Kurva Sigmoid
Disusun Oleh :
Kelompok 2
A. Latar Belakang
Salah satu ciri mendasar dari makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang, begitu
pula pada tumbuhan. Tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada setiap
waktu hingga titik tertentu. Pertumbuhan tumbuhan ini penting untuk dilihat dan diteliti
lebih detail untuk mengetahui bagaimana respon pertumbuhan tanaman terhadap kondisi
lingkungannya.
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal adalah kondisi lingkungan atau pencahyaan. Itu karena tumbuha n
berfotosintesis, dan laju fotosintesisnya terutama tergantung pada intensitas cahaya.
Tanaman yang tumbuh dalam kondisi cahaya tinggi dan rendah menunjukkan adaptasi
yang berbeda untuk melakukan fotosintesis dan metabolisme pertumbuhan normal.
Contohnya adalah tanaman pada kondisi gelap yang memiliki panjang batang lebih tinggi
ketimbang pada kondisi terang (Joose & Halliday, 2008; Sawakinome, 2021).
Karena itulah, dibutuhkan suatu grafik atau kurva yang dapat memungkinkan untuk
melihat secara detail tingkat pertumbuhan tiap tanaman dalam satuan waktu. Apabila data
pertumbuhan dimasukan, seharusnya kurva yang akan dibentuk adalah kurva yang
berbentuk Sigmoid. Kurva sigmoid pertumbuhan inilah yang akan menunujukan tahap
pertumbuhan tanaman dari fase logaritmik, linear, statik, hingga fase asymptotik dalam
suatu waktu. Terdapat 3 model kurva sigmoid pertumbuhan yang biasanya sering dipakai,
yaitu The logistic model, Gompertz model and Richards model. Kurva Sigmoid model
logistik yang menggambarkan pertumbuhan ukuran populasi atau organ, Gompertz model
adalah sebuah model yang menggunakan eksponensial fungsi untuk menggamba rka n
hubungan antara kenaikan tingkat kematian dan usia, Richards model adalah sebuah
model kurva yang memungkinkan fleksibilitas dalam asimetri dengan memasukka n
parameter tambahan, yang mengontrol asimtot mana yang paling dekat dengan titik belok.
Richards model inilah yang sering digunakan untuk megukur pertumbuhan kecambah
atau tanaman (Ukalska & Jastrzębowski, 2019)
B. Tujuan praktikum
Untuk membuat kurva pertumbuhan batang, akar, dan daun dalam hari.
BAB II
METODOLOGI
Bahan
- Biji dan kecambah P Vulgaris umur 1,2 dan 3 hari.
Alat
- Penggaris
- Pisau silet
Cara Kerja :
1. 10 biji P Vulgaris dan 10 kecambah yang berumur 1,2 dan 3 hari diambil.
2. Biji dibelah dengan silet dan ukur panjang daun Lembaga, kemudian menghitung
rata-rata untuk tiap kelompok
3. Untuk tanaman dalam pot yang berumur 4 hari, ambillah 2 pot dan memilih 10
tanaman yang cukup sehat dan batangnya lurus pada masing- masing pot (tanaman
yang tidak terpakai dicabut). Tanaman diberi tanda no 1 s/d 10.
4. Mengukur panjang batang, akar, dan jumlah daun
5. Meletakan satu pot di tempat terang dan satunya di tempat gelap
6. Pengukuran dilakukan panjang batang, akar, dan jumlah daun pada hari ke 0, 1, 3,
5,7,9,11, dan 21.
7. Menghitung rata-rata panjang batang, akar, dan jumlah daun tiap pengamatan dan
membuat grafik yang menggambarkan hubungan antara pertumbuhan batang, akar,
dan daun dan waktu.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Setelah pengamatan selama 21 hari, didapatkan data pertumbuhan
batang, akar, dan daun sebagai berikut.
Tinggi Batang (cm)
Hari
Terang Gelap
0 0,02 0,02
1 0,5 1
2 0,6 0,5
3 1,10 4,40
5 1,20 17,90
7 5,40 29,80
9 12,70 36,20
11 14,00 39,10
21 14,90 38,10
Jumlah daun
Hari
Terang Gelap
0 0 0
1 0 0
2 0 0
3 0 0
4 0 0
5 0 1
7 2 3
9 4 5
11 4 5
21 5 2
Logaritmik
Setelah itu, untuk melihat pengaruh antara variable bebas (hari) dan terikat (kondisi
gelap dan terang) dilakukan analisis menggunakan regresi. Analisis dilukan dengan
memakai beberapa model yaitu linear, logaritmik, serta kuadratik, berikut adalah hasilnya:
Pengaruh hari terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman terang
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
R R Square Square Estimate
.890 .791 .761 3.204
The independent variable is Tinggi batang terang .
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
Tinggi batang terang .910 .177 .890 5.151 .001
(Constant) 1.460 1.456 1.003 .349
Nilai regresi yang didapat Y = 0,910X + 1,460 = 0,791 dari model linear
Dengan begitu maka dikatakan bahwa hari memiliki pengaruh positif pada pertumbuha n
batang kondisi terang secara linear, jadi seiring pertambahan hari menyebabkan peningka ta n
pertumbuhan tinggi batang pada kondisi terang dengan pengaruh sebesar 79,1%
Pengaruh hari terhadap pertumbuhan batang tanaman gelap
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
R R Square Square Estimate
.850 .722 .682 3.698
The independent variable is Tinggi batang gelap.
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
Tinggi batang gelap .323 .076 .850 4.262 .004
(Constant) .530 1.876 .283 .786
Nilai regresi yang didapat Y = 0,323X + 0,530 = 0,722 dari model linear
Dengan begitu maka dikatakan bahwa hari memiliki pengaruh positif pada pertumbuha n
batang kondisi gelap secara linear, jadi seiring pertambahan hari menyebabkan peningka ta n
pertumbuhan tinggi batang pada kondisi gelap dengan pengaruh sebesar 72,2%
Pengaruh hari terhadap pertumbuhan tinggi akar tanaman terang
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
R R Square Square Estimate
.980 .961 .941 .313
The independent variable is Tinggi akar terang.
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
ln(Tinggi akar terang) 1.000 .143 .980 7.011 .020
(Constant) .714 .192 3.708 .066
Nilai regresi yang didapat Y = 1,000 inX + 0,714 = 0,961 dari model logaritmik
Dengan begitu maka dikatakan bahwa hari memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan
akar kondisi terang secara logaritmik, jadi seiring pertambahan hari menyebabkan
peningkatan pertumbuhan tinggi akar pada kondsi terang dengan pengaruh sebesar 96,1%.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
R R Square Square Estimate
.989 .978 .967 .233
The independent variable is Tinggi akar gelap.
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
ln(Tinggi akar gelap) 1.089 .115 .989 9.489 .011
(Constant) .618 .149 4.145 .054
Nilai regresi yang didapat Y = 1,089 inX + 0,618 = 0,978 dari model logaritmik
Dengan begitu maka dikatakan bahwa hari memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan
akar kondisi gelap secara logaritmik, jadi seiring pertambahan hari menyebabkan
peningkatan pertumbuhan tinggi akar pada kondisi gelap dengan pengaruh sebesar 97,8%.
Pengaruh hari terhadap jumlah daun tanaman terang
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
R R Square Square Estimate
.904 .818 .792 2.994
The independent variable is Jumlah daun terang .
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
Jumlah daun terang 2.796 .499 .904 5.605 .001
(Constant) 1.895 1.299 1.459 .188
Nilai regresi yang didapat Y = 2,796 + 1,895 = 0,818 dari model linear
Dengan begitu maka dikatakan bahwa hari memiliki pengaruh positif pada penambahan
jumlah daun kondisi terang secara linear, jadi seiring pertambahan hari menyebabkan
peningkatan pertumbuhan jumlah daun dalam kondisi terang dengan pengaruh sebesar
81,8%.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
R R Square Square Estimate
.769 .591 .455 4.844
The independent variable is Jumah daun gelap.
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
Jumah daun gelap 7.821 3.169 2.513 2.468 .049
Jumah daun gelap ** 2 -1.248 .632 -2.010 -1.974 .096
(Constant) 1.528 2.365 .646 .542
Nilai regresi yang didapat Y = 7,821X ‒ 1,248X2 + 1528= 0,818 dari model kuadratic
Dengan begitu maka dikatakan bahwa hari memiliki pengaruh positif pada penambahan
jumlah daun kondisi gelap secara kuadratic (laju pertumbuhan cenderung kembali ke 0),
jadi seiring pertambahan hari menyebabkan peningkatan pertumbuhan jumlah daun pada
kondisi gelap hingga pada titik tertentu dengan pengaruh sebesar 59,1%.
B. Pembahasan
BAB IV
KESIMPULAN
1. Pertumbuhan batang pada kondisi gelap lebih cepat dibanding dengan kondisi
terang
2. Pertumbuhan akar pada kondisi terang lebih cepat dibanding dengan kondisi
gelap .
3. Pertumbuhan pada kondisi gelap adalah pertumbuhan skotomorphogenic
4. Pertumbuhan pada kondisi gelap adalah pertumbuhan photomorphogenic
5. Hari ke 21 merupakan fase senesscene dalam pertumbuhan daun serta batang
tanaman pada kondisi gelap.
DAFTAR PUSTAKA
- Josse, E.-M., & Halliday, K. J. (2008). Skotomorphogenesis: The Dark Side of Light
Signalling. Current Biology, 18(24), R1144–R1146. doi:10.1016/j.cub.2008.10.034.
- Ukalska, J, & Jastrzębowski, S. (2019). Sigmoid growth curves, a new approach to study
the dynamics of the epicotyl emergence of oak. Folia Forestalia Polonica, Series A –
Forestry, Vol. 61 (1), 30–41. doi: 10.2478/ffp-2019-0003.
LAMPIRAN
Hari ke 0