Anda di halaman 1dari 30

PRAKARYA DAN

P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

KEWIRAUSAHAAN 1
Kelas XI
Semester 1

Penyusun : Rachmah Atiah Afiani, S.PD

i
SMA MEKAR ARUM
TAHUN AJARAN 2020/2021

P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1 PKWU

SISTEM PRODUKSI USAHA KERAJINAN DARI BAHAN


LIMBAH BERBENTUK BANGUN DATAR

Disusun oleh :
Rachmah Atiah Afiani, S.Pd

ii
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

Peta Konsep Materi Pembelajaran

iii
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
DAFTAR KODE JUDUL MODUL PEMBELAJARAN

No Kode Modul Judul Modul


Perencanaan usaha kerajinan dari
1. PKWU 01 bahan limbah berbentuk bangun
datar
Sistem Produksi dan Perhitungan
Titik Impas usaha kerajinan dari
2. PKWU 02
bahan limbah berbentuk bangun
datar
Strategi Promosi dan Laporan
3. PKWU 03 Kegiatan usaha kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar
Perencanaan dan penerapan sistem
4. PKWU 04
usaha pembenihan ikan konsumsi
Menghitung titik impas usaha
5. PKWU 05
pembenihan ikan konsumsi
Strategi Promosi dan Laporan
6. PKWU 06 Kegiatan usaha pembenihan ikan
konsumsi
Perencanaan usaha dan penerapan
7. PKWU 07 sistem produksi makanan khas
daerah
Menghitung titik impas usaha
8. PKWU 08
makanan khas daerah
Strategi Promosi dan Laporan
9. PKWU 09
Kegiatan usaha makanan khas daerah

iv
A. P R ABELAJAR
KEGIATAN A R Y A DPESERTA
A N K E DIDIK
WIRAUSAHAAN 1

Kode Modul : PKWU 02

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Menganalisis sistem produksi kerajinan 3.2.1 Siswa dapat menjelaskan jenis
dari bahan limbah berbentuk bangun dan karakteristik bahan dan alat
datar berdasarkan daya dukung yang kerajinan
dimiliki oleh daerah setempat 3.2.2 Siswa dapat mengidentifikasi
macam-macam kerajinan bahan
limbah berbentuk bangun datar
3.2.3 Siswa dapat menguraikan
tahapan proses produksi
kerajinan
3.2.4 Siswa dapat menjelaskan jenis
dan kegunaan bahan kemas
3.2.5 Siswa dapat menerangkan teknik
penyajian dan pengemasan
4.2 Memproduksi kerajinan dari bahan 4.2.1 Memproduksi kerajinan dari
limbah berbentuk bangun datar bahan limbah berbentuk bangun
berdasarkan daya dukung yang dimiliki datar berdasarkan daya dukung
oleh daerah setempat yang dimiliki oleh daerah
setempat
4.2.2 Menyajikan hasil kerajinan dari
bahan limbah berbentuk bangun
datar berdasarkan daya dukung
yang dimiliki oleh daerah
setempat

5
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Belajar 4
Kegiatan

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan


siswa mampu:
1. Mendeskripsikan aneka produk kerajinan

T ujuan dari bahan limbah berbentuk bangun


datar
2. Mengapresiasi keanekaragaman karya
Pembelajaran
kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun datar
3. Merancang produk kerajinan dari bahan
limbah

Materi ini berisi tentang


1. Aneka produk kerajinan dari bahan

U raian Materi
limbah berbentuk bangun datar
2. Perencanaan produksi usaha kerajinan
dari bahan limbah berbentuk bangun
datar
3. Proses produksi kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar
4. Pengemasan produk kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar

6
Rangkuman Materi
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
B. Sistem Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Datar

1. Aneka Produk Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

a. Kerajinan dari Limbah Kulit Jagung    


Kulit jagung merupakan limbah pertanian dari tanaman jagung. Kulit jagung
kerap kali tidak diperhatikan, bahkan dianggap sampah sehingga biasanya
dibuang. Sampah kulit jagung bisa menjadi benda kerajinan yang sangat bernilai
dan bisa mendatangkan keuntungan. Aneka produk kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun datar kulit jagung ini sangat unik dan menarik. Berikut contoh
produk kerajinan dari limbah kulit jagung.

Gambar 1.3 Kerajinan dari Kulit Jagung

b. Kerajinan dari Limbah Plastik   


Apakah di lingkunganmu banyak sampah plastik yang menumpuk? Kalian
bingung untuk memanfaatkannya? Kita tahu bahwa sampah plastik termasuk dalam
sampah anorganik yang sulit diurai oleh mikroorganisme, butuh waktu bertahun-
tahun supaya plastik dapat terurai dan akhirnya menyatu dengan tanah. Oleh karena
itu, sebaiknya sampah plastik tersebut dimanfaatkan untuk karya kerajinan.     
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar limbah plastik
seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu. Berikut ini contoh kerajinan dari
limbah plastik.

7
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

c. Kerajinan dari Limbah Daun Pelepah Pisang     


Sebagain besar masyarakat menganggap daun pelepah pisang kering adalah
sampah yang tidak berguna. Bahkan terkadang daun pelepah pisang kering hanya
dibakar begitu saja karena dianggap sampah yang mengotori kebun. Namun daun
pelepah pisang kering dapat dijadikan sebagai kerajinan yang indah dan memiliki
nilai ekonomi yang tinggi.     
Kerajinan tangan dari daun pelepah pisang kering sebaiknya menggunakan
daun yang berwarna kuning hingga daun yang berwarna cokelat dan benarbenar
kering. Berikut contoh produk kerajinan dari daun pelepah pisang.

8
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

d. Kerajinan dari Limbah Kertas    

Kertas merupakan bagian dari limbah organik kering, hal ini karena kertas
mudah terurai dalam tanah. Meskipun kertas mudah hancur jika terkena air, namun
jika digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan, kertas tersebut dapat diolah
sedemikian rupa sehingga tidak mudah hancur.  Caranya yaitu dengan menambah
kandungan lem atau zat pelindung anti air seperti melamin/ politur, dapat pula
dengan dilapisi plastik.  Limbah kertas dapat digunakan sebagai benda kerajinan
dengan berbagai teknik seperti teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat, dan
teknik gulung (pilin).
Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas antara lain keranjang,
vas bunga, sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak,
boneka, dan masih banyak lagi. Berikut contoh kerajinan yang dihasilkan dari
limbah kertas.

e. Kerajinan dari Limbah Kain Perca

9
  Kebutuhan sandang manusia yang berupa pakaian merupakan kebutuhan
primer sehari-hari yang harus dipenuhi.
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Produksi pakaian yang dilakukan oleh
para penjahit atau konveksi, menghasilkan
banyak limbah kain yang biasa disebut
kain perca.      
Aneka produk kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar kain perca
dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan
yang cukup unik dan menarik. Bahkan
busana itu sendiri dapat dihasilkan dari
kain-kain perca yang dijahit bersambung-
sambungan. Bagi sebagian orang ada juga yang berminat pada busana jenis ini
karena unik. Sekarang sudah semakin banyak orang melirik produk kerajinan
berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya unik. Berikut ini contoh
kerajinan sandal dari limbah kain perca.

f. Kerajinan dari Limbah Kardus

10
Kardus bekas kadang menjadi sebuah benda yang menumpuk dan memenuhi
ruangan sehingga mengganggu pemandangan, dan kadang dibuang begitu saja di
tempat sampah.PR A Aini
Saat R banyak
Y A D Asekali
N Kkardus
E W I Rbekas
A U Syang
A H ada
A A di
N lingkungan
1 kita.
Itu dikarenakan hampir setiap barang kebutuhan kita seharihari menggunakan
kardus sebagai pembungkusnya. 
Bagi seorang yang berjiwa wirausaha maka alangkah lebih bagus bila kardus
tersebut dimanfaatkan menjadi sebuah kerajinan unik dan juga memiliki nilai seni
yang tinggi. 

g. Kerajinan dari Limbah Sisik Ikan


 Sisik ikan pada umumnya hanya dibuang karena dianggap sebagai limbah
yang tidak bermanfaat. Ternyata sisik ikan
dapat dimanfaatkan untuk benda kerajinan,
pada umumnya untuk kerajinan aksesori.
Setiap ikan menghasilkan sisik yang berbeda
ukuran dan ketebalannya. Sisik ikan kakap
sering digunakan sebagai produk kerajinan
karena sisiknya lebih terliat kokoh, tebal, dan
besar dibanding sisik ikan mas atau mujair.     
Limbah sisik ikan bisa dijadikan sebagai
bahan utama pembuatan aksesori seperti
anting-anting, cincin, kalung, bros, dan
gelang. Hasilnya terlihat unik, artistik, dan menarik.

11
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

h. Kerajinan dari Pecahan Keramik


Pecahan keramik ternyata dapat dimanfaatkan untuk kerajinan atau hiasan.
Pecahan-pecahan keramik dapat dijadikan sebagai hiasan mozaik, atau hiasan yang
lainnya. Biasanya mozaik dari pecahan keramik disusun untuk membuat gambar
bercorak abstrak atau background dari suatu gambar atau untuk melapisi dinding
dan lantai agar terkesan unik.

12
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

2. Manfaat Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang


Seperti pada produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar,
produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang juga memiliki fungsi
sebagai berikut.
a. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Pakai
Produk kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur
keindahan hanyalah sebagai pendukung. Berikut contoh karya kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar sebagai benda pakai.
b. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Hias
Produk kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini
lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.

3. Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang


Masing-masing daerah memiliki ciri khas
kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal
ini tentu dikarenakan sumber daya dari masing-
masing daerah berbeda-beda. Di bawah ini
merupakan contoh hasil limbah berbentuk bangun
datar yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan,
dilihat dari kondisi wilayahnya.
a. Daerah Pesisir Pantai atau Laut
Limbah berbentuk bangun datar yang banyak
tersedia adalah cangkang kerang laut, tulang
ikan, tempurung kelapa, sabut kelapa, dan lainnya.
b. Daerah Pegunungan

13
Limbah berbentuk bangun datar yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah
biji-bijian kering, buah-buahan kering, kulit durian, dan lainnya.
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
c. Daerah Pertanian
Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah biji-bijian
kering, bunga kering, kulit pohon kering, dan lainnya.
d. Daerah Perkotaan
Limbah berbentuk bangun datar yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya
kulit kacang, kulit telur, kemasan plastik, limbah kertas, kardus, dan lainnya.

Berbagai macam limbah berbentuk bangun datar tersebut merupakan potensi


yang sangat bermanfaat untuk bahan pembuatan produk kerajinan. Proses
pengolahan masing-masing bahan limbah berbentuk bangun datar secara umum
adalah sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan
mesin. Proses pengolahan untuk produk kerajinan pada umumnya sebagai berikut.

a. Pemilahan Bahan Limbah


Sebelum diolah, limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan
mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya
dibuang. Pemilahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan
tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.
b. Pembersihan Limbah
Limbah yang sudah dipilih harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang
telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya limbah kulit jagung, maka kulit
jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan
rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak, itu tergantung dari perancangan
produk kerajinan yang akan dibuat.
c. Pengeringan
Limbah basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari
langsung atau dengan alat pengering, agar kadar air dapat hilang dan limbah
dapat diolah dengan sempurna.
d. Pewarnaan
Pewarnaan pada limbah merupakan selera dari pembuat kerajinan. Jika dalam
merancang diperlukan bahan yang diberi warna maka diwarnai terlebih dahulu.
Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah basah dengan cara
dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan

14
bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula
dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
e. P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Pengeringan 
Pengeringan setelah pewarnaan Setelah diberi warna, bahan harus dikeringkan
kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan alat pengering agar
warna kering sempurna tidak mudah luntur.
f. Finishing
Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses
menjadi karya. Proses finishing dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau
diamplas.

TUGAS PKWU LATIHAN 4

1. Mengidentifikasi karya kerajinan dari limbah berbentuk bangun


datar.
Bahan Dasar Gambar
No Aneka Produk Manfaat
produk/foto
1. (contoh) (contoh) (contoh)

Kulit jagung Vas Bunga Hiasan Meja

2. dst
3.
4.
5.
6.
7.
8.

15
9.
10
. P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

Petunjuk Pengerjaan :

1. Tugas dikerjakan di MS.Word (diketik)


2. Format penulisan nama file : PKWU TUGAS 4_NAMA_KELAS
3. Tugas yang sudah selesai dikirim ke email :
rachmahafiani95@gmail.com atau boleh dikirim di G_Classroom
4. Tugas dikumpulkan paling lambat tanggal 14 Agustus 2020 Pukul
15.00 wib

4. Perencanaan Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun


Datar
Perencanaan produksi kerajinan umumnya lebih menitik beratkan pada nilai-
nilai keunikan (uniqueness) dan estetika (keindahan). Pada produk kerajinan, aspek
fungsi menempati porsi utama, maka karya kerajinan harus mempunyai nilai
ergonomis yang meliputi kenyamanan, keamanan dan keindahan (estetika).
Penerapan unsur ergonomis pada produk kerajinan yang memiliki fungsi pakai
sangat penting, karena produk kerajinan tersebut lebih mengutamakan fungsi dan
kegunaannya. Yang dimaksud dengan unsur estetika dan ergonomis disini adalah
sebagai berikut:
a. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan
merupakan nilai-nilai estetis yang melekat pada sebuah karya seni. Keindahan
dapat juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika
seseorang mencerap obyek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah
obyek yang terdapat unsur keindahan di dalamnya. Nilai-nilai keindahan atau
estetik atau keunikan karya seni memiliki prinsip sebagai berikut:
a. Kesatuan (unity)
b. Keselarasan (harmoni)
c. Keseimbangan (balance)

16
d. Kontras (contrast)
b. Unsur Ergonomis
P R A A karya
Unsur ergonomis R Y A kerajinan
D A N Ksering
EWIR A Udikaitkan
kali S A H A dengan
A N 1 aspek fungsi
atau kegunaan dari produk kerajinan tersebut.
Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut
1. Keamanan (security)
Keamanan atau Security adalah jaminan terciptanya keadaan aman bagi
orang yang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable)
Kenyamanan atau Comfortable adalah kenyamanan jika produk kerajinan
itu digunakan. Barang yang enak digunakan juga bisa disebut barang
terapan. Produk kerajinan terapan merupakan produk kerajinan yang
memiliki nilai praktis yang tinggi.
3. Keluwesan (fexibility)
Keluwesan (fexibility) adalah keluwesan penggunaan. Produk kerajinan
adalah produk terapan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Produk terapan/pakai memiliki syarat untuk memberi
kemudahan serta keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami
kesulitan dalam penggunaannya.

5. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan dalam Memproduksi Kerajinan dari


Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Beberapa karya kerajinan memiliki peralatan khusus yang tidak dipergunakan


pada jenis karya lainnya. Tetapi ada juga alat atau bahan yang dipergunakan
hampir di semua proses berkarya kerajinan. Alat-alat tulis (gambar) misalnya,
adalah peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan hampir seluruh jenis
karya kerajinan, terutama saat membuat rancangan karya kerajinan tersebut.
Bahan untuk berkarya kerajinan dari bahan bekas dapat dikategorikan menjadi
bahan alami dan bahan sintetis. Bahan baku alami adalah material yang bahan
dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung
tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Bahan baku olahan adalah bahan-bahan
alam yang telah diolah melalui proses industri tertentu menjadi bahan baru yang
memiliki sifat dan karakter khusus.

6. Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar


Pembuatan produk kerajinan dapat mengembangkan apresiasi terhadap karya
dan budaya bangsa sehingga kita dapat bangga terhadap keanekaragaman budaya

17
bangsa milik kita. Sikap mental itu akan membentuk menjadi sikap mental
produktif, kreatif, dan berani menghadapi resiko.
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Dalam proses produksi kerajinan seorang pengrajin harus memperhatikan 3
hal, yaitu sebagai berikut :
a. Bentuk
Bentuk pada produk kerajinan merupakan wujud secara fisik. Bentuk ini selalu
bergantung pada sentuhan keindahan. Karena itu dalam proses penciptaan
seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni seperti garis, tekstur,
warna, ruang, bidang, dan sebagainya. Selain itu seorang pengrajin harus
menguasai prinsip-prinsip seni seperti irama, keseimbangan, kesatuan,
harmonisasi, kontras dan sebagainya.
b. Fungsi
Pada proses pembuatan produk kerajinan seorang pengrajin harus memiliki
kemampuan khususnya untuk menciptakan bentuk dan fungsi sehingga karya
yang diciptakan dapat memenuhi fungsinya dan bentuknya tetap indah. Dalam
pembuatan produk kerajinan harus benar-benar memperhatikan aspek
kenyamanan.

c. Bahan
Pengetahuan, pemahaman dan penguasaan terhadap bahan harus dimiliki
seorang pengrajin. Dengan adanya pemahaman terhadap bahan maka seorang
pengrajin akan mampu menemukan teknik pengolahannya. Melalui teknik
yang tepat akan dapat diciptakan karya kerajinan secara optimal karena setiap
bahan selalu memiliki karakter yang berbeda-beda.

Produksi kerajinan dari limbah bahan kulit jagung di bawah ini merupakan
contoh untuk menambah pengetahuan, tentunya masih banyak produk kerajinan
dari bahan limbah lainnya yang merupakan kekayaan dudaya Indonesia. Berikut
dijelaskan contoh proses produksi kerajinan dari bahan limbah kulit jagung.

a. Perancangan Produk
Kulit jagung yang sepintas tidak berharga dapat menjadi karya kerajinan
yang indah. Kulit jagung adalah limbah berbentuk bangun datar yang banyak
ditemui di pasar tradisional. Banyak pedagang sayuran yang membuang kulit
jagung ke tempat sampah. Dengan memanfaatkan limbah kulit jagung, sampah
yang mencemari lingkungan dapat dikurangi.

18
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

Kulit jagung merupakan limbah basah, maka kulit jagung memiliki


kandungan air yang tinggi. Kita dapat mengolahnya dengan proses sederhana
dan relatif mudah seperti dengan memanfaatkan panas matahari hingga kering.
Setelah kering kulit jagung dapat kita warnai, kemudian dikeringkan, dan
diseterika agar lembarannya terlihat lebih halus dan rata dan mudah dibentuk.

Berikut ini akan dijelaskan proses pembuatan karya kerajinan bunga dari kulit
jagung. Bahan-bahan pendukung yang akan digunakan adalah kulit jagung, cat
warna tekstil, benang, lidi, tali tampar, dan vas bunga.

b. Alat Pendukung
Jenis dan fungsi peralatan untuk pembuatan karya kerajinan dari limbah kulit
jagung adalah gunting.

19
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

c. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Ini berkaitan
dengan bagaimana kita memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana
mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman. Perlu diingat bahwa setelah
proses pekerjaan selesai, bersihkan semua peralatan dan simpan pada tempat
semestinya. Pastikan ruang kerja supaya tetap bersih, rapi, dan sehat.

d. Teknik Pembuatan

Berikut ini adalah proses pembuatan produk kerajinan limbah kulit jagung.
1) Menyiapkan rancangan
Dalam membuat karya kerajinan dari limbah kulit jagung terlebih dahulu
menyiapkan rancangan yang dikehendaki. Beberapa motif rancangan antara
lain adalah bentuk macam-macam bunga, mainan dan lain-lain.

20
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

2) Menyiapkan batang lidi


Siapkan beberapa batang lidi untuk digunakan sebagai tangkai bunga.
Batang lidi dapat memanfaatkan limbah tusuk sate, limbah kawat, sapu lidi,
dan lain sebagainya.
3) Menyiapkan kulit jagung
Kulit jagung yang akan digunakan untuk kerajinan hiasan bunga diusahakan
yang masih utuh dan kering. Untuk menghaluskannya dapat menggunakan
setrika. Hal ini akan memudahkan di dalam pembuatan bentuk yang
dikehendaki.
4) Membelah atau menggunting kulit jagung
Membelah atau guntinglah beberapa lembar kulit jagung menjadi lembaran-
lembaran yang nanti digunakan untuk kelopak bunga sesuai yang
diinginkan.
5) Membentuk menjadi kelopak bunga
Bentuklah lembaran-lembaran kulit jagung, secara memutar dan menekan
sehingga menyerupai kepolak bunga.
6) Menyiapkan tangkai bunga
Agar kelopak bunga menjadi lebih menarik, kita balutkan kelopak bunga
dengan menggunakan serabut kulit jagung yang sebelumnya telah kita
warnai dan kemudian rekatkan juga beberapa lembar kulit jagung yang
berbentuk kelopak bunga dengan menggunakan benang.
7) Membuat bunga

21
Bunga dibuat dengan cara menata kelopak bunga satu per satu dan
diikatkan pada tangkai dengan menggunakan benang.
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
8) Membuat bunga dan daun
Kelopak bunga yang sudah selesai dibuat, kemudian bagian tangkainya
dibalut dengan tali dan ditempelkan kulit jagung yang sudah diwarnai
sebagai hiasan daun
9) Memperbanyak tangkai bunga
Lakukan langkah-langkah di atas secara berulang agar membuat model
bunga yang berikutnya.
10) Finishing karya
Apabila jumlahnya telah mencukupi, maka bunga yang dibuat dari bahan
dasar limbah kulit jagung itu siap untuk digunakan sebagai hiasan interior
maupun eksterior rumah yang dapat diletakkan di atas meja. Bisa juga
diletakkan pada tempat lain yang sesuai.

7. Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun


Datar

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang


menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.
Berikut manfaat pengemasan produk kerajinan :

22
a. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya
pencemaranPR A Agangguan
serta R Y A D fisik
A N (gesekan,
K E W I Rbenturan,
A U S A getaran).
HAAN 1
b. Pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau
produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam
penyimpanan, pengangkutan dan distribusi.
c. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau
daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu
diperhatikan dalam perencanaannya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan kemasan, antara
lain :
a. Kemasan harus menarik. Kalau kemasan tidak atau kurang menarik maka ia
akan kehilangan fungsinya, karena suatu produk harus bersaing dengan
berpuluh-puluh produk lainnya dalam kategori yang sama di tempat penjualan.
Salah satu cara adalah dengan penggunaan warna yang cermat, karena
konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa.
b. Konten (isi) kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik
tentang barang yang dikemas. Pengemasan untuk produk kerajinan dengan
tingkat mobilitas/transportasi yang jauh harus dirancang agar produk kerajinan
tersebut tidak rusak.

TUGAS 5 PKWU
POST TEST

Panduan pengerjaan :
1. Siswa/siswi diharapkan untuk menyimak materi dengan teliti dan serius.
2. Link pengerjaan post test : https://forms.gle/dd71vZGJwDewTwjp9
3. Password/Token google form akan diberikan setelah penyampaian materi
selesai.

C. Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar

1. Pengertian Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar

23
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan
dan biaya sama atau seimbang, sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even Point ini digunakan untuk
menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau
sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau
kembali modal.

2. Manfaat Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar

Manfaat dari Break Even Point (BEP)  sebagai berikut. 


a. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba. 
b. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat
penjualan yang bersangkutan. 

c. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. 

d. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti.

3. Analisis Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar

Analisa Break Even Point (BEP) dapat digunakan oleh usahawan untuk
berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai:
a. Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
b. Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
c. Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual
agar perusahaan tidak menderita kerugian.
d. Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume
penjualan terhadap laba yang diperoleh.

4. Komponen Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan


dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

24
Break Event Point (BEP) memerlukan komponen penghitungan dasar berikut ini.

a. Fixed Cost.
P R AKomponen
A R Y A Dini
A merupakan
N K E W I biaya
R A Uyang
SAH tetap
A Aatau
N 1konstan jika
adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi.
Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dan lain-
lain.
b. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya
dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang
direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh
biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
c. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa
yang telah diproduksi.

Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua
macam sebagai berikut.
a. Dasar Unit.
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik
impas.
BEP = FC /(P-VC)
b. Dasar Penjualan berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk
mendapat titik impas.
FC/ (1 – (VC/P))*
Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin
Kontribusi Per Unit.

Keterangan :
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variabel Cost (Biaya Variabel)
P = Harga Produk

5. Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah


Berbentuk Bangun Ruang

Menghitung BEP membantu untuk menentukan kapankah bisnis tersebut akan


mencapai titik impasnya, di mana BEP adalah kondisi pendapatan sama dengan

25
biaya yang dikeluarkan. Jika bisa secara akurat memprediksikan biaya dan
penjualan, menghitung BEP hanyalah sebuah perhitungan matematika yang sangat
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
mudah. Sebuah usaha mencapai titik BEP ketika total pendapatan atau penjualan
sama dengan total biayanya. Pada titik BEP, tidak ada keuntungan yang diraih atau
kerugian yang diderita. Ada beberapa tipe biaya yang harus diperhatikan ketika
akan melakukan perhitungan BEP, yaitu:

Rumus menghitung BEP adalah sangat sederhana. Untuk menghitung BEP


adalah biaya tetap, dibagi harga dikurangi biaya variabel. Persamaan ini
menghasilkan rumus BEP sbb:

BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel)

Kalkulasi rumus ini akan memberitahu jumlah unit produk yang harus terjual
agar mencapai titik impasnya. Pada titik tersebut, sudah menutupi semua biaya
yang terkait dengan memproduksi produk yang dihasilkan (biaya tetap dan biaya
variabelnya). Di atas titik BEP, setiap unit tambahan yang terjual akan
meningkatkan keuntungan yang disebut dengan “unit contribution margin” di mana
didefinisikan sebagai setiap jumlah unit yang memberikan kontribusi menutupi
biaya tetap dan meningkatkan keuntungan. Persamaan rumusnya adalah:
Unit Contribution Margin = Harga Jual – Biaya Variabel
Gunakan persamaan-persamaan di atas dalam spreadsheet seperti Excel
untuk mempermudah melakukan penyesuaian perubahan biaya dan penyesuaian
harga jual sehingga mempermudah menghitung BEP. Sangat penting untuk
memahami hasil dari perhitungan break even point. Contoh, jika dari hasil
perhitungan, akan mencapai titik impas dengan penjualan sebanyak 500 unit,
pikirkan apakah angka tersebut adalah angka yang masuk akal atau tidak. Jika tidak
bisa menjual 500 unit dalam periode yang ditentukan, mungkin ini adalah pertanda
untuk memikirkan kelayakan bisnis yang akan ditekuni tersebut. Sebagai alternatif,
coba telaah lebih dalam semua biaya, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel
dan identifikasikan bagian mana yang masih bisa dikurangi anggaran biayanya.

6. Evaluasi Hasil Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha


Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Analisis break even point merupakan suatu analisis yang digunakan oleh
manajer dalam mengambil sebuah keputusan. Analisis ini bertujuan untuk

26
mengetahui kaitan antara biaya, volume penjualan, volume produksi yang nantinya
untuk menentukan titik impas di mana perusahaan tidak mengalami kerugian
maupun tidakP R A A R Y A Dkeuntungan.
mendapatkan A N K E W IAnalisis
R A U S Abreak
H A Aeven
N 1 point sangat
membantu manajemen dalam berbagai hal, misalnya dalam masalah dampak
pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, atau dampak peningkatan harga
terhadap laba. Analisis ini sangat berguna bagi manajemen di dalam perencanaan
dan pengambilan keputusan.
Analisis break even point merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh
manajer perusahaan untuk mengetahui tingkat penjualan berapakah perusahaan
tidak mengalami laba dan tidak pula mengalami kerugian (Sigit, 2002: 1). Impas
adalah suatu keadaan perusahaan di mana jumlah total penghasilan besarnya sama
dengan total biaya atau besarnya laba kontribusi sama dengan total biaya tetap,
dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi
(Supriyono, 2000: 332). Analisis break even point merupakan salah satu analisis
keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan.
Analisis break even point biasanya lebih sering digunakan apabila
perusahaan mengeluarkan suatu produk yang artinya dalam memproduksi sebuah
produk tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan kemudian
penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual
ke konsumen (Khasmir, 2008: 332).

TUGAS 6 PKWU
POST TEST

Panduan pengerjaan :
1. Siswa/siswi diharapkan untuk menyimak materi dengan teliti dan serius.
2. Link pengerjaan post test : https://forms.gle/dd71vZGJwDewTwjp9
3. Password/Token google form akan diberikan setelah penyampaian materi
selesai.

27
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

28
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

29
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1

30 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

Anda mungkin juga menyukai