Nama :Galang Sena Pradana

NIM : AKF19043

Kelas : 5A

Pembahasan

1. Uji Distribusi Data

Tests of Normality

Perlak Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

uan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
mg/gBB A0 .336 4 . .774 4 .063
A1 .302 4 . .782 4 .074
A2 .210 4 . .984 4 .927
A3 .273 4 . .941 4 .658
a. Lilliefors Significance Correction

Hipotesis :

Jika H0 = data terbistrusi dengan normal

Jika H1 = data terbistrusi tidak normal

Jika sig > 0,05 maka H0 diterima

Jika sig < 0,05 maka H1 diterima

Kesimpulan : data terdistribusi Normal

 2. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

mg/gBB
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.126 3 12 .943

Hipotesis :

Jika H0 = varian homogen

Jika H1 = varian tidak homogen

Jika sig>0,05 maka H0 diterima

Jika sig<0,05 maka H1 diterima

Kesimpulan = maka H0 diterima jadi variannya homogen

3. Uji F

ANOVA
mg/gBB
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
8626.828 3 2875.609 16.959 .000
Groups
Within Groups 2034.710 12 169.559
Total 10661.538 15
Hipotesis :

Jika H0 = tidak terdapat efek penggunaan Rhodamin B terhadap struktur istologis ginjal
mencit putih pada 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negative, dosis I, dosis II, dan dosis
III

Jika H1 = terdapat efek penggunaan Rhodamin B terhadap struktur istologis ginjal mencit
putih pada 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negative, dosis I, dosis II, dan dosis III

 Dasar pengambilan keputusan menggunakan nilai sig :

Jika sig>0,05 maka H0 diterima

Jika sig<0,05 maka H1 diterima

Diperoleh nilai sih = 0.000

Kesimpulan : H1 diterima (terdapat efek penggunaan Rhodamin B terhadap struktur

istologis ginjal mencit putih pada 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negative, dosis I,
dosis II, dan dosis III)

 Dasar pengambilan keputusan menggunakan nilai F hitung

Jika F hitung > F tabel maka H1 diterima

Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima

F hitung = 16.959

F tabel = 3.490

Kesimpulan : H1 diterima (terdapat efek penggunaan Rhodamin B terhadap struktur

istologis ginjal mencit putih pada 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negative, dosis I,
dosis II, dan dosis III)
4. Post Hoc Test
 Multiple Comparisons
Dependent
Variable:mg/gBB

(I) (J) Mean 95% Confidence Interval

Perlak Perlak Difference (I- Lower
uan uan J) Std. Error Sig. Bound Upper Bound
Tukey A0 A1 -29.755750* 9.207583 .032 -57.09215 -2.41935
HSD A2 -46.992250* 9.207583 .001 -74.32865 -19.65585
A3 -62.577250* 9.207583 .000 -89.91365 -35.24085
A1 A0 29.755750* 9.207583 .032 2.41935 57.09215
A2 -17.236500 9.207583 .290 -44.57290 10.09990
A3 -32.821500* 9.207583 .018 -60.15790 -5.48510
A2 A0 46.992250* 9.207583 .001 19.65585 74.32865
A1 17.236500 9.207583 .290 -10.09990 44.57290
A3 -15.585000 9.207583 .369 -42.92140 11.75140
A3 A0 62.577250* 9.207583 .000 35.24085 89.91365
A1 32.821500* 9.207583 .018 5.48510 60.15790
A2 15.585000 9.207583 .369 -11.75140 42.92140
LSD A0 A1 -29.755750* 9.207583 .007 -49.81735 -9.69415
A2 -46.992250* 9.207583 .000 -67.05385 -26.93065
A3 -62.577250* 9.207583 .000 -82.63885 -42.51565
A1 A0 29.755750* 9.207583 .007 9.69415 49.81735
A2 -17.236500 9.207583 .086 -37.29810 2.82510
A3 -32.821500* 9.207583 .004 -52.88310 -12.75990
A2 A0 46.992250* 9.207583 .000 26.93065 67.05385
A1 17.236500 9.207583 .086 -2.82510 37.29810
A3 -15.585000 9.207583 .116 -35.64660 4.47660
A3 A0 62.577250* 9.207583 .000 42.51565 82.63885
A1 32.821500* 9.207583 .004 12.75990 52.88310
A2 15.585000 9.207583 .116 -4.47660 35.64660
*. The mean difference is significant at the 0.05
level.
Hipotesis :

Jika H0 = tidak terdapat efek penggunaan dosis Rhodamin B antara A0 Terhadap A1

terhadap Jika H1 = terdapat efek penggunaan dosis Rhodamin B antara A0 Terhadap A1

Jika sig>0,05 maka H0 diterima

Jika sig<0,05 maka H1 diterima

Kesimpulan Tukey HSD :

1.Tukey HSD A0 (0 mg/gBB)

 A0 (0 mg/gBB) terhadap A1 (3,5 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis

Rhodamin B antara A0 Terhadap A1 Secara signifikan
 A0 (0 mg/gBB) terhadap A2 (mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis Rhodamin
B antara A0 Terhadap A2 Secara signifikan
 A0 (0 mg/gBB) terhadap A3 (14 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A0 Terhadap A3 Secara signifikan

2. Tukey HSD A1 (3,5 mg/gBB)

 A1(3,5 mg/gBB) terhadap A0 (0 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis

Rhodamin B antara A1 Terhadap A0 Secara signifikan
 A1 (3,5 mg/gBB) terhadap A2 (7 mg/gBB) = tidak terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A1 Terhadap A2 Secara signifikan
 A1 (3,5 mg/gBB) terhadap A3(mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A1 Terhadap A2 Secara signifikan

3. Tukey HSD A2 (7 mg/gBB)

 A2 (7 mg/gBB) terhadap A0 (mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis Rhodamin

B antara A2 Terhadap A0 Secara signifikan
 A2 (7 mg/gBB) terhadap A1 (3,5 mg/gBB) = tidak terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A2 Terhadap A1 Secara signifikan
 A2 (7 mg/gBB) terhadap A3 (14 mg/gBB) = tidak terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A2 Terhadap A3 Secara signifikan

4. Tukey HSD A3 (14 mg/gBB)

 A3 (14 mg/gBB) terhadap A0 (0 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis

Rhodamin B antara A3 Terhadap A0 Secara signifikan
  A3 (14 mg/gBB) terhadap A1 (3,5 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A3 Terhadap A1 Secara signifikan
 A3 (14 mg/gBB) terhadap A2 (7 mg/gBB) = Tidak terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A3 Terhadap A2 Secara signifikan

Kesimpulan LSD :

1.LSD A0 (0,mg)

 A0 (0 mg/gBB) terhadap A1 (3,5 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis

Rhodamin B antara A0 Terhadap A1 Secara signifikan
 A0 (0 mg/gBB) terhadap A2 (mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis Rhodamin
B antara A0 Terhadap A2 Secara signifikan
 A0 (0 mg/gBB) terhadap A3 (14 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A0 Terhadap A3 Secara signifikan

2. LSD A1 (3,5mg)

 A1(3,5 mg/gBB) terhadap A0 (0 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis

Rhodamin B antara A1 Terhadap A0 Secara signifikan
 A1 (3,5 mg/gBB) terhadap A2 (7 mg/gBB) = tidak terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A1 Terhadap A2 Secara signifikan
 A1 (3,5 mg/gBB) terhadap A3(mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A1 Terhadap A2 Secara signifikan

3. LSD A2 (7mg)

 A2 (7 mg/gBB) terhadap A0 (mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis Rhodamin

B antara A2 Terhadap A0 Secara signifikan
 A2 (7 mg/gBB) terhadap A1 (3,5 mg/gBB) = tidak terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A2 Terhadap A1 Secara signifikan
 A2 (7 mg/gBB) terhadap A3 (14 mg/gBB) = = tidak terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A2 Terhadap A3 Secara signifikan

4. LSD A3 (14 mg/gBB)

 A3 (14 mg/gBB) terhadap A0 (0 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis

Rhodamin B antara A3 Terhadap A0 Secara signifikan
 A3 (14 mg/gBB) terhadap A1 (3,5 mg/gBB) = terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A3 Terhadap A1 Secara signifikan
 A3 (14 mg/gBB) terhadap A2 (7 mg/gBB) = Tidak terdapat efek penggunaan dosis
Rhodamin B antara A3 Terhadap A2 Secara signifikan
 mg/gBB

Perlak Subset for alpha = 0.05

uan N 1 2 3
Student-Newman- A0 1.48898E
4
Keulsa 1
A1 4.46455E
4
1
A2 6.18820E 6.18820E
4
1 1
A3 7.74670E
4
1
Sig. 1.000 .086 .116
Tukey HSDa A0 1.48898E
4
1
A1 4.46455E
4
1
A2 6.18820E 6.18820E
4
1 1
A3 7.74670E
4
1
Sig. 1.000 .290 .369
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
Kesimpulan :
A0 terhadap A1 terdapat perbedaan signifikan
A0 terhadap A2  terdapat perbedaan signifikan
A0 terhadap A3 terdapat perbedaan signifikan
A1 terhadap A2  tidak terdapat perbedaan signifikan
A1 terhadap A3  terdapat perbedaan signifikan
A2 terhadap A3  tidak terdapat perbedaan signifikan