Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI 6 - RANCANGAN

PERCOBAAN
ANALISIS DATA MODEL RPT

Disusun oleh :

Muhammad Rifky Alfeni 196201516031

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA

2022
Soal
1. Tuliskan hipotesis alternatif (dengan kalimat) (NILAI = 10)
2. Apakah ekstrak mimba dengan konsentrasi 60% mempunyai daya hambat yang lebih baik
dibandingkan dengan 40% ?. (NILAI = 30)
3. Apakah variasi konsentrasi bawang putih mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
perkembangan mikroorganisme ?. (NILAI = 20)
4. Apakah mimba dan bawang putih berinteraksi dalam mempengaruhi perkembangan mikroorganisme
? (NILAI = 20)
5. Apakah setiap kombinasi perlakuan mempunyai pengaruh berbeda satu sama lain dalam menghambat
perkembangan mikroorganisme ? (NILAI = 20)

Jawab
1. Rancangan Petak Terbagi (RPT) adalah suatu rancangan yang berfungsi untuk menguji
pengaruh faktor utama dan faktor kedua terhadap objek penilitian. Dalam hal ini faktor
utama adalah konsentrasi ekstrak mimba dan faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak
bawang putih.
Hipotesis alternatif/hipotesis 1 pada data percobaan kali ini berupa:
H1 = - Kelompok perlakuan berpengaruh signfikan dalam menghambat perkembangan
mikroorganisme
- Pemberian variasi konsentrasi ekstrak mimba memiliki pengaruh signifikan dalam
menghambat perkembangan mikroorganisme
- Pemberian variasi konsentrasi bawang putih memiliki pengaruh signifikan dalam
menghambat perkembangan mikroorganisme
- Terdapat interaksi antara ekstrak mimba dan bawang putih dalam menghambat
perkembangan mikroorganisme
Hipotesis ini dapat diuji menggunakan analisis ANAVA untuk RPT 2 X 4, berikut hasil
analisisnya:
Ekstrak Ulangan

Bawang Total Rata-rata


Mimba I II III
putih
10% 6,4 6,5 6,4 19,3 6,43
20% 6,8 6,8 7,7 21.3 7,10
30% 9,8 9,6 10,2 29.6 9,87
40% 40% 10,8 10,9 12,4 34.1 11,37
Sub total
33,8 33,8 36,7
petak
Sub Total 104.3

10% 9,9 9,9 10,3 30.1 10,03


20% 12,4 12,6 13,2 38.2 12,73
30% 16,4 15,3 15,3 47.0 15,67
40% 20,2 18,3 17,5 56.0 18,67
Sub total
58,9 56,1 56,3
petak
60% Total
92,7 89,9 93
Kelompok
Total
8.593,29 8.082,01 8.649,00
Kelompok 2
Sub Total 171.3

Total 275.6

Ekstrak Ulangan2

Bawang Total
Mimba I II III
putih
10% 40,96 42,25 40,96 124,17
20% 46,24 46,24 59,29 151,77
40% 30% 96,04 92,16 104,04 292,24
40% 116,64 118,81 153,76 389,21
Sub Total 957,39

10% 98,01 98,01 106,09 302,11


60% 20% 153,76 158,76 174,24 486,76
30% 268,96 234,09 234,09 737,14
40% 408,04 334,89 306,25 1.049,18
Sub Total 2.575,19

Total 3.532,58

M1 M2 Total Rata-rata
B1 (10%) 19.3 30.1 49.4 8,23
B2 (20%) 21.3 38.2 59.5 9,92
B3 (30%) 29.6 47.0 76.6 12,77
B4 (40%) 34.1 56.0 90.1 15,02
104.3 171.3
Rata-Rata: 52,15 Rata-rata: 85,65

Uji ANAVA
Faktor Koreksi
FK= GT2 / t1 .t2 .n
275.62
= 2×4×3
75.955,36
= 24

= 3.164,81
 𝑦𝑘 2
JKK = – 𝐹𝐾
𝑡1.𝑡2
92,72 +89,92 +932
= – 3.164,81
4.2
8.593,29+8.082,01+8.649,00
= – 3.164,81
4.2
25.324,3
= – 3.164,81
8

= 3.165,54 – 3.164,81
= 0,73
 𝑦𝑖 2
JKM = – 𝐹𝐾
𝑡2.𝑛

104.32 +171.32
= – 3.164,81
4.3
10.878,49+29.343,69
= – 3.164,81
4.3
40222.18
= – 3.164,81
12

= 3351.85 – 3.164,81
= 187,04
𝑦𝑖.𝑘 2
JKMU = – 𝐹𝐾
𝑡2
33,82 +33,82 +36,72 +58,92 +56,12 +56,32
= – 3.164,81
4
1.142,44+1.142,44+1.346,89+3.469,21+3.147,21+3.169,69
= – 3.164,81
4
13.417,88
= – 3.164,81
4

= 3.354,47 – 3.164,81
= 189,66
JKG(a) = JKMU-JKM
= 189,66-187,04
= 2,62
 𝑦𝑗 2
JKB = – 𝐹𝐾
𝑡1.𝑛

49,42 +59,52 +76,62 +90,12


= – 3.164,81
2.3
2.440,36+3.540,25+5.867,56+8.118,01
= – 3.164,81
6
19966.18
= – 3.164,81
6

= 3.327,69 – 3.164,81
= 162,88
 𝑦𝑖𝑗 2
JKMB = – 𝐹𝐾 − 𝐽𝐾𝑀 − 𝐽𝐾𝐵
𝑛
19,32 +21,32 +29,62 +34,12 +30,12 +38,22 +47,02 +56,02
= – 3.164,81 − 187,04 − 162,88
3
372,49+453,69+876,16+1.162,81+906,01+1.459,24+2.209,00+3.136
= – 3.164,81 − 187,04 −
3

162,88
10.575,4
= – 3.164,81 − 187,04 − 162,88
3

= 3.525,13 − 3.164,81 − 187,04 − 162,88


= 10,4
JKT =  𝑦𝑖𝑗2 − 𝐹𝐾
= 3.532,58 - 3.164,81
= 367,77
JKG (b) = JKT-JKMU-JKB-JKMB
= 367,77-189,66-162,88-10,4
= 4,83
𝐽𝐾𝐾
KTK = 𝑑𝑏𝐾
0,73
= 2

= 0,36
𝐽𝐾𝑀
KTM = 𝑑𝑏𝑀
187,04
= 1

= 187,04
𝐽𝐾𝐵
KTB = 𝑑𝑏𝐵
162,88
= 3

= 54,29
𝐽𝐾𝑀𝐵
KTMB = 𝑑𝑏𝑀𝐵
10,4
= 3

= 3,47
𝐽𝐾𝐺 (𝑎)
KTG (a) = 𝑑𝑏𝐺 (𝑎)
2,62
= 2

= 1,31
𝐽𝐾𝐺 (𝑏)
KTG (b) = 𝑑𝑏𝐺 (𝑏)
4,83
= 12

= 0,40
𝐾𝑇𝐾
Fhitung K = 𝐾𝑇𝐺 (𝑎)
0,36
= 1,31
= 0,27
𝐾𝑇𝑀 (𝑎)
Fhitung M = 𝐾𝑇𝐺 (𝑎)
187,04
= 1,31

= 142,78
𝐾𝑇𝐵
Fhitung B = 𝐾𝑇𝐺 (𝑏)
54,29
= 0,40

= 135,72
𝐾𝑇𝑀𝐵
Fhitung MB = 𝐾𝑇𝐺 (𝑏)
3,47
= 0,40

= 8,67
Ftabel
SK db JK KT Fhitung
0,05 0,01
Petak
Utama
Kelompok 2 0,73 0,36 0,27 19,00 99,0
M 1 187,04 187,04 142,78 18,51 98,50
Galat (a) 2 2,62 1,31
Anak
Petak
B 3 162,88 54,29 135,72 3,49 5,95
MB 3 10,4 3,47 8,67 3,49 5,95
Galat (b) 12 4,83 0,40
Total 23 367,77

3&4. Berdasarkan table ANAVA diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa H1 diterima. Hal ini
dikarenakan Fhitung faktor pertama, kedua, dan interaksi lebih besar (>) ketimbang Ftabel yang
ada. Ini menunjukan bahwa pemberian variasi ekstrak mimba serta bawang putih memiliki
pengaruh yang sangat signifikan dalam menghambat perkembangan mikroorganisme, ini juga
menunjukan terdapat interaksi antara ekstrak mimba dan bawang dalam menghambat
perkembangan mikroorganisme secara sangat signifikan.
2. Untuk menjawab no 2 maka harus dilakukan uji lanjut untuk melihat pengaruh antar taraf
perlakuan pada perlakuan ekstrak mimba (M/t1) seperti dibawah ini:

Uji Lanjut BNT

Uji lanjut BNT antar taraf Pelakuan (M/t1)


2 ×𝐾𝑇𝐺 (𝑎)
BNT 0,05= t(0,05;dbG) × √ 𝑡2.𝑛

2 ×1,31
= t(0,05;2) × √ 12

= 4,303 × √0,218
= 4,303 × 0,467
= 2,01
2 ×𝐾𝑇𝐺 (𝑎)
BNT 0,01= t(0,01;dbG) × √ 𝑡2.𝑛

2 ×1,31
= t(0,01;2) × √ 12

= 9,925 × √0,218
= 9,925 × 0,467
= 4,63

M1 40% = 52,15 M2 60% = 85,65


M1 40% = 52,15 - 33,5
M2 60% = 85,65 -

Dari hasil uji lanjut tersebut, menunjukan bahwa konsentrasi ekstrak mimba 60% memiliki
pengaruh yang sangat kuat/signifikan dalam mengahmbat pertumbuhan mikroorganisme dibanding
dengan konsentrasi ekstrak mimba 40%.
Uji lanjut BNT antar taraf Pelakuan (B/t2)
BNT 0,05
2 ×𝐾𝑇𝐺 (𝑏)
BNT 0,05= t(0,05;dbG) × √ 𝑡1.𝑛

2 ×0,40
= t(0,05;12) × √ 6

= 2,179 × √0,133
= 2,179 × 0,365
= 0,795
2 ×𝐾𝑇𝐺
BNT 0,01= t(0,01;dbG) × √ 𝑡1.𝑛

2 ×0,40
= t(0,01;12) × √ 6

= 3,055 × √0,133
= 3,055 × 0,365
= 1,15
B1 (10%) = 8,23 B2 (20%) = 9,92 B3 (30%) = 12,77 B4 (40%) = 15,02
B1 (10%) = 8,23 - 1,69 4,54 6,79
B2 (20%) = 9,92 - 2,85 5,1
B3 (30%) = 12,77 - 2,25
B4 (40%) = 15,02 -

5. Untuk menjawab pertanyaan no 5 maka dilakukan uji lanjut berupa uji BNT antara kombinasi
taraf perlakuan untuk melihat signifikasi antar kombinasi taraf perlakuan, analisisnya dibawah
ini:

Uji lanjut BNT antar kombinasi taraf Pelakuan (MB/t1t2)

2 ×𝐾𝑇𝐺 (𝑏)
BNT 0,05= t(0,05;dbG) × √ 𝑛

2 ×0,40
= t(0,05;12) × √ 3

= 2,179 × √0,267
= 2,179 × 0,517
= 1,13
2 ×𝐾𝑇𝐺 (𝑏)
BNT 0,01= t(0,01;dbG) × √ 𝑛

2 ×0,40
= t(0,01;12) × √ 3

= 3,055 × √0,267
= 3,055 × 0,517
= 1,58

M1B1 = M1B2 = M1B3 = M2B1 = M1B4 = M2B2 = M2B3 = M2B4 =


6,43 7,10 9,87 10,03 11,37 12,73 15,67 18,67
M1B1 =
- 0,67 3,44 3,6 4,94 6,3 9,24 12,24
6,43
M1B2 =
- 2,77 2,93 4,27 5,63 8,57 11,57
7,10
M1B3 =
- 0,16 1,50 2,86 5,8 8,8
9,87
M2B1 =
- 1,34 2,7 5,64 8,64
10,03
M1B4 =
- 1,36 4,3 7,3
11,37
M2B2 =
- 2,94 5,94
12,73
M2B3 =
- 3,00
15,67
M2B4 =
-
18,67
Merah = Tidak signifikan
Kuning = Tidak sangat signifikan

Dari hasil analisis uji BNT, menunjukan bahwa kombinasi perlakuan yang paling efektif
serta efisien dalam menghambat perkembangan mikroorganisme adalah perlakuan M2B4
(Mimba 60% dan bawang putih 40%), hal ini dikarenakan kombinasi perlakuan ini memiliki nilai
rata-rata paling besar dan juga berbeda sangat signifikan dibanding perlakuan lainnya. Maka dari
itu saya merekomendasikan kombinasi perlakuan M2B4 dibandig kombinasi perlakuan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai