~ 8
~
::>
-<
~
Ul (J) 0
Z 04 :r:
H :J H
Ul (:) U)
~
W H
~ :r:
VI I - 2
Suatu rresin dikatakan sukar hidup jika saat start harus dilakukan
berkali-kali baru rresdn tersebut bisa hidup. Hal seperti ini pada rres in harus ·t~
dak baleh terjadi karena jika ini terjadi, maka selain baterei cepat habis kapa- .
sitasnya, kcnponen notor starter juga akan cepat rusak.
Biasanya gejala rresin sukar hidup ini sering terjadi saat rres in i-
tu sendiri Iria.sih dalam keadaan dingin atau terrperaturnya masih sangat rendah.
Tetapi jika rresiri tersebut telah panas atau tenperatumya sudah rrencapai terrper~
tur kerjanya, resin tersebut lebih mudah di.atart.; Jikakeadaan ini terjadi pada
rresin berarti pada resin tersebut timbulgejala"Iresin sukarhidupsaat dingin".
Dari sistem penqapi.arrpenyebab utamarresinsukar hidup adalah k~
k rrerrbakar gas ·ini adalah sebagai·akibat ·dari··tidak nonnalnya kerja dari bebera-
pa korrponen didalam sistem penqapi.an jsepertii,
- IbOOr yang retak atau bocor juga akan rrengalirkan sebagian tegangan ting-
gike massa yang selanjutnyaakan rrengurangi tegangan tinggi yang rrengal.!..
r ke busf ,
,,'., .
~ .-..-i _
",.J (til
;1. t (·.I u )
~- .J
Seperti dijelaskan diatas jika harga t.ahanan total dari rangkaian prirrer
besar, arus pri.ITer rrenjadikecil (garrbarkanan).
M:mbesamya harga tahanan total, adalah sebaqai akibat dari terba--
kamya breaker point yang selanjutnya akan rrerurroulkan tahanan R " Dengan
d
adanya Rd inilah maka I (arus prirrer) rrenjadi kecil.
p
l\Engecilnya I berarti rrengecilnyakeroagnitan pada inti coil yang
p
selanjutnya berakibat rrengecilnya tegangan tin9gi yang dihasilkan kunpa-
V I I 1- {i
jelaskan pada buku pedornan reparasi adalah rrembesamya harga ·tahanan dari tiap
kabel dan harga tahanan ini telah jauh rrelarrpaui· limit. maksimumnya.
Jika tanda-tanda ini terdapat pada kabel-kabel busi, tegangan tin9.
gi yang rrengalir ke busi rrenjadi keeil sekali. Seperti t.e Lah diketahui bahwa s~
at rresin dingin t.eqanqan yang dibutuhkan busi eukup tinggi sedangkan tegangan
yang rrengalir lebih kecil dari yang dibutuhkan, maka pada elektroda busi cende-
rung tidak terdapat loncatan bunga api . Disarrpingitupada daerah dimana inti
dari kabel tegangan tinggi yang putus tersebut terdapat konsentrasi tegangany~
ng selanjutnya akan rrenyebabkan tegangan ·tersebut bocor keltiar dari kabel dan
rrengalir ke massa (bagian yang terdekat dengan massa pada daerah tegangan yang
tinggi).
Dengan kejadian· seperti tersebut diatas, pada rres.in akan t.irroul, g.!:.
jala rresin sukar .hi.dup saat dingin.
sar kecilnya arus prirrer yang didapat dari baterei. Jika tegangan baterei saat
start ~galami penurunan yang drastis, tegangan tinggi yang dihasilkan oleh i~
nition coil juga rrengalami penurunan sehingga yanq sarrpai di elektroda bus.i ~
Saat rresin berputar pada putaran sekitar idling, j ika pada keadaan
tersebut terjadi fluktuasi putaran yang rrelebihi 100 (rpm) dan nesin cenderung ,
untuk mati, berarti pada rresin tersebut terjadi missfiring pada putaran rendah.
,
• ~j ala ini tiJrbul karena pada sistem pengapian dalam hal ini tegang,
an yang dihasilkan ignition coil terjadi "Unsteady Voltage" seperti telah dijel~
skan pada buku step 2. Unsteady voltage ini dapat terjadi pada putaran rendah y~
anya hubungan singkat antara tenninal tegangan tinggi dengan tenninal (-) atau
(+) rrelaluikotoranyang ·terdapcltpada eboni.t; ini.__
Sepe~ . telahdije-laskan padabuku.atep . ~ . _b~a .seat jresin berputar
pada putaran larrbat dengan CDA yang tepat,ignition coil akan rrenghasilkan tega-
ngan tinggi yang maksirnum. Tegangan tinggi ini selanjutnya akan dapat .rrenqa l i.r
rrelalui kotoran yang terdapat pada ebonit dimana selanjutnya akan rrenyebabkan t!.
dakedanya loncatan api pada busi. Denqan tidakadanya loncatan api pada busi se
lanjutnyadirasakanrresincenderungl.1ntukrnati dan- ·hidup kembali tergantungdari
besar kecilnya tahanan dar.i kotoran yang rrenghubungkan tenninal-terminal pada e-
_ bcnit ignition coil .. Jika tahanan tersebut kecil, ..rres.in cenderung untuk mati s~
t
>r-
a: Z , . l~Jt. " • ·~,_ ..t •• •
«
#
r.;;t~
(\~ At
Gambar'~5 primer saat terjadinya loncatan api pada pint.
t , CAPACITY
~ SMAL·L
A
- Elektrooa Point
aus kar
~
... '. ..
- Busi teria-
Lu dingin
MISSFIRING
PADA
~!I!j~ljlI1 1Ij jl irl l!~ :·
~ I • 4 ( ~..:...::u:IC::mr:t::Itz:e::c:=:======~'~...._...---------...~"'".
• . . J.mIr.~~.f{\.
PUTARl'..N
Tli'JGGI
Terminal ter- .~ .:{~{I~~~ ~ ~ ~ ~ : ~: : ~ ~:
baiik /.,-
Tegangan kecil
Kumparan sebagi-
an t.e rbakar
<:
.......
IGN·ITIONCOIL BATEREI .....
l--'o
f:\j
VI I - 1.'-1
, t
.i,...
c
1
.."
.:.'
t
------------_._-
yang kotor atau terbakar . Jika digambarkan akan seperti dibawah ini
R~
er +
.R
1:""'"'
+ Rporn
. t
E
( amp. )
Rev-
er + pc
R'" = R R
t
E
It
t· = -- ( anp. _.)
R\' R'
t
,"'"
I
~. _____
J. _
0'-' ~r(
~.~
t
I
I
,- ... ~I tcrl~'v
: ...... ~~~/;'
.
·f
,
,
I
n sistem diluar spesifikasi , pada sistem pengapian akan timbul geja1a missfi-
ring.
Harga tegangan yang diluar spesifikasi kemungkinan akan seperti di
uraikan berikut ini
- Jika tegangan sistem saat rresin hidup lebih besar dari 14,8 volt, induksi
pada kurrparan prirner cenderung selalu rrerrbuat percikan bunga api pada br~
aker point sehi.ngga point eepat terbakar dan gejala missfiring pada saat