Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROMOSI KESEHATAN TENTANG MENINGITIS

Diselenggarakan Oleh:

Kelompok 3 :

1. Dian Hardiyanti N. (P17420613051)

2. Fitria Umi K. (P17420613058)

3. Luthfi Rezky P. P. (P17420613062)

4. Rizqi Rachimilia (P17420613070)

5. Zuliyatul Fajriyah (P17420613077)

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN JURUSAN


KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
A. LATAR BELAKANG

Promosi Kesehatan adalah salah satu kegiatan bagi mahasiswa dan dosen sebagai
elemen inti perguruan tinggi dalam mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki
kepada masyarakat. Secara garis besar terdapat 2 macam jenis kegiatan pengabdian
kepada masyarakat, yaitu pertama yang bersifat internal, yaitu kegiatan-kegiatan yang
direncanakan dalam program kegiatan akademik tahunan. Dan jenis yang kedua yaitu
bersifat eksternal, yaitu suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat
spontan dan insidental karena terjalinnya kerja sama dari instansi di luar Poltekkes
Kemenkes Semarang.

Dalam Pengabdian Masyarakat ini akan dilaksanakan kegiatan berupa ceramah,


diskusi tanya jawab antara lain: Penyuluhan pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
dampak dan bahaya, pencegahan, pengobatan, dari Meningitis. Dengan
terselenggarannya kegiatan tersebut diharapkan bisa menambah pengetahuan seputar
Meningitis

Selain itu, kegiatan promosi kesehatan ini merupakan wahana praktek bagi
mahasiswa untuk belajar dan dapat menyaksikan langsung teori yang telah di dapat di
perkuliahan. Sehingga dosen dapat menilai tingkat kompetensi kita pada bidang
promosi kesehatan.

B. TUJUAN DAN KEGUNAAN


Kegiatan promosi kesehatan ini bertujuan :
1. Sebagai salah satu kegiatan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah II.
2. Sebagai sarana promosi kesehatan dengan memberikan pendidikan kesehatan
dengan harapan pasien dapat mengetahui tentang materi yang disampaikan.
3. Sebagai sarana promosi dan publikasi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang.
4. Sebagai wahana peningkatan keterampilan bagi mahasiswa untuk belajar.
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
C. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan dilaksanakan pada :


Hari : Rabu, 4 Februari 2015
Pukul : 10.00 – 11.30 WIB
Tempat : Kampus 1 Poltekkes Kemenkes Semarang
Alamat : Jalan Tirto Agung Tembalang, Semarang

D. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan promosi kesehatan ini adalah pasien dan keluarga di lingkungan
sekitar Tembalang

E. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN


1) Tujuan Umum
Setelah diadakan penyuluhan tentang Meningitis pada pasien dan keluarga di
lingkungan sekitar Tembalang diharapkan dapat mencegah serta mengurangi
terjadinya Meningitis.
2) Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa yang dimaksud Meningitis
b. Mengetahui penyebab dari Meningitis
c. Mengetahui tanda dan gejala Meningitis
d. Mengetahui dampak dan bahaya dari Meningitis
e. Mengetahui pencegahan Meningitis
f. Mengetahui pengobatan dari Meningitis

F. METODE
Ceramah
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
G. MATERI
a) Apa yang dimaksud Meningitis?
b) Apa penyebab dari Meningitis?
c) Apa tanda dan gejala Meningitis?
d) Apa saja dampak dan bahaya dari Meningitis?
e) Bagaimana pencegahan Meningitis?
f) Bagaimana pengobatan dari Meningitis?

H. MEDIA
1. Power Point
2. Poster

I. MATERI
I. Pengertian Meningitis
Penyakit meningitis merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya infeksi
meninges atau yang dikenal dengan selaput yang melindungi sistem syaraf pusat pada
tubuh manusia. Infeksi tersebut bisa terjadi karena adanya peradangan yang
disebabkan karena virus maupun bakteri pada selaput meninges tersebut. Dari
keterangan tersebut nampak jelas bahwa penyakit meningitis merupakan salah satu
penyakit yang berbahaya dan menakutkan. Penyakit meningitis diketahui mampu
membuat bagian syaraf manusia, sumsum tulang belakang dan otak menjadi rusak.
Ada 3 tipe meningitis yaitu :
1. Meningitis triptokokus
Penyakit meningitis triptokokus adalah meningitis yang disebabkan leh jamur
triptokokus. Jamur ini dapat masuk ke tubuh kita saat menghirup debuatau uap dari
kotoran burung yang sudah kering.
2. Viral Meningitis
Penyakit meningitis yang disebabkan oleh virus. Viral meningitis termasuk
penyakit ringan, gejalanya menyerupai sakit flu biasa dan pada umumnya akan
sembuh sendiri.

3. Bacterial meningitis
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
Penyakit meningitis yang disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit
yang serius. Salah satu contoh bakterinya yaitu meningococcal bacteria.

II. Penyebab Meningitis


Sebenarnya penyebab penyakit meningitis ini bukan merupakan jenis virus yang
begitu berbahaya, namun jika telah parah dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
yang serius seperti kerusakan otak, kurangnya daya ingat, kurang nya kemampuan
pendengaran dan bahkan menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara serius.
Virus penyebab penyakit meningitis pada awal nya menginfeksi bagian tubuh
penderita dan mengalir masuk ke dalam sel-sel syaraf pusat yaitu otak manusia.
Penyebab utama penyakit meningitis pada dasar nya adalah virus yang dapat
menyerang manusia dalam kondisi kekebalan tubuh seperti apapun. Selain itu juga
dapat disebabkan karena infeksi akibat bakteri atau pun jamur, meskipun ini sangat
jarang dijumpai. Bakteri penyebab meningitis tersebut antara lain : Streptococcus
pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae,Listeria monocytogenes,
Mycobacterium tuberculosis dan Staphylococcus aureus. Silakan Anda cari tahu
sendiri mengenai asal muasal bakteri-bakteri tersebut.

III. Tanda dan Gejala


Penderita penyakit meningitis perlu didiagnosis terlebih dahulu untuk memastikan
dia benar-benar terjangkit penyakit ini. Meskipun begitu, ada beberapa gejala penyekit
meningitis yang biasanya muncull pada penderita. gejala tersebut anara lain;
a. Sakit kepala
b. Demam
c. Otot leher kaku
d. Ketakutan pada cahaya terang
e. Ketakutan pada suara keras (phonophobia)
f. Sering ingin Muntah
g. Nampak seperti kebingungan
h. Susah bangun dari tidurnya
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
Sementara, jika penderita adalah seorang bayi, gejala tersebut tidak begitu nampak.
Namun biasanya bayi yang menderita penyakit meningitis akan nampak lemah dan
kurang aktif, gemetar pada tubuhnya, tidak mau menyusu ibu nya, dan sering muntah.

IV. Dampak dan bahaya Meningitis


Dampak atau efek meningitis pada tiap orang berbeda, dari ringan hingga yang paling
serius, yakni melumpuh atau mematikan. Semua itu tergantung dari jenis virus,
bakteri, dan jamur penyebab meningitis. Berikut ini beberapa dampak meningitis pada
orang dewasa dan anak-anak.
1. Cidera Otak
Baik meningitis dan septicaemia (keracunan darah) dapat menyebabkan A
cquired B rain I njury (ABI) atau cidera otak yang diakuisisi, yakni cedera otak
yang terjadi setelah lahir. Kerusakan otak yang parah pada meningitis sebenarnya
tidak umum dan biasanya baru diketahui setelah beberapa hari. Komplikasi dari
kerusakan otak ini adalah epilepsi dan cerebral palsy .
Otak memerlukan lebih dari 20 tahun untuk berkembang. Jadi, bisa dibayangkan
jika seseorang anak atau orang dewasa terkena ABI, diperlukan waktu bertahun-
tahun untuk memulihkan otaknya.
2. Masalah P erilaku
Kesulitan belajar dan masalah perilaku sering terjadi setelah meningitis,
terutama pada bayi dan anak-anak. Seringkali perubahan agresi dan kepribadian
dikaitkan dengan ABI. Ada juga masalah-masalah yang lebih halus, seperti,
iritabilitas, kesulitan berkonsentrasi, kecanggungan, amarah, dan gangguan tidur.
Kadang sulit bagi keluarga memastikan apakah masalah ini disebabkan oleh
meningitis. Inilah kemudian mengapa keluarga sulit memberikan dukungan dan
bantuan yang tepat.
3. Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran adalah dampak yang paling umum dirasakan penderita
meningitis. Kesulitan dapat berkisar dari gangguan pendengaran ringan hingga tuli
mendalam di satu atau kedua telinga. Kerusakan pada telinga bagian dalam juga
bisa mengakibatkan masalah keseimbangan dan tinnitus (telinga berdenging).
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
Jadi, penting penderita meningitis untuk melakukan tes pendengaran selama
proses pemulihan. Semua hasil tes bisa berbeda, karenanya lakukanlah tes ini
beberapa kali.
4. Gangguan Penglihatan
Meningitis dapat merusak saraf yang bertanggung jawab untuk penglihatan
(saraf optik). Ini bisa mengakibatkan hilangnya sebagian penglihatan atau kebutaan
pada satu atau kedua mata. Banyak orang mengalami kesulitan penglihatan akibat
saraf optiknya bengkak, bahkan seringkali hal ini meningkat dari waktu ke waktu.
Lakukanlah tes penglihatan untuk perawatan lebih lanjut.
5. Perubahan Emosi
Pengalaman traumatis ini bisa menimbulkan dampak emosional yang besar pada
penderita dan keluarga, bahkan ketika proses pemulihan fisik berlangsung.
Kesulitan emosional bervariasi tergantung pada usia. Misalnya anak-anak, sering
mengalami mimpi buruk, mengompol, ngedumel, atau mudah marah. Pada remaja,
mereka bisa depresi dan sulit mengekspresikan emosi mereka. Sedang pada anak-
anak dan orang dewasa, mungkin mengalami kecemasan dan depresi, kurangnya
harga diri dan kepercayaan diri, dan masalah perilaku seperti agresi dan perubahan
suasana hati.
6. Gagal Organ
Ketika bakteri meningokokus menyerang tubuh, mereka berkembang biak dalam
aliran darah dan melepaskan racun sehingga menyebabkan septicaemia.
Racun ini merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran oksigen ke organ
utama, termasuk kulit dan jaringan yang mendasarinya. Ini dapat menyebabkan
kerusakan kulit dan jaringan, kegagalan organ, dan kehilangan anggota
tubuh.Septicaemia juga sering menyebabkan jaringan parut pada tubuh dan dapat
bersifat permanen. Kulit cangkokan dan bedah plastik dapat memperbaiki
penampilan dan mengembalikan fungsi daerah terluka.
Pada kasus yang parah (ketika jaringan mati), jari, jari kaki, dan anggota badan
kadang perlu diamputasi. Orang yang mengalami komplikasi akibat septicaemia
harus sering mengunjungi rumah sakit dan melakukan banyak operasi. Rehabilitasi
dan pemulihan juga bisa berlangsung hingga bertahun-tahun. Apapun dampak yang
dirasakan penderita, sangat penting bagi keluarga untuk menangani masalah ini dan
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
mendampingi mereka dengan lebih sabar. Mereka sangat membutuhkan dukungan
Anda untuk bisa melewati masa-masa buruk ini.

V. Pencegahan Meningitis
Menjaga hygiene merupakan cara yang paling baik untuk menghindari transmisi
penyakit. Antibiotik diberikan untuk mencegah meningitis pada orang yang kontak
dekat dengan orang yang menderita meningitis. Walau pun demikian tetap harus
diperiksa kembali oleh dokter bila berkembang menjadi sakit tenggorokan, demam,
sakit kepala, atau sakit leher.
 Vaksinasi
Vaksin meningitis tersedia untuk yang disebabkan oleh Neisseria meningitides.
Terdapat 2 tipe yaitu: Meningococcal Conjugate Vaccine (MCV4) dan Meningocal
Polysaccharide Vaccine (MPSV4).  MCV4 untuk usia 2-55 tahun, sementara MPSV4
untuk yang berusia >55 tahun. Vaksin dapat mencegah terhadap 4 tipe serogroup. 
Dan dapat melindungi sampai 90% dari yang mendapatkannya.  MCV4 diberikan
dosis tunggal dan disarankan untuk diulang 5 tahun sekali sementara MSV4 cukup
satu kali saja pada usia >55 tahun.
Orang-orang yang direkomendasikan untuk diberikan vaksin sbb:
1. Tinggal di asrama
2. Tentara
3. Bepergian ke daerah biasa meningitis
4. Jemaah haji
5. Memiliki penyakit paru
Vaksin Hib bisa melindungi dari infeksi meningitis karena bakteri Haemophilus
influenza type B (Hib).  Diberikan pada orang dewasa bila:
1. Menderita penyakit sickle cell anemia
2. Menderita Leukemia
3. Menderita HIV/AIDS
4. Sedang menjalani kemo terapi suatu kanker
Vaksin pneumonia dapat juga memproteksi meningitis yang disebabkan oleh
Streptococcus pneumonia
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
VI. Pengobatan Meningitis
Pengobatan umum untuk meningitis adalah aplikasi yang cepat dari antibiotik dan
obat, kadang-kadang antivirus. Dalam beberapa situasi, obat kortikosteroid juga dapat
digunakan untuk mencegah komplikasi dari peradangan yang terlalu aktif. Meningitis
dapat menyebabkan serius konsekuensi jangka panjang seperti defisit tuli, epilepsi,
hidrosefalus dan kognitif, terutama jika tidak ditangani dengan cepat.
Pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk
menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resiko komplikasi.
Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang
ditemukan.
Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus
meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria
meningitidis antara lain Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime). Sedangkan
meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan
Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem), Chloramphenicol atau
Ceftriaxone.
Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang timbul,
misalnya sakit kepala dan demam (paracetamol), shock dan kejang (diazepam) dan
lain sebagainya.
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364

J. PROSES PENYULUHAN

NO TAHAP KEGIATAN KEGIATAN METODE MEDIA


PENYULUH PESERTA

1. Pembukaan 1. Membuka 1. Menjawab salam Ceramah


kegiatan dengan
2. Mendengarkan
mengucapkan
dengan baik
salam
3. Memperhatikan
2. Memperkenalkan
dengan baik
diri
4. Menyetujui dan
3. Menjelaskan
bersedia dilakukan
maksud dan
pendidikan kesehatan
tujuan dilakukan
penyuluhan.

4. Menjelaskan
proses yang akan
dilakukan dalam
melakukan
penyuluhan.

2. Pelaksanaan 1. Mengetahui apa 1. Memperhatikan 1. Ceramah Poster


yang dimaksud apa yang
2.
Meningitis dijelaskan oleh
Berdiskusi
penyuluh
2. Mengetahui dan sharing
penyebab dari 2. Mendengarkan
Meningitis apa yang
disampaikan
3. Mengetahui tanda
penyuluh
dan gejala
Meningitis 3. Saling sharing
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
4. Mengetahui 4. Menerima dan
dampak dan merasa senang
bahaya dari dengan
Meningitis penyuluhan
yang sudah
5. Mengetahui
diberikan
pencegahan
Meningitis

6. Mengetahui
pengobatan dari
Meningitis

3. Evaluasi Memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan/ Ceramah


kepada peserta tentang kooperatif
materi yang telah
disampaikan

4. Penutup 1. Menyimpulkn 1. Mendengarkan Ceramah


materi yang telah dengan baik
disampaikan
2. Menjawab
2. Mengucapkan salam
terima kasih atas
peran serta
peserta

3. Mengucapkan
salam penutup
sekaligus
menutup kegiatan

K. EVALUASI
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
Sekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364
Pesertadapat menjelaskan secara singkat tentang materi yang telah disampaikan oleh
penyuluh mengenai Meningitis

Anda mungkin juga menyukai