0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan13 halaman
Spektrofotometri UV-VIS adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbsi sampel pada berbagai panjang gelombang cahaya UV dan tampak. Alat ini bekerja berdasarkan hukum Beer-Lambert dengan mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis, melewatkan cahaya ke sampel, dan mengukur absorbsinya. Analisis dilakukan dengan memilih pelarut yang tepat agar tidak menyerap cahaya dan tidak bereaksi dengan sampel
Spektrofotometri UV-VIS adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbsi sampel pada berbagai panjang gelombang cahaya UV dan tampak. Alat ini bekerja berdasarkan hukum Beer-Lambert dengan mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis, melewatkan cahaya ke sampel, dan mengukur absorbsinya. Analisis dilakukan dengan memilih pelarut yang tepat agar tidak menyerap cahaya dan tidak bereaksi dengan sampel
Spektrofotometri UV-VIS adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbsi sampel pada berbagai panjang gelombang cahaya UV dan tampak. Alat ini bekerja berdasarkan hukum Beer-Lambert dengan mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis, melewatkan cahaya ke sampel, dan mengukur absorbsinya. Analisis dilakukan dengan memilih pelarut yang tepat agar tidak menyerap cahaya dan tidak bereaksi dengan sampel
Spektrofotometri Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur
transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang serta untuk pengukuran didaerah ultraviolet dan didaerah tampak. Spektrofotometri Uv-Vis (Ultra Violet-Visibel) adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia.
2. Prinsip kerja Spektrofotometri Uv-Vis
Spektrofotometri uv-Vis mengacu pada hukum Lambert-Beer.Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan. 3. Bagian-bagian dan fungsi Spektrofotometri Uv-Vis : Sumber cahaya =lampu deutorium(untuk mengukur sampel daerah UV) dan lampu tungsten(untuk mengukur sampel didaerah tampak). Monokromator sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Kompartemen sampel sebagai tempat diletakkanya kuvet. Detektor berfungsi untuk menangkap cahaya Red out sebagai sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik. 4. Cara kerja spektrofotometri UV-VIS Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas- berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap(diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel.Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif. 5. Prosedur pemakaian spektrofotometri UV-VIS Putar tombol on-off (disebelah kiri) kekanan. Biarkan 15 menit untuk memanaskan alat. Atur tombol sampai menunjuk angka nol pada petunjuk%T. Putar tombol pengatur panjang gelombang(yang ada disebelah atas alat)untuk memilah panjang gelombang sesuai panjang gelombang yang diinginkan. Masukkan kuvet yang berisi paling sedikit 3 ml aquades kedalam tempat sampel(sebelum memasukkan kuvet pastikan kuvet dalam keadaan kering.dengan mengeringkan menggunakan kertas tissue)tutup penutup sampel. Putar tombol pengatur cahaya (tombol yang terletak disebelah kanan)sehingga %T menunjuk angka 100 atau A menunjuk angka nol. Angkat kuvet yang berisi aquadest dari tempat sampel dengan tutup.ganti isi kuvet dengan larutan lampu,baca serapannya. Ganti larutan blanko dalam kuvet dengan larutan standar atau larutan uji,baca serapannya. 6. Syarat – syarat analisis dengan spektrofotometer UV – Vis Larutan harus berwarna atau mengandung senyawa organic tak jenuh Sinar harus monokromatis Larutan harus jernih (tidak keruh) Pelarut tidak boleh bereaksi secara kimia dengan sampel yang dianalisis. 7. Pemilihan pelarut dalam analisis Uv-vis Dapat melarutkan cuplikan Dapat meneruskan sinar dari panjang gelombang yang dipakai (tidak boleh menyerapnya) Tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkojugasi pada struktur molekul Tidak berwarna Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis Kemurniannya harus tinggi Polaritasnya disesuaikan dengan senyawa yang dianalisis
Batas tembus sinar terendah untuk pelarut-pelarut di daerah
sinar UV-Vis
No. Pelarut Lambda No. Pelarut Lambda
1. Aseton 330 8. Isopropano 215
2. 95% etanol 205 9. Kloroform 245 3. Bensene 285 10. Methanol 215 4. Etil eter 205 11. Sikloheksan 215 5. Karbon tetraklorida 265 12. Piridin 305 6. Iso-oktana 215 13. Diklorometana 235 7. Karbon disul fide 375 14. Air 200 Beberapa istilah penting dalam interaksi molekul dengan pelarut atau reaktan lain:
Kromofor (chromophore): Gugus fungsi yang menyerap radiasi pada daerah
ultraviolet, dari ikatan π terkonjugasi yang mengalami transisi elektronik dari orbital n ke π* dan π ke π*
Pergeseran batokromik : pergeseran panjang gelombang kea rah panjang
gelombang yang lebih besar (disebut pergeseran merah) akibat efek pelarut ataupun pereaksi lain Pergeseran hipsokromik : pergeseran panjang gelombang kearah panjang gelombang yang lebih kecil (disebut pergeseran biru) akibat efek pelarut ataupun pereaksi lain.
Pergeseran ini akibat dari penambahan ataupun hilangnya system konjugasi karena efek pelarut. Pelarut juga memungkinkan untuk membentuk ikatan hydrogen yang mempengaruhi konjugasi molekul.