Anda di halaman 1dari 4

1.

Apa Itu Ilmu Tanah

Banyak yang masih asing ternyata dengan jurusan yang satu ini, tidak kalah banyak pula
yang masih bingung dan sibuk menerka-nerka apa sebenarnya yang ada di dalamnya
(Ilmu Tanah). Ada yang mengira Ilmu Tanah itu berkaitan dengan hukum dan politik
pertanahan (agraria), ada juga yang mengira kalau ilmu tanah itu gabungan teknik sipil
dan teknik geologi, dan sisanya menebak kalau yang namanya ilmu tanah ya pasti tidak
jauh-jauh dari pertanian.

Akan tetapi secara sederhana, sebenarnya posisi ilmu tanah berada pada 2 konsentrasi
keilmuan, yaitu termasuk dalam bidang ilmu kebumian (satu rumpun dengan Geologi &
Geografi) dan bidang ilmu pertanian. Mata kuliah yang didapat juga terbagi pada dua
konsentrasi tersebut, sehingga seorang sarjana dari jurusan ilmu tanah cukup lengkap
membekali dirinya dengan kedua konsentrasi tersebut. Maka bidang kerja yang dapat
dimasuki juga bersifat lintas bidang, antara lain:

Bidang Pertanian, meliputi: fisika-biologi-kimia kesuburan tanah, bioteknologi pupuk,


pertanian perkotaan.

Bidang Geografi, meliputi: sistem informasi lahan (SIG), pengembangan wilayah, ilmu
tanah regional.

Bidang Lingkungan, meliputi: ekologi, kualitas tanah, analisis tanah-air-tanaman,


konservasi tanah-air.

Bidang Pertambangan, meliputi: reklamasi lahan tambang.

Bidang Geologi, meliputi: agrogeologi, mineralogi tanah.

Bidang Agrobisnis, meliputi: manajemen agrobisnis, kewirausahaan.

Bidang Keairan, meliputi: agrohidrologi, pengelolaan air, Daerah Aliran Sungai.

Bidang Agraria, meliputi: ilmu ukur tanah dan kartografi, UU pertanahan.

Penjelasan secara umumnya, ilmu tanah merupakan pengkajian terhadap tanah sebagai
sumber daya alam. Dalam ilmu ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti
pembentukan, klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis,
kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya. Tanah adalah
lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) dan
atmosfer. Tanah menjadi tempat tumbuh tumbuhan dan mendukung kehidupan hewan
dan manusia.

Ilmu tanah dipelajari oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu-ilmu
keteknikan (rekayasa), agronomi/pertanian, kimia, geologi, geografi, ekologi, biologi
(termasuk cabang-cabangnya), ilmu sanitasi, arkeologi, dan perencanaan wilayah. Akibat
banyaknya pendekatan untuk mengkaji tanah, ilmu tanah bersifat multidisiplin dan
memiliki sisi ilmu murni maupun ilmu terapan.
Ilmu tanah dibagi menjadi dua cabang utama: pedologi dan edafologi. Pedologi
mempelajari tanah sebagai objek geologi. Edafologi, atau ilmu kesuburan tanah,
mempelajari tanah sebagai benda pendukung kehidupan. Keduanya menggunakan alat-
alat dan sering kali juga metodologi yang sama dalam mempelajari tanah, sehingga
muncul pula disiplin ilmu seperti fisika tanah, kimia tanah, biologi tanah (atau ekologi
tanah), serta ilmu konservasi tanah. Karena tanah juga memiliki aspek ketataruangan dan
sipil, berkembang pula disiplin seperti mekanika tanah, pemetaan (kartografi), geodesi
dan survei tanah, serta pedometrika atau pedostatistika. Penggunaan informatika juga
melahirkan beberapa ilmu campuran seperti geomatika.

Nah begitulah kira-kira gambaran sederhana dan yang umum dari ilmu tanah saat ini,
untuk seterusnya akan lebih jelas jika kita sudah berkecimpung dalam Ilmu Tanah itu
sendiri. Satu kata yang menjadi khas dan pembeda Ilmu tanah dengan jurusan lain yang
ada di fakultas pertanian, yakni “Adventure“. Bukan orang ilmu tanah namanya jika
mereka tidak suka pergi jalan-jalan, naik gunung-turun gunung, melewati hutan,
menerjang sungai, dll

2.Potensi Lapangan Kerja

Penguasaan akan ilmu-ilmu yang didapat waktu kuliah memungkinkan lulusan jurusan
ilmu tanah memiliki peluang kerja yang luas, beberapa peluang kerja bagi lulusan jurusan
Ilmu Tanah antara lain:

1.Dosen dan Pendidik

Jika bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, lulusan jurusan tanah juga
bisa menjadi dosen di berbagai perguruan tinggi. Jika tidak melanjutkan pendidikan ke
magister, lulusan jurusan ilmu tanah juga bisa bekerja sebagai guru di sekolah-sekolah
pertanian.\

2.Pegawai negeri sipil

Beberap institusi pemerintah yang memerlukan lulusan jurusan tanah misalnya


Departemen Pertanian,Kehutanan, Perkebunan, BPN(Badan Pertanahan Nasional),
badan-badan lingkungan hidup, BadanPerencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),
Bakosurtanal, dan berbagai lembaga penelitian pemerintah. Bisa juga masuk ke
Departemen Sumber daya Mineral dan Energi.

3.Perusahaan Swasta dan BUMN

Lulusan jurusan Ilmu Tanah dapat bekerja di berbagai perusahaan swasta seperti
perusahaan perkebunan (PT. Perkebunan Nusantara, Sinar Mas, Astra Agro dll),
perusahaan pertambangan (Unacol, dll), dan perusahaan Hutan Tanaman Industri.
Biasanya lulusan jurusan tanah yang dibutuhkan di perusahaan swasta diutamakan yang
menguasai Sistem Informasi Geografis, jika tidak menguasai, bisa juga yang
bersangkutan di ikutkan pelatihannya.
4.Perbankan

Dengan kemampuan dalam analisis dan bidang eksakta, lulusan ilmu tanah bisa bekerja
di dunia perbankan.Selain bidang-bidang diatas, lulusan jurusan tanah juga bisa bekerja
di bidang konsultan lahan, berbagai LSM, atau asuransi serta perusahaan-perusahaan
swasta lainnya.

3.Solusi Jika Ada Kendala Pada Tanaman

Berikut 4 masalah yang sering muncul pada tanaman dan cara mengatasinya :

1. Leggy plants
Terkadang batang tanaman terlihat 'letoy' yang dikenal dengan istilah leggy plants
atau kaki panjang. Kondisi ini terjadi ketika batang tumbuh namun di dalamnya
tidak kuat dan tidak berisi karena kurang mendapatkan cahaya matahari. Cara
untuk mengatasinya tentu saja meletakkan tanaman di tempat yang terkena sinar
matahari agar batang tanaman bisa kokoh kembali. Baca juga:
2. Daun kuning
Jika tanaman memiliki daun berwarna kuning, itu menandakan ada yang salah
dengan penyiramannya. Bisa kebanyakan atau kekurangan air. Kebutuhan air
setiap tanaman memang berbeda. Tapi jangan sampai menyiramnya secara
berlebihan. Terlalu banyak air dapat menyebabkan akar tanaman membusuk. Jadi
pastikan tanah pada tanaman berada dalam kondisi basah hingga kering. Untuk
memastikannya, masukkan jari ke pot kira-kira 1-2 cm dan rasakan tanah. Bila
tanah terasa lembap biarkan. Tapi bila kering, sirami air lagi. Selain itu, daun
yang menguning bisa menjadi tanda tanaman tidak mendapatkan cahaya yang
cukup. Apabila daun masih berwarna kuning sementara penyiraman sudah tepat,
coba pindahkan tanaman ke tempat lebih terang.
3. Daun berbintik
Jamur, bakteri, dan virus sering kali menyebabkan bercak pada daun. Untuk
mengatasi hal ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, isolasi
tanaman dan buang daun yang rusak. Kemudian pangkas tanaman untuk
meningkatkan aliran udara. Bisa juga meletakkan tanaman di tempat yang lebih
banyak pergerakan udaranya. Pastikan untuk menyiram di pangkal tanaman bukan
daunnya. Setelah membuang semua dedaunan yang rusak, gunakan bakterisida
atau fungisida organik untuk membasmi bakteri maupun jamur pada tanaman.

4. Berjamur
Lapisan putih seperti kapur bisa saja ditemukan pada tanaman. Ini menandakan
tanaman berjamur. Penyebabnya sebagian besar adalah kondisi yang lembap.
Atasi dengan cara memangkas tanaman untuk meningkatkan aliran udara. Atau
bisa juga membuat perawatan sederhana. Caranya campurkan 1 sendok makan
soda kue dengan 1/2 sendok teh sabun cuci piring cair dan 1 segayung air. Lalu
masukkan campuran ke penyemprot. Setelah itu, semprotkan tananan dengan
campuran tersebut. saja dihinggapi hama. Salah satunya adalah kutu daun,
serangga kecil berbentuk buah pir. Hama ini akan menyedot getah dari
pertumbuhan tanaman baru. Biasanya kutu daun menempel pada ujung batang
yang lunak. Hal ini menyebabkan dedaunan berkerut dan mudah rontok. Kutu
daun juga mengeluarkan zat lengket yang dapat menarik serangga lain sehingga
menyebabkan jamur di tanaman. Untuk menghilangkan kutu daun, bersihkan
tanaman dari hama. Semprotkan air dengan tekanan kuat untuk
menyingkirkannya. Bisa juga membalikkan tanaman lalu mencelupkan dedaunan
dan batang ke air. Jika cara tersebut tidak berhasil, carilah sabun insektisida yang
aman dan bebas pestisida untuk disemprotkan ke tanaman.

Anda mungkin juga menyukai