Anda di halaman 1dari 34

PENGARUH BIAYA RUMAH SAKIT TERHADAP KEPUASAN

PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG


KABUPATEN PINRANG

DISUSUN OLEH
HANIFAH
C0215726

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2020
LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN PROPOSAL
PENGARUH BIAYA RUMAH SAKIT TERHADAP KEPUASAN
PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG
KABUPATEN PINRANG

Disusun dan diajukan oleh

HANIFAH

C0215726

Telah disetujui pada tanggal

Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

H. Mujirin M. Yamin, S.E, M.S Edy Fitriawan Syahadat, S.E, M.Si


NIP. 19571010 198503 1 004 NIDN. 0017058803

Menyetujui

Koordinator Program Studi

Dahlia, S.Pd, M.Si


NIP. 19871118201903 2 011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul

“Pengaruh Biaya Rumah Sakit Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah

Sakit Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang” Penyelesaian proposal ini

dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk meraih

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sulawesi Barat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak

kekurangan. Namun, dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

akhirnya proposal ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu

penulis.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah

membantu penulis dan semoga proposal ini bermanfaat untuk teman-teman

mahasiswa, khususnya bagi penulis.

…………………………

Penulis

NAMA
NIM:
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....... .............................................................................. ...... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ..... ii

KATA PENGANTAR ...... ............................................................................. .... iii

DAFTAR ISI ....... ........................................................................................... ... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....... .................................................................... ...... 1

1.2 Rumusan Masalah ....... ............................................................... ...... 2

1.3 Tujuan Penelitian ....... ................................................................ ...... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ....... ........................................................... ...... 4

1.4.1 Kegunaan Teoritis ....... ...................................................... ...... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ....... .......................................................... ...... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Teori Pustaka ....... ...................................................................... ...... 6

2.1.1 Biaya ....... ....................................................................... ...... 6

2.1.2 Rumah Sakit....... ............................................................. ...... 7

2.1.3 Biaya Rumah Sakit …………………………........................7

2.1.4 Kepuasan Pasien …………………………….......................9

2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien.....................12

2.1.6 Aspek-aspek Kepuasan Pasien……………….....................14

2.2 Tinjauan Empirik ........................................................................... .... 16

2.3 Kerangka Konseptual ....... ............................................................. .... 19


2.4 Hipotesis Penelitian....... ................................................................. .. 20

BAB I PENDAHULUAN

3.1 Jenis Penelitian ....... ...................................................................... .. 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ .. 21

3.3 Populasi dan Sampel ....... ............................................................. .. 22

3.4 Jenis dan Sumber Data ....... .......................................................... .. 23

3.5 Metode Pengumpulan Data ....... ................................................... .. 25

3.6 Definisi Variabel ....... ................................................................... .. 26

3.7 Teknik Analisis Data ....... ............................................................. .. 27

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia

bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada di mana-mana, namun

sebaliknya persaingan semakin ketat dan sulit diprediksikan. Kondisi ini

menuntut perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bisnisnya

agar mampu bersaing secara berkesinambungan. Perusahaan yang ingin

berkembang dan mendapatkan keunggulan kempetitif harus dapat

memberikan produk berupa barang atau jasa yang berkualitas dan pelayanan

yang baik kepada para pelanggan dari pesaingnya.

Aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain

adalah kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh

kesehatan yang prima. Seseorang yang menderita sakit biasanya akan

berusaha untuk mengatasi dan mengobati penyakit yang dideritanya hingga

sembuh. Kesehatan merupakan hal yang utama dalam kehidupan manusia

karena dengan kesehatan yang prima maka seseor ang akan dapat

menjalankan aktivitasnya dengan baik. Melalui kesehatan yang baik dalam

masyarakat maka diharapkan dapat tercapai suatu derajat kehidupan yang

optimal.

Terwujudnya suatu kondisi sehat merupakan harapan dari semua

orang sehingga dalam upaya mewujudkan suatu kondisi sehat tersebut, maka
2

harus dilakukan beberapa hal, salah satu diantaranya adalah

menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan

Nasional dan mengembang tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan

kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan

kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang

kesehatan. Rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya

mempercepat tingkatan derajat kesehatan masyarakat. Paradigma baru

pelayanan kesehatan masyarakat rumah sakit memberikan pelayanan

berkualitas sesuai kebutuhan dan keinginan pasien dengan tetap mengacu

pada kode etik profesi dan medis. Tidak mengherankan apabila bidang

kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah.

Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan

dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan

rohani.

Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja produk atau hasil yang pasien rasakan dengan

harapannya. Dengan konsumen merasa puas terhadap suatu penggunaan

jangka panjang, sebab rasa puas konsumen akan mempengaruhi tindakan

yang didasarkan pada pengalaman masa lalu dimana selanjutnya mereka tidak

akan mudah berpindah jasa karena stimulasi pemasaran.


3

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen

adalah biaya rumah sakti. Biaya seringkali dijadikan sebagai indikator

kualitas jasa bagi pasien. Misalnya, dengan biaya yang tinggi pasien akan

mendapat pelayananan yang berkualitas. Sebaliknya, pasien dengan biaya

rendah sering mendapat pelayanan yang tidak memuaskan. Biaya dapat

mempengaruhi market sharenya dan jasa juga dapat mempengaruhi posisi

persaingan rumah sakit. Biaya yang dimaksud di sini adalah biaya obat-

obatan, biaya dokter dan biaya Rumah Sakit Umum Lasinrang.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa biaya untuk menarik satu

pelanggan baru jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya untuk

mempertahankan pelanggan lama. Hukum Pareto juga menyatakan bahwa 20

% pelanggan loyal dapat menghasilkan 80% laba perusahaan (Setiawan S,

2011). Hasan (2013) juga mengatakan diperlukan enam kali lipat biaya yang

dibutuhkan untuk mendapatkan pelanggan baru dibandingkan dengan

mempertahankan pelanggan lama.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji tentang

biaya dan pengaruhnya terhadap kepuasan pasien dengan judul “Pengaruh

Biaya Rumah Sakit Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit

Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah biaya rumah sakit


4

berpengaruh terhadap kepuasan pasien pada Rumah Sakit Umum Lasinrang

Kabupaten Pinrang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya rumah

sakit terhadap kepuasan pasien pada Rumah Sakit Umum Lasinrang

Kabupaten Pinrang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini terdiri dari atas beberapa kegunaan

diantaranya sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis dalam penelitian ini adalah untuk pengembangan

ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi mengenai biaya rumah sakit

terhadap kepuasan pasien pada rumah sakit umum.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

pemerintah daerah khususnya bagi Rumah Sakit Umum Lasinrang

Kabupaten Pinrang, berkaitan dengan upaya optimalisasi biaya

rumah sakit terhadap kepuasan pelanggan pasien.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori–teori yang

mengenai biaya rumah sakit, kepuasan pasien, dan untuk


5

mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan pasien

serta dapat dimanfaatkan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang

lain untuk mengkaji lebih lanjut mengenai bidang yang sama,

diharapkan penelitian ini dapat menjadi landasan pijak dan referensi

bagi penelitian dimasa mendatang.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Biaya

Munawir (2011:307) mengatakan bahwa biaya adalah nilai kas atau

setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang

diperkirakan akan memberi manfaat saat kini atau masa depan pada

organisasi atau pengorbanan yang terjadi dalam rangka untuk memperoleh

barang atau jasa yang bermanfaat. Definisi biaya yang lain dikemukakan

oleh Mulyadi (2010:8-9), dimana biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau

kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Pendapat serupa dikemukakan oleh Salahuddin dalam Riswardani

(2012) bahwa biaya adalah sejulah uang sebagai alat tukar untuk

memperoleh produk atau jasa. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen

(2011:12), pengertian biaya adalah kas ataunilai ekuivalen kas yang

dikorbankan untuk mendapatkan barang ataupunjasa yang diharapkan

memberi manfaat saat ini atau dimasa depan. Pada intinya ketiga definisi

tersebut memiliki persamaan bahwa konsep biaya adalah pengorbanan

sumber ekonomis yang dalam hal iniberwujud kas atau setara kas agar

dapat memberikan manfaat tertentu.

Manfaat tertentu tersebut digunakan oleh pengguna untuk

mencapaitujuan yang ingin dicapai dengan informasi yang berasal dari


7

perhitunganbiaya tersebut.dari informasi biaya tersebut dapat berasal dari

dalam perusahaan (intern) seperti manajer, atau analis keuangan,maupun

berasal dari luar perusahaan(ekstern) seperti investor maupun pemerintah.

2.1.2 Rumah Sakit

Pengertian rumah sakit tergantung pada sudut pandang orang yang

meninjau, dengan kata lain tidak ada definisi umum yang dapat diterima

oleh segenap kalangan. Pengertian rumah sakit menurut Anggaran Dasar

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia yang diundangkan dalam

Bab I ketentuan umum pasal 1 (Dalmi, 2011) bahwa: Rumah sakit adalah

suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional yang

mengemban tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat.

Menurut (Benyamin, 2010) perngertian rumah sakit adalah:

Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan

kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kerja

kesehatan dan penelitian.

2.1.3 Biaya Rumah Sakit

Biaya rumah sakit adalah sejumlah dana yang perlu disediakan

untuk menyelenggarakan atau mendapatkan pelayanan rumah sakit.

Apabila rumah sakit dalam menempatkan biaya tersebut salah dapat

menimbulkan kesulitan bagi rumah sakit dan tidak jarang tindakan yang

keliru itu dapat menyebabkan kegagalan bagi rumah sakit. Biaya bagian

yang sangat penting dalam pemasaran jasa, karena penetapan biaya

memberikan penghasilan bagi bisnis. Keputusan- penetapan biaya mem-


8

punyai dampak pada seluruh bagian saluran pemasok, distributor, pesaing

dan pasien semua terkena pengaruh system penetapan biaya. Lebih jauh,

penetapan biaya mempengaruhi persepsi pembelian jasa yang ditawarkan.

Keputusan-keputusan penetapan biaya untuk jasa sangat penting, karena

karakteristik produk yang ditawarkan tidak berwujud. Biaya yang

dikenakan pada suatu jasa memberikan sinyal mengenai jasa tersebut

kepada pasien yang akan menerimanya. Rumah sakit yangmenempatkan

jenis layanannya di halaman rumah sakit agar dilihat calon pasien

memberikan informasi kepada pasien tentang apa yang mereka harapkan

dalam hal kualitas tingkat layanan selain biaya. Dengan demikian,

keputusan-keputusan penetapan biaya untuk jasa mungkin melibatkan

penetapan biaya premium pada waktu-waktu permintaan memuncak dan

penetapan biaya keringanan agar menarik bagi calon pasien.

Pengukuran biaya sangat bergantung pada kemampuan untuk

menelusuri (traceabilility). Hal tersebut akan menentukan tingkat

keakuratan pada proses pembebanan biayanya. Keakuratan yang

dimaksud adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan secara

logis terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuan

pembebanan biaya yang tepat digunakan agar dapat menghasilkan

informasi yang benar guna pengambilan keputusan. Proses pembebanan

dan perhitungan biaya yang terjadi dalam Ilmu Akuntansi memiliki istilah

yang berbeda dalam Ilmu Kesehatan. Dalam Ilmu kesehatan, proses

tersebut disebut dengan analisis biaya. Analisis biaya sering dilakukan di


9

lingkup rumah sakit. Analisis biaya rumah sakit didiskripsikan sebagai

suatu kegiatan menghitung biaya rumah sakit untuk berbagai jenis

pelayanan yang ditawarkan, baik secara total maupun per unit atau per

pasien . Seperti halnya pengukuran biaya dalam ilmu Akuntansi, analisis

biaya yang dilakukan di rumah sakit juga memiliki berbagai tujuan.

Menurut Thabrany (2014), tujuan dari analisis biaya adalah:

a. Untuk mendapatkan informasi biaya total rumah sakit dan sumber

pembiayaan serta komponennya.

b. Untuk mendapatkan info tentang biaya satuan layanan rumah sakit.

c. Untuk dapat menggunakan biaya sebagai salah satu informasi dalam

menetapkan tarif layanan rumah sakit..

2 .1.4 Kepuasan Pasien

Memahami kebutuhan dan keinginan pasien adalah hal penting

yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan aset

yang sangat berharga karena apabila pasien merasa puas mereka akan terus

melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa

tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada

orang lain tentang pengalaman buruknya. Untuk menciptakan kepuasan

pasien, rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk

memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk

mempertahankan pasiennya.

Pelanggan layanan kesehatan merupakan semua orang yang sehari-

harinya melakukan kontak dengan layanan kesehatan (Pohan, 2015).


10

Sedangkan kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari

perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas dan suatu produk

dengan harapannya (Nursalam; 2011). Kotler (dalam Nursalam; 2011)

menyebutkan bahwa kepuasan adalah perasan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau

kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-

harapannya.

Kepuasan adalah tanggapan pelanggan terhadap kebutuhan-

kebutuhannya. Richard Oliver berpendapat bahwa hal ini berarti penilaian

terhadap suatu bentuk keistimewaan dari suatu barang atau jasa,

memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan suatu

kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan dibawah atau melebihi

harapan pelanggan atau pasien (Daryanto dan Setyobudi, 2014)

Kepuasan pelanggan merupakan salah satu indikator keberhasilan

suatu usaha. Hal ini telah menjadi suatu kepercayaan umum karena dengan

memuaskan konsumen, organisasi dapat meningkatkan keuntungannya

dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Kepuasan pelanggan atau

pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat

dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

membandingkannya dengan apa yang diharapkannya (Pohan, 2015).

Pendapat lain dari Endang (dalam Mamik; 2010) bahwa kepuasan

pasien merupakan evaluasi atau penilaian setelah memakai suatu


11

pelayanan, bahwa pelayanan yang dipilh setidak-tidaknya memenuhi atau

melebihi harapan.

Ada beberapa orang yang cepat merasa puas dan ada pula yang

memiliki persepsi cukup tinggi tentang kepuasan di dalam dirinya,

sehingga orang atau pasien tersebut sulit merasa puas.Kepuasan pasien

adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul.

Sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya

setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya.

Tingkat kepuasan pelanggan institusi pelayanan kesehatan adalah added

value bagi dokter, paramedis, perusahaan farmasi, pemasok alat-alat

kedokteran, termasuk pimpinan institusi penyedia jasa pelayanan

kesehatan. Value berasal dari jenis pelayanan yang diberikan kepada

pelanggan, atau sistem manajemen institusi tersebut, atau sesuatu yang

bersifat emosional.

Kalau pelanggan mengatakan bahwa value mereka adalah

pelayanan kesehatan yang bermutu maka kepuasan pelanggan adalah mutu

pelayanan kesehatan. Kalau pengguna layanan mengatakan value mereka

adalah kesembuhan dari serangan penyakit atau gangguan kesehatan yang

mereka derita, maka kepuasan pelanggan kesehatan adalah pelayanan yang

menjamin memberikan kesembuhan kepada mereka (Muninjaya, 2012).

Pelanggan atau pasien yang tidak puas akan cenderung merasa

kecewa, dengan kekecewaan itu pelanggan akan melakukan tindakan

komplain atau tidak sama sekali melakukan apa-apa (diam). Menurut


12

Engel et al, kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli di mana

alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome)

yang sama atau melampaui harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan

timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan konsumen

(Daryanto dan Setyobudi, 2014).

Menurut Roland T. Rust, Kepuasan konsumen adalah keadaan

yang dicapai bila produk sesuai dengan kebutuhan atau harapan konsumen

dan bebas dari kekurangan. Penyedia jasa harus memperhatikan apa yang

konsumen persepsikan atas jasa yang diberikan, tetapi juga bagaimana

konsumen dapat merasakan kepuasan. Kedalaman dari perasaan ini

merupakan hasil dari tingkat seberapa jauh persepsi dari konsumen dapat

sesuai dengan apa yang diharapkan (Daryanto dan Setyobudi, 2014).

Berdasarkan uraian dari beberapa ahli diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa kepuasan pasien adalah hasil penilaian dalam bentuk

respon emosional (perasaan senang dan puas) pada pasien karena

terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menggunakan dan menerima

pelayanan perawat. Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang

berasal dari Tingkat kepuasan setiap orang atau pasien berbeda-beda,

tergantung situasi dan kondisi yang dihadapinya.


13

2.1.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien

Menurut (Nooria, 2011), faktor yang mempengaruhi kepuasan

pasien yaitu:

1. Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi

mereka menunjukkan bahwa produk atau jasa yang digunakan

berkualitas. Persepsi pasien terhadap kualitas produk atau jasa

dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa dan

komunikasi perusahaan, dalam hal ini rumah sakit dalam

mengiklankan tempatnya.

2. Kualitas pelayanan, pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh

pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.

3. Faktor emosional, pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap

rumah sakit yang dipandang “rumah sakit mahal”.

4. Harga, semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai

harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas

sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada

pasien.

5. Biaya, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau

tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan,

maka pasien cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut.

6. Fasilitas, kelengkapan fasilitas rumah sakit turut menentukan penilaian

kepuasan pasien, misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan


14

prasarana, tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar

rawat inap.

7. Image, yaitu citra, reputasi dan kepedulian perawat terhadap

lingkungan

8. Desain visual, tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan

kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus

diikutsertakan dalam penyusunan strategi terhadap kepuasan pasien

atau konsumen.

9. Suasana, suasana rumah sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah

akan sangat mempengaruhi kepuasan pasien dalam proses

penyembuhannya. Selain itu tidak hanya bagi pasien saja yang

menikmati ituakan tetapi orang lain yang berkunjung ke rumah sakit

akan sangat senang dan memberikan pendapat yang positif sehingga

akan terkesan bagi pengunjung rumah sakit tersebut.

10. Komunikasi, bagaimana keluhan-keluhan dari pasien dengan cepat

diterima oleh perawat.

Kemudian menurut Yazid (dalam Nursalam; 2011), faktor yang

mempengaruhi kepuasan pasien yaitu:

1. Kesesuaian antara harapan dan kenyataan

2. Layanan selama proses menikmati jasa

3. Perilaku personel

4. Suasana dan kondisi fisik lingkungan

5. Cost atau biaya


15

6. Promosi atau iklan yang sesuai dengan kenyataan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

dapat mempengaruhi kepuasan pasien adalah biaya perawatan, lokasi,

fasilitas, image, desain visual, suasana dan komunikasi.

1.2 Tinjauan Empirik

Tinjauan empirik merupakan hasil penelitian terdahulu yang

mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan menjadi acuan penulis.

Table 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Penelitian
.

1. Rahadi Pengaruh Hasil analisis Sama sama Perbedaan


Fitra Nova Kualitas regresi dapat menggunak terletak
Fakultas Pelayanan disimpulkan an desain pada
Ekonomi Terhadap bahwa semua survei yaitu lokasi dan
Universitas Kepuasan variabel dari penelitian waktu
Sebelas Pasien dimensi kualitas yang penelitian
Maret Rawat Inap pelayanan mengambil
Surakarta Pada (keandalan, sampel dari
2010. Rumah ketanggapan, satu
Sakit PKU keyakinan, populasi
Muhammad keberwujudan dan
iyah dan empati) menggunak
Surakarta. secara bersama- an
sama memiliki kuesioner
pengaruh positif sebagai
dan signifikan alatpengum
terhadap pulan data
16

kepuasan pasien pokok.


rawat inap RS
PKU
Muhammadiyah
Surakarta.

2. Maya Pengaruh Secara serempak Metode Jenis


Amelia
Kualitas variabel bebas, pengumpula penelitian
Fakultas
Ekonomi Pelayanan yakni tangible, n data yang
Dan Bisnis
Terhadap reliability, dalam digunakan
Universitas
Sumatera Kepuasan responsiveness, penelitian adalah
Utara
Pasien assurance dan ini sama penelitian
Medan
2015. Rumah emphaty sama asosiatif,
Sakit USU. berpengaruh menggunak sedangkan
signifikan an penelitian
terhadap kuesioner. ini
variabel mengguna
kepuasan pasien kan
sebesar 69,7%, metode
sisanya sebesar kuantitatif
30,3%
dipengaruhi oleh
faktor-faktor
lain.

3. Dewi Pengaruh Secara parsial, Metode Skala


Meilana kualitas variabel bukti pengumpula pengukura
Universitas pelayanan fisik (X1), n data n yang
Lampung pada kehandalan dalam digunakan
Bandar kepuasan (X2), daya penelitian untuk
17

Lampung pasien di tanggap (X3), ini sama mengkuan


2014 puskesmas dan jaminan sama titatifkan
rawat inap (X4) menggunak kuisioner
Tanjung berpengaruh an adalah
Mas secara signifikan kuesioner. skala
Makmur terhadap Liker.
Kabupaten variabel
Mesuji kepuasan
Provinsi pasien di
Lampung. Puskesmas
Rawat Inap
Tanjung Mas
Makmur.
4 Aris Pengaruh Biaya pelayanan Jenis Penelitian
Budiarti Biaya mempunyai penelitian Aris
Sekolah Pelayanan pengaruh yang dan metode Budiarti
Tinggi dan Mutu paling dominan yang mengguna
Ilmu Pelayanan terhadap digunakan kan
Kesehatan Terhadap kepuasan pasien memiliki multiple
Ganesha Kepuasan dan dapat persamaan regression
Malang Pasien diterima serta sama- sedangkan
kebenarannya sama penelitian
karena menggunak ini
pengaruhnya an kepuasan mengguna
lebih besar bila pasien kan simple
dibandingkan sebagai regression
dengan variabel
pengaruh terikat
variabel mutu
pelayanan.
18

5. Yeni Tri Pengaruh Fasilitas, biaya Jenis Pada


Sari Fasilitas, rawat inap, dan penelitian, penelitian
Riswardani Biaya Dan pro-mosi baik metode dan Yeni Tri
Promosi secara parsial variabel Sari
Terhadap maupun simul- terikat Riswardan
KepuasanPa tan berpengaruh memiliki i, jumlah
sien Rawat terhadap persamaan variabel
Inap kepuasanpasien bebas ada
rawat inap tiga,
dengan sedangkan
signifikansikura pada
ng dari 0,05. penelitian
Variabel biaya ini,
rawatinap paling variabel
dominan bebas
berpengaruh hanya
terhadap satu.
kepuasan pasien
rawat inap
dibanding
variabel lainnya

1.3 Kerangka Konseptual

Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat

kinerja layanan kesehatan yang diterima setelah pasien membandingkannya

dengan apa yang diharapkan. Kepuasan pasien merupakan tingkat perasaan

pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang

diperolehnya, setelah pasien membandingkan dengan apa yang

diharapkannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah


19

biaya rumah sakit. Biaya menjadi hal yang cukup penting karena menyangkut

mutu perawatan yang diterima pasien. Semakin mahal biaya perawatan maka

pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Biaya dapat dijabarkan dalam

pertanyaan kewajaran biaya, kejelasan biaya, biaya pelayanan, perbandingan

dengan rumah sakit yang sejenis lainnya, tingkat masyarakat yang berobat

dan ada tidaknya keringanan bagi masyarakat miskin dan sebagainya.

Pada penelitian ini, pengaruh biaya rumah sakit terhadap kepuasan

pasien Rumah Sakit Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang, dijabarkan dalam

kerangka teori penelitian seperti pada gambar 2.1

Biaya Rumah Sakit Kepuasan Pasien


(X) (Y)

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

1.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan masalah pokok penelitian ini,

maka hipotesis yang penulis ajukan adalah biaya rumah sakit (X)

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien (Y) pada Rumah Sakit

Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang.

BAB III
20

METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2017:23) Penelitian kuantitatif merupakan metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme.

Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat

diklarifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala

bersifat sebab-akibat (Sugiyono, 2017:24).Penelitian ini akan

menggambarkan hubungan antara Biaya Rumah Sakit terhadap Kepuasan

Pasien.

1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Sehubungan dengan penelitian ini, lokasi yang dijadikan tempat

penelitian yaitu di Rumah Sakit Umum Lasinrang Kabupaten

Pinrang.Penempatan objek penelitian, pada lokasi ini didasarkan pada

pertimbangan bahwa lokasi tersebut ditinjau dari segi waktu, biaya dan

tenaga cukup menunjang.

2. Waktu Penellitian
21

3.1 Tabel Waktu Penelitian

No. Jenis Kegiatan SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER

I II III IV I II III IV I II III IV

1. Penetapan Judul

2. Permintaan Izin

Penelitian

3. Pengumpulan

Data

4. Pengolahan Data

5. Analisis dan

Interpretasi

6. Penyusunan Hasil

1.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017: 136) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

pasien yang dirawat di rumah sakit umum Lasinrang Pinrang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 137) Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel


22

merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang

diambil dalam melaksanakan suatu penelitian.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan

metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling yaitu

pengambilan sampel yang membatasi pada ciri-ciri khusus seseorang yang

memberikan informasi yang dibutuhkan dengan cara menentukan

responden yang mengunjungi Rumah Sakit Umum Lasinrang.

Pertimbangan penentuan sampel yaitu :

1. Pasien berusia 23 tahun ke atas

2. Lama pasien dirawat

Jumlah sampel dalam penelitian ini yang diambil sebanyak 100

orang yang merupakan bagian dari populasi sebagai responden. Sampel

sebesar 100 responden sesuai dengan pendapat Sugiono (2012:91) yang

menyarankan bahwa untuk penelitian yang diolah dengan menggunakan

regression jumlah sampel minimum 10 kali dari jumlah variabel dan lebih

disarankan 100 responden bagi kebanyakan situasi penelitian. Berdasarkan

hal tersebut dalam penelitian ini, peneliti menentukan jumlah sampel

sebanyak 100 orang.

1.4 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas

dua (Hanif dan Himawanto, 2017: 11) yaitu sebagai berikut :


23

a. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif

yang diangkakan (skoring). Data kuantitatif diperoleh dari hasil

kuesioner dari pasien.

b. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata, dan

gambar.data kualitatif diperoleh dari profil di Rumah Sakit Umum

Lasinrang Kabupaten Pinrang.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua

(Sugiyono, 2017: 219) yaitu sebagai berikut :

a. Sumber primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data.Data primer yang diperoleh peneliti dari lapangan

yaitu berupa kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden di

Rumah Sakit Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang.

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Data sekunder yang diperoleh peneliti dari lapangan yaitu berupa data

mengenai dokumen, informasi dari Rumah Sakit Umum Lasinrang

Kabupaten Pinrang.
24

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Kuesioner

Menurut Sugiyomo (2017:225), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Data yang diambil dari opini terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam

kuesioner tersebut mewakili variabel yang akan diukur. Variabel tersebut

diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap setuju dan ketidak

setujuan terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SL= Selalu), 4

(SR= Sering), 3 (KK= Kadang-Kadang), 2 (JR= Jarang), dan 1 (TP= Tidak

Pernah).

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan

secara langsung terhadap obyek mengenai keadaan perusahaan serta

kegiatan yang dilakukan perusahaan.Metode ini untuk mengetahui

keadaan secara langsung atau kegiatan di Rumah Sakit Umum Lasinrang

Kabupaten Pinrang.

3. Metode Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran

umum rumah sakit, data biaya, keluhan pasien yang sementara dirawat,

mantan pasien, dan lain-lain yang bersifat mendukung analisis data, yang

dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung.


25

3.6 Defenisi Variabel

Untuk menjelaskan variabel yang diidentifikasi, maka perlu definisi

operasional dari masing–masing variabel. Definisi variabel yang diteliti adalah

Dapat dilihat pada table 3.2.

NO. Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala


1. Biaya Sejumlah dana 1. Biaya pelayanan
Rumah yang perlu sesuai dengan
Sakit (X) disediakan untuk kualitas pelayanan
menyelenggarakan yang diberikan
atau mendapatkan 2. Biaya pelayanan
pelayanan lebih murah
kesehatan di rumah dibandingkan rumah
sakit sakit lain
3. Biaya pelayanan
bersaing dengan Likert
rumah sakit lain
4. Biaya pelayanan
terjangkau oleh
pasien
2. Kepuasan Perasaan senang 1. Secara umum pasien
Pasien (Y) atau kecewa merasa puas berada
seseorang yang di rumah Sakit.
muncul setelah 2. Pasien merasa
membandingkan senang berinteraksi
antara persepsi atau dengan perawat
kesan terhadap Rumah Sakit
kinerja atau hasil 3. Pasien akan
suatu produk dan mempertimbangkan
harapan- untuk melakukan
harapannya. kontrol berikutnya
26

4. Pasien akan
merekomendasikan
rumah Sakit pada
orang lain
5. Pasien tetap akan
memilih
Rumah Sakit sebagai
jasa layanan
kesehatan
dibandingkan rumah
sakit lain

3.7 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner maka uji instrumen (uji

validitas dan reliabilitas) harus dilakukan.Jawaban dari responden yang telah

terkumpul (data ordinal) kemudian ditabulasi dan ditransformasi menjadi data

interval.Statistik pengujian hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi

sederhana.

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitasi

Validitasi menurut Sugiyono (2017:198) apabila terdapat kesamaan

antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

obyek yang diteliti. Untuk mencari validitas sebuah item, maka dapat

mengkorelasikan skor item dengan total item sama atau di atas 0,3 maka

item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dinyatakan di

bawah 0,3 maka dinyatakan nilai korelasinya tidak valid.


27

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi hasil

pengukuran dari kuesioner dalam penggunaan yang berulang. Uji reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagaimana dinyatakan oleh (Ghozali, 2016:43),

yaitu jika koefisien Cronbach Alpha> 0,7 maka pertanyaan dinyatakan

andal. Sebaliknya, jika koefisien Cronbach Alpha = 0,7 maka pernyataan

dinyatakan tidak andal.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.

a. Persamaan Regresi

Persamaan statistik yang digunakan adalah :

Y = α + β1X + e

Keterangan :

Y = Kepuasan Pasien

X = Biaya Rumah Sakit

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi

e = Variabel Penganggu

b. Uji t (Signifikansi Individual)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi


28

variabel dependen. Jika t Hitung > dari t Tabel dan nilai Sig < dari 0.05

maka dinyatakan variabel Biaya Rumah Sakitberpengaruh terhadap variabel

terhadap Kepuasan Pasien, Jika t Hitung < dari t Tabel dan nilai Sig > dari

0,05 maka dinyatakan variabel Biaya Rumah Sakit tidak berpengaruh

terhadap variabel Kepuasan Pasien.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.


29

DAFTAR PUSTAKA

Benyamin Lumenta 2010. Pasien, Citra, Peran Dan Perilaku. Jakarta: Kanisius.
Hansen & Mowen. 2011. Manajemen Biaya, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Iskandar, Dalmi. 2011. Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan dan Pasien. Jakarta:
Sinar Grafika.
Mamik. 2010.. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan.
Surabaya : Prins Media
Mulyadi, 2010. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YKPN
Munawir. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Muninjaya, Gde, A. 2012. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Nooria, Widoningsih. 2011. Pengaruh Persepsi Kualitas Jasa Pelayanan
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan di RSU Saras Husada
Purworejo. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Riswardani. 2013. Pengaruh Fasilitas, Biaya, dan Promosi Terhadap Kepuasan
Pasien Rawat Inap. Jurnal
Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung.Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai