Modul PKWU Kls XI
Modul PKWU Kls XI
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
KEWIRAUSAHAAN 1
Kelas XI
Semester 1
i
SMA MEKAR ARUM
TAHUN AJARAN 2020/2021
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1 PKWU
Disusun oleh :
Rachmah Atiah Afiani, S.Pd
ii
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
iii
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
DAFTAR KODE JUDUL MODUL PEMBELAJARAN
iv
A. P R ABELAJAR
KEGIATAN A R Y A DPESERTA
A N K E DIDIK
WIRAUSAHAAN 1
5
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Belajar 4
Kegiatan
U raian Materi
limbah berbentuk bangun datar
2. Perencanaan produksi usaha kerajinan
dari bahan limbah berbentuk bangun
datar
3. Proses produksi kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar
4. Pengemasan produk kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar
6
Rangkuman Materi
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
B. Sistem Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Datar
7
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
8
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Kertas merupakan bagian dari limbah organik kering, hal ini karena kertas
mudah terurai dalam tanah. Meskipun kertas mudah hancur jika terkena air, namun
jika digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan, kertas tersebut dapat diolah
sedemikian rupa sehingga tidak mudah hancur. Caranya yaitu dengan menambah
kandungan lem atau zat pelindung anti air seperti melamin/ politur, dapat pula
dengan dilapisi plastik. Limbah kertas dapat digunakan sebagai benda kerajinan
dengan berbagai teknik seperti teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat, dan
teknik gulung (pilin).
Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas antara lain keranjang,
vas bunga, sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak,
boneka, dan masih banyak lagi. Berikut contoh kerajinan yang dihasilkan dari
limbah kertas.
9
Kebutuhan sandang manusia yang berupa pakaian merupakan kebutuhan
primer sehari-hari yang harus dipenuhi.
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Produksi pakaian yang dilakukan oleh
para penjahit atau konveksi, menghasilkan
banyak limbah kain yang biasa disebut
kain perca.
Aneka produk kerajinan dari bahan
limbah berbentuk bangun datar kain perca
dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan
yang cukup unik dan menarik. Bahkan
busana itu sendiri dapat dihasilkan dari
kain-kain perca yang dijahit bersambung-
sambungan. Bagi sebagian orang ada juga yang berminat pada busana jenis ini
karena unik. Sekarang sudah semakin banyak orang melirik produk kerajinan
berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya unik. Berikut ini contoh
kerajinan sandal dari limbah kain perca.
10
Kardus bekas kadang menjadi sebuah benda yang menumpuk dan memenuhi
ruangan sehingga mengganggu pemandangan, dan kadang dibuang begitu saja di
tempat sampah.PR A Aini
Saat R banyak
Y A D Asekali
N Kkardus
E W I Rbekas
A U Syang
A H ada
A A di
N lingkungan
1 kita.
Itu dikarenakan hampir setiap barang kebutuhan kita seharihari menggunakan
kardus sebagai pembungkusnya.
Bagi seorang yang berjiwa wirausaha maka alangkah lebih bagus bila kardus
tersebut dimanfaatkan menjadi sebuah kerajinan unik dan juga memiliki nilai seni
yang tinggi.
11
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
12
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
13
Limbah berbentuk bangun datar yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah
biji-bijian kering, buah-buahan kering, kulit durian, dan lainnya.
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
c. Daerah Pertanian
Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah biji-bijian
kering, bunga kering, kulit pohon kering, dan lainnya.
d. Daerah Perkotaan
Limbah berbentuk bangun datar yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya
kulit kacang, kulit telur, kemasan plastik, limbah kertas, kardus, dan lainnya.
14
bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula
dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
e. P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Pengeringan
Pengeringan setelah pewarnaan Setelah diberi warna, bahan harus dikeringkan
kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan alat pengering agar
warna kering sempurna tidak mudah luntur.
f. Finishing
Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses
menjadi karya. Proses finishing dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau
diamplas.
2. dst
3.
4.
5.
6.
7.
8.
15
9.
10
. P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Petunjuk Pengerjaan :
16
d. Kontras (contrast)
b. Unsur Ergonomis
P R A A karya
Unsur ergonomis R Y A kerajinan
D A N Ksering
EWIR A Udikaitkan
kali S A H A dengan
A N 1 aspek fungsi
atau kegunaan dari produk kerajinan tersebut.
Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut
1. Keamanan (security)
Keamanan atau Security adalah jaminan terciptanya keadaan aman bagi
orang yang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable)
Kenyamanan atau Comfortable adalah kenyamanan jika produk kerajinan
itu digunakan. Barang yang enak digunakan juga bisa disebut barang
terapan. Produk kerajinan terapan merupakan produk kerajinan yang
memiliki nilai praktis yang tinggi.
3. Keluwesan (fexibility)
Keluwesan (fexibility) adalah keluwesan penggunaan. Produk kerajinan
adalah produk terapan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Produk terapan/pakai memiliki syarat untuk memberi
kemudahan serta keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami
kesulitan dalam penggunaannya.
17
bangsa milik kita. Sikap mental itu akan membentuk menjadi sikap mental
produktif, kreatif, dan berani menghadapi resiko.
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Dalam proses produksi kerajinan seorang pengrajin harus memperhatikan 3
hal, yaitu sebagai berikut :
a. Bentuk
Bentuk pada produk kerajinan merupakan wujud secara fisik. Bentuk ini selalu
bergantung pada sentuhan keindahan. Karena itu dalam proses penciptaan
seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni seperti garis, tekstur,
warna, ruang, bidang, dan sebagainya. Selain itu seorang pengrajin harus
menguasai prinsip-prinsip seni seperti irama, keseimbangan, kesatuan,
harmonisasi, kontras dan sebagainya.
b. Fungsi
Pada proses pembuatan produk kerajinan seorang pengrajin harus memiliki
kemampuan khususnya untuk menciptakan bentuk dan fungsi sehingga karya
yang diciptakan dapat memenuhi fungsinya dan bentuknya tetap indah. Dalam
pembuatan produk kerajinan harus benar-benar memperhatikan aspek
kenyamanan.
c. Bahan
Pengetahuan, pemahaman dan penguasaan terhadap bahan harus dimiliki
seorang pengrajin. Dengan adanya pemahaman terhadap bahan maka seorang
pengrajin akan mampu menemukan teknik pengolahannya. Melalui teknik
yang tepat akan dapat diciptakan karya kerajinan secara optimal karena setiap
bahan selalu memiliki karakter yang berbeda-beda.
Produksi kerajinan dari limbah bahan kulit jagung di bawah ini merupakan
contoh untuk menambah pengetahuan, tentunya masih banyak produk kerajinan
dari bahan limbah lainnya yang merupakan kekayaan dudaya Indonesia. Berikut
dijelaskan contoh proses produksi kerajinan dari bahan limbah kulit jagung.
a. Perancangan Produk
Kulit jagung yang sepintas tidak berharga dapat menjadi karya kerajinan
yang indah. Kulit jagung adalah limbah berbentuk bangun datar yang banyak
ditemui di pasar tradisional. Banyak pedagang sayuran yang membuang kulit
jagung ke tempat sampah. Dengan memanfaatkan limbah kulit jagung, sampah
yang mencemari lingkungan dapat dikurangi.
18
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
Berikut ini akan dijelaskan proses pembuatan karya kerajinan bunga dari kulit
jagung. Bahan-bahan pendukung yang akan digunakan adalah kulit jagung, cat
warna tekstil, benang, lidi, tali tampar, dan vas bunga.
b. Alat Pendukung
Jenis dan fungsi peralatan untuk pembuatan karya kerajinan dari limbah kulit
jagung adalah gunting.
19
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
c. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Ini berkaitan
dengan bagaimana kita memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana
mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman. Perlu diingat bahwa setelah
proses pekerjaan selesai, bersihkan semua peralatan dan simpan pada tempat
semestinya. Pastikan ruang kerja supaya tetap bersih, rapi, dan sehat.
d. Teknik Pembuatan
Berikut ini adalah proses pembuatan produk kerajinan limbah kulit jagung.
1) Menyiapkan rancangan
Dalam membuat karya kerajinan dari limbah kulit jagung terlebih dahulu
menyiapkan rancangan yang dikehendaki. Beberapa motif rancangan antara
lain adalah bentuk macam-macam bunga, mainan dan lain-lain.
20
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
21
Bunga dibuat dengan cara menata kelopak bunga satu per satu dan
diikatkan pada tangkai dengan menggunakan benang.
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
8) Membuat bunga dan daun
Kelopak bunga yang sudah selesai dibuat, kemudian bagian tangkainya
dibalut dengan tali dan ditempelkan kulit jagung yang sudah diwarnai
sebagai hiasan daun
9) Memperbanyak tangkai bunga
Lakukan langkah-langkah di atas secara berulang agar membuat model
bunga yang berikutnya.
10) Finishing karya
Apabila jumlahnya telah mencukupi, maka bunga yang dibuat dari bahan
dasar limbah kulit jagung itu siap untuk digunakan sebagai hiasan interior
maupun eksterior rumah yang dapat diletakkan di atas meja. Bisa juga
diletakkan pada tempat lain yang sesuai.
22
a. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya
pencemaranPR A Agangguan
serta R Y A D fisik
A N (gesekan,
K E W I Rbenturan,
A U S A getaran).
HAAN 1
b. Pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau
produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam
penyimpanan, pengangkutan dan distribusi.
c. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau
daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu
diperhatikan dalam perencanaannya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan kemasan, antara
lain :
a. Kemasan harus menarik. Kalau kemasan tidak atau kurang menarik maka ia
akan kehilangan fungsinya, karena suatu produk harus bersaing dengan
berpuluh-puluh produk lainnya dalam kategori yang sama di tempat penjualan.
Salah satu cara adalah dengan penggunaan warna yang cermat, karena
konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa.
b. Konten (isi) kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik
tentang barang yang dikemas. Pengemasan untuk produk kerajinan dengan
tingkat mobilitas/transportasi yang jauh harus dirancang agar produk kerajinan
tersebut tidak rusak.
TUGAS 5 PKWU
POST TEST
Panduan pengerjaan :
1. Siswa/siswi diharapkan untuk menyimak materi dengan teliti dan serius.
2. Link pengerjaan post test : https://forms.gle/dd71vZGJwDewTwjp9
3. Password/Token google form akan diberikan setelah penyampaian materi
selesai.
C. Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar
1. Pengertian Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar
23
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan
dan biaya sama atau seimbang, sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even Point ini digunakan untuk
menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau
sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau
kembali modal.
2. Manfaat Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar
d. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti.
3. Analisis Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar
Analisa Break Even Point (BEP) dapat digunakan oleh usahawan untuk
berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai:
a. Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
b. Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
c. Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual
agar perusahaan tidak menderita kerugian.
d. Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume
penjualan terhadap laba yang diperoleh.
24
Break Event Point (BEP) memerlukan komponen penghitungan dasar berikut ini.
a. Fixed Cost.
P R AKomponen
A R Y A Dini
A merupakan
N K E W I biaya
R A Uyang
SAH tetap
A Aatau
N 1konstan jika
adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi.
Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dan lain-
lain.
b. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya
dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang
direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh
biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
c. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa
yang telah diproduksi.
Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua
macam sebagai berikut.
a. Dasar Unit.
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik
impas.
BEP = FC /(P-VC)
b. Dasar Penjualan berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk
mendapat titik impas.
FC/ (1 – (VC/P))*
Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin
Kontribusi Per Unit.
Keterangan :
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variabel Cost (Biaya Variabel)
P = Harga Produk
25
biaya yang dikeluarkan. Jika bisa secara akurat memprediksikan biaya dan
penjualan, menghitung BEP hanyalah sebuah perhitungan matematika yang sangat
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
mudah. Sebuah usaha mencapai titik BEP ketika total pendapatan atau penjualan
sama dengan total biayanya. Pada titik BEP, tidak ada keuntungan yang diraih atau
kerugian yang diderita. Ada beberapa tipe biaya yang harus diperhatikan ketika
akan melakukan perhitungan BEP, yaitu:
Kalkulasi rumus ini akan memberitahu jumlah unit produk yang harus terjual
agar mencapai titik impasnya. Pada titik tersebut, sudah menutupi semua biaya
yang terkait dengan memproduksi produk yang dihasilkan (biaya tetap dan biaya
variabelnya). Di atas titik BEP, setiap unit tambahan yang terjual akan
meningkatkan keuntungan yang disebut dengan “unit contribution margin” di mana
didefinisikan sebagai setiap jumlah unit yang memberikan kontribusi menutupi
biaya tetap dan meningkatkan keuntungan. Persamaan rumusnya adalah:
Unit Contribution Margin = Harga Jual – Biaya Variabel
Gunakan persamaan-persamaan di atas dalam spreadsheet seperti Excel
untuk mempermudah melakukan penyesuaian perubahan biaya dan penyesuaian
harga jual sehingga mempermudah menghitung BEP. Sangat penting untuk
memahami hasil dari perhitungan break even point. Contoh, jika dari hasil
perhitungan, akan mencapai titik impas dengan penjualan sebanyak 500 unit,
pikirkan apakah angka tersebut adalah angka yang masuk akal atau tidak. Jika tidak
bisa menjual 500 unit dalam periode yang ditentukan, mungkin ini adalah pertanda
untuk memikirkan kelayakan bisnis yang akan ditekuni tersebut. Sebagai alternatif,
coba telaah lebih dalam semua biaya, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel
dan identifikasikan bagian mana yang masih bisa dikurangi anggaran biayanya.
Analisis break even point merupakan suatu analisis yang digunakan oleh
manajer dalam mengambil sebuah keputusan. Analisis ini bertujuan untuk
26
mengetahui kaitan antara biaya, volume penjualan, volume produksi yang nantinya
untuk menentukan titik impas di mana perusahaan tidak mengalami kerugian
maupun tidakP R A A R Y A Dkeuntungan.
mendapatkan A N K E W IAnalisis
R A U S Abreak
H A Aeven
N 1 point sangat
membantu manajemen dalam berbagai hal, misalnya dalam masalah dampak
pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, atau dampak peningkatan harga
terhadap laba. Analisis ini sangat berguna bagi manajemen di dalam perencanaan
dan pengambilan keputusan.
Analisis break even point merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh
manajer perusahaan untuk mengetahui tingkat penjualan berapakah perusahaan
tidak mengalami laba dan tidak pula mengalami kerugian (Sigit, 2002: 1). Impas
adalah suatu keadaan perusahaan di mana jumlah total penghasilan besarnya sama
dengan total biaya atau besarnya laba kontribusi sama dengan total biaya tetap,
dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi
(Supriyono, 2000: 332). Analisis break even point merupakan salah satu analisis
keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan.
Analisis break even point biasanya lebih sering digunakan apabila
perusahaan mengeluarkan suatu produk yang artinya dalam memproduksi sebuah
produk tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan kemudian
penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual
ke konsumen (Khasmir, 2008: 332).
TUGAS 6 PKWU
POST TEST
Panduan pengerjaan :
1. Siswa/siswi diharapkan untuk menyimak materi dengan teliti dan serius.
2. Link pengerjaan post test : https://forms.gle/dd71vZGJwDewTwjp9
3. Password/Token google form akan diberikan setelah penyampaian materi
selesai.
27
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
28
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1
29
P R A A RYA D A N K E W I R A U S A H A A N 1