Anda di halaman 1dari 18

“IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MAHASISWA ”

Judul :

“KEHIDUPAN AKTUALIASI DAN PERGAULAN DI KAMPUS DALAM


PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”

DISUSUN OLEH :

MOH. ALIF S. KOROMPOT


A31121022

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang maha Esa atas segala rahmat nya sehingga
Tugas implementasi pancasila dalam kehidupan mahasiswa ini dapat tersusun hingga
selesai.Adapun maksud dan tujuan dari Tugas implementasi pancasila dalam
kehidupan mahasiswa ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan
pancasila. Dalam penyusunan tugas ini pasti menjumapai hambatan, namun berkat
berbagai informasi dari berbagai sumber,akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas
ini. Besar harapan penulis, Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang pengimplementasian pancasila dalam kehidupan
mahasiswa.masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu,15 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................5
1.3.Manfaat Penulisan................................................................................................5
1.4.Tujuan Penulisan..................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
PEMBAHASAN............................................................................................................7
2.1 Pengertian Aktualiasi dan Implementasi pancasila..............................................7
2.2 Aktualisasi dan Implementasi Pancasila..............................................................8
2.3 Perbuatan Mahasiswa yang menyimpang dari Sila Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab.............................................................................................................14
BAB III........................................................................................................................16
PENUTUP...................................................................................................................16
3.1.Kesimpulan........................................................................................................16
3.2.Saran..................................................................................................................16
Daftar Pustaka..............................................................................................................17
Dokemuntasi Kegiatan Mahasiswa Dalam Mengimplementasi Pancasila.................19
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan Dasar Negara Bangsa Indonesia yang telah


dicetuskan oleh para pendiri Indonesia terdahulu. Sebagai dasar negara,
Pancasila selalu dijadikan sebagailandasan untuk mengatur kehidupan
bernegara, yang artinya segala bentuk peraturan dan kebijakan yang dibuat
harus beralaskan pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan
pancasila.Lahirnya pancasila hingga sampai sekarang ini telah mengalami
perjalanan waktu yang panjang dan terjadi berbagai macam peristiwa. Mulai
peristiwa pertama saat pancasiladicetuskan sudah menuai banyak konflik di
internal para pencetusnya, hingga sekarang pundi era reformasi dan
globalisasi pancasila masih hangat diperbincangkan oleh banyakkalangan
berpendidikan, terutama pada kalangan politik dan mahasiswa. Kebanyakan
dari pada pihak yang memperbincangkan masalah pancasila adalah mengenai
awal dicetuskannya pancasila tentang sila pertama.Memang dari sejarah awal
perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwakomponen
masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar, yaitu kelompok agamis
dalamhal ini didominasi oleh kelompok agama islam dan kelompok
nasionalis. Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam pembuatan
rancangan pancasila.Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan
pancasila sebagai dasar negara. Sekarang pancasila pun dijadikan bahan
perbincangan sebagai perilaku yang digunakan di dalamkampus. Dimana
didalam kampus tersebut akan terdidik dengan kepemimpinan pancalisa.Baik
dalam perilaku bergaul, juga dalam proses belajar mengajar didalamnya. Serta
molekul-molekul yang menjadi bagiannya.Walaupun pada kenyataannya
aktualisasi pancasila dalam lingkungan kampus tidak selalu sesuai seperti
yang kita harapkan. Salah satu contohnya yakni perbuatan mencontek yang
banyak dilakukaan oleh mahasiswa. Namun kita tetap harus mengaktualisasi
nilai- nilaiPancasila sebaik mungkin yang dapat kita lakukan. Makalah ini
dibuat agar kita senantiasa mencintai, menghayati, dan mengaktualisasi nilai
nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama di lingkungan
kampus. Sehinggakelak saat kita terjun ke masyarakat kita akan menjadi
manusia Pancasila, yakni manusia yang selalu berpedoman teguh pada
Pancasila.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Aktualiasi dan implementasi pancasila?


2.Bagaimana cara mengaktualisasikan dan Mengimplementasikan pancasila
dalam kehidupan Mahasiswa di kampus?
3. Perbuatan-Perbuatan Apa saja yang Memebuat Mahasiswa mnyimpang dari
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab?

1.3.Manfaat Penulisan

Setelah penulis mencoba memahami makna dari pancasila sebagai


dasar Negara, maka penulispun tersadar akan pentingnya nilai pancasila
tersebut untuk diaktualisasikan dalamkehidupan Mahasiswa di kampus yang
memang kebetulan terdiri dari berbagai macam suku, adat serta agama.
Karena dasar pemikiran tersebutlah, maka sangat layak dan pantas makna,
peran pancasila kembali ditulis guna untuk kembali dibaca sebagai salah satu
bahan penyadaran diri setiap Mahasiswa agar kembali mengintropeksi dirinya
untuk berprilaku sesuai dengan makna pancasila. Dimana dengan berjiwa
pancasila tersebut, akan terangakai kehidupan yang matang,selaras dan akan
jauh dari poermasalahan yang didasarkan karena perbedaan adat, suku bahkan
agama tersendiri. Maka dari itu, penulis menganggap sangat perlu menyusun
makalah ini.

1.4.Tujuan Penulisan

Setelah penulis mencoba memahami akan latar belakang serta


rumusan masalah diatas,maka tujuan kepenulisan ini adalah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai dasar negara


2. Memahami makna dari pancasila dalam prilaku setiap Mahasiwa
3. serta mengenali betul peran dan cara mengaktualisasikan pancasila
sendiri dalam kehidupan, terutama dalam lingkungan kampus.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aktualiasi dan Implementasi pancasila

Aktualisasi adalah sesugguhnya, hakikatnya. Dimana Pancasila memang sudah jelas


berdiridalam bangsa Indonesia sebagai dasar negaranya. Aktualisasi Pancasila adalah
bagaimananilai-nilai Pancasila benar-benar dapat tercermin dalam sikap dan perilaku
seluruh warganegara mulai dari aparatur Negara sampai kepada rakyat biasa. Nilai-
nilai Pancasila yang bersumber pada hakikat Pancasila adalah bersifat universal,tetap
dan tak berubah. Nila-nilai tersebut dapat dijabarkan dalam setiap aspek dalam
penyelenggaraan Negara dan dalam wujud norma-norma, baik norma hukum,
kenegaraan,maupun norma- norma moral yang harus dilaksanakan dan diamalkan
oleh setiap warga Negara Indonesia.Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua
macam yaitu :

1. Aktualisasi Objektif

Aktualisasi Pancasila secara objektif yaitu melaksanakan pancasila dalam berbagai


bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara lain:
legislatif,eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang
aktualisasi lainnya.Seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran
kedalam undang-undang, garis-garis besar haluan Negara, hankam, pendidikan
maupun bidang kenegaraan lainnya.
2. Aktualisasi Subjektif

Aktualisasi Pancasila secara subyektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap


individuterutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara dan
masyarakat.Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga Negara
biasa, aparat pentelenggara Negara, penguasa Negara, terutama kalangan elit politik
dalam kegiatan politik,maka dia perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan
kemanusiaan sebagaimanaterkandung dalam pancasila Aktualisasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memerlukan
kondisi dan iklim yang memungkinkan segenap lapisan masyarakat yang dapat
mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu dan dapat terlihat dalam perilaku.Perpaduan
ciri tersebut di dalam kehidupan kampus melahirkan gaya hidup tersendiri
yangmerupakan variasi dari corak kehidupan yang menjadikan kampus sebagai
pedoman danharapan masyarakat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Implementasi adalah penerapan.


Pengertianimplementasi pancasila adalah mewujudkan nilai moral yang terkandung
didalam pancasilasebagai norma etik didalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kemudian nilai moral ini dijabarkan secara rinci didalam peraturan
perundang-undangan hukum sertadijadikan sebagai landasan dasar manusia dalam
bertingkah dan berperilaku.

2.2 Aktualisasi dan Implementasi Pancasila

A. Aktulasisasi Pancasila

1)Budaya Akademik

Budaya merupakan nilai yang dilahirkan oleh warga masyarakat yangmendukungnya.


Budaya akademik merupakan nilai yang dilahirkan olehmasyarakat akademik yang
bersangkutan.· Pancasila merupakan nilai luhur bangsa Indonesia.· Masyarakat
akademik di manapun berada, hendaklah perkembangannya dijiwaioleh nilai budaya
yang berkembang di lingkungan akademik yang bersangkutan.Suatu nilai budaya
yang mendorong tumbuh dan berkembangnya sikap kerja sama, santun, mencintai
kemajuan ilmu dan teknologi, serta mendorong berkembangnyasikap mencintai
seni.Perguruan tinggi sebagai suatu institusi dalam masyarakat memiliki cirri
khastersendiri disamping lapisan-lapisan masyarakat lainnya. Warga dari suatu
perguruan tinggi adalah insane-insan yang memiliki wawasan dan integritasilmiah.
Oleh karena itu masyarakat akademik harus senantiasa mengembangkan budaya
ilmiah yang merupakan esensi pokok dari aktivitas perguruan tinggi.Terdapat
sejumlah cirri masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik. Yaitu:

1. kritis

2. kreatif

3.objektif

4.analitis

5.konstruktif

6.dinamis

7.dialogis

8.menerima kritik

9.menghargai prestasi ilmiah/akademik

10.bebas dari prasangka

11.menghargai waktu

12. memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah


13.berorientasi ke masadepan

14.kesejawatan/kemitraan (PPMB 1990 II-2).Masyarakat ilmiah inilah yang harus


dikembangkan dan merupakan budaya darisuatu masyarakat akademik.

2) Kampus Sebagai Moral Force Pengembangan Hukum Dan HAM

Kampus merupakan wadah kegiatan pendidikan, penelitian, dan


pengabdianmasyarakat, sekaligus merupakan tempat persemaian dan perkembangan
nilai-nilai luhur. Kampus merupakan wadah perkembangan nilai-nilai moral, di
manaseluruh warganya diharapkan menjunjung tinggi sikap yang menjiwai
moralitasyang tinggi dan dijiwai oleh pancasila.Kampus merupakan wadah
membentuk sikap yang dapat memberikan kekuatanmoral yang mendukung lahir dan
berkembangnya sikap mencintai kebenaran dankeadilan dan menjunjung tinggi hak
asasi manusia.Masarakat kampus sebagai masyarakat ilmiah harus benar-benar
mengamalkan budaya akademik. Masarakat kampus wajib senantiasa bertanggung
jawab secaramoral atas kebenaran obyektif, bertanggung jawab terhadap masarakat
bangsa dannegara, serta mengabdi pada kesejahteraan kemanusiaan. Oleh karena itu
sikapmasarakat kampus tidak boleh tercemar oleh kepentingan-kepentingan politik
penguasa sehingga benar-benar luhur dan mulia.

3) Kampus Sebagai Sumber Pengembangan Hukum

Dalam rangka bangsa Indonesia melaksanakan reformasi dewasa ini suatu


agendayang sangat mendesak untuk mewujudkan adalah reformasi dalam bidang
hukumdan peraturan perundang- undangan. Negara indonesia adalah negara yang
berdasarkan hukum, oleh karena itu dalam rangka melakukan penataan Negarauntuk
mewujudkan masyarakat yang demokratis maka harus menegakkansupremasi hukum.
Agenda reformasi yang pokok untuk segera direalisasikanadalah untuk melakukan
reformasi dalam bidang hukum. Konsekuensinya dalam mewujudkan suatu tatanan
hukum yang demokratis, maka harus dilakukan pengembangan hukum positif.Sesuai
dengan tatib hukum Indonesia dalam rangka pengembangan hukum harussesuai
dengan tatib hukum Indonesia. Berdasarkan tatib hukum Indonesia makadalam
pengembangan hukum positif Indonesia, maka falsafah negara merupakansumber
materi dan sumber nilai bagi pengembangan hukum. Hal ini berdasarkanTap No.
XX/MPRS/1966, dan juga Tap No. III/MPR/2000. namun perlu disadari, bahwa yang
dimaksud dengan sumber hukum dasar nasional, adalah sumbermateri dan nilai bagi
penyusunan peraturan perundang-undangan di Indonesia.Dalam penyusunan hukum
positif di Indonesia nilai pancasila sebagai sumbermateri, konsekuensinya hukum di
Indonesia harus bersumber pada nilai-nilai hukum Tuhan (sila I), nilai yang
terkandung pada harkat, martabat dan kemanusiaan seperti jaminan hak dasar (hak
asasi) manusia (sila II), nilainasionalisme Indonesia (sila III), nilai demokrasi yang
bertumpu pada rakyatsebagai asal mula kekuasaan negara (sila IV), dan nilai keadilan
dalam kehidupankenegaraan dan kemasyarakatan (sila V).Selain itu, tidak kalah
pentingnya dalam penyusunan dan pengembangan hukumaspirasi dan realitas
kehidupan masyarakat serta rakyat adalah merupakan sumbermateri dalam
penyusunan dan pengembangan hukum.

4) Kampus Sebagai Kekuatan Moral Pembangunan Hak Asasi Manusia

Dalam penegakan hak asasi manusia tersebur, mahasiswa sebagai kekuatan


moralharus bersikap obyektif, dan benar-benar berdasarkan kepentingan moral
demiharkat dan martabat manusia, bukan karena kepentingan politik
terutamakepentingan kekuasaan politik dan konspirasi kekuatan internasional yang
inginmenghancurkan negara Indonesia. Perlu kita sadari bahwa dalam penegakan
hakasasi tersebut, pelanggaran hak asasi dapat dilakukan oleh seseorang,
kelompokorang termasuk aparat negara, penguasa negara baik disengaja ataupun
tidakdisengaja (UU. No. 39 Tahun 1999).Dasawarsa ini, kita melihat dalam
menegakkan hak asasi seringkali kurang adi.Misalnya kasus pelanggaran di Timur-
timur, banyak kekuatan yang mendesakuntuk mengusut dan mernyeret bangsa sendiri
ke Mahkamah Internasional. Namun, ratusan ribu rakyat kita. Seperti korban
kerusuhan Sambas, Sampit, Posodan lainnya tidak ada kelompok yang mau
memperjuangkannya. Padahal hakasasi mereka sudah diinjak-injak, jelaslah kejadian
serta menderitanya merekasama. Akan tetapi tetap tidak ada yang mau
menolong.Jadi, marilah kita sebagai mahasiswa pencetus terjadinya reformasi, mari
kitatujukan pada dunia bahwa kita mampu dalam merealisasikan semua cita-cita
dantujuan dasar dari reformasi. Akan tetapi disamping itu, perlu kita sadari juga
bahwasanya kita merupakan mahasiswa sebagai tonggak dari penjunjung tinggihak
asasi manusi masihlah belum maksimal kinerjanya untuk hal yang disebutkandiatas.
Maka, dari detik ini. Kita sebagai generasi bangsa haruslah benar-benarmenanamkan
nilai-nilai pancasila dalam setiap prilaku kita. Dimanapun, dan padasiapapun.

mewujudkan suatu tatanan hukum yang demokratis, maka harus dilakukan


pengembangan hukum positif.Sesuai dengan tatib hukum Indonesia dalam rangka
pengembangan hukum harussesuai dengan tatib hukum Indonesia. Berdasarkan tatib
hukum Indonesia makadalam pengembangan hukum positif Indonesia, maka falsafah
negara merupakan sumber materi dan sumber nilai bagi pengembangan hukum. Hal
ini berdasarkanTap No. XX/MPRS/1966, dan juga Tap No. III/MPR/2000. namun
perlu disadari, bahwa yang dimaksud dengan sumber hukum dasar nasional, adalah
sumbermateri dan nilai bagi penyusunan peraturan perundang-undangan di
Indonesia.Dalam penyusunan hukum positif di Indonesia nilai pancasila sebagai
sumbermateri, konsekuensinya hukum di Indonesia harus bersumber pada nilai-
nilaihukum Tuhan (sila I), nilai yamh terkandung pada harkat, martabat
dankemanusiaan seperti jaminan hak dasar (hak asasi) manusia (sila II),
nilainasionalisme Indonesia (sila III), nilai demokrasi yang bertumpu pada
rakyatsebagai asal mula kekuasaan negara (sila IV), dan nilai keadilan dalam
kehidupankenegaraan dan kemasyarakatan (sila V).Selain itu, tidak kalah pentingnya
dalam penyusunan dan pengembangan hukum aspirasi dan realitas kehidupan
masyarakat serta rakyat adalah merupakan sumbermateri dalam penyusunan dan
pengembangan hukum.

4) Kampus Sebagai Kekuatan Moral Pembangunan Hak Asasi Manusia Dalam


penegakan hak asasi manusia tersebur, mahasiswa sebagai kekuatan moralharus
bersikap obyektif, dan benar-benar berdasarkan kepentingan moral demi harkat dan
martabat manusia, bukan karena kepentingan politik terutamakepentingan kekuasaan
politik dan konspirasi kekuatan internasional yang inginmenghancurkan negara
Indonesia. Perlu kita sadari bahwa dalam penegakan hakasasi tersebut, pelanggaran
hak asasi dapat dilakukan oleh seseorang, kelompokorang termasuk aparat negara,
penguasa negara baik disengaja ataupun tidakdisengaja (UU. No. 39 Tahun
1999).Dasawarsa ini, kita melihat dalam menegakkan hak asasi seringkali kurang
adi.Misalnya kasus pelanggaran di Timur-timur, banyak kekuatan yang
mendesakuntuk mengusut dan mernyeret bangsa sendiri ke Mahkamah Internasional.
Namun, ratusan ribu rakyat kita. Seperti korban kerusuhan Sambas, Sampit, Posodan
lainnya tidak ada kelompok yang mau memperjuangkannya. Padahal hakasasi mereka
sudah diinjak-injak, jelaslah kejadian serta menderitanya merekasama. Akan tetapi
tetap tidak ada yang mau menolong.Jadi, marilah kita sebagai mahasiswa pencetus
terjadinya reformasi, mari kitatujukan pada dunia bahwa kita mampu dalam
merealisasikan semua cita-cita dantujuan dasar dari reformasi. Akan tetapi disamping
itu, perlu kita sadari juga bahwasanya kita merupakan mahasiswa sebagai tonggak
dari penjunjung tinggihak asasi manusi masihlah belum maksimal kinerjanya untuk
hal yang disebutkandiatas. Maka, dari detik ini. Kita sebagai generasi bangsa haruslah
benar-benarmenanamkan nilai-nilai pancasila dalam setiap prilaku kita. Dimanapun,
dan padasiapapun.

implementasi Pancasila dalam Kehidupan KampusKampus juga harus memerlukan


tatanan pembangunan seperti tatanan Negarayaitu politik, ekonomi, budaya, hukum
dan antar umat beragama. Sebagai mahasiswa yang mempunyai rasa intelektual yang
besar kita dapat memanfaatkan fasilitas kampusuntuk mencapai tujuan bersama.

2.3 Perbuatan Mahasiswa yang menyimpang dari Sila Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab

kita seharusnya menjadi mahasiswa yang berprestasi dan membanggakan nusa


dan bangsa. Bukannya berbuat keonaran disana sini serta menyebabkan
ketidaknyamanan di lingkungan Masyarakat dan membuat kita menyimpang dari sila
kemanusiaan yang adil dan beradab. Segala bentuk keonaran yang dibuat oleh
Mahasiswa tersebut tentu saja telah melanggar nilai-nilai Pancasila yang telah di
berikan di PerkuliahanPancasila. Perkuliahan Pancasila yang bertujuan untuk
menamkan moral pada setiap Mahasiswa seperti tidak berarti apa-apa. Berikut ini
contoh – contoh bentuk perbuatan Mahasiswa yang melanggar dari nilai Pancasila.

A) Tawuran Antar Mahasiswa


Hal ini Sering kita jumpai di setiap kota di Indonesia. Biasanya tawuran hanya
bermula dari perbedaan pendapat lalu berlanjut pada saling olok dan akhirnya
berujung Tawuran. Meskipun kampus telah memberikan larangan keras untuk
melakukan tawuran dan memberikan larangan keras kepada setiap mahasiswa
yang melanggar, namun sepertinya budaya tawuran tidak akan hilang begitu
saja di lingkungan mahasiswa.. budaya tawuran ini seperti ini telah melanggar
sila ke-2 pancasila yaitu “ kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sila ke- 2
pada pancasila ini mengajarkan setiap bangsa Indonesia untuk menjadi
mahasiswa yang bermoral,beradab, dan memiliki sifat saling tolong
menolong, namun dengan adanya tawuran di kalangan mahasiswa,
membuktikan bahwa para mahasiswa ini tidak mengamalkan sila
kemanusiaan yang adil dan beradab.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Pancasila sebagai paradigma pembangunan merupakan suatu sumber nilai,


kerangka piker, model, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan
pembangunan. Yang meliputi pembangunan politik, IPTEK, pengembangan
bidang politik, poembangunan ekonomi, pembangunan social budaya,
pengembangan hankam, pembangunan pertahanan keamanan,dan sebagai
reformsi, baik itu reformasi hukum ataupun reformasi politik.
Semuanyaditujukan untuk membuat menjadikan bangsa yang semakin
berkembang dan masyarakat yang semakin mapan. Pancasila sebagai aktualisasi
diri yang berarti betul-betul ada, terjadi atausesungguhnya. Sehingga
terbentuklah aktualisasi objektif dan subjektif. Aktualisasi Pancasilayang objektif
adalah pelaksanaan Pancasila dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif, eksekutif, yudikatif maupun
semua bidangkenegaraan lainnya. Aktualisasi Pancasila yang subyektif adalah
pelaksanaan dalam sikap pribadi, perorangan, setiap warga negara, setiap
individu, setiap penduduk, setiap penguasa,dan setiap orang Indonesia.

3.2.Saran

Sebelum kita terlampau melangkah jauh, menyisakan jejak yang tidak pantas
bagi seorang mahasiswa. Marilah kita kembali pahami arti dari keberadaan
pancasila itu sendiri.Serta kita harus sadar diri, bahwa kitalah yang akan
memegang Negara kita ini. Maka dari itu,mulai saat ini, biasakanlah berprilaku,
bertindak bahkan menganbil keputusan dengan jiwa pancasila kita. Karena
dengan itulah, akan terwujud bangsa yang makmur serta tujuan Negara akan
mudah dicapai.
Daftar Pustaka

Kaelan,1996. Pendidikan Pancasila. Yuridis Kenegaraan, Paradigma; Yogyakarta

Kaelan,2004. Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi, Paradigma; Yogyakarta


Pangeran Alhaj S.T.S. Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok
Pendekatan pancasila, Universitas Terbuka Depdikbud ; Jakarta
Dokemuntasi Kegiatan Mahasiswa Dalam Mengimplementasi Pancasila.

Gambar 1.1 Potret Mahasiswa Prodi Sejarah yang saling membantu membersihkan Kelas
Gambar 1.2 - 1.3 Potret Kebersamaan Mahasiswa Himpunan Sejarah tanpa saling
membeda-bedakan suku,Agama,dan Ras

Anda mungkin juga menyukai