SEMESTER 5
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAPU :
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahnya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Wawasan Nusantara" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca dan juga bagi penulis
khususnya yang ada dalam negara Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Santhi Pertiwi selaku dosen mata kuliah
kewarganegaraan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
Kelompok 4 Kelas B
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
DAFTAR PUSTAKA 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rakyat suatu bangsa dalam membina dan menyelenggarakan tata hidup bangsa dan
negara yang meliputi baik tata negara (sistem pembinaan negara dan Bangsa), maupun tata
budaya (sistem pembinaan budi pekerti masyarakat bangsa), ataupun tata hukum (sistem
pembinaan hukum dan perundang-undangan), sebenarnya merupakan cerminan dari Wawasan
Nasionalnya.
4
1. Bumi atau ruang di mana bangsa itu hidup
3. Lingkungan sekitarnya
Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah
menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui
interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannyadi lingkungan nasional (termasuk local
dan propinsional), regional serta global.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
NIM : 1084191058
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia di lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara umum, Fungsi Wawasan Nusantara adalah
pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan ,
keputusan, dan perbuatan baik bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah
maupun bagi seluruh rakyat dalm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Secara umum, Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala bidang dari rakyat Indonesia, yang telah lebih mengutamakan kepentingan nasional
dari pada kepentingan orang per orangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah. Sebagai
negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur –
unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi
yang strategis dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak
pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa, satu negara dan satu tanah air.
6
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksidan interelasi
dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia
memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam
memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan nasionalnya.
Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah
nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upanya inilah
bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat
yang adil, makmur dan sentosa.
Wawasan Nusantara juga merupakan sebuah alat yang menyatukan semua kepulauan yang
ada di Indonesia. Sebagai kita ketahui bahwa bangsa Indonenesia terdiri dari beberapa pulau,
dan untuk menyatukannya bukanlah suatu tindakan yang mudah. Setelah Deklarasi Djuanda
itu terjadi yang sudah melahirkan konsep Wawasan Nusantara, laut Nusantara bukan lagi
sebgai pemisah akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai
wilayah kedaulatan yang mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Landasan wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifiskasinya
sebagai berikut:
1. Landasan Idiil
Pancasila sebagai faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan sebagai landasan
idiil darpada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya wawasan nusantara merupakan
perwujudan dari pancasila. Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh serta
mengandung paham keseimbangan, keselarasan, dan keseimbangan. Maka wawasan
nusantara mengarah kepada terwujudnya kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
2. Landasan Konstitusional
UUD 1945 yang merupakan landasan konstitusi dasar negara, yang menjadi pedoman pokok
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik (Pasal 1 UUD 1945) yang kekuasaan tertingginya ada pada rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh MPR.
7
3. Landasan Visional.
Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa
indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan
agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan
cita-cita dan dan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea
keempat yaitu :
4. Landasan Konsepsional
Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan sebagai konsepsi nasional,
berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan
nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan (HTAG). Agar dapat mengatasinya, bangsa indonesia harus memiliki kemampuan,
keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
5. Landasan Operasional.
GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan nusantara, yang
dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973.
8
B. Unsur-Unsur Wawasan Nusantara
1. Wadah (Contour)
2. Isi (Content)
Isi (content) adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang
berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas
bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an
dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, social, dan budaya serta hankam. Isi
menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan
perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan
kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari :
• Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.
• Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.
9
NIM : 1084191052
Hakikat wawasan nusantara adalah kesatuan dan keutuhan nasional negara Indonesia. Hal
tersebut secara luas dapat diartikan sebagai cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam
lingkup nusantara, demi kepentingan nasional,
Dalam hakikat wawasan nusantara, tiap warga negara tanpa kecuali harus berpikir, bersikap,
dan bertindak secara utuh dan menyeluruh, semata-mata demi kepentingan nasional. Oleh
sebab itu, hakikat wawasan nusantara juga dapat diartikan sebagai keutuhan serta kesatuan
wilayah nasional atau persatuan bangsa dan wilayah.
Sementara itu, secara Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menjelaskan jika hakikat wawasan
nusantara diwujudkan dengan pernyataan bahwa kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
ekonomi, politik, sosial budaya, serta ketahanan keamanan.
Kedudukan wawasan nusantara sangat penting dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan nusantara menjadi sebuah wawasan nasional bagi bangsa Indonesia, dan merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia supaya tidak terjadi
penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita serta tujuan nasional.
Adanya kedudukan wawasan nusantara menjadi salah satu landasan untuk menyelenggarakan
kehidupan nasional dalam berbangsa dan bernegara.
10
Wawasan nusantara memiliki fungsi sebagai sumber motivasi, panduan, dan inspirasi segala
sikap dan tindakan yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat. Terutama masyarakat
dan pemerintah untuk selalu menjaga dan memelihara keberagaman dan kesatuan demi
terciptanya tujan nasional. Sedangkan tujuan dari wawasan nusantara mengandung tujuan
yang mulia. Tujuan wawasan nusantara adalah menumbuhkan jiwa-jiwa manusia Indonesia
yang cinta tanah air, berjiwa nasionalis dan patriotik.
Jiwa nasionalisme dapat diwujudkan dengan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan individu dan golongan. Nasionalisme yang dimaksud bukan hanya
sekedar hasil indoktrinasi yang kosong dari nilai, akan tetapi nasionalisme yang berisi
pengetahuan nasional yang kuat untuk bertindak membela tanah air.
NIM : 1084191036
1. Wilayah (Geografi)
Wawasan Nusantara dipengaruhi oleh faktor wilayah yaitu asas kepulauan (Archipelogic
principle) yang berasal dari bahasa Italia “Archipelagos” yang berarti lautan terpenting.Istilah
Archipelago berarti wilayah lautan dengan pulau-pulau didalamnya.lahirnya asas Archipelago
mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam satu kesatuan yang utuh
,sementara unsur lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung,bukan
sebagai unsur pemisah. Asas dan wawasan kepulauan tersebut ditemukan ditemukan dalam
pengertian The Indian Archipelago.kata tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda
Indische Archipel. Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan
Nederlandsch Oost Indische Archipelago.itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian
menjadi wilayah Negara Republik Indonesia.
11
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan benua
Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau
besar maupu kecil.Jumlah pulau yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah. Kepulauan
Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut:
Utara : ± 6° 08’ LU
Jarak utara – selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak barat – timur sekitar
5.110 Kilometer.Bila diproyesikan pada peta benua Eropa, maka jarak barat – timur
tersebut sama dengan jark antara London (Inggris) dan Ankara (Turki).Bila
diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak tersebut sama dengan jarak
antara pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat. Luas wilayah Indonesia
seluruhnya adalah 5. 193.250 km2,yang terdiri dari daratan seluas 2. 027. 087
km2dan perairan 127 3. 166. 163 km2. Luas wilayah daratan Indonesia jika
dibandingkan dengan negara – negara Asia Tenggara merupakan yang terluas.
Geostrategi yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai
dengan keinginan politik.dalam melaksanakan geostrategi bangsa Indonesia adalah kenyataan
posisi silang Indonesia dari berbagai yaitu :
- Geoografi : Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua yaitu benua asia dan benua
australia, dan di antara dua samudra yaitu Samudra Indonesia dan samudra pasifik.
12
- Demografi :Penduduk Indonesia terletak diantara penduduk jarang di Selatan (Australia) dan
Penduduk padat (negara RRC)
- Politik : Demokrasi pancasila terletak diantara demokrasi liberal di Selatan dan demokrasi
rakyat di utara
- Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak di antara Ekonomi kapitalis di selatan dan ekonomi
sosialis di utara.
- Budaya : Bangsa Indonesia terletak di antara budaya barat di Selatan dan budaya timur di
utara.
- Pertahanan dan keamanan: Indonesia terletak di antara kawasan kekuatan maritim di selatan
dan kekuatan kontinental di utara.
Wilayah nagara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda
berdasarkan ketentuan dalam “ Trritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939
tentang batas wilayah laut toritorial Indonesia.
c) Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang dinyatakan sebagai
pengganti Ordonasi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut :
- Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat.
- Penentuan batas – batas wilayah Negara Indonesai di sesuaikan dengan asas negara
kepulauan (Archipelagic State Principles).
- Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
13
Deklarsi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang – undang No. 4/Prp/1960 tanggal
18 Februari 1960. Tentang perairan Indonesia.Sejak itu terjadi perubahan bentuk wilayah
nasional dan cara perhitungannya.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1962
tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia (intrnal water) yang meliputi :
- semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia.
- semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.
Pengaturan demikian ini sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda tersebut di atas
dalam rangka menjaga kesalamatan dan keamanan RI.
Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional digunakan untuk mewujudkan tujuan dan
cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam membangun bangsa dan negara, yang
merdeka, berdaulat dan bermartabat, dalam satu kesatuan wilayah nusantara. Wawasan
nusantara memberikan pedoman pada pencapaian tujuan nasional yang telah dirumuskan
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam pelaksanaannya harus memedomani
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Wawasan Nusantara mengimplementasikan
14
integrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Diketahui bahwa bangsa Indonesia
terdiri dari suku-suku bangsayang tersebar di wilayah nusantara. Suku-suku bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia sangat holistik, beraneka ragam suku yang memiliki aneka
ragam kebiasaan, kebudayaan, agama sampai bentuk fisik. Namun dengan adanya wawasan
nusantara, keragaman tersebut menjadi kekayaan dalam satu kesatuan yang utuh, yaitu bangsa
Indonesia yang mendiami kepulauan nusantara. Satu kesatuan atau integrasi tercermin pada
perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
Dengan demikian, maka implementasinya terhadap segala aspek kehidupan harus menjadi
pemersatu atau pengintegrasi bukan sebaliknya yang dapat memecah belah bangsa dan
Negara Kesatuan Indonesia. Dalam kondisi apapun termasuk hadirnya ancam globalisasi
dunia, paham-paham radikal, teroris, narkoba, dunia maya yang setiap saat mengancam
keutuhan bangsa Indonesia, namun patokan dasar harus tetap solid dalam satu kesatuan yang
utuh dan menyeluruh. Perwujudan wawasan nusantara sebagai satu kesatuan politik, satu
kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial budaya dan satu kesatuan pertahanan keamanan.
Pandangan ini sangat penting untuk dapat menangkal tantangan, ancaman, gangguan dan
hambatan dalam rangka melaksanakan pembangunan bangsa. Baik yang datang dari dalam
maupun luar negeri, langsung dan tidak langsung membahayakan identitas, integritas dan
pembangunan nasional.
BAB III
KESIMPULAN
Setelah Deklarasi Djuanda itu terjadi yang sudah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara, laut Nusantara bukan lagi sebgai pemisah akan tetapi sebagai pemersatu
bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan yang mutlak Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/penerbitbukudeepublish.com/materi/wawasan-
nusantara/amp/
https://www.google.co.id/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-update/pengertian-kedudukan-
fungsi-dan-tujuan-wawasan-nusantara-1wq0XWXtfln
Prof, Dr. H. Kaelan, MS. 2010. “Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi”
https://perpus.unigo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=751, diakses pada 15 November
2021 pukul 19.35.
16
17
18