Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian
pada
Departemen Proteksi Tanaman
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Ali Nurmansyah, M.Si Dr. Ir. Gede Suastika, M.Sc
NIP. 196302121990021001 NIP. 196206071987031003
Mengetahui,
Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Waça karena
atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi tugas akhir
mahasiswa sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ide dalam pengambilan
keputusan pengendalian hama dan penyakit terutama pada budidaya anggrek.
Penelitian ini dilakukan melalui survei ke beberapa petani anggrek di
Kabupaten dan Kotamadya Bogor, yang dimulai dari bulan Desember 2008
sampai Mei 2009. Sumber dana penelitian ini berasal dari penulis sendiri.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Ali Nurmansyah, M.Si dan Dr.
Ir. Gede Suastika, M.Sc yang telah banyak membimbing, membantu, serta
memberikan saran dan masukan kepada penulis selama melakukan penelitian
hingga penulisan skripsi ini. Terima kasih kepada Dr. Ir. Suryo Wiyono
M.Sc.M.Agr, atas bantuan konsultasi dalam identifikasi di Klinik Tanaman IPB,
terima kasih juga kepada Dr. Ir. Abdul Muin Adnan, MS sebagai dosen penguji
tamu atas saran dan masukannya dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga kepada para petani anggrek di Kelompok Tani Mekarsari, Desa Cibinong
serta petani anggrek responden lainnya di Kabupaten dan Kotamadya Bogor, atas
partisipasinya sebagai responden untuk menunjang penelitian ini, terutama kepada
Bu Yusi, Pak Muslih, Pak H. Naan, Keluarga Pak Satiri, dan Pak Ardi yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung. Terima kasih kepada
keluarga tercinta, Septripa, Jessi, Huda, Putri, Ana, Tb.Kiki K., Mba Eneng, Mba
Ita, serta teman-teman di Departemen Proteksi Tanaman IPB terutama angkatan
42 yang telah banyak membantu selama survei, kepada teman-teman KMHD IPB
atas kerjasama dan dukungannya selama ini.
Penulis berharap karya ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Kritik dan saran membangun sangat diharapkan penulis untuk perbaikan di masa
mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang …………................................................................ 1
Tujuan Penelitian …………………………………………………. 3
Manfaat Penelitian ………………………………………………... 3
TINJAUAN PUSTAKA
Bioekologi dan Taksonomi Tanaman Anggrek ….………………. 4
Jenis – Jenis OPT Anggrek …………............................................ 5
Tindakan Pengendalian OPT .......................................................... 8
Analisis Ekonomi Pengendalian OPT.....................................................10
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 11
Metode penelitian ............................................................................. 11
Analisis Data .................................................................................... 12
Karakteristik Petani Anggrek ......................................................... 12
Masalah OPT dan Tindakan Pengendalian ................................... 12
Hubungan antara Karakteristik Petani dengan Tindakan
Pengendalian ................................................................................. 12
Analisis Ekonomi dari Pengendalian OPT .................................... 13
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Petani Anggrek ........................................................... 14
Masalah OPT dan Tindakan Pengendalian...............................................16
Hubungan antara Karakteristik Petani dengan Tindakan Pengendalian 20
Analisis Ekonomi dari Pengendalian OPT ....................................... 23
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ....................................................................................... 29
Saran ................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR
GAMBAR Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Survei pengelolaan organisme pengganggu tanaman
(OPT) anggrek ......................................................... 33
Lampiran 2 Gambar hama dan gejala penyakit pada tanaman
anggrek ...................................................................... 38
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anggrek adalah salah satu jenis tanaman hias yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi. Tanaman ini menghasilkan bunga yang unik sehingga menarik
perhatian botanis yang menggemari tanaman hias sejak dua abad yang lalu
(Gunawan 1998). Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang
dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak
terbatas. Anggrek biasa dijual baik sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga
potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama
anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua.
(Rimando 2001). Jumlah tanaman anggrek diperkirakan meliputi 35000 spesies
yang merupakan 10% daripada jumlah seluruh tanaman berbunga di dunia ini
(Limartha 1979).
Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu
faktor pembatas dalam budidaya anggrek. Menurut Karyatiningsih, dkk. (2008),
terdapat jenis-jenis hama yang dapat menyerang anggrek, antara lain: hama
bekicot Achatina fulica Bowdich, kumbang moncong Orchidophilus aterrimus
Wat., siput semak Bradybaena similaris (Ferussac), siput setengah telanjang
Parmarion sp., dan tungau merah Tenuipalpus pacificus Baker. Beberapa jenis
penyakit pada tanaman ini, seperti: penyakit antraknosa, bercak kelabu Pestalotia
sp., bercak kuning, hawar bunga, busuk hitam Phytophthora spp., busuk lunak
Erwinia, layu Fusarium, layu Sclerotium, Odontoglossum Ring Spot Virus
(ORSV), dan Cymbidium Mosaic Virus (CyMV).
Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh serangan OPT tersebut yaitu
penurunan nilai estetika/kualitas maupun kuantitas produksi tanaman anggrek.
Menurunya kualitas dapat menurunkan harga jual anggrek, terutama untuk jenis
bunga potong. Bunga anggrek potong pascapanen tergolong peka terhadap
penyakit dan kerusakan mekanis. Faktor penyebabnya adalah mahkota bunga
yang agak rapuh dan adanya cairan madu pada bunga yang dapat merangsang
pertumbuhan patogen (Siswadi 2007).
Dalam upaya mencegah kerusakan tanaman akibat serangan OPT,
pengendalian selalu dilakukan baik preventif maupun kuratif. Cara yang efektif
dan praktis ialah penyemprotan dengan pestisida secara rutin. Walaupun produk
tanaman hias tidak dikonsumsi, adanya senyawa toksik yang umumnya
berspektrum luas dapat mengganggu keseimbangan ekosistem karena
terbunuhnya organisme-organisme berguna. Sejalan dengan kebijakan pemerintah
dan tuntutan global, penggunaan pestisida harus seminimal mungkin agar tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, dalam dua tahun terakhir
telah dirintis penggunaan agens hayati dalam pengendalian OPT pada tanaman
hias (Suhardi & Maryam 2002).
Pada umumnya, pengendalian OPT dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
pengendalian secara konvensional dan pengendalian bersifat ramah lingkungan.
Pengendalian OPT dengan cara konvensional yaitu hanya menggunakan pestisida
kimia sintetis sedangkan pengendalian OPT yang bersifat ramah lingkungan yaitu
teknik yang lebih memperhatikan keamanan lingkungan dalam pengendalian,
dengan membatasi penggunaan pestisida sintetis serta memadukannya dengan
pengendalian hayati (Perum Perhutani KPH Randublatung 2009).
Terdapat beberapa keuntungan maupun kerugian dari kedua tindakan
pengendalian tersebut. Pada pengendalian OPT secara konvensional,
keuntungannya yaitu: mudah dalam mengaplikasikan, ampuh dalam menurunkan
populasi hama, serta mudah diperoleh, sedangkan kerugiannya antara lain: dapat
menimbulkan resistensi hama sasaran terhadap pestisida, mematikan organisme
bukan sasaran, mencemari lingkungan, serta dapat menimbulkan keracunan bagi
manusia. Tindakan pengendalian OPT yang bersifat ramah lingkungan memiliki
beberapa keuntungan, antara lain: tidak mencemari lingkungan, dapat
melestarikan agroekosistem, serta keuntungan hasil yang diperoleh lebih tinggi
dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia sintetis, sedangkan kerugiannya
yaitu: sulit memastikan akan keberhasilannya, memerlukan waktu untuk
memperlihatkan keberhasilannya, serta terbatas penyebarannya (Oka 2005).
.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara petani anggrek
mengendalikan OPT dan menentukan faktor yang mempengaruhi tindakan
pengendalian tersebut, serta menghitung nilai ekonomi dari cara pengendalian
OPT pada budidaya anggrek.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi petani anggrek
dalam pengambilan keputusan pengendalian OPT pada tanaman anggrek sehingga
dapat meminimalisir biaya pengendalian serta meningkatkan produktivitas
anggrek.
TINJAUAN PUSTAKA
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei, yaitu
wawancara secara langsung dengan petani/pemilik kebun anggrek, dan melalui
pengamatan di lapangan. Wawancara dilakukan secara perorangan dengan
mengajukan beberapa pertanyaan yang tersusun dalam satu paket kuisioner.
Jumlah responden adalah sebanyak 30 petani, dipilih dari yang paling mudah
diakses atau dijumpai (convenience sampling) (Malhotra 2005). Petani responden
terdiri dari kelompok petani yang melakukan tindakan pengendalian OPT secara
konvensional dan yang lebih ramah lingkungan. Pengendalian OPT dengan cara
konvensional yaitu petani yang hanya menggunakan pestisida sintetis dalam
tindakan pengendalian, sedangkan yang bersifat lebih ramah lingkungan yaitu
petani yang memadukan teknik pengendalian hayati dengan pestisida sintetis.
Metode selanjutnya yaitu pengamatan OPT di lapangan yang bertujuan
untuk mengklarifikasi kebenaran informasi jenis-jenis OPT yang diberikan oleh
petani. Kegiatan ini meliputi: foto hama dan gejala penyakit, pengambilan sampel
tanaman sakit dan hama, selanjutnya dilakukan identifikasi di Klinik Tanaman,
Laboratorium Taksonomi Serangga, dan Laboratorium Mikologi, Departemen
Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut dianalisis dengan
menghitung persentase dan rataannya, kemudian disajikan dalam bentuk diagram
doughnut dan batang dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2007.
Berdasarkan kedua jenis diagram tersebut, dijelaskan beberapa kriteria yang
meliputi: (1) karakteristik petani anggrek, (2) masalah OPT dan tindakan
pengendalian, (3) hubungan antara karakteristik petani dengan tindakan
pengendalian, (4) analisis ekonomi pengendalian OPT.
7,000
50,000
6,000
40,000
5,000
30,000 4,000
3,000
20,000
2,000
10,000
1,000
0 0 P ot P lant
K onvens ional R amah lingkungan K onvens ional R amah lingkungan
C ut flower
Ters erang OP T Tanpa OP T
Gambar 17 Jumlah panen jika terdapat serangan dan tanpa serangan OPT
Gambar 18 Persentase kehilangan hasil pada insidensi OPT 80% dari kedua jenis tindakan
pengendalian
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai preferensi pengelolaan
OPT pada budidaya anggrek, terutama yang bersifat ramah lingkungan di daerah
sentra lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kalshoven LGE. 1981. The Pest Crops in Indonesia. Laan PA van der,
penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeven. Terjemahan dari: De Plagen
van de Culturegewassen in Indonesia.
Tondok ET. 2006. Pemanfaatan Agens Biokontrol dan Filtrat Guano untuk
Menekan Penyakit Busuk Phomopsis pada Terong. Laporan Kegiatan
Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat. Dosen Muda-IPB.
Beri Tanda () pada Pilihan yang Sesuai, *) Coret Salah Satu
I. Karakteristik Petani :
1. Nama :…………………………………
2. Umur..............................th
3. Pekerjaan Utama :
[ ] petani [ ] pedagang
[ ] buruh tani [ ] lainnya, sebutkan: ……
4. Pekerjaan sampingan :
[ ] petani [ ] pedagang
[ ] buruh tani [ ] lainnya, sebutkan: ……
5. Pendidikan terakhir :
[ ] tak tamat SD [ ] SMA
[ ] SD [ ] PT (Perguruan Tinggi)
[ ] SMP
6. Pengalaman berusaha tani anggrek :
[ ] < 1 tahun [ ] > 10-15 tahun
[ ] 1-5 tahun [ ] > 15-20 tahun
[ ] > 5-10 tahun [ ] > 20 tahun
7. Pengalaman kursus/pelatihan pertanian:
[ ] tidak pernah ikut
[ ] pernah ikut, sebutkan materi pelatihan:
……………......................................................
Kapan kursus/pelatihan tersebut diselenggarakan?
...............................................................................
Oleh siapa?
II. Lahan
8. Luas kebun anggrek yang diusahakan:....................m2
9. Status kepemilikan tanah:
[ ] pemilik dan penggarap
[ ] penyewa
[ ] lainnya, sebutkan :………..
Jika menyewa, berapa biaya yang dikeluarkan : Rp. …………
Ket. ………………….
III. Budidaya Anggrek
10. Klon/varietas anggrek yang ditanam :
1. ………………………. 5. ……………………..
2. ………………………. 6. ……………………...
3. ……………………….. 7. ……………………...
4. ……………………….. 8. ………………………
11. Asal bibit :
[ ] membeli dari perusahaan pembibitan
[ ] membeli dari petani lain
[ ] lainnya, sebutkan : .................
Jenis bibit yang dibeli:
[ ] bibit botol = ..............@ Rp. ................
[ ] seedling = ...............@ Rp. ................
[ ] bibit remaja = ...............@ Rp. ...............
Total biaya = Rp. .......................
12. Umur tanaman saat ini:................bulan/tahun*
Jumlah tanaman:.................pot/tanaman*
13. Pola tanam:
[ ] di dalam pot, dengan media tanam : .........
[ ] di atas permukaan tanah
[ ] lainnya, sebutkan : ........
14. Persiapan lahan :
Kegiatan: ................................ HOK = ...............
.............................. Upah/HOK= Rp. .............
................................ Biaya : Rp. ................
15. Alat bantu penunjang lainnya (jika ada):
a. ........................ ; Rp. ...............
b. ......................... ; Rp. ...............
c. ......................... ; Rp. ...............
Total biaya = Rp. ....................
16. Biaya kebutuhan listrik:
Kebutuhan listrik =...............watt
Biaya = Rp. ................
17. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan:
Jumlah HOK =......................
Upah per HOK = Rp. ...............
Total biaya = Rp. ....................
18. Persiapan media dan pot:
Jumlah pot yang diperlukan = ............
Biaya untuk pot = @ Rp. ............
Biaya untuk media tanam = Rp. .............
Total biaya = Rp. ....................
Ket. ......................
19. Pemupukan:
Jenis pupuk Intensitas Waktu Dosis Harga/kg
pemupukan (kg)
1.
2.
3.
4.
5.
Ket. ................................................................
[ ] Fisik:
....................
[ ] Mekanis:
.....................
[ ] Kultur teknis:
......................
[ ] Kimiawi:
......................
[ ] Hayati:
........................
24. Alasan pengambilan keputusan
pengendalian: a. Fisik:
..........................................................
b. Mekanis: .....................................................
c. Kultur teknis: ..............................................
d. Kimiawi: .....................................................
e. Hayati: .........................................................
25. Khusus untuk penggunaan pestisida:
Jenis Harga Frekuensi Jumlah penggunaan
(Rp/kemasan) (dalam 1 minggu) (liter/botol*)
1. ................
2. ................
3. ................
4. ................
5. ...............
6.
Ket. ......................................