Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR


__________________________________________

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI DI
RSHD TAHUN 202021

Nama : Detia Vanoza


NIM : P05120219011

Pembimbing Pendidikan

(WIDIA LESTARI, S. Kep., M. Sc)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIPLOMA III
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KEBUTUHAN NUTRISI

A. Anatomi fisiologi sistem pencernaan


Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam manusia yang befungsi untuk
memberikan maknanan, mencernanya menjadi zat-zat dan energi, menyerap zat-zat
gizi kedalam aliran darah serta mebuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna,
saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar reictum dan anus

1. Mulut
Mulut merupakan jalan masuk sistem pencernaan, bagian dalam mulut dilapisi
oleh selaput lendir, pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat
dipermukaan tubuh lidah
2. Tenggorokan
Tenggorokan merupakan persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakangi rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang
belakang keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung.
3. Kerongkongan
Kerongkongan adalah tabung otot yang didalam sewaktu makan mengara dari
bagian mulut kedalaman lambung dengan proses
4. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang dan berbentuk seperti kacang kedelai,
terdiri dari tiga bagian yaitu, kardia, fundus, dan antrium.
5. Usus halus
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak diantara
lambung dan usus besar, dinding usus kaya akan pembuluh darah guna
menyerap zat gizi.
6. Usus besar
Usus besar atau kalium adalah bagian usus antara usus buntu atau dan umbai
cacing dan rektum, fungsi utama usus besar adalah menyerap air dan fases
7. Seleum
Selium atau usu buntu adalah suatu kandungan yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dan usu besar
8. Rektum dan anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berasal dari ujung usus besar dan berakir
dianus, berfungsi sebagai tempat simpan sementara fesel anus adalah saluran
terakir sistem pencernaan
9. Pankreas
Pakreas adalah organ yang memiliki dua fungsi utama yaitu mendisfusikan
enzim pencernaan dan beberapa hormon seperti insulin
10. Hati
Hati adalah organ pencernaan yang berperan untuk menyimpan glicogen,
sintesis plasma, dan penetral racun
11. Kandung empedu
Kandung empedu adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk membantu
mencerna maknan dan penyerapan lemak, dan untuk pembuangan limbah
hemoglobin (Hb).

B. Konsep Dasar Nutrisi

1. Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk protein dan fungsi tubuh
kebuthan energi didapatkan dari berbagai nutrisi seperti karbohidrat, protein,
lemak, air, vitamin dan mineral, makana terkadang dideskripsikan berdasarkan
kepadatan nutrisi yaitu proporsi nutrisi yang penting berdasarkan kepadatan
jumlah kalori

2. Fungsi zat gizi


 Mengahsilkan energi bagi fungsi organ gerakan dan kerja fisik
 Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel dalam
tubuh
 Sebagai pelindung dan pengaruh suhu tubuh.

3. Etiologi
a) Kekurangan nutrisi
 Efek pengobatan
 Mual muntah
 Gangguan intake makanan
 Kemotrapi
 Penyakit kronis
 Menurunnya obserpasi nutrisi akibat penyakit
 Nafsu mkanan menurun.
b) Kelebihan nutrisi
 Kelebihan intake
 Gaya hidup
 Pisikologi untuk konsumsi tinggi kalori
 Penurunan laju metabolik

4. Manifestasi klinis
a). Penampilan umum: tampah sakit, kronis dan akut.
b). Rambut : kusam, kering, rapuh, pigmen berkurang, mudah dicabut tipis dan
kasar
c). Wajah : kulit bengkak, muka bengkak
d). Mata : konjungtiva pucat
e). Bibir : mukosa kering
f). Lidah : tampak lembut,bengkak, pupila artropi
g). Gigi : karieis, kecoklatan, maiposisi
h). Gusi : mudah berdarah
i). Kelenjar : pemberian kelenjar tiroid
j). Kulit : kasar, kering, bercsk, bengkak, pucat

5. Pemeriksaan diagnosis
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui perubahan nutrisi adalah:
a). Kadar total limpasit
b). Album senum
c). Zat besi
d). Transferin albumm
e). Kreasinin
f). Hemoglebin
g). Hematokrit
h). Keseimbangan hitrogen
i). Tes antigen kulit

6. Pelaksanaan keperawatan
a). Menstmulasi nafsu makan
1. Berikan makanan yang sudah dikemas, yang disukai pasien dan sesuai
2. pilih porsi sedikit sehingga tidak menemukan nafsu makan yang anoreksia
3. kurangi stres psikologis
4. berikan ungkapan rapi dan bersih yang bebas dari pengelihatan dan bau
yang kurang nyaman
5. hindari terapi yang tidak mengenakkan sesaat sebelum, atau sesuda makan
b). Membantu klien makan
c). Kolaborasi dengan alih gizi memberikan diet sesuai indikasi dan kondisi

7. Komplikasi
a. Malnutrisi
b. Obesitas
c. Hiportensi
d. Penyakit jantung koroner
e. Avoresia nervosa

C. Asuhan Keperawatan
A. pengkajian
1) Identifikasi pasien
a). Nama pasien
b). Jenis kelamin
c). Pendidikan
d). Agama
e). Pekerjaan
f). Status perkawinan
g). Suku
h). Alamat
2) Riwayat keperawatan
a). Usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas
b). Kesulitan makan
c). Perubahan nafsu makan
d). Perubahan berat badan
e). Ketidak mampuan fisik
f). Budaya dan agama
g). Status kesehatan umum dan kondisi medis
h). Riwayat pengobatan
z). Riwayat diet
3) Pemeriksaan fisik
Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berbenturan tepat seperti
kulit, rambut, kuku, muka, dan mukosa, meliputi tinjauan sistematis yang
dapat dibagikan dengan tiap pemeriksaan fisik umum rutin.
a). Pemeriksaan antropometri
 BB ideal (TB 100) ± 10%
 Lila normal w=28,5 cm p: 28,3 cm
 Lipatan kulit pada otot trisep
 IMT : BB (kg/(TB))
b). Biokima
 Albumm (normal = 4 mg/100 ml)
 Transferin (normal 120-250 mg /100 ml)
 HB (normal : 12 mg %)
 BUN (normal :10-20 mg/ 100 ml)
c). Kelinik
 Kulit : kasar,kering, pucat, rambut, kusam, kering
 Kuku : rapuh, mudah patah
 Membran mukosa pucat

D. Diagnosa keperawatan
1. Defisit nutrisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolesme.
b.d
 Ketidak mampuan menelan makanan
 Ketidak mampu mencerna maknan
 Ketidak mampu mengabsorbsi nutrien
 Peninggkatan kebutuhan metabolisme
 Faktor ekonomi (mis. Finansial tidak mencukupi)
 Faktor psikologi (mis. Stres, keengganan untuk makan)
d.d
Gejala dan tanda mayor
Ds : (tidak tersedia)
Do : berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
Gejal dan tanda minor
Ds : cepat kenyang setelah makan, Kram/nyeri abdomen, Nafsu akan menurun
Do : bising usus hiperaktif, Otot pengunyah lemah, Otot menelan lemah,
Membran, mukosa pucat, Sariawan, Serum albumin turun, Rambut rontok
berlebihan, diare
2. Berat badan lebih
Definisi akumulasi lemak berlebihan atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia
dan jenis kelamin.
b.d
 Kurang aktivitas fisik harian
 Kelebihan konsumsi gula
 Gangguan kebiasaan makan
 Gangguan persebsi makan
 Kelebihan konsumsi alkohol
 Penggunaan energi kurang dari asupan
 Sering mengemil
 Sering memakan makanan bermiyak/berlemak
Gejala dan tanda mayor
Ds : (tidak tersedia)
Do : IMT >25 kg/m (pada dewasa) atau berat badan dan panjang badan lebih dari
prensentil 95 (pada anak <2 tahun) atau IMT pada presentil ke 85-95 (pada anak
2-18 tahun)
Gejala dan tanda mayor
Ds : (tidak tersedia)
Do : tebal lipatan kulit trisep >25 mm
(sumber, SDKI edisi 1. 2016)

No Diagnosa keperawatan PERENCANAAN Rasional


Tujuan/kntena hasil Intervensi (SIKI)
(SLKI)
1. Definisi nutrisi b.d Setelah dilakukan SIKI : terapi 1. Untuk
ketidak mampuan tindakan menelan mengontrol
menelan makanan keperawatan selama gerakan
x 24 jamdi 1. Monitor lidah
DS mayor harapakan gerakan lidah 2. Untuk
(tindak tersedia) saat makan mengetahui
DO mayor SLKI : status 2. Monitor tanda bawa pasien
Berat badan menurun menelan kelelahan saat ke lelahan
minimal 10 % rentan  Dipertahankan makan, minum saat makan
edial pada..... dan menelan minum atau
 Ditingkatkan 3. Berikan permen menelan
DS minor pada.... lolipop untuk 3. Agar pasien
 Cepat kenyang meningkatkan meningkatka
setelah makan 1. Menurun kekuatan lidah n kekuatan
 Kram/ nyeri 2. Cukup menurun 4. Fasilitas lidah dan
abdomen 3. Sedang meletakkan latihan
DO minor 4. Cukup makanan 4. Untuk
 Bising usus meningkat dibelakang memudahka
hiperaktif 5. Meningkat mulut n pasien
 Otot mengunya 5. Informasikan menelan.
lemah Dengan kriteria hasil manfaat terapi 5. Agar pasien
 Otot menelan  Mempertahankan menelan kepada dan keluarga
lemah makanan di pasien dan dapat
 Mebran mukosa mulut keluarga mengetahui
pucat 1.2.3.4.5 6. Anjurkan tidak manfaliterap
 Reflik menelan bicara saat i
 Sariawan
1.2.3.4.5 makan 6. Agar tidsk
 Serum albumin
 Kemampuan tersedak saat
turun
mengosongkan makan
 Rambut rontok mulut 1.2.3.4.5
berlebihan  Kemampuan
 Diare mengunya
 1.2.3.4.5
 Usahah menelan
1.2.3.4.5

2. Obisitas b.d kurang Setelah dilakukan SIKI : Edukai brat


aktivitas fisik harian tindakan badan efektif
keperawatan
DS Mayor selama...x 24 jam
(tidak tersedia)
DO Mayor
IMT > 27 kg/m (pada
dewasa) atau lebih
dari peserta ke 95
untuk usia dan jenis
kelamin (pada anak)

DS Minor Diharapkan :
(tidak tersedia) SLKI : perilaku
DO Minor menurunkan berat
Tebal lipatan kulit badan
trisep > 25 mm  Dipertahankan
pada....
 Ditingkatkan
pada...

1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup
meningkat
5. Meningkat

Dengan kntena hanl :


 Menentukan
target berat
badan dalam
rentan normal
1.2.3.4.5
 Menghindari
makanan dan
minuman tinggi
kalori 1.2.3.4.5
 Memiliki
komitmen pada
rencana maknan
yang sehat
1.2.3.4.5
 Memiliki
maknan dan
minuman bergizi
1.2.3.4.5
 Mengontrol
porsimakan
1.2.3.4.5
 Menetapkan
latihan 1.2.3.4.5
 Memonitor berat
badan 1.2.3.4.5
3. Berat badan lebih b.d Setelah dilakukan SIKI : manajemn
kelebihan konsumsi tindakan berst badan
gula keperawatan
selama.....x 24 jam 1. identifikasi 1. untuk
DS Minor diharapkan kondisi menganalisa
(tidak tersedia) SLKI : berat badan kesehtan faktor yang
DO Mayor  Dipertahnkan pasien yang dapat
IMT > 25 kg/m pada.... dapat mempengaru
(pada dewasa)  Ditingkatkan memenuhi hi BB
pada.... berat badan 2. untuk
2. hitung berat mengetahui
1. Meburuk atau badan ideal BB ideal
berat, panjang pada pasien 3. untuk
badan lebih dari 3. hitung mengetahui
persen 95 pada persentase persentase
anak < 2 tahun lemak dan otot lemak dan
atau IMT pada panen oto.
persen ke85-95 4. jelaskan 4. Agar pasien
(pada anak 2-18 hubungan mengrti
tahun) antara asupan hubungan
makanan, antara
DS Minor aktivitas fisik asupan
(tidak teredia) penambahan maknan,
DO Minor BB dan aktivitas
Tebal patah kulit penurunan BB fisik
1.2.3.4.5 5. jelakan faktor penambhan
risiko BB BB dan
lebih dan BB penurnan BB
kurang 5. Agar pasien
6. anjurkan mengerti
mencatat berat faktor risiko
badan tiap BB lebih dan
minggu jika BB kurang
perlu 6. Untuk
7. anjurkan melihat
mencatat perubahan
asupan BB
maknan 7. Untuk
aktivitas fisik melihat
dan perubhan
penambahan pada BB dan
berat badan memonitor
asupan
mkanan dan
aktivitas
fisik.
Daftar Pustaka

1. PPNI.2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia ( SDKI) Jakarta.


2. PPNI.2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SLKI) Jakarta.
3. PPNI 2019. Standar luaran keperawatan Indonesia (SLKI) Definisi dan kreteria hasil
keperawatan jakrta, DPP PPNI.
4. Syaifudin, drs 2003, anatomi fisiologi untuk mahsiswaw keperawatan edisi 3: Jakrta,
EGC.

Anda mungkin juga menyukai