Anda di halaman 1dari 13

SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

TEORI KIMIA FARMASI

Nama : Yahya Wahyu Muhaymin

Nim : AKF 19108

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG

TAHUN AKADEMIK 2019


1. Definisi Spektrofotometri UV-VIS

Spektrofotometri Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur


transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang serta untuk pengukuran didaerah ultraviolet dan didaerah tampak.
Spektrofotometri Uv-Vis (Ultra Violet-Visibel) adalah salah satu dari sekian banyak
instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia.

2. Prinsip kerja Spektrofotometri Uv-Vis


Spektrofotometri uv-Vis mengacu pada hukum Lambert-Beer.Apabila cahaya
monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan
diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan.
3. Bagian-bagian dan fungsi Spektrofotometri Uv-Vis :
 Sumber cahaya =lampu deutorium(untuk mengukur sampel daerah UV) dan
lampu tungsten(untuk mengukur sampel didaerah tampak).
 Monokromator sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah
cahaya yang berasal dari sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis.
 Kompartemen sampel sebagai tempat diletakkanya kuvet.
 Detektor berfungsi untuk menangkap cahaya
 Red out sebagai sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik.
4. Cara kerja spektrofotometri UV-VIS
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada
spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan
mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-
berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang
mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya
yang diserap(diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini
kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang
diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel.Cahaya yang diserap
sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan
diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.
5. Prosedur pemakaian spektrofotometri UV-VIS
 Putar tombol on-off (disebelah kiri) kekanan. Biarkan 15 menit untuk
memanaskan alat. Atur tombol sampai menunjuk angka nol pada petunjuk%T.
 Putar tombol pengatur panjang gelombang(yang ada disebelah atas alat)untuk
memilah panjang gelombang sesuai panjang gelombang yang diinginkan.
 Masukkan kuvet yang berisi paling sedikit 3 ml aquades kedalam tempat
sampel(sebelum memasukkan kuvet pastikan kuvet dalam keadaan
kering.dengan mengeringkan menggunakan kertas tissue)tutup penutup
sampel.
 Putar tombol pengatur cahaya (tombol yang terletak disebelah kanan)sehingga
%T menunjuk angka 100 atau A menunjuk angka nol.
 Angkat kuvet yang berisi aquadest dari tempat sampel dengan tutup.ganti isi
kuvet dengan larutan lampu,baca serapannya.
 Ganti larutan blanko dalam kuvet dengan larutan standar atau larutan uji,baca
serapannya.
6. Syarat – syarat analisis dengan spektrofotometer UV – Vis
 Larutan harus berwarna atau mengandung senyawa organic tak jenuh
 Sinar harus monokromatis
 Larutan harus jernih (tidak keruh)
 Pelarut tidak boleh bereaksi secara kimia dengan sampel yang dianalisis.
7. Pemilihan pelarut dalam analisis Uv-vis
 Dapat melarutkan cuplikan
 Dapat meneruskan sinar dari panjang gelombang yang dipakai (tidak boleh
menyerapnya)
 Tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkojugasi pada struktur molekul
 Tidak berwarna
 Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis
 Kemurniannya harus tinggi
 Polaritasnya disesuaikan dengan senyawa yang dianalisis

Batas tembus sinar terendah untuk pelarut-pelarut di daerah


sinar UV-Vis

No. Pelarut Lambda No. Pelarut Lambda

1. Aseton 330 8. Isopropano 215


2. 95% etanol 205 9. Kloroform 245
3. Bensene 285 10. Methanol 215
4. Etil eter 205 11. Sikloheksan 215
5. Karbon tetraklorida 265 12. Piridin 305
6. Iso-oktana 215 13. Diklorometana 235
7. Karbon disul fide 375 14. Air 200
Beberapa istilah penting dalam interaksi molekul dengan pelarut atau reaktan lain:

 Kromofor (chromophore): Gugus fungsi yang menyerap radiasi pada daerah


ultraviolet, dari ikatan π terkonjugasi yang mengalami transisi elektronik dari
orbital n ke π* dan π ke π*

 Pergeseran batokromik : pergeseran panjang gelombang kea rah panjang


gelombang yang lebih besar (disebut pergeseran merah) akibat efek pelarut
ataupun pereaksi lain
 Pergeseran hipsokromik : pergeseran panjang gelombang kearah panjang
gelombang yang lebih kecil (disebut pergeseran biru) akibat efek pelarut
ataupun pereaksi lain.

Pergeseran ini akibat dari penambahan ataupun hilangnya system konjugasi karena
efek pelarut. Pelarut juga memungkinkan untuk membentuk ikatan hydrogen yang
mempengaruhi konjugasi molekul.

Anda mungkin juga menyukai