Anda di halaman 1dari 5

1.

Intervensi

DIAGNOSE
NO SIKI
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut b.d agen Manajemen nyeri (I.08238)
pencendera fisiologis Observasi :
d.d mengeluh nyeri, 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
meringis, TD frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
meningkat(D.0077) 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi factor yang memperberat dan
memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
6. Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik :
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2 Ansietas b.d krisis Reduksi ansietas (I.09314)
situasional d.d merasa Observasi :
khawatir, bingung, 1. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
gelisah, tegang non verbal)
(D.0080) 2. Identifikasi kemampuan mengambil
keputusan
Terapeutik :
1. Temani px untuk mengurangi kecemasan,
jika memingkinkan
2. Pahami situasi yang membuat ansietas
Edukasi :
1. Jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi
yang akan dialami
2. Mencari informasi untuk mengurangi
kecemasan
3. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika
perlu
3 Harga diri rendah Manajemen Perilaku (I.12463)
situasional b.d Observasi :
perubahan citra tubuh
1. Identifikasi dan mengelola perilaku negative
d.d merasa bersalah
dan malu, tidak mampu Terapeutik :
membuat keputusan 1. Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
(D.0087)
2. Jadwalkan kegiatan terstruktur
3. Tingkatkan aktifitas fisik
4. Bicara dengan nada rendah dan tenang
5. Cegah perilaku pasif dan agresif
6. Beri penguatan positif
7. Hindari sikap mengancam dan berdebat
Edukasi :
Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai
dasar pembentukan kognitif
4 Ketidakberdayaan b.d
diagnosis yang tidak
terduga d.d frustasi,
malu, adanya rasa
tertekan (D.0092)

2. Implementasi

DIAGNOSA
NO TINDAKAN PERAWAT
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut b.d agen 1) Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
pencendera fisiologis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
d.d mengeluh nyeri, 2) Mengidentifikasi skala nyeri
meringis, TD 3) Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
meningkat(D.0077) 4) Mengidentifikasi factor yang memperberat
dan memperingan nyeri
5) Mengidentifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
6) Memonitor efek samping penggunaan
analgetik
7) Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
8) Mengkontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
9) Memfasilitasi istirahat dan tidur
10) Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
11) Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
12) Menjelaskan strategi meredakan nyeri
13) Menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
14) Menganjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
15) Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
16) Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
2 Ansietas b.d krisis 1)Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
situasional d.d merasa non verbal)
khawatir, bingung, 2)Mengidentifikasi kemampuan mengambil
gelisah, tegang keputusan
(D.0080) 3)Menemani px untuk mengurangi kecemasan,
jika memingkinkan
4)Memahami situasi yang membuat ansietas
5)Menjelaskan semua prosedur, termasuk
sensasi yang akan dialami
6)Mencari informasi untuk mengurangi
kecemasan
7)Melatih teknik relaksasi
8)Mengkolaborasi pemberian obat antiansietas,
jika perlu
3 Harga diri rendah 1) Mengidentifikasi dan mengelola perilaku
situasional b.d negative
perubahan citra tubuh
2) Mendiskusikan tanggung jawab terhadap
d.d merasa bersalah
dan malu, tidak mampu perilaku
membuat keputusan 3) Menjadwalkan kegiatan terstruktur
(D.0087)
4) Meningkatkan aktifitas fisik
5) Berbicara dengan nada rendah dan tenang
6) Mencegah perilaku pasif dan agresif
7) Memberi penguatan positif
8) Menghindari sikap mengancam dan berdebat
9) Menginformasikan keluarga bahwa keluarga
sebagai dasar pembentukan kognitif
4 Ketidakberdayaan b.d
diagnosis yang tidak
terduga d.d frustasi,
malu, adanya rasa
tertekan (D.0092)

3. Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan


yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana intervensi
dan implementasinya, evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan dan
perbandingan yang sistematik pada status kesehatan klien. Tujuan evalusi
keperawatan adalah untuk melihat kemampuan klien untuk mencapai tujuan, hal
ini dapat dilakukan dengan melihat respon klien terhadap asuhan keperawatan
yang diberikan sehingga perawat dapat mengambil keputusan seperti : mengakhiri
rencana asuhan keperawatan jika klien sudah mencapai tujuan yang ditetapkan,
memodifikasi rencana asuhan keperawatan jika klien mengalami kesulitan untuk
mencapai tujuan, meneruskan rencana asuhan keperawatan jika klien memerlukan
waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan (Yanthi.2020) Pada tahap ini
dimana evaluasi keperawatan dicatat dan disesuaikan dengan setiap diagnosa
keperawatan. Evaluasi untuk setiap diagnosa keperawatan meliputi data subjektif
(S) dan objektif (O), Analisa permasalahan (A) klien berdasarkan S dan O, serta
perencanaan ulang (P) berdasarkan hasil Analisa data diatas.

Anda mungkin juga menyukai