Anda di halaman 1dari 9

Daftar Isi

Daftar Isi.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Pengertian..................................................................................................4
B. Tujuan Hubungan Pondok Pesantren Dengan Masyarakat........................5
C. Ruang Lingkup Hubungan Pondok Pesantren Dengan Masyarakat..........5
D. Prinsip-Prinsip Hubungan Pondok Pesantren Dengan Masyarakat...........6
E. Teknik-Teknik Hubungan Pondok Pesantren Dengan Masyarakat...........7
G. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan.9
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang


membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pamekasan, 8 November 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Secara alamiah, manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan


sampai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian
alam semesta ini diciptakan tuhan melalui proses setingkat demi setingkat. Pola
perkembangan manusia dan kejadian alam semesta yang berproses demikian
berlangsung diatas hukum di atas hukum alam yang ditetapkan oleh allah sebagai
sunnatullah.

Islam merupakan agama yang terakhir sebagai penutup semua agama yang
telah ada. Islam merupakan agama rahmatal lil a’lamin untuk semua umat. Islam
itu dibawakan oleh nabi muhammmad saw yang mendapat wahyu dari alllah.
Untuk mengatahui islam lebih mendalam maka muncullah ilmu yang dinamakan
studi islam akan tetapi studi islam itu sendiri merupakan bidang kajian yang
cukup lama. Ia telah ada bersama dengan adanya agama islam maka dari itu studi
islam menimbulkan berbagai permasalan yang umum diantaranya : apa pengertian
studi islam, apa ruang lingkup, atau objek studi islam, apa tujuan studi islam,
bagaimana pendekatan dan metodologi dalam studi islam.

Seiring dinamika dan perkembangan zaman, kesempetan untuk


mempelajari studi islam dapat melalui segala hal, berkaitan dengan persoalan
tentang mempelajari studi islam, islam memberikan kesempatan secara
luaskepada manusia untuk menggunakan akal pikirannya secara maksimal
untukmempelajarinya, namun jangan sampai penggunaannya melampaui batas
dankeluar dari rambu-rambu ajaran Allah SWT.

Oleh karena itu, islam sebagai ajaran menjadi sebuah topik yang
menarikuntuk dikaji baik dari kalangan intelektual muslim sendiri maupun
sarjana-sarjana barat, mulai tradisi orientalis sampai pada sebutan islamisist.
Kajiankeislaman (Islamic studies) merupakan suatu disiplin ilmu yang
membahasislam baik ajaran, kelembagaan, sejarah maupun kehidupan umatnya.
Dalam prosesnya, usaha kajian itu mencerminkan suatu transmisi doktrin-
doktrinkeagamaan dari generasi ke generasi, dengan menjadikan tokoh-tokoh
agama,mulai dari Rasulullah sampai dengan ustad dan para dai sebagai
perantarasentral yang hidup. Dari ustad maupun guru kita dapat mengetahui apa
itustudi islam, baik pengertian, ruang lingkup, obyek, pendekatan,
metodologi.Banyak sekali pendapat-pendapat yang menjelaskan tentang itu semua
yang perlu kita kaji bersama dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat kita simpulkan dua
permasalahan pokok yang akan penulis bahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apakah pengertian Studi Islam?
2. Bagaimanakah ruang lingkup kajian Studi Islam?
3. Apakah tujuan Studi Islam?
4. Bagaimanakah pendekatan dan metodologi Studi Islam?

B. Tujuan Penulisan

1.Untuk mengetahui Pengertian dari Studi Islam.


2.Untuk mengatahui ruang lingkup kajian dari Studi Islam.
3.Untuk mengetahui tujuan dari adanya Studi Islam.
4.Untuk mengetahui pendekatan dan metodologi studi Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Kata Studi Islam secara Etimologi (bahasa) merupakan gabungan dari


duakata yaitu Studi dan Islam. Dan kata studi sendiri memiliki banyak
makna,diantaranya Studi berasal dari bahasa Inggris yaitu Study, yang
berartimempelajari atau mengkaji. Dan menurut Lester Crow dan Alice
Crowmenyebutkan bahwa studi adalah kegiatan yang secara sengaja
diusahakandengan maksud untuk memperoleh keterangan, mencapai pemahaman
yanglebih besar atau meningkatkan suatu keterampilan. Kemudian
menurutMuhammad Hatta Studi adalah mempelajari sesuatu untuk mengerti

kedudukan masalahnya, mencari pengetahuan tentang sesuatu


dalamhubungan sebab akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentu dan dengan
metodetertentu pula. Sedangkan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu kata
salimadan aslama. Salima mengandung arti selamat, tunduk, dan
berserah.Sedangkan aslama juga mengandung arti kepatuhan, ketundukan, dan
berserah. Yang disebut dengan muslim adalah orang yang tunduk, patuh, dan
berserah diri sepenuhnya kepada ajaran Islam dan akan selamat dunia
danakhirat.1Dan Secara Terminologi (Istilah) Kajian Islam atau di Barat
terkenaldengan istilah Islamic Studies adalah usaha mendasar dan sistematis
untukmengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam seluk
belukyang berhubungan dengan agama Islam, baik ajaran-ajarannya, maupun
praktek-praktek pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-
harisepanjang sejarah.2 Pengertian Studi Islam menurut Muhammad Nur
Hakimkegunaan istilah Studi

Islam bertujuan untuk mengungkapkan beberapamaksud, yaitu :1. Studi


Islam yang dikonotasikan dengan aktivitas-aktivitas dan program- program
pengkajian dan penelitian terhadap agama sebagai objeknya.2. Studi Islam yang
dikonotasikan dengan materi, subjek, bidang, dankurikulum atas semua kajian
Islam.

Pemahaman Ajaran Islam Studi Islam dan Isu-isu Kontemporer dalam


Studi Islam), Yogyakarta:Teras, 2013, hlm. 19-20

3. Studi Islam yang dikonotasikan dengan institusi-institusi


pengkajianIslam, baik dilakukan secara formal seperti perguruan tinggi, maupun
yangnon formal seperti forum-forum kajian dan halaqoh-halaqoh.

B. Ruang Lingkup Kajian Studi Islam

Pada dasarnya pengkajian keislaman mengikuti pada wawasan dan


keahlian para pengkajinya, sehingga terkesan nuansa kajian mengikuti selera
pengkajinya.Secara material, ruang lingkup kajian Islam dalam tradisi Barat
(orientalismsscholar) meliputi pembahasan mengenai ajaran, doktrin, pemikiran,
teks, sejarahdan institusi keislaman. Pada awalnya ketertarikan sarjana Barat
terhadap pemikiran Islam lebih karena kebutuhan atas penguasaan daerah
koloni.Mengingat daerah koloni pada umumnya adalah negara-negara yang
banyak didomisili warga negara yang beragama Islam, sehingga mau tidak mau
merekaharus paham tentang budaya lokal. Kasus ini dapat dilihat pada pada
perang Aceh,Snouck Hurgronje (sarjana Belanda) telah mempelajari Islam
terlebih dahulusebelum diterjunkan dilokasi dengan asumsi ia telah memahami
budaya dan peradaban masyarakat Aceh yang mayoritas beragama Islam. Islam
dipelajari olehSnock Hurgronje dari sisi landasan normatif maupun praktik bagi
para pemeluknya, kemudian dibuatlah rekomendasi kepada para penguasa
kolonialuntuk membuat kebajikan yang berkaitan dengan kepentingan umat
Islam.Islam dipahami dari sisi ajaran, doktrin dan pemahaman masyarakat
denganasumsi dapat diketahui tradisi dan kekuatan masyarakat setempat. Setelah
itu, pemahaman yang telah menjadi input bagi kaum orientalis diambil sebagai
dasarkebajikan oleh para penguasa kolonial yang tentunyalebih menguntungkan
mereka dibandingkan dengan rakyat banyak di wilayah

jajahannya.

Muhammad Mustahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta:


Teras, 2011, hlm. 1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan pondok pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi antara pondok pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan
pengertlan masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan dan dipondok
pesantren serta mendorong mmat dan kerja sama antara pondok pesantren dan
masyarakat dalam rangka peningkatan dan pengembangan pondok pesantren.
Tujuan di adakannya hubungan pondok pesantren dengan masyarakat antara
Iain sebagai berikut ,Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta
sasaran Yang mgin direalisasikan pondok pesantren., Menmgkatkan pemahaman
pondok pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pondok
pesantren, Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi
kebututuhn anak didik
Ruang lingkup sasaran pelaksaan hubungan pondok pesantren dengan
masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok yaitu , Kelompok
orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara
kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren.
Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat
melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan
memajukan pondok pesantren dalam hal positif kepada masyarakat, Kelompok
instansi, khsusunya dunia usaha. hubungan pondok pesantren dengan masyarakat
pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek
kerja lapangan. Tujuan Yang Ingm dicapal adalah terjadinya relasi program Yang
dilakukan dengan kebutuhan pondok pesantren dalam dunia. Usaha dengan
adanya pondok pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas
program pondok pesantren. [9]
B. Saran
Penulis menghimbau kepada para pembaca makalah ini, agar
mengaplikasikasikan beberapa hal Yang berkenaan dengan hubungan pesantren
dan masyarakat Yang telah penulis paparkan dalam pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Sulthon. Pesantren dan Masyarakat, Bandung, Pustaka Media, 2010.
Khusnuridlo, Mohammad, Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif
Global, yokyakarta, Laksbang Press, 2006.
[I] Sulthon, Pesantren dan Masyarakat, Bandung, Pustaka Media, 2010. Hlm. 12.
[2] Khusnuridlo, Mohammad, Manajemgn Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global, yokyakarta, Laksbang
Press, 2006, hlm. 247 [3] Ibid, 249.
[4] Ibid, 249.
[5] Ibid, hlm
[6] Ibid, 251.
[7] Ibid, 253.
[S] Ibid, 256.
[9] Ibid, 249.

Anda mungkin juga menyukai