Bangunan pertanian
Lingkungan dan bangunan pertanian adalah salah satu cabang disiplin ilmu
dalam teknik pertanian yang fokus pada pengendalian lingkungan dalam bangunan
Pengertian dan definisi dari bangunan pertanian secara fisik adalah semua
bangunan dengan berbagai macam tipe dan strukturnya, yang digunakan untuk proses
produksi di bidang pertanian dalam arti luas, meliputi bangunan untuk produksi
dan sebagainya), bangunan untuk penyimpanan dan penanganan pasca panen (gudang
dan sebagainya), bangunan untuk menyimpan alat dan mesin pertanian, perbengkelan,
serta bangunan pertanian lainnya. Dalam suatu bangunan pertanian, perlu diperhatikan
aliran udara, bau, hama dan penyakit, dan sebagainya yang mempengaruhi
kenyamanan, produktivitas, dan kualitas dan masa simpan suatu produk hasil pertanian.
bangunan pertanian dapat dikelompokkan dalam berbagai macam atau jenis bangunan
sebagai berikut:
Rumah tanaman, salah satu jenis bangunan untuk budidaya pertanian yang paling
umum
Bangunan untuk produksi tanaman umum disebut greenhouse atau rumah kaca atau
rumah tanaman; istilah terakhir muncul sejak pembangunan greenhouse tidak lagi
menggunakan kaca, tetapi juga plastik dan fiberglass dengan alasan teknis maupun
ekonomi. Rumah kaca umumnya dibangun di wilayah subtropis dan wilayah dengan
empat musim. Bangunan ini dperlukan agar kegiatan bercocok tanam dapat dilakukan
ketika temperatur cuaca mematikan bagi tanaman pertanian. Dengan rumah kaca,
temperatur yang cukup untuk pertumbuhannya. Hal ini dikarenakan cahaya matahari
masih dapat menembus atap dan dinding rumah kaca, sedangkan panas yang dihasilkan
dari elemen-elemen di dalam rumah kaca sulit keluar dan terperangkap di dalam
Tetapi, efek rumah kaca tidak dapat diterapkan di wilayah tropis karena temperatur
Greenhouse yang dibangun di wilayah tropis umumnya tidak melindungi tanaman dari
temperatur udara luar. Hal ini karena konstruksi tembok yang tidak kedap udara dan
atap yang berventilasi, memungkinkan udara panas naik dan keluar dari greenhouse.
Namun greenhouse ini dapat melindungi tanaman dari hujan dan serangan hama.
Bangunan ternak yang dimaksud adalah bangunan untuk ternak besar, ternak kecil, dan
unggas. Di Indonesia, pada umumnya sudah digunakan dalam skala luas kadang ayam
yang dibangun dalam skala besar untuk tujuan komersial, dilengkapi dengan peralatan-
peralatan mekanis. Usaha ternak sapi belum mampu berkembang sebesar usaha
peternakan ayam, karena umumnya usaha ternak sapi masih diusahakan petani baik
dan hanya mampu menampung dua hingga lima ekor sapi. Peternakan besar sudah ada,
Indonesia.
produksinya baik. Untuk itu, diperlukan perancangan dan desain yang baik pula, dan
disesuaikan dengan jenis ternak dan skala usaha yang ada. Yang paling utama adalah
Penyimpanan bahan hasil pertanian telah dilakukan oleh manusia sejak 8000 tahun
sebelum masehi pada saat manusia mulai menanam, sedangkan penyimpanan bahan
pangan sudah dimulai sejak manusia melakukan budaya berburu dan mengumpulkan
makanan untuk mencegah kelaparan ketika musim yang tidak diinginkan datang.
Produk hasil pertanian secara luas, baik berupa hasil pertanian, perikanan, peternakan,
dipasarkan. Tujuan penyimpanan secara fisik adalah untuk mempertahankan mutu dan
pemasaran, yaitu menunggu hingga harga pasar baik untuk menjual hasil pertanian.
• Rumah pengepakan
peternakan
yang terdiri dari atap (penutup), dinding, dan lantai, membentuk suatu ruangan
perlindungan yang cukup luas untuk menempatkan atau menyimpan berbagai macam
barang atau komoditas. Definisi ini membedakan fasilitas penyimpanan yang lain
seperti lumbung, peti, kotak, atau perlengkapan pengemasan lainnya. Gudang secara
konstruksi tidak banyak berbeda dengan gedung yang bersifat statis dan memerlukan
tersebut.
Penyimpanan hasil tanaman berupa biji-bijian dapat dilakukan secara curah atau
berupa silinder tegak. Di Indonesia, yang saat ini digunakan adalah lumbung yang
berbentuk rumah panggung persegi. Pada penyimpanan dengan sistem karung, biji-
lainnya yang cepat membusuk akibat serangan mikroba dan jamur , umumnya disimpan
di ruangan berpendingin.
pertanian
Jenis bangunan ini sangat penting dalam usaha tani skala besar dan komersial. Kondisi
yang harus dipenuh dalam konstruksi bangunan pertanian jenis ini adalah faktor
keselamatan dan kesehatan kerja, mengingat bahwa bangunan ini berguna untuk
benih, bahan-bahan kimia seperti pupuk, pestisida, dan bahan bakar serta alat dan
mesin pertanian seperti traktor. Sebaiknya bangunan ini dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan seperti pemadam kebakaran serta pintu darurat. Konstruksi bangunan juga
sebaiknya tahan api dan tidak mudah runtuh dalam kondisi apapun. Kebutuhan fasilitas
Dalam usaha tani komersial, biasanya ada banyak jenis bangunan pertanian karena
banyaknya kebutuhan, misalnya infrastruktur jalan menuju ladang atau kandang, pagar ,
Bangunan pertanian harus mampu mengatasi pengaruh buruk dari lingkungan di luar
harus ada keseimbangan antara input dan output sumber panas di dalam bangunan
tersebut. Panas dapat masuk ke dalam bangunan pertanian dari berbagai sumber,
manusia, dan panas yang dihasilkan dari tanaman maupun hewan di dalamnya.
Sedangkan, panas dapat keluar dari bangunan pertanian melalui udara keluar, konduksi
sebagainya. Besarnya kehilangan panas konduksi dari suatu bangunan bergantung pada
resistansi aliran panas pada bangunan, luas dinding dan atap, serta perbedaan
Udara 0,024
Hidrogen 0,17
Air 0,61
Polistirena 0,034
Salju 0,17-0,52
Gelas 0,34-1,21
Tanah 1,04-1,73
Beton 1,73
Baja 45,00
Aluminium 212,80
Tembaga 385,80
Kelinci memiliki habibat hewan liar yang gemar bergerak di alam lepas.
Sekalipun kelinci domestik sejak lahir tidak memiliki ikatan dengan padang luas, tetapi
dari sisi habitat tetap memiliki naluri untuk bebas. Oleh karena itu kandang yang lebar
Kelinci kerdil sedikit berbeda dengan kelinci mini (dwarf), kelinci mini agak berbeda
dengan kelinci sedang, dan kelinci sedang pasti jauh berbeda dengan kelinci besar.
Ukuran kandang baterai minimal 4 x lipat dari badan kelinci, dan akan lebih baik jika
lebih luas.
Kandang untuk betina tentu harus lebih besar dengan kandang kelinci jantan
karena pada masa kehamilan kelinci betina butuh olahraga, Pada masa menyusui
tempatnya dikurangi untuk kotak sarang, dan pada masa pembesaran kelinci sampai 2
bulan anak-anak butuh tempat yang lebih besar. Ukuran 1 x 1,5 meter untuk kelinci
sedang dengan anak 6-8 ekor cukup baik. Ukuran 1,5 x 1,5 akan lebih baik.
Jarak lantai kandang (tempat kotoran) dengan alas kandang minimal 0,5 meter
(setengah meter) sebab kotoran(feses dan kencing) kelinci sangat menyenggat dan
hidung kelinci sangat tajam. Kelinci tidak suka dengan bau kotoran. Ini bisa kita lihat
dari alam lepas di mana ia akan selalu meninggalkan kotoran,-kecuali kotoran lunak
(caesotroph). Selain itu kandang yang sumpek dengan kotoran menumpuk akan mudah
Alas kandang untuk kaki kelinci mesti kokoh dan kerenggangan ideal. Jangan
sampai membuat kaki kelinci terjepit dan juga sampai sampai banyak mengakibatkan
kotoran lunak (caesotroph) jatuh. Kalau caesotroph jatuh, sangat rugi karena gizi
kelinci banyak didapat darinya. Akan lebih baik jika memakai alas rapat, dengan
menambah alas jerami atau rumput lapangan yang kering. Kelinci akan lebih nyaman
beralaskan tanaman kering, tetapi setiap hari atau beberapa hari sekali mesti
Kalaupun harus tetap bersusun cukup dua susun dengan jarak renggang lantai 0,5
meter. Pada kandang bersusun tingkat kebersihan mesti lebih serius dibanding dengan
Pastikan sirkulasi udara, termasuk sinar matahari pagi masuk dan kebersihan
terjaga. Menyampu alas kandang atau lantai kandang adalah kewajiban setiap hari,
bahkan setiapkali melihat kotoran mesti cepat-cepat dibersihkan, terutama pada alas
kandang tempat berak kelinci. Antiseptik cukup dari sabun cuci. Itu sudah efektif
membasmi kuman/bakteri.
-RUMAH KACA
Keadaan suhu di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas kita rasakan.
Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi ini
secara liar merupakan salah satu penyebab makin panasnya suhu bumi – karena tidak
seimbangnya kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh
Eropa terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian
lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga
gencar dilaksanakan.
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824,
merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus,
dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah
kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakangan ini
diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada
energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34%
dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23%
Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak
diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman
dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari
permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di
Dalam skala yang lebih kecil – hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca.
Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari
benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan
tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat
walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca
atau ”green house effect”. Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut
Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya
meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-macam
panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi terletak pada
kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer
bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas
dirasakan pada kulit kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai
yang diabsorpsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah
dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin. Sinar dengan panjang
gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorpsikan oleh karbon dioksida atmosfer dan
lebih untuk melaluinya dari arah yang berlawanan. Aktivitas filter dari karbon dioksida
mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan meningkat. Keadaan inilah yang disebut
gas yang salah satunya adalah dari rumah kaca. Karbon dioksida mempunyai sifat
menyerap sinar (panas) matahari yaitu sinar inframerah – sehingga temperatur udara
menjadi lebih tinggi karenanya. Apabila kadar yang lebih ini merata di seluruh
permukaan bumi, temperatur udara rata-rata di seluruh permukaan bumi akan sedikit
naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub dan di puncak-
puncak pegunungan, sehingga permukaan air laut naik.hangatan ini dikenal sebagai
menembus kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan
tanaman yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di
geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat
menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan
-TAMBAK
terhadap serangan penyakit dan sebagainya (Pusat Riset Perikanan Budidaya, 2001).
Kegiatan budidaya dapat dilaksanakan di lingkungan air payau, air tawar dan air laut.
Pemilihan jenis (spesies) tertentu akan berkaitan langsung dengan lingkungan perairan
diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur).Hewan yang
dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang. Penyebutan
“tambak” ini biasanya dihubungkan dengaair payau atau air laut. Kolam yang berisiair
untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir. Secara umum
sebenamya masih banyak spesies yand dapat dibudidayakan di tambak misalnya ikan
bandeng, ikan nila, ikan kerapu, kakap putih dan sebagainya. Tetapi tambak lebih
dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu. Udang windu (Penaeus
berorientasi eksport. Tingginya harga udang windu cukup menarik perhatian para
pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak udang. Para pengusaha di bidang
lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam usaha budidaya tambak udang windu
yang menonjol adalah terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan
yang tidak benar, Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak
yang sangat serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks, antara lain penurunan
produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit, adanya berbagai pungutan liar di
jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil. Semuanya ini merupakan dilematis
bagi para petambak, pada hal potensi sumberdaya alam pesisir yarig dapat digarap
permasalahan tersebut disebabkan oleh pengelolaan kawasan pesisir yang tidak benar