}
}

while (state == 4){ //SIANG MENIT


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Set siang ");

lcd.setCursor(5,1);
sprintf(buff,"%02d:%02d",hs,ms);
lcd.print(buff);
delay(100);
lcd.setCursor(8,1);
lcd.print(" ");
delay(100);

Universitas Sumatera Utara


50

if (digitalRead(pb1) == 0){
state = 5;
lcd.clear();
EEPROM.write(m1, hs);
EEPROM.write(m2, ms);
EEPROM.write(m3, hp);
EEPROM.write(m4, mp);
EEPROM.write(m5, hm);
EEPROM.write(m6, ml);

digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(20);digitalWrite(buzzer,L
OW);
}
else if (digitalRead(pb2) == 0){ms--
;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(buzzer,
LOW);}
else if (digitalRead(pb3) ==
0){ms++;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(
buzzer,LOW);}
if (ms>59) {ms=0;}
else if (ms<0) {ms=59;}
}

while (state == 5){//MALAM JAM


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Set malam ");

lcd.setCursor(5,1);
sprintf(buff,"%02d:%02d",hm,ml);
lcd.print(buff);
delay(100);
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print(" ");
delay(100);

if (digitalRead(pb1) == 0){
state = 6;
lcd.clear();
EEPROM.write(m1, hs);
EEPROM.write(m2, ms);
EEPROM.write(m3, hp);
EEPROM.write(m4, mp);
EEPROM.write(m5, hm);
EEPROM.write(m6, ml);

digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(20);digitalWrite(buzzer,L
OW);

Universitas Sumatera Utara


51

}
else if (digitalRead(pb2) == 0){hm--
;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(buzzer,
LOW);}
else if (digitalRead(pb3) ==
0){hm++;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(
buzzer,LOW);}
if (hm>23) {hm=0;}
else if (hm<0) {hm=23;}
}

while (state == 6){ //MALAM MENIT


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Set malam ");

lcd.setCursor(5,1);
sprintf(buff,"%02d:%02d",hm,ml);
lcd.print(buff);
delay(100);
lcd.setCursor(8,1);
lcd.print(" ");
delay(100);

if (digitalRead(pb1) == 0){
state = 7;
lcd.clear();
EEPROM.write(m1, hs);
EEPROM.write(m2, ms);
EEPROM.write(m3, hp);
EEPROM.write(m4, mp);
EEPROM.write(m5, hm);
EEPROM.write(m6, ml);

digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(20);digitalWrite(buzzer,L
OW);
}
else if (digitalRead(pb2) == 0){ml--
;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(buzzer,
LOW);}
else if (digitalRead(pb3) ==
0){ml++;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(
buzzer,LOW);}
if (ml>59) {ml=0;}
else if (ml<0) {ml=59;}
}

while (state == 7){ //Banyak pakan


lcd.setCursor(0,0);

Universitas Sumatera Utara


52

lcd.print(" Banyak pakan ");

lcd.setCursor(4,1);
sprintf(buff,"%02d kali ",interval);
lcd.print(buff);
delay(100);
lcd.setCursor(4,1);
lcd.print(" ");
delay(100);

if (digitalRead(pb1) == 0){
state = 0;
lcd.clear();
EEPROM.write(m1, hs);
EEPROM.write(m2, ms);
EEPROM.write(m3, hp);
EEPROM.write(m4, mp);
EEPROM.write(m5, hm);
EEPROM.write(m6, ml);
EEPROM.write(m7, interval);

digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(20);digitalWrite(buzzer,L
OW);
delay(2000);
}
else if (digitalRead(pb2) == 0){interval--
;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digitalWrite(buzzer,
LOW);}
else if (digitalRead(pb3) ==
0){interval++;digitalWrite(buzzer,HIGH);delay(10);digital
Write(buzzer,LOW);}
if (interval>20) {interval=0;}
else if (interval<0) {interval=20;}
}

Universitas Sumatera Utara


53

Gambar 4.7. Pengujian Keseluruhan

Tabel 4.1. Pengujian Ketepatan Waktu Alat

Waktu Selisih
No. Percobaan Waktu Alat
Sesungguhnya Waktu

1 00:01:00 00:01:00 00:00:00

2 00:10:00 00:10:00 00:00:00

1 3 00:30:00 00:30:00 00:00:00

4 01:00:00 01:00:01 00:00:01

5 02:00:00 02:00:02 00:00:02

1 00:01:00 00:01:00 00:00:00

2 00:10:00 00:10:00 00:00:00

2 3 00:30:00 00:30:00 00:00:00

4 01:00:00 01:00:01 00:00:01

5 02:00:00 02:00:03 00:00:03

Universitas Sumatera Utara


54

Tabel 4.2. Pengujian Berat Pakan Yang Dikeluarkan Dengan Waktu Buka Solenoid
500 ms

Percobaan Berat Pakan (Gram)

1 1,46
2 1,56
3 1,66
4 1,65
5 1,67

Tabel 4.3. Pengujian Berat Pakan Yang Dikeluarkan Dengan Waktu Buka Solenoid
1000 ms

Percobaan Berat Pakan (Gram)


1 4,84
2 4,74
3 4,83
4 4,81
5 4,86

Tabel 4.4. Pengujian Berat Pakan Yang Dikeluarkan Dengan Waktu Buka Solenoid
1500 ms

Percobaan Berat Pakan (Gram)


1 8,28
2 8,42
3 8,37
4 8,36
5 8,32

Universitas Sumatera Utara


55

4.8. Pengamatan Berat Pakan Yang Dikeluarkan

Pengamatan dilakukan dengan mengukur berat pakan menggunakan


timbangan digital, selanjutnya dengan menghitung berat rata-rata dan didapatkan
selisih atau persentase kesalahannya. Hasil rata-rata berat pakan yang diamati
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu untuk waktu buka motor servo 500 ms, 1000
ms dan 1500 ms.

a. Berat Pakan Yang Dikeluarkan Dengan Waktu Buka Motor Servo 500 ms

Hasil rata – rata berat pakan dengan waktu buka motor servo 500 ms yaitu :

Selanjutnya yaitu perhitungan persentase kesalahan dalam lima kali percobaan


dengan waktu buka motor servo 500 ms.

( )
Dengan berat pakan 1,46 =

( )
Dengan berat pakan 1,56 =

( )
Dengan berat pakan 1,66 =

( )
Dengan berat pakan 1,65 =

( )
Dengan berat pakan 1,67 =

Persentase kesalahan diatas yaitu 8,75%, 2,5%, 3,75%, 3,1% dan 4,37%. Dari
hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil rata-rata persentase kesalahan.

Dengan waktu buka 500 ms =

Dapat disimpulkan bahwa persentase kesalahan pada alat relatif kecil.

Universitas Sumatera Utara


56

b. Berat Pakan Yang Dikeluarkan Dengan Waktu Buka Motor Servo 1000 ms

Hasil rata – rata berat pakan dengan waktu buka motor servo 1000 ms yaitu :

Selanjutnya yaitu perhitungan persentase kesalahan dalam lima kali percobaan


dengan waktu buka motor servo 1000 ms.

( )
Dengan berat pakan 4,84 =

( )
Dengan berat pakan 4,74 =

( )
Dengan berat pakan 4,83 =

( )
Dengan berat pakan 4,81 =

( )
Dengan berat pakan 4,86 =

Persentase kesalahan diatas yaitu 0,41%, 1,66%, 0,21%, 0,21% dan 0,83%. Dari
hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil rata-rata persentase kesalahan.

Dengan waktu buka 1000 ms =

Dapat disimpulkan bahwa persentase kesalahan pada alat relatif kecil.

c. Berat Pakan Yang Dikeluarkan Dengan Waktu Buka Motor Servo 1500 ms

Hasil rata – rata berat pakan dengan waktu buka motor servo 1500 ms yaitu :

Selanjutnya yaitu perhitungan persentase kesalahan dalam lima kali percobaan


dengan waktu buka motor servo 1500 ms.

Universitas Sumatera Utara


57

( )
Dengan berat pakan 8,28 =

( )
Dengan berat pakan 8,42 =

( )
Dengan berat pakan 8,37 =

( )
Dengan berat pakan 8,36 =

( )
Dengan berat pakan 8,32 =

Persentase kesalahan diatas yaitu 0,84%, 0,84%, 0,24%, 0,12% dan 0,36%.
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil rata – rata persentase kesalahan.

Dengan waktu buka 1500 ms =

Dapat disimpulkan bahwa persentase kesalahan pada alat relatif kecil.

Hasil perhitungan diatas dapat membedakan berat pakan dalam tiga jenis
waktu buka pada motor servo. Pertama pada waktu buka motor servo 500 ms, berat
pakan yang dikeluarkan rata-rata yaitu sebanyak 1,6 gram dengan persentse
kesalahan rata – rata sebesar 4,49%. Kedua pada waktu buka motor servo 1000 ms,
berat pakan yang dikeluarkan rata – rata yaitu sebanayak 4,82 gram dengan
persentase kesalahan rata – rata sebesar 0,66%. Dan ketiga pada waktu buka motor
servo 1500 ms, berat pakan yang dikeluarkan rata – rata yaitu sebanayak 8,35 gram
dengan persentase kesalahan sebesar 0,48%.

Universitas Sumatera Utara


58

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian perancangan, proses pembuatan dan pembahasan


mengenai “Sistem Monitoring PemberiPakan Ikan Otomatis Menggunakan Sensor
HC-SR04 Berbasis Arduino Dengan Sistem Kendali SMS” maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Rancangan “Sistem Monitoring PemberiPakan Ikan Otomatis Menggunakan


Sensor HC-SR04 Berbasis Arduino Dengan Sistem Kendali SMS” memiliki
empat bagian yaitu catu daya, sistem minimum, rangkaian driver dan
program. Catu daya berfungsi sebagai penyuplai tegangan. Sistem minimum
berupa rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai pengolah data dengan
mikrokontroler ATmega328 sebagai pusat kendali. Rangkaian driver yang
berfungsi untuk mengatur buka tutup motor servo pada alat pemberi pakan
ikan. Dan program yang berfungsi untuk mengatur mikrokontroler sehingga
alat dapat bekerja sesuai dengan fitur yang ditawarkan.
2. Untuk kerja dari “Sistem Monitoring Pemberi Pakan Ikan Otomatis
Menggunakan Sensor HC-SR04 Berbasis Arduino Dengan Sistem Kendali
SMS” telah menunjukkan hasil yang sesuai dengan perencanaan yaitu alat
dapat memberikan pakan ikan secara otomatis pada waktu yang telah
ditentukan. Rata-rata berat pakan yang dikeluarkan yaitu sebesar 1,6 gram
pada waktu buka motor servo 500 ms, 4,82 gram pada waktu buka motor
servo 1000 ms dan 8,35 gram pada waktu buka motor servo 1500 ms .

Universitas Sumatera Utara


59

5.2. Saran

1. Pada “Sistem Monitoring Pemberi Pakan Ikan Otomatis Menggunakan


Sensor HC-SR04 Berbasis Arduino Dengan Sistem Kendali SMS” perlu
ditambahkan backup catu daya.
2. Pada “Sistem Monitoring Pemberi Pakan Ikan Otomatis Menggunakan
Sensor HC-SR04 Berbasis Arduino Dengan Sistem Kendali SMS” perlu
dilakukan pengembangan terhadap mekaniknya, sehingga alat ini dapat
digunakan pada akuarium dengan berbagai jenis ukuran.

Universitas Sumatera Utara


60

DAFTAR PUSTAKA

[1] D. Kepada et al., “OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER


ATMEGA16,” 2014.

[2] E. Haryanto, “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT PEMBERI


MAKAN IKAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52,”
Peranc. DAN IMPLEMENTASI ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS
Berbas. MIKROKONTROLER AT89S52, pp. 1–10.

[3] A. K. T. 01. 225. Muttaqin, “SISTEM PENJADWALAN PAKAN IKAN


OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 8535,” Sist.
PENJADWALAN PAKAN IKAN OTOMATIS Berbas. MIKROKONTROLER
ATMega 8535, 2010.

[4] J. danAbd. M. M. Ardiwijoyo1), “Ardiwijoyo , Et al / Jurnal Pendidikan


Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : S12-S20,” Ranc. BANGUN ALAT
PEMBERI PAKAN IKAN DENGAN Sist. Autom. Berbas. ARDUINO UNO R3
DENGAN Sist. KENDALI SMS, vol. 4, pp. 12–20, 2018.

[5] Witono, M. Pramana, Rozeff, ST, and M. E. Nugraha, Sapta, ST,


“PERANCANGAN PEMBERIAN PAKAN IKAN SECARA OTOMATIS
DAN MANUAL BERBASIS RASPBERRY Pi.”

[6] F. A. dan G. B. P. Harifuzzumar.a, P. Seminar, and N. Penelitian,


“PERANCANGAN DAN IMPELEMENTASI ALAT PEMBERIAN PAKAN
IKAN LELE OTOMATIS PADA FASE PENDEDERAN BERBASIS
ARDUINO DAN APLIKASI BLYNK,” Peranc. DAN IMPELEMENTASI
ALAT PEMBERIAN PAKAN IKAN LELE OTOMATIS PADA FASE
PENDEDERAN Berbas. ARDUINO DAN Apl. BLYNK.

[7] M. A. Sidik, T. P. Negara, and T. A. Zuraiyah, “Model Otomatisasi Alat


Pemberian Pakan Pada Ikan Berbasis Sms Gateway,” Model Otomatisasi Alat

Universitas Sumatera Utara


61

Pemberian Pakan Pada Ikan Berbas. Sms Gatew.

[8] R. A. Wibisono, “RANCANG BANGUN ALAT PENEBAR PAKAN IKAN


DENGAN MENGGUNAKAN GAYA SENTRIFUGAL TIPE APUNG,”
Ranc. bangun alat penebar pakan ikan dengan menggunakan gaya sentrifugal
tipe apung, no. skripsi, 2018.

[9] Y. S. Sili, “Rancang Bangun Alat Pemberian Pakan Ikan Koki Otomatis Pada
Aquarium Berbasis Mikrokontroler AT89S52,” Ranc. Bangun Alat Pemberian
Pakan Ikan Koki Otomatis Pada Aquarium Berbas. Mikrokontroler AT89S52.

[10] A. A. S. R. A. dan S. G. Z. Sri Wahyuni1), Mudarris2), “PAPAKINOTO


(PENEBAR PAKAN IKAN OTOMATIS) „UPAYA PENINGKATAN
PRODUKSI DAN EFIISIENSI WAKTU BUDIDAYA TAMBAK IKAN
TAWAR MASYARAKAT BELAWA KABUPATEN SOPPENG”,”
PAPAKINOTO (PENEBAR PAKAN IKAN OTOMATIS) ‘UPAYA
PENINGKATAN PRODUKSI DAN EFIISIENSI WAKTU Budid. TAMBAK
IKAN TAWAR Masy. BELAWA KABUPATEN SOPPENG”, vol. 4, pp. 42–49,
2018.

[11] Y. Bushra Hamid1 , Frans Rizal Agustiyanto1, J. Sudirman, N. Kubu, and L.


K. Batusangkar, “PENGEMBANGAN CATU DAYA PRESISI DISPLAY
DIGITAL,” vol. 8, no. 2, pp. 193–202, 2016.

[12] M. Cahyadi, E. Nasrullah, and A. Trisanto, “Rancang Bangun Catu Daya DC


1V–20V Menggunakan Kendali P-I Berbasis Mikrokontroler,” J. Rekayasa
dan Teknol. Elektro, vol. 10, no. 2, pp. 99–109, 2016.

[13] R. R. Septiawan, “Modul 03 : Catu Daya,” pp. 1–5, 2015.

[14] E. P. Sitohang et al., “Rancang Bangun Catu Daya DC Menggunakan


Mikrokontroler ATmega 8535,” J. Tek. Elektro dan Komput. (Universitas Sam
Ratulangi Manad., vol. 7, no. 2, pp. 135–142, 2018.

[15] C. WIDIATMOKO, “PERANCANGAN TRANSFORMATOR DAYA SATU

Universitas Sumatera Utara


62

FASA CORE TYPE DENGAN BANTUAN PC,” pp. 1–8, 2004.

[16] P. N. Sriwijaya, “Politeknik Negeri Sriwijaya,” pp. 1–5, 1991.

[17] A. Prayoga and E. M. S, Teknik tenaga listrik, no. 0806365412. 2010.

[18] B. A. B. Ii and T. Pustaka, “Politeknik Negeri Sriwijaya,” pp. 5–30.

[19] J. T. Elektro and F. Teknik, “PENSTABILAN TEGANGAN SEKUNDER


PADA,” 2016.

[20] A. Weny Amanda Sari; 142411089, Bandura, C. Barbaranelli, G. V Caprara,


and C. Pastorelli, “Universitas Sumatera Utara,” Child Dev., vol. 72, no. 1, pp.
187–206, 2008.

[21] F. Djuandi, “Pengenalan arduino,” pp. 1–24, 2011.

[22] D. Setiawan, “Arduino uno,” pp. 1–12, 2014.

[23] B. A. B. Ii and T. Pustaka, “(Sumber: Artanto,2012:1) .,” pp. 4–27, 2012.

[24] D. S. 142411032 Harahap, “RANCANG BANGUN ALAT UKUR


KECEPATAN ALIRAN AIR MENGGUNAKAN SENSOR FLOW METER
BERBASIS ARDUINO UNO 328P,” Ranc. BANGUN ALAT UKUR
KECEPATAN ALIRAN AIR MENGGUNAKAN Sens. FLOW M. Berbas.
ARDUINO UNO 328P, pp. 1–43, 2017.

[25] 132411036 JULIANI, B. A. B. Ii, and L. Teori, “RANCANG BANGUN


ALAT UKUR KETEBALAN KAYU MENGGUNAKAN TAMPILAN LCD
BERBASIS ARDUINO Universitas Sumatera Utara,” Ranc. BANGUN ALAT
UKUR KETEBALAN KAYU MENGGUNAKAN TAMPILAN LCD Berbas.
ARDUINO Univ. Sumatera Utara, pp. 15–32, 2016.

[26] N. Iin, “Dasar Teori,” Sifat- Sifat Fluida, no. 1, pp. 5–45, 2013.

[27] S. Surabaya, B. A. B. Iii, and L. Teori, “BAB III LANDASAN TEORI 3.1.

Universitas Sumatera Utara


63

Metode,” pp. 20–33, 1994.

[28] P. INC and K. Specifications, “4x4 Matrix Membrane Keypad (# 27899 ),” no.
916, pp. 1–5, 2011.

[29] Gusmanto, E. D. Marindani, and B. W. Sanjaya, “Rancang Bangun Sistem


Peringatan Dini Dan Pelacakan Pada Kendaraan Sepeda Motor Dengan
Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano,” pp. 1–11, 2014.

[30] B. A. B. II, D. Teori, and D. A. N. Tinjauan, “BAB II DASAR TEORI DAN


TINJAUAN PUSTAKA,” pp. 3–14.

[31] D. H. . 090801032 SARI, A. Bandura, C. Barbaranelli, G. V Caprara, and C.


Pastorelli, “RANCANGAN PENGOLAH TAMPILAN DAN PENYIMPAN
HASIL ALAT TIMBANG BERBASIS SERAT OPTIK MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER ATMEGA32 Universitas Sumatera Utara,” Child
Dev., vol. 72, no. 1, pp. 187–206, 2008.

[32] U. K. S. W. Inggit, “Bab II DASAR TEORI,” pp. 6–31, 2009.

[33] B. A. B. Ii and T. Pustaka, “BAB II TINJAUAN PUSTAKA,” pp. 6–31.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai