Fauziah
1908203010005
1
digunakan di gabung dengan UPLC dan FLD. Sebuah metode ekstraksi pelarut
dipercepat ditambah dengan ultra-kinerja cair kromatografi fluorescence deteksi
(ASE-UPLC-FLD) untuk deteksi simultan tiamfenikol, florfenicol dan florfenicol
amina residu dalam daging unggas (otot ayam, otot bebek dan otot angsa) dan babi
dikembangkan dan opti-kap pola. Sampel diekstraksi dengan ASE menggunakan
etil asetat: amonia berair (98:2,V/V) sebagai ekstraktan dan dimurnikan dengan n-
heksana jenuh dengan etil asetat. Kemudian, sampel dianalisis dengan UPLC-FLD.
Sebelumnya ada penelitian yang dilakukan tentang metode untuk mendeteksi TAP,
FF dan FFA umumnya untuk pelarut air. Namun hanya terbatas pada mendeteksi
salas satu obat tidak bisa mengukur FF dan FFA oleh karena itu dikembangkan
dengan ASE-UPLC-FLD. metode analisis involving ultra-kinerja cair kromatografi
fluorescence detection (UPLC-FLD) untuk penentuan simultan dari TAP, FF dan
FFA yang dapat memberikan pemisahan yang cepat dari tiga phenicols dan
mencapai retensi yang memadai dari metabolit polar FFA. Metode yang diusulkan
dikombinasikan dengan akselerasi ekstraksi pelarut (ASE) prosedur untuk analisis
senyawa ini dalam daging unggas dan babi.
2
3
4
Matrix Analyte Linearity range (μg/kg) Linear regression Determination coefficient (R2) LOD LOQ
equation (μg/kg) (μg/kg)
Matrix Analyte Spiking level (μg/kg) Recovery (%) RSD (%) Intraday RSD (%) Interday RSD (%)
5
Banyak metode untuk mendeteksi residu TAP, FF dan FFA telah dilaporkan.
Penelitian ini terutama membandingkan efek dari dua metode sampel pra-perawatan dan
metode deteksi pada waktu tes yang dihasilkan, tingkat pemulihan, LOD dan LOQ. Hasil
dari metode yang berbeda ditunjukkan pada Tabel 4 untuk perbandingan. Hasil
menunjukkan bahwa pemulihan (80-120%) dari sampel dicapai dengan metode ekstraksi
yang berbeda dan reagen tidak berbeda secara signifikan. Namun, LOD dan LOQ berbeda
secara substansial karena detektor sampel yang digunakan berbeda dan sensitivitasnya
berbeda. Secara umum, detektor MS / MS memiliki sensitivitas yang lebih tinggi, dan LOD
dan LOQ sampel yang diperoleh lebih rendah untuk detektor ini; detektor, seperti UV dan
PDA, yang memiliki sensitivitas lebih rendah menghasilkan LOD dan LOQ yang lebih
tinggi. Dalam penelitian ini, metode pretreatment sampel otomatis, ASE, digunakan untuk
mengekstraksi target, dan sampel dianalisis dengan UPLC-FLD. Pemulihan target tinggi;
antara 80% dan 100%. Selain itu, dibandingkan dengan metode HPLC-FLD, target dapat
dideteksi dalam waktu 5 menit dengan menggunakan metode yang dikembangkan dalam
penelitian ini, yang sangat mempersingkat waktu deteksi dan meningkatkan efisiensi
deteksi relatif terhadap metode yang dilaporkan; dibandingkan dengan metode GC, metode
deteksi ini memungkinkan analisis sampel tanpa langkah derivatisasi yang rumit, dan
secara operasional lebih sederhana dan nyaman; dibandingkan dengan detektor MS,
detektor FLD tidak hanya memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan LOD
dan LOQ yang lebih rendah tetapi juga merupakan instrumen yang lebih murah, yang
6
memungkinkan persyaratan deteksi dipenuhi sekaligus mengurangi biaya deteksi. Oleh
karena itu, metode yang ditetapkan dalam penelitian ini cocok untuk mendeteksi residu
TAP, FF dan FFA dalam makanan hewani.
A. Kesimpulan.
Metode ASE-UPLC-FLD untuk ekstraksi dan deteksi simultan TAP, FF dan FFA
dari daging unggas dan babi dibuat dan dioptimalkan, dan tingkat pemulihan di atas 80,0%.
Metode ekstraksi mengurangi konsumsi pelarut ekstraksi, dan seluruh proses cepat, mudah
dan otomatis. Metode deteksi akurat untuk kuantisasi dan menawarkan tingkat
pengembalian yang tinggi dan sensitivitas yang baik. Metode deteksi baru ini dapat
digunakan untuk menentukan obat kloramfenikol.
Referensi :