Anda di halaman 1dari 21

~

~ 8
~
::>
-<
~
Ul (J) 0
Z 04 :r:
H :J H
Ul (:) U)

~
W H
~ :r:
VI I - 2

1. ~mSIN SUKAR HIDUP SAAT DINGIN

Suatu rresin dikatakan sukar hidup jika saat start harus dilakukan
berkali-kali baru rresdn tersebut bisa hidup. Hal seperti ini pada rres in harus ·t~
dak baleh terjadi karena jika ini terjadi, maka selain baterei cepat habis kapa- .
sitasnya, kcnponen notor starter juga akan cepat rusak.
Biasanya gejala rresin sukar hidup ini sering terjadi saat rres in i-
tu sendiri Iria.sih dalam keadaan dingin atau terrperaturnya masih sangat rendah.
Tetapi jika rresiri tersebut telah panas atau tenperatumya sudah rrencapai terrper~

tur kerjanya, resin tersebut lebih mudah di.atart.; Jikakeadaan ini terjadi pada
rresin berarti pada resin tersebut timbulgejala"Iresin sukarhidupsaat dingin".
Dari sistem penqapi.arrpenyebab utamarresinsukar hidup adalah k~

npuan untuk rrerrbakargasdidalamsilinder· terganggu. Terganggunya kemanpuan unt~

k rrerrbakar gas ·ini adalah sebagai·akibat ·dari··tidak nonnalnya kerja dari bebera-
pa korrponen didalam sistem penqapi.an jsepertii,

a). Ignition coilrusak :


Kerusakan yang terjadi pada ignition coil sehingga dapat rrenqakiba
tkan rres.in sukar hidup saat clingin dapat .di.urai.kan sebaqai berikut ;
-. Kotor pada bagian yang terbuat dari eboni.t, akan rrenyebabkanEexj adi.nya bu
bungan singkat antara tenninal ·tegangan tinggi dengan tenninal (+) atau
dengan tenninal (-) atau dengan body dari ignition coil itu sendiri.
- Ebonit yang pecah j.uga akan berakibat bocornya tegangan tinggi dari tertn!.
nal tegangan tinggi ke tenninal (+) atau (-) atau dengan body dari ignit.!.
on itu sendiri.

Demgan bocomya sebaqi.an dari tegangan tinggi yang dihasilkan oleh


ignition coil seperti diuraikan diatas " akibatnya adalah turunnya tegangan tins.
gi yang dlalirkan ke busi sehingga kemunqki.nan saat harus rrenyala dibusi, teg an 51
an t.adi. tidak marrpu untuk neloncatkanbunga api pada elek.troda busi dan selanjut·
nya penyalaan sarna sek.ali tidak ada. Penyalaan yang tidak ada ini berakibat pada
rresin t.Ldak terjadi pembakaran yang. selanjutnya rresin tidakdapat hidup.
Jika rres.in distart terus, selama start akan terjadi. proses kanpre~
. si berkali-kali · Proses kcrrpressiyang berkali-kali ini selanjutnya akan rrenye-
VII -4

- IbOOr yang retak atau bocor juga akan rrengalirkan sebagian tegangan ting-
gike massa yang selanjutnyaakan rrengurangi tegangan tinggi yang rrengal.!..
r ke busf ,

Kondisi tutup distributor retak, bocomya tutup distributor I rotor


yang retak dan rotor yang bocor seperti telah dijelaskan terdahulu akan
nengakibatkan kecilnya tegangan tinggi yang sarrpai di busi. Tegangan yang
kecil ini selanjutnya akan rrenyebabkan rresin sukar hidup saat; dingin.
f Selain yang telah dijelaskan diatas, besamya tegangan tinggijuga
dipengaruhi oleh besamya kemagnitan dari inti ignition coil sedangkan ~

samya kemagnitantersebut dipengaruhi oleh besar arus yang rrengalirpada


kunparan pri.ITer. Selanjutnya besar arus yang rrengalir pada kunparan pr~

r dipengaruhi oleh besar kecilnya tahanan total pada rangkaian prirrer.


Jika harga tahanan totalnya hasar, arus prirrer akan kecil atau sebal.Iknya.
urituk lebih jelasnya dapat dilihatpada qarroar grafik arus pri.ITer berikut

,,'., .

?' O.I••~ i"...,.


.. ; (tC' ...... )
, ~
J t.)./.
I~ ~
:::'}I ..
f"VI. . .. .r I t' f j: t r."
'j" ;:/ .

~ .-..-i _
",.J (til
;1. t (·.I u )
~- .J

Ganbargrafik arus prirrer.

Seperti dijelaskan diatas jika harga t.ahanan total dari rangkaian prirrer
besar, arus pri.ITer rrenjadikecil (garrbarkanan).
M:mbesamya harga tahanan total, adalah sebaqai akibat dari terba--
kamya breaker point yang selanjutnya akan rrerurroulkan tahanan R " Dengan
d
adanya Rd inilah maka I (arus prirrer) rrenjadi kecil.
p
l\Engecilnya I berarti rrengecilnyakeroagnitan pada inti coil yang
p
selanjutnya berakibat rrengecilnya tegangan tin9gi yang dihasilkan kunpa-
V I I 1- {i

jelaskan pada buku pedornan reparasi adalah rrembesamya harga ·tahanan dari tiap
kabel dan harga tahanan ini telah jauh rrelarrpaui· limit. maksimumnya.
Jika tanda-tanda ini terdapat pada kabel-kabel busi, tegangan tin9.
gi yang rrengalir ke busi rrenjadi keeil sekali. Seperti t.e Lah diketahui bahwa s~

at rresin dingin t.eqanqan yang dibutuhkan busi eukup tinggi sedangkan tegangan
yang rrengalir lebih kecil dari yang dibutuhkan, maka pada elektroda busi cende-
rung tidak terdapat loncatan bunga api . Disarrpingitupada daerah dimana inti
dari kabel tegangan tinggi yang putus tersebut terdapat konsentrasi tegangany~

ng selanjutnya akan rrenyebabkan tegangan ·tersebut bocor keltiar dari kabel dan
rrengalir ke massa (bagian yang terdekat dengan massa pada daerah tegangan yang
tinggi).
Dengan kejadian· seperti tersebut diatas, pada rres.in akan t.irroul, g.!:.
jala rresin sukar .hi.dup saat dingin.

e). Baterei lemah :

Sumber tegangan dari sistem pengapian seperti telah diketahui ada-


lah baterei sedangkan tegangan yang dihasilkan ignition coil terganttmg dari ~

sar kecilnya arus prirrer yang didapat dari baterei. Jika tegangan baterei saat
start ~galami penurunan yang drastis, tegangan tinggi yang dihasilkan oleh i~
nition coil juga rrengalami penurunan sehingga yanq sarrpai di elektroda bus.i ~

jadi kecil sekali dan sukar untuk rreloncatkan bunqa api.


Kondisi seperti diuraikan diatas .sudah pasti akan rrenyebabkan rre-
sin sukar hidup saat dingin. Disarrping itu saat rresin masih dingin, teJll?eratur
elektr~lit dari baterei masih rendah sehingga reaksi kimia akan terjadi sangat
larrban. Hal ini juga akan berakibat besamya voltage drop dan rresin past.i, sukar
hidup saatdingin.
<,
Z
:::c
~
H 8
~ ~ ~
U) ~ 4: en 0
(J) 0 E-t =8 Z
H ~ :::> ~ til
:8 o, C1.4 ....::I ~
Vll- ~

2. MISSFIRING SAAT PUTARAN LAMBAT .

Saat rresin berputar pada putaran sekitar idling, j ika pada keadaan
tersebut terjadi fluktuasi putaran yang rrelebihi 100 (rpm) dan nesin cenderung ,
untuk mati, berarti pada rresin tersebut terjadi missfiring pada putaran rendah.
,
• ~j ala ini tiJrbul karena pada sistem pengapian dalam hal ini tegang,
an yang dihasilkan ignition coil terjadi "Unsteady Voltage" seperti telah dijel~

skan pada buku step 2. Unsteady voltage ini dapat terjadi pada putaran rendah y~

ng disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi pada korponen-korpooen sebagai


berikut ;

a). Ignition coil


Kondisi yang kotor pada ebonit dari ignition coil akan berakibat a~

anya hubungan singkat antara tenninal tegangan tinggi dengan tenninal (-) atau
(+) rrelaluikotoranyang ·terdapcltpada eboni.t; ini.__
Sepe~ . telahdije-laskan padabuku.atep . ~ . _b~a .seat jresin berputar
pada putaran larrbat dengan CDA yang tepat,ignition coil akan rrenghasilkan tega-
ngan tinggi yang maksirnum. Tegangan tinggi ini selanjutnya akan dapat .rrenqa l i.r
rrelalui kotoran yang terdapat pada ebonit dimana selanjutnya akan rrenyebabkan t!.
dakedanya loncatan api pada busi. Denqan tidakadanya loncatan api pada busi se
lanjutnyadirasakanrresincenderungl.1ntukrnati dan- ·hidup kembali tergantungdari
besar kecilnya tahanan dar.i kotoran yang rrenghubungkan tenninal-terminal pada e-
_ bcnit ignition coil .. Jika tahanan tersebut kecil, ..rres.in cenderung untuk mati s~

baliknya jika besar, rresincenderunguntuk: "Hunt.i.nq",


Gej~la ini akan hilang jika putaran rresin dinaikkan sehingga tegan9.
an tinggiyang t.erjadi rrenjadi, kecil.dan kel::x:x;orantegangan tinggi ini cenderung
hilang atau rrenjadi kecil. Disarrpingitu dengan kondisi rresin distart juga akan
rrenghilangkan gejala seperti tersebut diatas yang di.sebabkan adanya input volta-
ge drop yang selanjutnya akan rrenurunkan tegangantinggiyang dihasilkan oleh i9.
nition coil sehinggake1x>Coran tegangan tinggi rrelalui kotoran yang terdapatpa-
da ebonit nenjadi hilill1g atau mengecil.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada gawbar berikut ini dimana adanya
VIII .. - 10

kinparan sekunder juga nenjadi kecil.


Kondisi dirnana terjadi loncatan api pada breaker point hanya berlangsung
secarasingkat danEadakkont.inu, tegangantinggi yang dihasilkan pada kU!!!
F" ."311 sekunder kadang-kadang keeil dan kadang-kadang besar yang selanjutny
a dikenal dengan "Unsteady Voltage".

t
>r-
a: Z , . l~Jt. " • ·~,_ ..t •• •
«
#

W A..;..... ( , " t;'"


~a:
_a:
a::J
a.(J

r.;;t~
(\~ At
Gambar'~5 primer saat terjadinya loncatan api pada pint.

- K~sitas condensor terlalu kecil atau nendekati short circuit, kondisinya


akan sarna der1gankondisi._~abreaker pc>intterdapat kotoran, Pada saat
nesin be~~tar .1arri;>atkc:idClD9:-:}{C\dang tiJnbul lonc~~anbunga_Clpi pada point
seperti terlihat pada garrbar berikut.

t , CAPACITY
~ SMAL·L
A

Gambararus primer akibat kapasi.t.as kondensor ter lalu


keeil.

~ Bocomya ebonit tutup di.strr.ibutorvdan rotor juga akan rrenimbulkan gejala


seperti bocornya ebonit ignition coil.
BU S I' KABEL BUSI ·O'ISTRIBUTOR

Gap terla Inti kabel


Iubesar putus

- Elektrooa Point
aus kar
~

... '. ..
- Busi teria-
Lu dingin
MISSFIRING
PADA
~!I!j~ljlI1 1Ij jl irl l!~ :·
~ I • 4 ( ~..:...::u:IC::mr:t::Itz:e::c:=:======~'~...._...---------...~"'".
• . . J.mIr.~~.f{\.
PUTARl'..N

Tli'JGGI
Terminal ter- .~ .:{~{I~~~ ~ ~ ~ ~ : ~: : ~ ~:
baiik /.,-

Tegangan kecil

Kumparan sebagi-
an t.e rbakar

<:
.......
IGN·ITIONCOIL BATEREI .....

l--'o
f:\j
VI I - 1.'-1

, t

fCCtltv].:au ~:;.n J c!,~)S,·L ~ :,)t,


'4· \fl.L 'I:) .., lo,.,

.i,...
c
1
.."
.:.'
t

------------_._-

Garrbar tegC¥lgaft tinggi yang dihasilkan saat missfirinq.

bisanping itu pemasanqan terminaldari ignition coil yang terbalik


5bga dapat nerrperkecil tegangan yang dihasilkanolehignition coi I tersebut.
hal ini di.sebabkari karenasaattidakadanyaaiuslistri~dikurrparanprirrer, in
tibesidari coil sudah terdapat kemaqnd.t.an yang> keeil (residual magnet) sehin9.
ga saatarus list.rik rrengalir padakurrparanpriIrerdenganarah yang benar, k~
, gnitan pada inti besinya serrakirrkuat.. Jika pemasanqan terminal dari ignition
coil terbalik,araharus listrik yang rrengalir padakunparan prirrer akanterba.!.
ik.yang selanjutnya akan rrerrbuatkemagnitan yang ~rlawanan denqan arah residu-
al magnet dan pada inti besi tirrbul kemagnitan yang lernah. Denqan besar kemagn.!.
tan yang lernah inilah akan rrenghasilkan tieqanqan 'tinggi yang lernah pulasehing.9.
a pada saat rresin berputar dengan kecepat.an pucar yang tinggi, gejalamissfiring
segera tirrbul.

b). Adanya kerusakan pada Distributor


Tegangantinggi yang dihasilkan oleh ignition coil besarnya tergan
tung kepada besamya arus priIrer. Besamya arus priIrer seper't i telah clijelaskan
pada buku step 2 adalah tergantungdari beberapa faktor dimana jika faktor-fak!
or-yang dimaksud rrengalami gangguan, kemungkinan besar arus priIrer juga rrengala
mi gangguan.
Gangguan-gangguan yang .dirnaksud dapat dijelaskan sebagai berikut

- Glngguan pada rnA :


\7 I I - 16

yang kotor atau terbakar . Jika digambarkan akan seperti dibawah ini

R~
er +
.R
1:""'"'
+ Rporn
. t

E
( amp. )

Jika ada kotoran atau terbakar


pada pennukaan point.

Rev-
er + pc
R'" = R R
t

E
It
t· = -- ( anp. _.)
R\' R'
t

Jikatidak. terdapat kotoran


rtau terbakar pada .pennukaan
poirrt .

,"'"

~ oJ.l~ 1...... "


"""
t
~ ((t(~) ~
l ,
'..., -
'~.r""VI\ ... ~.-
r ~_. /

I
~. _____
J. _
0'-' ~r(

~.~

Gambar grafik arus primer.


VI I· - "1 ()

/r~'1~.. ~:.n, <hi.as,°l, ~a~


"4;(()tL 'I~ ..,. ~,k

t
I
I
,- ... ~I tcrl~'v
: ...... ~~~/;'
.
·f
,
,
I

Garrbar grafik. tegangan yang dihasilkan ignition coil


dengan tegangan yang dibutuhkan busi.

d). Adanya kelainan pada tegangan sistem kelistrikan :

Pada sistem pengapian , sebagai surrber tegangan saat meai.n belum


hidup adalah baterei sedangkan setelah rresin hidup sebagai surrber tegangan ada-
lah fa ~ temator beserta perangkat sistem pengisian. 'I'eqanqan saat rresin hidup
seperti telah diketahui adalah sekitar 13,8 - 14,8 (volt). Jika harg~ tegangan
seperti dijelaskan diatas ternyata rrenurut, spesifikasi, pasa sistem pengapian
tidak akan terjadi gejala missfiring atau gangguan lainnya. Tetapi jika tegang~

n sistem diluar spesifikasi , pada sistem pengapian akan timbul geja1a missfi-
ring.
Harga tegangan yang diluar spesifikasi kemungkinan akan seperti di
uraikan berikut ini

- Jika tegangan baterei lebih kecil dari 12 (volt). :


Jika tegangan baterei keeildari 17 volt, maka tegangan sistem sa-
at rreai,n hidup akan keeil dari 12 volt juga. Tegangan sistem yang keeil
dari 12 volt Iru selanjutnya akan irenyebabkan terjadinya missfiring saat
rresin berput.ar pada putaran tinggi.

- Jika tegangan sistem saat rresin hidup lebih besar dari 14,8 volt, induksi
pada kurrparan prirner cenderung selalu rrerrbuat percikan bunga api pada br~
aker point sehi.ngga point eepat terbakar dan gejala missfiring pada saat

Anda mungkin juga menyukai