Anda di halaman 1dari 6

POLICY BRIEF

Keluar dari Jerat


Kebijakan Subsisi Pupuk
Kimia, Menuju Pertanian
Alami Rendah Biaya
Disusun oleh GALIH K ARTIK A

"
Kebijakan subsidi pupuk telah lama mensponsori
ide Revolusi Hijau yang membuat petani sangat
! bergantung pada pupuk kimia. Penerapannya
dalam jangka panjang menimbulkan kerusakan
ekosistem pertanian, dan membebani anggaran.
Sementara imbal balik produktivitas yang
diharapkan semakin tidak optimal.

Pemerintah perlu segera melakukan peralihan


mendasar menuju paradigma pertanian yang ramah
lingkungan namun tetap produktif secara ekonomi,
demi pertanian Indonesia yang berkelanjutan.
Mengapa
Kebijakan
Subsidi Pupuk
Bermasalah?

Kerangka Permasalahan
Kebijakan subsidi pupuk yang selama ini
dipertahankan oleh pemerintah telah
Paradigma
mempromosikan penggunaan pupuk kimia Revolusi Hijau
secara masif. Langkah ini berakar pada
paradigma Revolusi Hijau yang masih dianut Pupuk kimia
menjadi input
oleh pembangunan pertanian di Indonesia. utama pertanian
Dalam pendekatan tersebut pupuk kimia
dianggap sebagai input pertanian yang Kebijakan
berperan penting memacu produktivitas. Subsidi Pupuk
telah menjadi instrumen
Sehingga perlu intervensi pemerintah untuk utama dari paradigma
Revolusi Hijau dalam
memastikan semua petani menggunakannya. mensponsori penggunaan
pupuk kimia.
Adanya kebijakan subsidi membuat pupuk
kimia seolah-olah menjadi input pertanian yang
tak tergantikan. Akhirnya petani menjadi amat
bergantung pada pupuk kimia.
!
Selama ini pemerintah kurang memberi

Membalik paradigma lama


Menimbulkan Persoalan
perhatian lebih pada dampak jangka panjang 1. Penggunaan pupuk kimia
dari kebijakan ini. Bahwa penggunaan pupuk dalam jangka lama merusak
ekosistem pertanian.
kimia yang disponsori negara lewat subsidi
2. Produktivitas pertanian
ternyata telah menimbulkan kerusakan semakin tidak optimal.
ekosistem pertanian. Imbasnya, produktivitas 3. Membebani anggaran,
yang diharapkan justru dari waktu ke waktu sementara kapasitas
semakin sulit terwujud secara optimal. Di sisi permintaan tak pernah
lain, pemerintah sebenarnya juga tidak pernah mampu dipenuhi.
mampu memenuhi kapasitas permintaan pupuk
subsidi dari petani. Padahal anggaran yang
dikeluarkan jumlahnya tergolong besar, bahkan
menjadi porsi terbesar dalam anggaran subsidi
non-energi.
Tawaran solusi:
Bila pemerintah tidak segera beranjak dari
Perlu paradigma
model pertanian tersebut, anggaran subsidi pertanian baru yang
hanya akan terpakai sekedar untuk mencapai berkelanjutan dengan
produktivitas jangka pendek. Sementara model "Pertanian Alami
dan Rendah Biaya"
dampaknya pada lingkungan justru menjadi
ancaman bagi kedaulatan pangan kita di masa
depan.
Data

Penggunaan Pupuk Kimia Merusak


1
Kualitas Tanah dan Lingkungan

69% 2050
Tanah pertanian di Indonesia FAO memprediksikan ketahanan pangan (food
dikategorikan sudah rusak security) Indonesia hingga 2050 akan sangat
parah (tandus) lantaran rentan terhadap perubahan iklim.²
penggunaan pupuk kimia dan
pestisida yang berlebihan. ¹

2 Besaran input Data Food and Agriculture Organization (FAO)


subsidi pupuk tidak menunjukkan produksi sejumlah komoditas stagnan
bahkan menurun. Kinerja pertumbuhan output
selalu berbanding produksi sektor pertanian sejak 2013 hingga 2017,
lurus dengan selalu konsisten di bawah pertumbuhan kapital.
peningkatan Misalnya produksi padi, tiap tahun ada penurunan
produktivitas produksi sebesar 0,22%.⁶

3 Anggaran
Terbebani,
Kebutuhan Petani
Tak Terpenuhi

Grafik 2. Anggaran Subsidi


Pupuk Kementerian Pertanian
(2010-2021)³

Jumlah anggaran subsidi pupuk mengalami tren


peningkatan dari 2010-2019. Beban anggaran makin
besar karena pemerintah memiliki utang untuk pupuk
subsidi kepada PT Pupuk Indonesia dari tahun 2015
hingga 2020 yang jumlahnya mencapai Rp 17 triliun.⁴
Permasalahannya beban anggaran yang besar
tersebut tidak pernah mampu untuk memenuhi
kapasitas kebutuhan pupuk yang diajukan petani
dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Pada tahun 2021 usulan pada RDKK mencapai 23,28
juta ton. Dalam realisasinya, hanya sebesar 9,04 juta
ton pupuk. ⁵Alhasil kelangkaan pupuk bersubsidi
menjadi masalah rutin.
Agar terbebas dari kebijakan subsidi pupuk,
Saatnya Paradigma pemerintah perlu menyiapkan model pertanian
Pertanian Berubah: yang tidak lagi bertumpu pada pupuk kimia.
Pertanian Alami Permasalahan kebijakan subsidi pupuk berakar
pada paradigma Revolusi Hijau yang selama ini
Rendah Biaya itu
hanya berfokus pada produktivitas ekonomi dalam
Mungkin jangka pendek. Pemerintah perlu menjajal
alternatif pembangunan pertanian yang memiliki
keberlanjutan, produktif secara ekonomi, dan
Penerapan model pertanian
tetap ramah lingkungan. Model Pertanian Alami
alami rendah biaya (ZBNF)
dan Berbiaya Rendah (zero budget natural
yang dilakukan di negara
farming)⁸ yang berbasis agroekologi bisa
bagian Andhra Pradesh,
menjadialternatifuntukditerapkan.Modelpertanian
India, menjadi contoh sukses
tersebut memanfaatkan sumber input organik,
penerapan pertanian
kearifan lokal, dan penyesuaian pada siklus
berkelanjutan dalam skala
lingkungan dalam mengelola pertanian. Input
besar. Pertanian ini telah
pertanian diubah tidak lagi bertumpu pada pupuk
membebaskan petani dari
kimia. Sehingga kebijakan subsidi yang selama
ketergantungan apda input
ini mengorbankan alam dan sia-sia dari segi
agrikimia. Negara bagian
anggaran dapat dihapuskan secara bertahap.
tersebut menarget konversi 6
juta petani menggunakan Sejumlah praktik pertanian berkelanjutan di
ZBNF per 2024, yang akan India dan negara-negara lain juga telah
menjadikan Adhra Pradesh menunjukkan performa yang lebih baik dibanding
sebagai negara bagian pertanian konvensional dalam menghadapi
dengan 100 persen pertanian perubahan iklim dan efisiensi⁹. Sementara dari
alami.⁷ sisi ekonomi, pertanian alami juga mampu
memenuhi target produktivitas, berkualitas, dan
memiliki harga jual tinggi.¹⁰

Rekomendasi Kebijakan
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian perlu
segera melakukan transisi dari pertanian yang bertumpu
pada subsidi pupuk kimia menuju pertanian berkelanjutan
yang alami dan rendah biaya.

Kebijakan dilakukan dalam Target transisi dilakukan


kerangka transisi bertahap agar dalam jangka panjang
tidak menimbulkan gejolak di yakni 10-15 tahun.
kalangan petani.
Skema Pertanian Input pakan

Alami Rendah Biaya Produk pertanian Pasar &


Pertanian Peternakan Rumah tangga
Bekerja dalam mekanisme Alami konsumen
sirkuler sehingga mampu
mengurangi biaya dan Input pupuk
berkontribusi menyerap
limbah organik. Limbah organik menjadi input pupuk

Tahapan Transisi Menuju Pertanian Alami Rendah Biaya


TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3
Persiapan transisi dengan Konversi pertanian berbasis Merintis kebijakan
riset dan penguatan pupuk kimia menjadi berbasis pertanian alami
sosialisasi pertanian. pupuk organik. rendah biaya.

Tentukan jangka waktu Konversi subsidi pupuk Mulai lakukan


peralihan secara terukur. kimia menjadi subsidi pupuk eksperimentasi Pertanian
organik secara bertahap. Alami dan Rendah Biaya
Dorong riset dan dalam cakupan wilayah
pengembangan Berkoordinasi dengan tertentu sebagai
teknologi untuk Kementerian BUMN untuk percontohan.
pertanian alami dan melakukan reorientasi
rendah biaya. produksi pupuk. BUMN Tingkatkan kapasitas petani
produsen pupuk didorong untuk memproduksi
Tingkatkan kuantitas dan pupuknya sendiri.
untuk melakukan scale-up
kapasitas penyuluh
dan modernisasi produksi
lapangan untuk Merancang siklus ekonomi
pupuk organik.
sosialisasi pertanian pertanian yang sirkular dan
alami rendah biaya. Sosialisasikan dosis terintegrasi.
penggunaan pupuk kimia Menghubungkan usaha tani
Merancang program
dan organik berbasis riset dengan sektor peternakan
pelatihan dan
yang tepat dalam proses serta rumah tangga sebagai
pendampingan petani
transisi. konsumen sekaligus
untuk mengubah
produsen input pertanian.
metode bertani menjadi
berbasis alam dan Siapkan dukungan
berbiaya rendah. infrastruktur dan tekonologi Secara bertahap perluas
pertanian yang dapat cakupan pertanian alami
mengatasi penurunan rendah biaya.
produksi akibat peralihan.
Cetak pasar untuk produk
Pemerintah dapat membeli pertanian alami. Jadikan
hasil pertanian alami pertanian alami dan
dengan harga tinggi agar konsumsi hasil pertanian
petani termotivasi untuk alami sebagai gerakan
beralih. nasional.
Daftar Referensi
¹ Tirto.id. 2021, September 6. "Ketergantungan Pupuk Kimia &
Dampaknya Terhadap Ketahanan Pangan". Diakses melalui https:/
/tirto.id/gi85
² Tirto.id. 2021, September 6. ibid.
³ Tirto.id. 2021, September 6. ibid.
⁴ Detik.com. 2020. "Utang Subsidi Tembus Rp 17 T, PT Pupuk
'Colek' Pemerintah". Diakses melalui selengkapnya https://
finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5072760/utang-subsidi-
tembus-rp-17-t-pt-pupuk-colek-pemerintah.
⁵ Bisniscom. 2021, Juni 10. Ini Penyebab Pupuk Subsidi Langka
MenjelangMusimPanen.Diaksesmelaluihttps://ekonomi.bisnis.com/
read/20211006/12/1450770/ini-penyebab-pupuk-subsidi-langka-
jelang-musim-tanam
⁶ Tirto.id. 2020, Januari 14. Amburadulnya Kebijakan Subsidi
Pupuk yang Membuat Jokowi Kesal. Diakses melalui https://tirto.id/
f9br
⁷ University of Reading. "Zero Budget Natural Farming (ZBNF) in
India". Diakses melalui https://research.reading.ac.uk/zbnf/
⁸ Thehindu.com. 2019. "What Is Zero Budget Natural Farming".
Diaksesmelaluihttps://www.thehindu.com/sci-tech/agriculture/what-
is-zero-budget-natural-farming/article28733122.ece
⁹ Rukmana, Didi (2012) ‘Pertanian Berkelanjutan: Mengapa, Apa
danPelajaranPentingdariNegaraLain’, FakultasPertanian,Universitas
Hasanuddin.
¹⁰ Maquito, Max (2012) ‘Sustainable Agriculture as an E3 Approach
to Reducing Rural/Urban Poverty’, 14 th SGRA Shared Growth
Seminar “The Urban-Rural Gap and Sustainable Shared Growth”
April26,2012attheSchoolofLaborandIndustrialRelations,University
of the Philippines.
Contoh keberhasilan praktik pertanian alami rendah biaya juga
dapat ditemui di Indonesia seperti yang dilakukan LIPI dan SPI,
lihat https://www.mongabay.co.id/2018/06/22/pilih-mana-pupuk-
kimia-atau-pupuk-organik/ dan https://spi.or.id/agroekologi-untuk-
kesejahteraan-petani/

Anda mungkin juga menyukai