Anda di halaman 1dari 14

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA NY.

A
DENGAN DIAGNOSA APENDISITIS AKUT DI RUANG INSTALASI BEDAH
SENTRAL RSUD dr. SLAMET GARUT

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas praktik kerja klinik Keperawatan Medikal
Bedah - 3(KMB)

Disusun oleh :

Dika Abdul Latif ( KHGC18069 )

4B S1 Keperawatan

4B S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

2021
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA NY. A DENGAN
DIAGNOSA APENDISITIS AKUT DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD dr. SLAMET GARUT

I. IDENTITAS
a. Biodata klien
Nama : Ny.A
Usia : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1 Apoteker
Alamat : Kp. Kaum Desa Cimurah Kec. Karang Pawitan
Tanggal Operasi : 10 Desembere 2021
Diagnosa Medis : Apendisitis Akut
Rekam Medis 01255730
b. Biodata penanggung jawab
Nama : Ny. W
Usia : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Kaum Desa Cimurah Kec. Karang Pawitan
Hubungan dengan klien : Ibu kandung
II. PREOPERATIF
A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh Nyeri
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri . Pasien mengatakan nyeri
seperti di sayat-sayat.Nyeri di rasakan di bagian perut bagian kanan bawah
menjalar ke belakang .Untuk sekala nyeri pasien yaitu 7.
3. Riwayat Penyakit keluarga
Pasein mengatakan tidak punya penyakit serius melainkan penyakit biasa
seperti flu,batuk dan tidak punya riwayat penyakit berat.
4. Riwayat Penyakit dahulu
Pasein mengatakan waktu kecil pernah mengalami sakit liver.
B. Psikospiritual
1. Kecemasan Pra operatif
Pasein mengatakan tidak merasa cemas saat mengetahui bahwa harus
dilakukan operasi Laparoskopi untuk menyembuhkan apendisitis nya
2. Perasaan
Pasein berfokus pada dirinya agar proses operasi berjalan lancar
3. Koping
Pasien mengatakan dirinya dan keluarga sudah menyetujui untuk operasi
pada saat mau melakukan operasi Traumatik ampuatsi
4. Spiritual
Pasein beragama islam dan Pasein selalu berdoa untuk kelancaran operasi
dan kesembuhannya.
C. Pemerikasaa Fisik
1. Sistem pernafasan
Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu nafas, pola
nafas normal dengan frekuensi nafas 18x/menit.
2. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi: tidak ada cyanosis, irama jantung regular TD:106/66mmhg
Palpasi: nadi 93 x/menit
3. Sistem persyarafan
Inspeksi: Kesadaran composmentis, GCS 4-5-6
4. Sistem urinaria
BAK di bantu dengan terpasangnya kateter
5. Sistem pencernaan
BB : 55 kg nafsu makan baik dengan frekuensi 3x sehari, porsi makan
habis. Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan/masa, tidak ada bayangan
vena, peristaltic usus 10x /menit , terdapat nyeri tekanpada abdomen
kanan, skala nyeri 7 dari (010)tidak ada pembesaran hepar, terdapat nyeri
lepas pada Mc.Berney, suara abdomen tympani, tidak ada asites.
6. Sistem
muskuluskeletal
Kekuatan otot 5/5
7. Sistem penginderaan
a. Mata : normal
b. Hidung : normal masih bisa mencium dengan baik
c. Telinga : ketajaman pendengaran baik
d. Perasa : bisa merasakan rasa pahit, asam, manis dan asin
e. Peraba : normal

d. Tanda-tanda vital
TD : 106/66mmHg Suhu : 36,1 C
RR : 18 x/menit Nadi : 93 x/menit
Kesadaran : Composmentis

e. Pemeriksaan Penunjang :
1. Laboratorium
No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
1. Hematologi
a. Masa pendarahan /BT 2’45’’ Menit 1-3
b. Masa pembekuan / CT 7 Menit 3-11

Darah Rutin
a. Hb 12.0 g/dl 12.0 – 16.0
b. Hematoktit 36 % 35 -47
c. Lekosit 14290 /mm3 3800 -10600
d. Trombosit 226000 /mm3 130000 – 440000
e. Eritrosit 4.13 Juta/mm3 3.6 – 3.8

Hitung jenis leukosit

a. Basophil
0 % 0-1
b. Eosinophil
0 % 1-6
c. Batang
0 % 3-5
d. Netrofil
89 % 30-70
e. Limfosit
6 % 30-45
f. Monosit
5 % 2-10
2. Terapi obat
a. Fentanyl 100 mg
b. Propofol 100 mg
c. Atracurium 25 mg
d. Ketorolac 30 mg
e. Dexametason 10 mg

f. Analisa data
Data Etiologi Masalah
Ds : Klien mengeluh Apendisitis Nyeri akut
Nyeri di bagian perut
kanan bawah Perforasi usus

Do : Klien tampak
Peningkatan vaskuler
meringis, Skala nyeri 7
dari (0-10
Peregangan lumen usus

Nyeri

g. Diagnose keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologi d.d
Ds : Klien mengeluh Nyeri di bagian perut kanan bawah
Do : Klien tampak meringis, Skala nyeri 7 dari (0-10
h. Intervensi
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat nyeri, 1. Untuk mengetahui sejauh
tindakankeperawatan lokasi dan karasteristik mana tingkat nyeri dan
1x24 jam diharapkan nyeri. merupakan indiaktor
tingkat nyeri dapat secara dini untuk dapat
menurun dengan memberikan tindakan
Kriteria Hasil : selanjutnya
1. Skala nyeri turun 2. informasi yang tepat
menjadi 2-3 dari 2. Jelaskan pada pasien dapat menurunkan
rentang (1-10) tentang penyebab nyeri tingkat kecemasan pasien
2. Pasien merasa dan menambah
nyaman pengetahuan pasien
tentang nyeri.
3. Ajarkan tehnik untuk 3. napas dalam dapat
pernafasan diafragmatik menghirup O2 secara
lambat / napas dalam adequate sehingga
otototot menjadi relaksasi
sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri.
4. Berikan aktivitas 4. meningkatkan relaksasi
hiburan (ngobrol dan dapat meningkatkan
dengan anggota kemampuan kooping.
keluarga)

i. Implementasi dan Evaluasi


No Waktu Intervensi Evaluasi Ttd
1 8 desember 1. Kaji tingkat nyeri, S : klien mengatakan Dika
2021 lokasi dan karasteristik nyeri berkurang
08 : 00 nyeri.
O : klien tampak sudah
2. Jelaskan pada pasien
tidak meringis skala
tentang penyebab nyeri
nyeri 4 (0-10)
3. Ajarkan tehnik untuk
pernafasan
A : nyeri berkurang
diafragmatik lambat /
Pi : lakukan teknik
napas dalam
relaksasi nafas dalam
4. Berikan aktivitas
dan Teknik massage
hiburan (ngobrol
untuk mengurangi nyeri
dengan anggota
keluarga) E : nyeri belum teratasi
sepenuhnya

R : intervensi
dilanjutkan
III. Intraoperatif
a. Pengkajian
Pada tanggal 10 Desember 2021, pukul 08.10 WIB pasien datang bersama
keluarga operasi menggunakan bed. Klien sudah dipasang infuse
1. Dignosa : Apendisitis akut
2. Jenis tindakan : Laparoskopi
3. Informed consent : Telah di setujui oleh pasien dan keluarga
pasein yang di buat pada tanggal 10 Desember 2021
4. Persiapan kamar bedah
a. Alat operatif
1) Meja/tempat tidur operasi
2) Pinset,gunting klem,alat hekting,kom,ventilator,saw/bor,kasa
lembab kasa kering,nacl,betadin,korentang perban elastis,
Laparoskopi set.
3) Standart infuse
5. Pelaksanaan pembedahan
a. Operator : dr. H. Hendi A Sp.B
b. Asisten/Instrument : Ns. Roni
c. Dokter Anastesi : dr. M. Ibnu Sp.An
d. Jenis anastesi : general
e. Obat anastesi : Fropokol 150 mg, Atrakurium 25 mg,
Pentamil 100 mikrogram

Intra Operatif
Pukul 08:30
Pasien dibawa keruangan operasi bedah umum dengan kesadaran compos
mentis.
Pukul 08:40
Pasien persiapan keruangan operasi dengan mengganti pakaian dan disiapkan
untuk dilakukan tindakan anastesi oleh perawat.
Pukul 09:00
Operator dan asisten mencuci tangan dengan antiseptic hybrid scrub dengan
teknik steril (scrubing) lalu dibilas dengan alcohol 96%. Operator dan asisten
memakai jas operasi ( Gowning) kemudian memakai handscoon steril (Gloving).
Pukul 09:15
Asisten operator mendisinfeksi bagian abdomen pasien yang akan dioperasi
menggunakan cairal iodine secara sirkuler.
Pukul 09:20
Operator mulai melakukan insisi didaerah abdomen di atas tali pusar
Pukul 10:15
Luka operasi di hecting , daerah operasi dibersihkan menggunakan Nacl 0,9%,
luka bekas operasi di olesi bethadine ditutup dengan kassa steril
Pukul 11.30
Operasi selesai. Klien dipindahkan ke brancard dan dipindahkan ke Ruang
pemulihan

b. Analisa data
Data Etiologi Masalah
Ds : - Apendisitis Risiko cedera
Do : dilakukan
laparoskopi pada pasien Prosedur pembedahan

Diskontinuitas jaringan

Risiko cedera

c. Diagnose keperawatan
Risiko cedera berhubungan dengan efek prosedur invansif yang ditandai dengan
: Ds: - Do: - Dilakukan pembedahan pada appendictomy
d. Intervensi keperawatan
Tujuan Rencana Rasional
Selama dilakukan 1. Memposisikan pasien 1. Menjaga
tindakan operasi sesuai tindakan kenyamanan dan
diharapkan tidak operasi keamanan pasien dan
terjadi cedera 2. Cek daerah operasi tim operasi
padapasien selama operasi
berlangsung
3. Pasang sabuk dan tali 2. Untuk memastikan
pengaman pada daerah yang
pasien dioperasi aman
4. Hitung jumlah kassa, 3. Untuk mengamankan
deppers, pisau dan pasien ketika operasi
instrument lain berlangsung
sebelum dan sesudah 4. Untuk memastikan
operasi keamanan pasien
sebelum dan sesudah
operasi dilakukan
supaya tidak ada
sesuatu yang
tertinggal.

e. Implementasi
No Waktu Intervensi Evaluasi Ttd
1 8 desember a. Memposisikan pasien S : Dika
2021 sesuai tindakan
O : operasi berjalan
operasi
9 : 20 – 10 15 sesuai prosedur
b. Cek daerah operasi
selama operasi
A : operasi berjalan
berlangsung
sesuai prosedur
c. Pasang sabuk dan tali
Pi : Intervensi
pengaman pada pasien
dihentikan
d. Hitung jumlah kassa,
deppers, pisau dan
instrument lain
sebelum dan sesudah
operasi
IV. Post operatif
a. Pengkajian
Klien tiba di RR jam 10 : 30, klien masih dalam pengaruh anastesi belum
sadar penuh dengan GCS : E : 3 V : 3 M 4 = 12. Klien dapat menggerakan
tangan atas perintah,klien tampak kesulitan saat melakukan pergerakan, bisa
bernafas dalam, tensi stabil 110/80 mmHg kesadaran mulai pulih (dapat
dibangunkan).
b. Analisa data
Data Etiologi Masalah
Ds : - Apendisitis Risiko Infeksi
Do : dilakukan
laparoskopi pada Prosedur pembedahan
pasien,
Leukosit 14290 Diskontinuitas jaringan

Kerusakan integritas
kulit

Risiko infeksi

c. Diagnose keperawatan
1) Risiko infeksi b.d prosedur invasif d.d
Ds : -
Do : dilakukan laparoskopi pada pasien
d. Intervensi keperawatan
Tujuan Rencana Rasional
Setelah dilakukan 1. Kaji adanya tanda- 1. Untuk melihat
asuhan keperawatan tanda infeksi pada Dugaan adanya
diharapkan infeksi area insisi infeksi
dapat diatasi dengan 2. Monitor tandatanda 2. Mengrtahui Dugaan
kriteria hasil: vital. Perhatikan adanya
demam, menggigil, infeksi/terjadinya
1. Klien bebas dari berkeringat, sepsis, abses,
tanda-tanda perubahan mental peritonitis
infeksi 3. Lakukan teknik isolasi 3. mencegah transmisi
Menunjukka untuk infeksi enterik, penyakit virus ke
kemampuan untuk termasuk cuci tangan orang lain.
mencegah timbulnya efektif 4. mencegah meluas
infeksi 4. Pertahankan teknik dan membatasi
aseptik ketat pada penyebaran
perawatan luka insisi / organisme infektif /
terbuka, bersihkan kontaminasi silang.
dengan betadine. 5. menurunkan resiko
5. Awasi / batasi terpajan.
pengunjung 6. terapi ditunjukkan
6. Kolaborasi tim medis pada bakteri anaerob
dalam pemberian dan hasil aerob gra
antibiotik negatif

e. Implementasi
No Waktu Intervensi Evaluasi Ttd
1 8 desember 1. Kaji adanya tanda-tanda S : Dika
2021 infeksi pada area insisi
O : tidak terdapat tanda
2. Monitor tandatanda
10:30 tanda infeksi
vital. Perhatikan
demam, menggigil,
A : operasi berjalan
berkeringat, perubahan
sesuai prosedur
mental
Pi : Intervensi
3. Lakukan teknik isolasi
dihentikan
untuk infeksi enterik,
termasuk cuci tangan
efektif
4. Pertahankan teknik
aseptik ketat pada
perawatan luka insisi /
terbuka, bersihkan
dengan betadine.
5. Awasi / batasi
pengunjung
6. Kolaborasi tim medis
dalam pemberian
antibiotik

Anda mungkin juga menyukai