Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SYAHLUN HIDAYATUL PARIS

KELAS : XI RPL 3
MATERI : SHALAT JENAZAH

SOAL
1. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan QS. Ali Imran/3: ayat 185.
2. Siswa dapat menjelaskan beberapa hal yg harus diperhatikan dalam perawatan jenazah.
3. Siswa dapat menjelaskan kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah
4. Siswa dapat menjelas syarat-syarat wajib memandikan jenazah dan orang yang berhak
memandikan jenazah
5. Siswa dapat menjelaskan tata cara memandikan jenazah
6. Siswa dapat menjelaskan tata cara mengkafani jenazah laki-laki dan jenazah perempuan
7. Siswa dapat menjelaskan tata cara menshalati jenazah dg bacaan-bacaan niat dan setiap
takbirnya
8. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan perihal mengubur jenazah
9. Siswa dapat menjelaskan pengertian ta'ziah dan etika/adab orang berta'ziah
10. Siswa dapat menjelaskan pengertian Ziarah Kubur , adab ziarah kubur dan hikmah ziarah
kubur.
11. Siswa dapat menerapkan perilaku mulia dan mempraktekkan kewajiban-kewajiban kaum
muslim terhadap jenazah.

JAWABAN
1. QS Ali imran ayat 185

‫ ُّد ْنيَٓا إِاَّل‬:‫وةُ ٱل‬:ٰ :َ‫ا ْٱل َحي‬::‫ا َز ۗ َو َم‬::َ‫ ْد ف‬:َ‫ار َوأُ ْد ِخ َل ْٱل َجنَّةَ فَق‬ ُ
ِ َّ‫ت ۗ َوإِنَّ َما تُ َوفَّوْ نَ أجُو َر ُك ْم يَوْ َم ْٱلقِ ٰيَ َم ِة ۖ فَ َمن ُزحْ ِز َح َع ِن ٱلن‬
ِ ْ‫س َذٓائِقَةُ ْٱل َمو‬
ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
ٰ
ِ ‫َمتَ ُع ْٱل ُغر‬
‫ُور‬
Arab-Latin: Kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah,
fa man zuḥziḥa 'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā
matā'ul-gurụr.
Terjemah Arti: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
2. Babarapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan jenazah antara lain :
 Pejamkanlah matanya dan mohonkanlah ampun kepada Allah Swt. atas segala dosanya.
 Tutuplah seluruh badannya dengan kain sebagai penghormatan dan agar tidak kelihatan
auratnya.
 Ditempatkan di tempat yang aman dari jangkauan binatang.
 Bagi keluarga dan sahabat-sahabat dekatnya tidak dilarang mencium si mayat Ada
beberapa hal yang harus disegerakan dalam pengurusan jenazah, yaitu memandikan,
mengafani, menyalati dan menguburnya.
3. Ada empat kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya, orang Islam yang meninggal
dunia yaitu memandikan, mengafani, mensholatkan dan menguburkannya.
4. Syarat wajib memandikan jenazah yaitu :
 Seorang muslim atau Muslimah
 Ada tubuhnya
 Kematiannya bukan karena mati syahid
 Bukan bayi yang meninggal karena keguguran
Babarapa orang yang berhak memandikan jenazah yaitu :
 Orang yang telah ditunjuk oleh si mayit sendiri sebelum wafatnya (berdasarkan
wasiatnya).
 Bapak si mayit, sebab ia tentu lebih memiliki kasih sayang dan mengetahui mengenai si
mayit ketimbang anak si mayit sendiri. Kemudian keluarga yang terdekat kepada si
mayit. Sementara jenazah wanita dimandikan oleh ibunya lalu anak wanitanya setelah
itu keluarga terdekatnya.
 Suaminya. Seorang suami dibolehkan memandikan jenazah istrinya.
 Istrinya. Istri dibolehkan memandikan jenazah suaminya, sebab Abu Bakar
mewasiatkan agar yang memandikan jenazahnya adalah istrinya. (Berdasarkan sebuah
riwayat yang dikeluarkan oleh Abdurrazaq dalam kitab Mushannaf, no. 6117).
 Kaum laki-laki atau wanita dibolehkan memandikan jenazah anak-anak laki-laki
ataupun perempuan yang berusia di bawah tujuh tahun. Sebab tidak ada batasan aurat
bagi mereka.
5. Tata cara memandikan jenazah yaitu :
 Meletakkan jenazah dengan posisi kepala agak tinggi.
 Orang yang memandikan jenazah hendaknya memakai sarung tangan.
 Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak
terlihat.
 Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga,
celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
 Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih
dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya
keluar.
 Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.
 Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan
dahulu, lalu kiri masing-masing tiga kali.
 Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.
 Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.
 Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.
 Siram dengan air kapur barus.
 Jenazah kemudian diwudukan seperti orang yang berwudu sebelum salat.
 Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok
anggota tubuhnya.
 Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib
dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi
mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
 Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke
belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan
dikepang.
 Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi
kain kafannya.
 Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol
sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.
6. Untuk mengkafani jenazah laki-laki disiapkan tiga lembar kain putih dengan rincian
sebagai berikut:
 Bagian terdalam yaitu kain lepas penutup pusar sampai lutut.
 Kain baju yang menutup bahu sampai separuh paha, lebih utama lagi sampai separuh
betis, sebagai lapisan kedua.
 Lapisan terakhir adalah kain penutup seluruh bagian badan.
Bagi jenazah perempuan sebaiknya lima lembar kain dengan detail sebagai berikut:
 Lapisan terdalam yaitu kain basahan yang menutup bagian antara pusar sampai lutut
 Lapisan kedua meliputi kain kerudung dan baju kurung, yaitu kain yang menutup bahu
sampai kaki. Batas minimalnya sampai paha.
 Lapisan terakhir adalah tiga lembar kain sebagai pembungkus yang menutup seluruh
badan.
7. Berikut ini tata cara sholat jenazah sesuai dengan urutannya :
 Takbir Pertama Membaca Niat dan Al-fatihah
Sholat jenazah diawali dengan membaca niat. Untuk niat menyolatkan jenazah
perempuan dan laki-laki berbeda. Setelah itu dilanjutkan takbiratul ihram dan membaca
surat al fatihah.
Bacaan niat untuk jenazah laki-laki:
َ ُ‫أ‬
ِ ِّ‫صلِّ ْي َعلَى هَ َذا ْال َمي‬
‫ت فَرْ ضًا هلِل ِ تَ َعالَى‬
Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.”
Bacaan niat untuk jenazah perempuan:
َ ُ‫أ‬
‫صلِّى َعلَى هَ ِذ ِه ْال َميِّتَ ِة فَرْ ضًا هلِل ِ تَ َعالَى‬
Ushalli ‘alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku niat sholat atas jenazah (perempuan) ini fardhu karena Allah ta’ala.”
 Takbir Kedua Membaca Sholawat
Setelah takbir pertama membaca surat al fatihah, kemudian takbir lagi dan membaca
bacaan sholawat nabi.
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّهُ َّم با َ ِر ْك عَل َى‬
َ َّ ‫صلَّيْتَ عَل َى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنـ‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ َ ‫صلِّ عَل َى ُم َح َّم ٍد َوعَل َى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬َ َّ ‫آل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنـ‬ َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْكتَ عَل َى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوع‬
ِ ‫َلى‬ ِ ‫َلى‬
َ ‫ُم َح َّم ٍد َوع‬
Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ
shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ
Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm
wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.
 Takbir Ketiga Berdoa untuk Jenazah
Takbir ketiga membaca doa untuk jenazah berikut ini:
‫ج َو ْالبَ َر ِد َونَقِّ ِه ِمنَ ْال َخطَايَا‬
ِ ‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنهُ َوأَ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس ْع ُم ْد َخلَهُ َوا ْغ ِس ْلهُ بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل‬
ُ‫َار ِه َوأَ ْهالً خَ ْيرًا ِم ْن أَ ْهلِ ِه َوزَ وْ جًا َخ ْيرًا ِم ْن َزوْ ِج ِه َوأَ ْد ِخ ْله‬ ِ ‫َس َوأَ ْب ِد ْلهُ دَارًا َخ ْيرًا ِم ْن د‬ ِ ‫ض ِمنَ ال َّدن‬َ َ‫ب األَ ْبي‬َ ْ‫َك َما نَقَّيْتَ الثَّو‬
ِ ‫ب ْالقَب ِْر أَوْ ِم ْن َع َذا‬
ِ َّ‫ب الن‬
‫ار‬ ِ ‫ْال َجنَّةَ َوأَ ِع ْذهُ ِم ْن َع َذا‬
Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’
mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa
kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min
daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul
jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar
 Takbir Keempat Membaca Doa untuk Jenazah dan Orang yang Ditinggalkan
ُ‫اللَّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنَا أَجْ َرهُ َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ َو ا ْغفِرْ لَنَا َولَه‬
Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu
Artinya: "Ya Allah janganlah Engkau putuskan kami dari pahalanya dan jangan Engkau
berikan fitnah (cobaan) kepada kami setelah meninggalnya."
 Salam
Terakhir yaitu mengucapkan salam ke kanan dan kiri, sebagaimana salam sholat pada
umumnya.
8. Tata cara menguburkan jenazah menurut Islam yaitu sebagai berikut :
 Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau jenazah dan tidak dapat
dimakan oleh burung atau binatang pemahan bangkai.
 Cara menaruh jenazah di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang sebelah kiblat kemudian
di atasnya ditaruh papan kayu atau yang semacamnya dengan posisi agak condong agar
tidak langsung tertimpa tanah. Namun bisa juga dengan cara lain dengan prinsip yang
hampir sama, misalnya dengan menggali di tengah-tengah dasar lobang kubur,
kemudian jenazah ditaruh di dalam lobang. Lalu di atasnya ditaruh semacam bata atau
papan dari semen dalam posisi mendatar untuk penahan tanah timbunan. Cara ini
dilakukan bila tanahnya gembur. Cara lain adalah dengan menaruh jenazah dalam peti
dan menanam peti itu dalam kubur.
 Cara memasukkan jenazah ke kubur yang terbaik adalah dengan mendahulukan
memasukkan kepala jenazah dari arah kaki kubur.
 Jenazah diletakkan miring ke kanan menghadap ke arah kiblat dengan menyandarkan
tubuh sebelah kiri ke dinding kubur supaya tidak terlentang kembali.
 Para ulama menganjurkan supaya ditaruh tanah di bawah pipi jenazah sebelah kanan
setelah dibukakan kain kafannya dari pipi itu dan ditempelkan langsung ke tanah.
Simpul tali yang mengikat kain kafan supaya dilepas.
 Waktu memasukkan jenazah ke liang kubur dan meletakkannya dianjurkan membaca
doa seperti: Bismillahi Waala Millati Rosulillah Artinya: “Dengan nama Allah dan atas
agama Rasulullah” (HR. at-Tirmidzi dan Abu Daud).
 Untuk jenazah perempuan, dianjurkan membentangkan kain di atas kuburnya pada
waktu dimasukkan ke liang kubur. Sedang untuk mayat laki-laki tidak dianjurkan.
 Orang yang turun ke lobang kubur mayit perempuan untuk mengurusnya sebaiknya
orang-orang yang semalamnya tidak mensetubuhi isteri mereka.
 Setelah jenazah sudah diletakkan di liang kubur, dianjurkan untuk mencurahinya
dengan tanah tiga kali dengan tangannya dari arah kepala mayit lalu ditimbuni tanah.
 Berdoa setelah selesai menguburkan jenazah.
9. Arti takziah berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah kunjungan
(ucapan) untuk menyatakan turut berduka cita atau belasungkawa atau hal menghibur hati
orang yang mendapat musibah. Dalam buku Mengurus Jenazah, Takziah, dan Ziarah
Kubur oleh Endah Dwi Atmajati, dijelaskan kata takziah berasal dari akar kata al-aza yang
berarti sabar. Takziah atau melayat dilakukan dengan mendatangi keluarga jenazah.
Menghibur agar bersabar dan berkuat atau berteguh hati serta mendoakan jenazah agar
diampuni segala dosanya.
Etika/adab orang berta'ziah antara lain :
 Menghindari hal-hal yang tabu. Perhatikan cara berpakaian dan berdandan, jangan yang
terlalu menor dan selalu menjunjung tinggi asas kesopanan serta kepatutan.
 Menunjukkan rasa duka yang mendalam. Setiap orang yang melayat atau bertakziah
dianjurkan untuk secara tulus mengucapkan belasungkawa dengan menampakkan raut
duka.
 Jangan banyak berbicara dalam suasana duka. Ajaklah pihak yang berduka berbicara
seperlunya, begitu pula dengan orang-orang yang bertakziah lainnya.
 Saat bertakziah, janganlah mengumbar senyum. Pasalnya, mengumbar senyum saat
melayat bisa menimbulkan perasaan tidak suka. Jadi alangkah baiknya jika mu’azziyin
dan mu’azziyat menahan diri untuk mengumbar senyum.
10. - Pengertian ziarah kubur :
Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan. Ziarah kubur artinya berkunjung ke
kuburan dengan niat mendoakan orang yang sudah meninggal dan mengingat kematian.
Ziarah kubur adalah mengunjungi kuburan dengan maksud untuk mengambil pelajaran
terkait dengan kematian dan kehidupan akhirat serta mendoakan mayit agar dosa-dosanya
diampuni oleh Allah Swt.
- Adab berziarah kubur :
 Ketika masuk area kuburan, disunnahkan mengucapkan salam kepada ahli kubur.
 Tidak duduk di atas kuburan, serta tidak menginjaknya.
 Tidak banyak bicara mengenai urusan dunia di atas kuburan.
 Berdoa untuk ampunan dan kesejahteraan si mayat di alam barzah dan akhirat kelak.
 Diusahakan tidak berjalan melangkahi kuburan atau menduduki nisan (tanda
kuburan).\

- Hikmah Berziarah kubur


 Mengingat kematian.
 Dapat bersikap zuhud (menjauhkan diri dari sifat keduniawian).
 Selalu ingin berbuat baik sebagai bekal kelak di alam kubur dan hari akhir.
 Mendokan si mayat agar Allah Swt mengampuni segala dosanya, menerima amal
baiknya, dan mendapat ridha-Nya.

Anda mungkin juga menyukai